Pembimbing I : Pembimbing II :
drg. I Gusti Agung Dyah Ambarawati, M.Biomed dr. Agus Eka Darwinata, S.Ked., Ph.D.
BAB I
PENDAHULUAN
2
Latar Belakang
Masalah Rongga akibat
Kesehatan Gigi dan Mulut Masalah Rongga Mulut
aktivitas hormonal di
Remaja Indonesia Remaja Indonesia
masa pubertas
Menstruasi
Hubungan (SAR) dengan
Stomatitis Aftosa • Fase menstruasi
Siklus Menstruasi di SMAN
Rekuren (SAR) • Fase folikuler/
4 Denpasar.
proliferasi
• Fase sekresi/ luteal
3
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, masalah yang dapat
dirumuskan pada penelitian ini adalah :
4
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
◎ Untuk menganalisis hubungan siklus menstruasi
dengan SAR
Tujuan Khusus
◎ Untuk menganalisis hubungan siklus menstruasi
dengan SAR pada siswi SMA Negeri 4 Denpasar
◎ Untuk mengetahui gambaran distribusi kejadian
SAR pada siswi SMA Negeri 4 Denpasar
5
Manfaat Penelitian
Manfaat teoritis
◎ Hasil dari penelitian ini dapat menjadi dasar sebagai
refrensi untuk penelitian selanjutnya.
◎ Dapat memberikan informasi mengenai siklus
menstruasi sebagai faktor predisposisi terjadinya SAR
◎ Dapat memberikan informasi mengenai gambaran
distribusi kerjadian SAR pada siswi SMA Negeri 4
Denpasar
6
Manfaat Praktis
Dengan dilakukannnya penelitian ini diharapkan:
◎ Meningkatnya pemahaman mengenai hubungan faktor
predisposisi siklus menstruasi dengan terjadinya SAR.
◎ Sebagai dasar pelaksanaan program oleh pemerintah
untuk melaksanakan penyuluhan kesehatan terhadap
masyarakat mengenai kejadian SAR yang dikaitkan
dengan faktor predisposisi siklus menstruasi.
7
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
8
Stomatitis Aftosa
Rekuren
Definisi :
9
Epidemiologi :
• Genetik
• Trauma
• Obat-obatan
• Siklus menstruasi
• Alergi
• Defiensi nutrisi
• Stres
• Penyakit sistemik.
11
a. Genetik
SAR yang dialami oleh orang tua kemungkinan besar akan
diturunkan kepada anaknya dengan persentase 24-46% dan 90%
pada kedua orang tua menderitya SAR.
b. Trauma
Menurut Norwitz(2008), Ulser dapat terbentuk pada daerah bekas
terjadinya luka penetrasi akibat trauma. Pada hasil pemeriksaan
klinis, bahwa ulser terjadi setelah adanya trauma ringan pada
mukosa mulut.
12
c. Obat-Obatan
Penggunaan obat nonsteroidal anti-inflamatori (NSAID), beta
blockers, agen kemoterapi dan nicorandil telah dinyatakan
berkemungkinan menempatkan seseorang pada resiko yang lebih
besar untuk terjadinya SAR (Dowst-Mayo L ,2008 ; Regezi JA
dkk,2008).
d. Siklus Menstruasi
Pada menstruasi terjadi penurunan kadar hormon progesteron
akan menghambat maturasi sel epitel yang akan memudahkan
terjadinya invasi bakteri sehingga SAR terjadi (Tandadjaja AK dkk,
2014).
13
e. Alergi
SAR dapat terjadi karena sensitifitas jaringan mulut terhadap
beberapa bahan pokok yang ada dalam pasta gigi, obat kumur,
lipstik, dll.
f. Defisiensi Nutrisi
Peranan nutrisi sebagai salah satu faktor terjadinya SAR 5-10%.
Defisiensi nutrisi dapat menurunkan sistem imun dan menghambat
sintesis protein pada jaringan.
14
g. Stres
Saat stres terjadi peningkatan kadar hormon kortisol di dalam
darah. Jumlah leukosit yang meningkat menyebabkan mudah nya
terjadi peradangan dan berlanjut menyebabkan SAR.
h. Peyakit Sistemik
SAR merupakan salah satu manifestasi adanya penyakit sistemik.
(Ujevic.A, 2013; Matute.GR, 2011), antaralain :
• Penyakit gastrointestinal
• Anemia
• Leukemia
• HIV
15
Gambaran Klinis
SAR dibagi menjadi tiga tipe yaitu:
• Stomatitis aftosa rekuren tipe minor
• Stomatitis aftosa rekuren tipe mayor
• Stomatitis aftosa rekuren tipe herpetiformis
16
SAR Minor
Tipe minor mengenai sebagian besar pasien SAR yaitu 75-85%
dari keseluruhan SAR, yang ditandai dengan adanya:
• Ulser berbentuk bulat dan oval
• Dangkal
• Diameter 1-10 mm
• Dikelilingi oleh pinggiran yang eritematous
21
22
Diagnosa
Diagnosis SAR didasarkan pada anamnesa dan gambaran klinis
dari ulser.
23
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan dari SAR didahului dengan edukasi karena
kebanyakan pasien tidak mengetahui SAR, penyebab, dan bagaimana
menangani gejalanya.
Terapi lokal :
• Obat kumur campuran sodium
biokarbonat dan air hangat Terapi sistemik :
• Obat kumur dengan • NSAID
kandungan antibiotik seperti • Prednisolone
• Klorheksidin glukonat • Pentoxyphyline
• Steroid topikal seperti • Dapsone
fluocinonide, betamethasone,
clobetasol
24
Menstruasi
Definisi : Menstruasi merupakan proses keluarnya darah dari
uterus yang di akibatkan oleh meluruhnya lapisan dinding rahim
disertai dengan terlepasnya endomentrium yang terjadi setiap
bulan.
25
Siklus Menstruasi :
Siklus menstruasi terdiri dari beberapa fase yaitu:
• Fase menstruasi (1-5 hari)
• Fase folikuler/ proliferasi (5-15 hari)
• Fase sekresi/luteal (15-28 hari)
26
Fase Menstruasi
Fase menstruasi adalah fase meluruhnya lapisan endometrium
yang ditandai dengan perdarahan dari uterus dikarenakan
kehamilan tidak terjadi (1-5 hari).
Fase folikuler/ proliferasi adalah fase yang dimulai pada akhir fase
menstruasi dan berakhir pada saat ovulasi (5-15 hari).
Fase sekresi/ luteal adalah fase yang dimulai pada saat ovulasi
dan berlangsung sampai hari ke 28 siklus menstruasi (15-28 hari).
27
Perubahan Rongga Mulut Akibat
Siklus Menstruasi
28
SAR
Stomatitis Aftosa Rekuren (SAR) SAR merupakan ulser pada
rongga mulut yang bersifat rekuren. Siklus menstruasi
menyebabkan SAR karena adanya perubahan kadar progesteron.
Wanita yang mengalami SAR karena faktor predisposisi siklus
menstruasi kemungkinan besar akan mengalami SAR setiap
bulannya.
29
Hubungan Siklus Menstruasi
dengan SAR
• Progesteron yang meningkat lalu menurun secara bermakna saat
fase luteal pada siklus menstruasi akan mengaktivasi gejala SAR.
31
Menstruasi
Siklus menstruasi
• Fase menstruasi
• Fase folikuler/ proliferasi
• Fase sekresi/ luteal
1. Genetik
33
BAB IV
METODE
PENELITIAN
34
Desain Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional
35
Populasi dan Sampel
Populasi
• Populasi target dalam penelitian ini adalah anak sekolah di SMAN 4
Denpasar.
• Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah anak Sekolah usia
15-18 tahun di SMAN 4 Denpasar.
Sample Penelitian
Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah non-
probability purposive sampling yaitu subjek dalam populasi tidak
mempunyai kesempatan yang sama untuk dapat terpilih yang didasari
oleh kriteria yang ditentukan oleh peneliti.
36
Kriteria inklusi:
37
Kriteria eksklusi:
38
Besar Sampel:
Besar sampel pada penelitian ini menggunakan persentase terjadinya SAR yang
dihubungkan dengan siklus menstruasi berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
Patil.S(2014) yaitu:
n1 = n2 = 27 Orang
Untuk menghindari bias penelitian, jumlah sampel ditambah 10% dari jumlah
sampel minimum menjadi 30 orang.
39
Waktu dan Lokasi Penelitian
Waktu Penelitian
• Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Oktober-Januari 2020.
Lokasi Penelitian
• Penelitian ini akan dilaksanakan di SMAN 4 Denpasar.
40
Variabel dan Definisi Operasional
Variabel
1. Variabel bebas (Independent) : siklus menstruasi.
2. Variabel terkait (Dependent) : SAR.
41
Definisi Operasional
Tabel 1. Definisi Operasional
Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Skala Ukur
Bebas Siklus Proses reguler setiap 24-35 hari Pengisian kuesioner Kuesioner, kalender Kategorik dengan
menstruasi yang dialami wanita yang terdiri data nominal
dari fase menstruasi, fase folikuler, yaitu fase
dan fase luteal yang ditandai menstruasi, fase
dengan perdarahan dari uterus folikuler, atau
selama 3-5 hari. fase luteal.
Fase menstruasi Fase dalam siklus menstruasi yang Pengisian kuesioner Kuesioner, kalender Kategorik dengan
ditandai dengan perdarahan dari dan perhitungan data nominal
uterus, terjadi dari hari pertama perkiraan fase yaitu ya atau
sampai kelima. menstruasi tidak.
42
Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Skala Ukur
Fase folikuler/ Fase dalam siklus menstruasi yang Pengisian kuesioner Kuesioner, kalender Kategorik dengan
proliferasi terjadi pada hari keenam sampai ke- dan perhitungan data nominal yaitu ya
15 sejak hari pertama fase perkiraan fase atau tidak.
menstruasi. folikuler/ proliferasi
Fase sekresi/ Fase dalam siklus menstruasi yang Pengisian kuesioner Kuesioner, kalender Kategorik dengan
luteal terjadi pada hari ke-16 sampai ke35 dan perhitungan data nominal yaitu ya
sejak hari pertama fase menstruasi. perkiraan fase atau tidak.
sekresi/ luteal.
Terikat SAR Penyakit rongga mulut yang secara Pemeriksaan klinis Kaca mulut, lembar Kaca mulut, lembar
klinis ditandai ulser oval/bulat, dengan melihat ada pemeriksaan pemeriksaan
berulang, dasar keabu-abuan/ tidaknya SAR pada
kekuningkuningan, dan dikelilingi oleh rongga mulut
eritema halo, dengan penyebab yang
tidak diketahui.
43
Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Skala Ukur
Terikat SAR Tipe minor mengenai sebagian besar Pemeriksaan klinis Kaca mulut, lembar Kaca mulut, lembar
Minor pasien SAR yaitu 75% sampai dengan dengan melihat ada pemeriksaan pemeriksaan
85% dari keseluruhan SAR, yang tidaknya SAR pada
ditandai dengan adanya ulser rongga mulut
berbentuk bulat dan oval, dangkal,
dengan diameter 1-10 mm, dan
dikelilingi oleh pinggiran yang
eritematous. Ulserasi dari tipe minor
cenderung mengenai daerah-daerah
non-keratin, seperti mukosa labial,
mukosa bukal dan dasar mulut.
44
Prosedur Penelitian
Fase
Fase folikuler Fase sekresi
menstruasi
Fase
Kuisioner Siswi Fase folikuler Fase sekresi
menstruasi
Fase
Fase sekresi Fase folikuler
mesntruasi
45
Metode Pengumpulan Data
46
Sarana Penelitian
Alat Penelitian:
1. Kuesioner
2. Lembar pemeriksaan
Bahan Penelitian:
3. Kalender
1. Desinfektan
4. Kaca mulut
2. Masker
5. Jangka
3. Sarung tangan
6. Penggaris
7. Nirbeken
8. Alat tulis
9. Kamera
47
Teknik Analisis Data
Analisis univat
Data univariat akan dihitung dalam bentuk persentasi. Data univariat
disajikan dalam bentuk tabel yang meliputi :
• Distribusi frekuensi usia subjek penelitian pada subjek penelitian
• Distribusi frekuensi gambaran klinis SAR pada kelompok SAR.
• Distribusi frekuensi faktor predisposisi SAR pada subjek penelitian.
• Distribusi frekuensi setiap fase siklus menstruasi pada subjek
penelitian.
48
Analisis Bivariat
Analisis dilakukan untuk mengetahui hubungan Siklus Menstruasi
dengan SAR . Data terlebih dahulu dianalisis dengan dilakukannya Uji
T berpasangan ( paired t-test) , selanjutnya akan diolah menggunakan
program SPSS untuk mengetahui hipotesis antara variabel bebas dan
variabel terkait.
49
TERIMA KASIH
50