Anda di halaman 1dari 11

SISTEM PERTAHANAN

SPESIFIK
KELOMPOK 3

Monika indah T.M (1402060) Eunike Indrawati (1902040)

Aprilia Wahyuning Tyas (1902007) Jothania Eritra (1902056)


Berliana Aurelvias S.S (1902013) Laurensius Sebrian Rahmadi (1902060)

Clara sekar sastika (1902024) May Krisnawati (1902070)


Cynthia Gadung (1902025) Veronica Thresna Meitha Y.A (1902100)

Defri Artha Agung Mulia (1902027)


DEFINITION OF
Pertahanan tubuh spesifik merupakan pertahanan tubuh terhadap
patogen tertentu yang masuk ke tubuh disebut juga dengan sistem
kekebalan tubuh atau sistem imun, bekerja jika antigen berhasil
masuk ke dalam tubuh dan telah melewati sistem pertahanan
tubuh nonspesifik internal. Sistem pertahanan tubuh spesifik yaitu
limfosit.

Limfosit terdiri dari dua macam yaitu limfosit B dan limfosit T.


LIMFOSIT B
Limfosit B dibentuk dan dimatangkan di sumsum tulang belakang,
dan ketika sudah matang atau siap digunakan, akan menyebar ke
seluruh tubuh. Limfosit B memiliki reseptor yang bisa ditempeli oleh
antigen. Apabila ada antigen yang menempel di reseptor, hal tersebut
akan merangsang limfosit B untuk berubah menjadi sel plasma. 

Sel plasma inilah yang menghasilkan antibodi. Tapi, antibodi yang


dihasilkan khusus untuk antigen yang merangsang produksi
antibodi. Jadi, satu jenis antibodi hanya bisa menyerang satu jenis
antigen saja.
MACAM-MACAM
1. Sel B plasma, berfungsi membentuk antibodi.
2. Sel B pengingat (memori), berfungsi mengingat antigen yang
pernah masuk ke tubuh serta menstimulasi pembentukan sel B
plasma jika terjadi infeksi kedua
LIMFOSIT T
Limfosit T dibentuk di sumsum tulang
belakang namun pematangannya terjadi di
kelenjar timus. Kelenjar timus merupakan
bagian dari sistem limfatik yang bertugas
untuk memproduksi dan menyimpan sel-sel
yang melindungi tubuh dari infeksi dan
penyakit. Ketika sudah matang, maka limfosit
T juga akan menyebar ke seluruh tubuh
MACAM-MACAM

1. Limfosit T sitotoksit, berfungsi dalam menghancurkan sel yang telah terinfeksi.

2. limfosit T penolong, berfungsi mengaktifkan limfosit T dan limfosit B.

3. Limfosit T supresor, berfungsi mengurangi produksi antibodi yang dihasilkan


sel-sel plasma.

4. Limfosit T memori, berfungsi mengingat antigen yang pernah masuk ke dalam


tubuh. Dengan adanya limfosit T memori ini, antigen yang pernah masuk akan
mudah dikenali dan lebih cepat dihancurkan.
CONCLUSIONS
Pada pertahanan adaptif terjadi jika garis pertama tubuh mendapat
serbuan. Maka sel, molekul dan organ dari sistem imunitas
menghasilkan suatu pertahanan yang spesifik untuk melawan agen yang
menyerang. Sehingga sistem pertahanan tersebut akan bekerja untuk
melawan bila agen asing menyerang tubuh. Imunitas dihasilkan dari
produksi antibodi spesifik yang dikhususkan untuk antigen tertentu.
Antigen adalah suatu molekul penanda yang terdapat pada permukaan
sel yang dapat merangsang produksi antibodi. Pertahanan spesifik dapat
mengenal benda asing, karena terdapat kemampuan mengingat kembali
antigen tertentu. Itu dapat diaplikasikan pada konsep imunisasi.
Imunisasi adalah pemberian perlindungan pada tubuh dari serangan
penyakit dengan memberikan vaksin.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai