Npm : 1961201064 Kelas : Manajemen 3C Matkul : Ekonomi Mikro A.DEFINISI DAN ARTI INVESTASI Investasi, yang lazim disebut juga dengan istilah penanaman modal atau pembentukan modal merupakan komponen kedua yang menentukan tingkat pengeluaran agregat. Dengan demikian istilah investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran atau perbelanjaan penanam-penanaman modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan-perlengkapan untuk menambah kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian. Pertambahan jumlah barang modal ini memungkinkan perekonomian tersebut menghasikan lebih banyak barang dan jasa di masa yang akan datang. Adakalanya penanaman modal dilakukan untuk menggantikan barang-barang modal yang lama yang telah aus dan perlu didepresiasikan a. Investasi Dalam Bentuk Barang Modal dan Bangunan Yang tercakup dalam investasi barang modal dan bangunan adalah pengeluaran- pengeluaran untuk pembelian pabrik, mesin, peralatan produksi, bangunan/gedung yang baru. Karena daya tahan madal dan bangunan umumnya lebih dari setahun, seringkali investasi ini disebut sebagai investasi dalam bentuk harta tetap (fixed investment). b. Investasi Persediaan Perusahaan seringkali memproduksi barang lebih banyak daripada target penjualan. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan. Tentu saja investasi persediaan diharapkan meningkatkan penghasilan/keuntungan. Persediaan barang tersebut dikatakan sebagai investasi yang direncanakan atau investasi yang diinginkan karena telah direncanakan. Selain barang jadi, investasi dapat juga dilakukuan dalam bentuk persediaan barang baku dan setengah jadi. Misalnya, sebuah pabrik mobil menargetkan penjualan tahun 2.000 adalah 50.000 unik. Tidaklah berarti produksinya harus 50.000 unit juga. Umumnya produksinya melebihi tingkat penjualan. Sebut saja 60.000 unit. Selisih 10.000 unit merupakan persediaan, untuk mengantisipasinya berbagai kemungkinan. Tentu saja investasi persediaan diharapkan meningkatkan penghasilan / keuntungan. B. FUNGSI INVESTASI Kurva yang menunjukkan perkaitan di antara tingkat investasi dan tingkat pendapatan nasional dinamakan fungsi investasi. Bentuk fungsi investasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu (i) ia sejajar dengan sumbu datar, atau (ii) bentuknya naik ke atas ke sebelah kanan (yang berarti makin tinggi pendapatan nasional, makin tinggi investasi). Fungsi atau kurva investasi yang sejajar dengan sumbu datar dinamakan investasi otonomi dan fungsi investasi yang semakin tinggi apabila pendapatan nasional meningkat dinamakan investasi terpengaruh. Dalam analisis makroekonomi biasanya dimisalkan bahwa investasi perusahaan bersifat investasi otonomi. C. NILAI WAKTU DARI UANG 1. Nilai Sekarang ( Present Value ) Nilai nominal dari sejumlah mata uang belum tentu akan lebih berharga dimasa datang. Hal ini sangat tergantung dari tingkat pengembalian investasi yang diinginkan. V = X (1+r) Ket : V = Nilai yang akan datang X = Nilai sekarang t = Waktu r = Faktor diskonto 2. Nilai Masa Mendatang ( Future Value ) Menghintung nilai masa mendatang adalah kebalikan dari menghitung nilai sekarang dari output investasi yang direncanakan. Sekalipun melihat dari sudut pandang yang bertolak belakang, keputusan yang dihasilkan tetap sama. F= A (1+r) Ket : F = Nilai masa mendatang yang diharapkan A = Investasi awal T = Waktu D. KRITERIA INVESTASI
1. Payback Period 3. Net Present Value (NPV)
Payback period adalah waktu Perhitungan dengan menggunakan yang dibutuhkan agar investasi nilai nominal dapat menyesatkan, sebab tidak memperhitungkan nilai yang direncanakan dapat waktu dari uang. Untuk membuat dikembalikan, atau waktu yang hasil lebih akurat, maka nilai dibutuhkan untuk mencapai titik sekarang didiskontokan. impas. 4. Internal Rate of Return (IRR). Internal 2. Benefit/Cost Ratio (B/C Ratio) rate of return adalah nilai tingkat B/C ratio mengukur mana yang lebih pengembalian investasi, dihitung pada besar, biaya yang dikeluarkan saat NPV sama dengan nol. Keputusan menerima/menolak rencana investasi dibanding hasil (output) yang dilakukan berdasarkan hasil diperoleh. Biaya yang dikeluarkan perbandingan IRR dengan tingkat dinotasikan dengan C (cost). pengembalian investasi yang diinginkan (r). E. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT INVESTASI Tingkat Pengembalian yang Diharapkan (Expected Rate of Return) a. Kondisi Internal Perusahaan. Kondisi internal adalah faktor-faktor yang berada di bawah kontrol Perusahaan, seperti tingkat efisiensi, kualitas SDM dan teknologi. Sedangka faktor non-teknis, seperti kepemilikkan hak dan atau kekuatan monopoli, kedekatan denga pusat kekuasaan, dan penguasaan jalur informasi. b. Kondisi Eksternal Perusahaan. Kondisi eksternal yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan akan investasi utama adalah perkiraan tentang tingkat produksi dan pertumbuhan ekonomi domestic maupun internasional. F. PENANAMAN MODAL ASING (PMA) • Pengertian Penanaman Modal Asing Dalam Undang-undang No. 1 Tahun 1967 ditegaskan bahwa Pengertian penanaman modal asing di dalam Undang-undang ini hanyalah meliputi penanaman modal asing secara langsung yang dilakukan menurut atau berdasarkan ketentuan-ketentuan Undang-undang ini dan yang digunakan untuk menjalankan perusahaan di Indonesia, dalam arti bahwa pemilik modal secara langsung menanggung risiko dari penanaman moda ltersebut. G. PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI (PMDN) Penananaman modal dalam negeri adalah perseorangan warga negara Indonesia, badan usaha Indonesia, negara Republik Indonesia, atau daerah yang melakukan penanaman modal diwilayah negara Republik Indonesia. SEKIAN & TERIMAKASIH