Anda di halaman 1dari 13

Perawatan Lesi Rongga

Mulut Karena
Periodontal Abses Dan
Stomatitis Aphtosa
Anggota Kelompok :
1. Ni Luh Putu Sindy Mikela Puteri Sutrisna (54) 15. Ni Putu Sumaryatni (68)
2. Ni Made Christina Indah Monica (55) 16. Ni Wayan Krisna Kusuma Dewi (69)
3. Ni Made Duty Paradiska Aryandana (56) 17. Nisrina Khansa Salsabila Aritonang (70)
4. Ni Made Priyah Asritya Bhawanti (57) 18. Pande I Putu Andika Prasetiawan (71)
5. Ni Made Sri Sundari (58) 19. Pinkkan Priyanka Maharani (72)
6. Ni Made Widyatari Putri Pribadi (59) 20. Pradnya Pramitaputri Pramono (73)
7. Ni Nyoman Intan Ayu Suadnyani (60) 21. Putu Anggi Savitri (74)
8. Ni Nyoman Laksmi Adhiarini (61) 22. Putu Kresna Satrya Wibawa (75)
9. Ni Nyoman Mahayuni Ismantari (62) 23. Putu Susmithasen Sari Dewi Maharani
10. Ni Nyoman Pratiwi Permata Putri (63) (76)
11. Ni Nyoman Septia Anggarini (64) 24. Rai Ayu Ratih Mahadewi (77)
12. Ni Putu Ayu Mas Mitha Canisca Putri (65) 25. Si Luh Kadek Shania Chaitra Berliana (78)
13. Ni Putu Dita Amelia Putri (66) 26. Wahyu Kirana Saraswati (79)
14. Ni Putu Santhi Utami Dewi (67) 27. Yusi Soraya Brilianti (80)

2
Latar Belakang
Penyakit rongga mulut merupakan jenis penyakit yang
berada di urutan pertama dari daftar sepuluh besar penyakit
yang paling sering dikeluhkan masyarakat Risiko. Penderita
penyakit periodontal dan Stomatitis mengalami gangguan
pada kualitas hidupnya antara lain keterbatasan fungsi gigi
seperti sulit mengunyah, makanan tersangkut, nafas bau,
pencernaan terganggu. Maka dari itu tujuan dari penulisan
makalah ini adalah untuk membantu pengenalan serta
rencana perawatan pada kasus kelainan pada jaringan
periodontal yaitu periodontal abses dan stomatitis aphtosa.

3
Topik Bahasan

Proses Rencana
Definisi
terjadinya Perawatan
Periodontal
periodontal Periodontal
Abses dan
abses dan Abses dan
Stomatitis
stomatitis Stomatitis
Aphtosa
aphtosa Aphtosa

4
Definisi Periodontal
Abses dan Stomatitis
Aphtosa
Periodontal Abses Stomatitis Apthosa
•Abses periodontal adalah abses yang •Stomatitis Apthosa merupakan salah
terjadi karena timbulnya peradangan satu penyakit yang sering muncul pada
ligamen peridontal dan biasanya diawali rongga mulut.
dengan adanya periodontitis. •Manifestasi klinis dari stomatitis
•Abses periodontal akan menyebabkan apthosa adalah ulser tunggal atau
kerusakan ligamen periodontal dan tulang multiple, kecil, dangkal, bulat atau oval
alveolar. dengan batas jelas kemerahan, dan dasar
berwarna abu-abu atau kuning.

6
Proses Terjadinya
Periodontal Abses
Dan Stomatitis
Aphtosa
Proses Terjadinya Periodontal Abses
• Abses periodontal secara mikroskopis merupakan akumulasi dari PMN (polymorphonuclear) yang
hidup maupun sudah mati didalam dinding poket periodontal.Hasil dari kerusakan sel-sel dan
jaringan ini adalah cairan yang dinamakan pus, yang merupakan inti dari abses.

• Reaksi inflamasi akut disekitar pus menghasilkan edema intra dan ekstra sel serta penghancuran
leukosit. Berkurangnya resistensi jaringan, virulensi, dan jumlah bakteri yang ada menentukan
terjadinya infeksi, masuknya bakteri ke dalam dinding jaringan lunak memulai pembentukan abses
periodontal.

• Bakteri yang umum di dalam poket periodontal adalah Streptococcus viridans

• Bakteri-bakteri yang bersifat piogenik tersebut menghasilkan respon inflamasi jaringan, seperti
dilatasi pembuluh darah, pengeluaran banyak leukosit, proliferasi sel jaringan konektif.

• Bakteri yang terdapat pada kondisi periodontitis yang rentan terhadap terbentuknya abses adalah
bakteri yang dapat hidup lama di dalam jaringan dan tahan terhadap respon inflamasi host, bakteri-
bakteri ini umumnya berbentuk encapsulated sehingga mempunyai virulensi yang tinggi dan dapat
menjalar ke jaringan periodonsium yang lebih dalam dan membentuk abses.

8
Proses Terjadinya Stomatitis Aphtosa

• Faktor pencetus SAR

1. Alergi makanan

2. Stres psikologis

3. Trauma

4. Infeksi virus dan bakteri

• Faktor Predisposisi SAR

1. Genetik

2. Imunologi

3. Defisiensi nutrisi

4. Hormonal

5. Penyakit sistemik

9
Perawatan Periodontal Abses

Gambaran Klinis Periodontal Abses

Penatalaksanaan awal terdiri dari lima hal yang dapat dilakukan. :


•Pertama, lakukan insisi dan drainase. Sebelum insisi dilakukan irigasi abses terlebih
dahulu dengan menggunakan larutan salin, serta dilakukan pemeriksaan benda asing
yang terdapat di dalam poket periodontal.
•Kedua, dapat melakukan scaling dan root planning untuk membersihkan daerah abses
•Ketiga, dapat melakukan operasi periodontal untuk mendapatkan drainase langsung
melewati dasar poket, terutama bila terdapat cacat tulang secara vertikal yang dalam dan
membersihkan kalkulus subgingiva yang dalam
•Keempat, dengan penggunaan obat antibiotik secara sistemik. Terapi antibiotik sangat
membantu bagi penderita dengan sistem kekebalan tubuh yang terganggu, drainase
tidak tercapai, atau dengan kelainan sistemik. Gejala kelainan sistemik ditandai dengan
Periodontal abses setelah
demam, kelelahan, selulitis, atau limfadenopati. dilakukan perawatan
•Kelima, Ekstraksi diindikasikan jika prognosisnya buruk, baik dari penyakit periodontal
atau kerusakan yang ditimbulkan oleh abses itu sendiri.

10
Perawatan Stomatitis Aphtosa Rekuren
 Perawatan SAR pada umumnya bersifat non spesifik dan dilakukan dengan tujuan menghilangan
rasa sakit, mengurangi besar dan lamanya ulser

SAR diklasifikasikan ke dalam 3 tipe, yaitu:


Tipe A  berlangsung beberapa hari, rasa nyeri masih dapat ditoleransi, merupakan karakteristiknya.
Biasanya dokter dapat menyarankan pasien untuk menggunakan sikat gigi yang halus dan menyikat gigi
dengan lembut. Pemberian obat tidak diindikasikan.
Tipe B  Tipe B ditandai dengan adanya SAR yang muncul setiap bulan, berlangsung 3 sampai 10
hari. Perawatan pada tipe ini meliputi obat kumur chlorhexidine dan penggunaan kortikosteroid topikal
segera saat ulser muncul.
Tipe C  Tipe C adalah SAR dengan rasa nyeri dan kronis dikarenakan saat satu ulser sembuh, ulser
yang lain muncul. Pasien tipe ini biasanya membutuhkan topikal, sistemik atau injeksi intralesional
kortikosteroid, azathioprine, atau imunosupresi lain seperti dapsone, entoxifylline hingga thalidomide

Perawatan yang digunakan SAR yaitu:


•Antiinflamasi
•Antiseptik
•Analgesik
•Antibiotik

11
Kesimpulan
Abses periodontal adalah abses yang terjadi karena timbulnya peradangan ligamen peridontal
dan akumulasi dari PMN (polymorphonuclear) yang hidup maupun sudah mati didalam
dinding poket periodontal, yang akan menyebabkan kerusakan ligamen periodontal dan tulang
alveolar biasanya diawali dengan adanya peridontitis. Penatalaksanaan pasien dengan
periodontal abses dapat dibagi menjadi tiga tahap, yaitu penatalaksanaan
segera,penatalaksanaan awal, perawatan definitif. Stomatitis aphtosa atau sariawan adalah
radang yang terjadi di daerah mukosa mulut, biasanya berupa bercak putih kekuningan dengan
permukaan yang agak cekung, bercak itu dapat berupa bercak tunggal maupun kelompok.
Perawatan SAR (Stomatitis Aphtosa Rekuren) pada umumnya bersifat non spesifik dan
dilakukan dengan tujuan menghilangan rasa sakit, mengurangi besar dan lamanya ulser.
Perawatan yang dapat diberikan kepada pasien SAR terdiri dari terapi lokal, terapi sistemik
dan terapi non medis. Untuk memudahkan dalam penatalaksanaannya, maka SAR
diklasifikasikan ke dalam 3 tipe, yaitu: Tipe A, tipe B, tipe C.

12
THANK YOU
13

Anda mungkin juga menyukai