Anda di halaman 1dari 18

PNEUMOTHORAX

By : Nikmatul Luaili
NIM. P27820508025

POLTEKKES DEPKES SURABAYA


PROGRAM STUDI KEPERAWATAN TUBAN
2009
DEFINISI
Pneumotoraks adalah keadaan terdapatnya udara
atau gas dalam rongga udara. Pada keadaan normal
rongga pleura tidak berisi udara, supaya paru-paru
leluasa mengembang terhadap rongga dada.
Pneumotoraks dapat terjadi secara spontan maupun
traumatik
KLASIFIKASI
Pneumothorax diklasifkikasikan sebagai berikut :
1. Berdasarkan etiologi >> Spontan pneumothorax & Idiopathic
pneumothorax
2. Artificiale pneumothorax
3. Traumatic pneumothorax
4. Iathrogenic pneumothorax
Atas dasar terbukanya pleura dapat dibagi atas :
 Pneumothorax terbuka,
 Pneumothorax tertutup
 Pneumothorax tertutup dan terbuka juga disebut ventile
pneumothor
KLASIFIKASI
Berdasarkan Luasnya >>
1. Total pneumothorax
2. Partial pneumothorax
4. Iathrogenic pneumothorax
Berdasar Kegawatan :
 Non Emergency Pneumothorax
 Emergency Pneumothorax
ETIOLOGI
 TRAUMATIK
 SPONTAN
 ARTIFICIAL
PATOFISIOLOGI
Disengaja untuk tujuan tetentu, jejas,
penyakit >> hubungan terbuka antara
rongga dada dan dunia luar >> Luka
Terbuka >> Paru menguncup >> Kolaps >>
Pneumothorax >> Dyspnea, Nyeri dada
MANIFESTASI KLINIK
 SESAK NAFAS
 NYERI DADA
 TACHICARDY
PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN FISIK DIAGNOSTIK
PEMERIKSAAN PENUNJANG (RADIOLOGI)
KOMPLIKASI
 Atelektasis
 ARDS
 Infeksi
 Edema pulmorary
 Emboli paru
 Efusi Pleura
 Embyema
 Emfisema
 Penebalan Pleura
PENATALAKSANAAN
Tindakan Medis
Tindakan Dekompresi
Tindakan Bedah
TERAPI
 Terapi Non Invasive
 WSD
 Thoracotomy
 Artificial Pleurisy
 Thoracocentesis
 Pleurectomy
PENGKAJIAN
BIODATA
KELUHAN UTAMA
Nyeri pleuritik hebat, dispnea (jika luas)
RIWAYAT KESEHATAN
RPS : nyeri dada yang disertai sesak nafas mendadak
dan makin berat
RPD : Adakah penyakit yang berhubungan dengan
penyakit yang sekarang. Riwayat TBC, Bronkhitis
kronis, Emphysema, Asma Bronchiale, Kanker Paru
RPK : Penyakit yang diderita keluarga tidak mempunyai
penyakit ini.
Pola Fungsi Kesehatan
PEMERIKSAAN
1. Inspeksi
FISIK
 Terjadi pencembungan pada sisi yang sakit
 Saat repirasi, bagian yang sakit gerakannya tertinggal.
 Trakea dan jantung terdorong ke sisi yang sehat.
2. Palpasi
 Pada sisi yang sakit, tuang antar iga dapat melebar
 Ictus jantung terdorong ke sisi yang sehat
 Premitus suara melemah atau menghilang pada sisi yang sakit
3. Perkusi
 Suara ketok pada sisi sakit, hipersonor sampai timpani dan tidak menggetar.
4. Auskultasi
 Pada bagian yang sakit suara nafas melemah sampai menghilang.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Fototoraks
Darah

EKG
DIAGNOSA KEPERAWATAN
 Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan
tak adekuat ventilasi ditandai dengan
takikardi akibat pneumothoraks.
 Perubahan pola penyamanan berhubungan
dengan nyerti dada akibat pneumothoraks.
INTERVENSI
 Diagnosa I : pada nafas tidak efektif berhubungan dengan tak
adekuat ventilasi ditandai dengan takikardi akibat pneumothoraks.
 Tujuan : Frekuensi pola nafas menjadi efektif (normal).
 Intervensi :
 Mengajarkan dan mempertahankan kenyamanan pasien dengan sesak
nafas yaitu meninggikan tempat tidur, balik ke sisi yang sakit serta duduk
sebanyak mungkin. Rasional : meningkatkan inspirasi maksimal, dan
untuk meningkatkan ekstipasi paru dan ventilasi pada sisi yang sakit.
 Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian oksigen tambahan melalui
kanul sesuai indikasi. Rasional : alat dalam menuturn kerja nafas,
meningkatkan penghilangan distress respirasi dan sianosis berhubungan
dan hipoksemia.
 Kolaborasi dengan dokter dalam pemasangan WSD. Resional : untuk
mengeluarkan udara dalam rongga pleura.
 Mengajarkan pola nafas yang normal 20 x/menit. Resional : agar pola
nafas pasien teratur dan efektif.
SEKIAN…………

Anda mungkin juga menyukai