Anda di halaman 1dari 8

ANAMIA HEMOLITIK

Nataliana Doq Nim: 2019.C.11a.1020


Pengertian Anemia
Anemia adalah kondisi dimana seseorang tidak
memiliki cukup sel darah merah yang sehat untuk
membawa oksigen yang cukup ke jaringan tubuh.
Anemia adalah suatu kondisi di mana konsentrasi
hemoglobin lebih rendah dari biasanya. Kondisi ini
mencermin kan kurang nya jumlah normal eritrosit
dalam sirkulasi. Akibat nya, jumlah oksigen yang di
kirim ke jaringan tubuh juga berkurang
Etiologi
Menurut ( Sugeng Jitowiyono, 2018 ), Pada dasarnya hanya
tiga penyebab anemia yang ada: kehilangan darah,
peningkatan kerusakan sel darah merah (hemolisis), dan
penurunan produksi sel darah merah. Masing – masing
penyebab ini mencakup sejumlah kelainan yang
membutuhkan terapi spesifik dan tepat. Etiologi genetik
meliputi:
• a. Hemoglobinopati
• b. Thalasemia
• c. Kelainan enzim pada jalur glikolitik
• d. Cacat sitoskeleton sel darah merah
• e. Anemia persalinan kongenital
• f. Penyakit Rh null
• Patofisiologi
Anemia menurut ( Wijaya & Putri, 2013)
mencerminkan adanya kegagalan sum – sum atau
kehilangan sel darah merah secara berlebihan atau
kedua nya. Kegagalan sum – sum dapat terjadi akibat
kekurangan nutrisi, pajanan toksik, invasi tumor atau
kebanyakan akibat penyebab yang tidak di ketahui. Sel
darah merah dapat hilang melalui perdarahan atau
hemolisis (dekstruksi), hal ini dapat terjadi akibat
defek sel darah merah yang tidak sesuai dengan
ketahanan sel darah merah normal yang menyebabkan
dekstruksi sel darah merah
•Manifestasi klinis
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan gejala yang
berhubungan dengan anemia. Faktor tersebut antara lain kecepatan anemia,
Perdarahan masif Depresi sumsum tulang kongenital atau akibat obat - obatan
Defisiensi besi, B12, asam folat Eritrosit prematur Pembentukan sel
hemopoetik terhenti atau berkurang Kekurangan bahan baku pembuat sel
darah merah Umur eritrosit pendek akibat penghancuran sel darah merah
Kehilangan banyak darah Transfusi darah Resti infeksi Ansietas Hb menurun
(< 10 g/dL ), trombosit/ trombositopenia, pansitopenia Gastrointestinal
kardiovaskuler Pengurangan aliran darah dan kompenen nya ke organ tubuh
yang kurang vital (anggota gerak), penambahan aliran darah ke otak dan
jantung Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan Gangguan absorbsi nutrient
yang diperukan untuk pembentukan sel darah merah Pengiriman oksigen dan
nutrien sel berkurang Intoleransi aktivitas Pengiriman oksigen dan nutrient ke
sel berkurang Penurunan BB, kelemahan Perubahan perfusi jaringan
Takikardi, TD menurun, pengisian kapiler lambat, ekstremitas dingi, palpitasi
kronisital anemia, kebutuhan metabolik pasien, gangguan
fisik (misalnya penyakit jantung atau paru), serta gambaran
umum dari kondisi yang menyebabkan anemia.
 
Secara umum, semakin cepat anemia berkembang, semakin
parah gejalan nya. Orang yang biasanya sangat aktif atau
memiliki tuntutan signifikan terhadap kehidupan mereka
cenderung memiliki gejala yang lebih tinggi daripada
orang yang lebih banyak duduk. Beberapa anemia oleh
sebagai kelainan lain yang tidak diakibatkan oleh anemia
namun secara inheren dikaitkan dengan penyakit tertentu
• Penatalaksanaan
Penatalaksanaan Anemia menurut (Sugeng Jitowiyono,
2018) yang dapat dilakukan pada pasien Anemia adalah
sebagai berikut:
a. Transplantasi sel darah merah
b. Antibiotik diberikan untuk mencegah infeksi
c. Suplemen asam folat dapat merangsang pembentukan sel
darah merah
d. Menghindari situasi kekurangan oksigen atau aktivitas
yang membutuhkan oksigen
e. Obati penyebab perdarahan abnormal (bila ada)
f. Diet kaya besi yag mengandung daging dan sayuran hijau
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai