Anda di halaman 1dari 29

Cara Mendirikan

Usaha
RESTA B. WIRATA
Cara menderikan usaha

a. Cara memulai usaha


b. Bidang Usaha
c. Pengertian dan Jenis- jenis Bidang Usaha
d. Jenis-jenis ijin Usaha
e. Proses Pendirian badan Usaha
f. Faktor-faktor penyebab Kegagalan Usaha
 
Cara memulai usaha

Ada beberapa cara memulai usaha :


1.Mendirikan usaha baru
2.Membeli perusahaan
3.Kerjasama manajemen dg sistem waralaba ( Franchising ) yaitu memakai nama dan
manajemen perusahaan lain.Perusahaan pemilik nama disebut perusahaan induk
( Franchisor ) dan perusahaan yg menggunakan Franchise
Dukungan manajemen yg diberikan
oleh Franchisor berupa :
1.Pemilihan lokasi usaha
2.Bentuk bangunan
3.Lay out gedung dan ruangan
4.Peralatan yg diperlukan
5.Pemilihan karyawan
6.Penentuan atau penyediaan bahan baku atau produk
7. Iklan bersama
Pengertian dan Jenis- Jenis Bidang Usaha

 a. Bidang Usaha Pertanian (Agriculture)


Berikut beberapa peluang usaha pertanian modern yang menjanjikan yang perlu kalian coba:
 Menanam sayur organik
 Menjual alat dan mesin pertanian
 Menjual bibit tanaman
 Menjual pupuk organik
 Budidaya tanaman hias
 Mengelola 1 produk pangan yang berkualitas
 Menanam rempah-rempah
 Menyediakan jasa perentara ekspor bahan-bahan pertanian
 Membuat tim konsultan khusus untuk para petani
b. Bidang Usaha Pertambangan (Mining)

Bagi Anda para pelaku usaha yang ingin memiliki  Jasa Studi kelayakan
perusahaan yang bergerak dibidang Jasa Pertambangan
di Indonesia saat ini, sebaiknya perlu mengerti hal-hal
 Jasa Konstruksi pertambangan
apa saja yang menjadi poin penting, khususnya aspek  Jasa pengangkutan
legalitas terkait bidang usaha Jasa Pertambangan
setelah adanya ketentuan baru di bidang Energi dan  Jasa Lingkungan pertambangan
Sumber Daya Mineral.
 Jasa Pascatambang dan reklamasi
Adapun bidang usaha jasa penunjang tertentu tersebut
misalnya:  Juga jasa Keselamatan dan kesehatan kerja
 Jasa Konsultasi Sedangkan untuk konsultasi dan perencanaan
 Jasa perencanaan terbatas dibidang usaha Penambangan; atau
Pengolahan dan pemurnian saja.
 Jasa pelaksanaan terbatas di bidang usaha
 Jasa penyelidikan umum
 Jasa Ekplorasi
c. Bidang Usaha Pabrikasi
(Manufacturing)
 Perbedaan manufaktur dengan lainnya adalah pekerjaannya yang menggunakan
mesin, peralatan, serta  tenaga kerja tertentu. Dalam proses pekerjaannya, perusahaan
ini memiliki ciri khas yakni mengubah suatu bahan mentah menjadi sebuah barang
jadi yang mempunyai nilai jual yang besar.

Contoh perusahaan manufaktur yang ada di Indonesia antara lain:


 Tekstil dan germen
 Otomotif
 Elektronik
 Makanan dan minuman
 Kerajinan
d. Bidang Usaha Kontruksi
(Contruction)
 Kegiatan konstruksi untuk awal biasanya akan dimulai dari pembuatan
perencanaan yang dilakukan oleh konsultan perencana (team Leader) dan
kemudian dilanjutkannya pelaksanaan oleh kontraktor konstruksi yang merupakan
manajer proyek/ kepala proyek.
 Lingkup pekerjaan meliputi pekerjaan jasa design arsitektur, jasa desain interior,
design engineering, jasa  penilai  perawatan dan kelayakan bangunan gedung, jasa
survey, perencana tata Kota/wilayah, jasa pembuatan Peta, Jasa Pengujian, Jasa
Inspeksi Teknis, konsultansi lingkungan dan manajemen proyek.
e. Bidang Usaha Perdagangan (Trade)

 Usaha ini sangat cocok bagi pemilik modal kecil atau modal besar. Selain itu
barang dagang yang ingin dijual akan lebih sangat mudah untuk didapatkan dan
dijual kembali.
 Berikut adalah macam-macam usaha dagang yang dapat menjadi pilihan awal
dalam memulai sebuah bisnis:
1. Dagang pakaian murah
2. Dagang pulsa
3. Dagang Gadget
4. Dagang Makanan Ringan
5. Dagang Buah dan Sayur
f. Bidang Usaha Jasa Keuangan
(Financial Service)
 Lembaga keuangan mikro
 Badan Penyelenggaraan jaminan sosial
 Perusahaan pengadaian
 Perusahaan penjaminan kredit
 Perusahaan penjaminan infrastruktur
 Lembaga penyediaan ekspor Indonesia
g. Bidang Usaha Jasa Perorangan
(Personal Service)
 Mengacu kepada definisi sebuah perusahaan perseorangan,  umumnya bidan usaha pada skala
besar itu telah berbentuk menjadi Badan Usaha Milik Swasta (BUMS), sedangkan pada skala
yang lebih lebih kecil bidang usaha dapat disebut dengan UKM (Usaha Kecil dan Menengah).
Misalnya:
 Perusahaan kerajinan tangan
 Perusahaan bisnis waralaba
 Usaha laundry kiloan
 Usaha jasa bengkel
 Bisnis kuliner unik dan khas
 Usaha jasa cuci mobil
 Usaha salon kecantikan
 Dan lain-lain
h. Bidang jasa-jasa Umum (Public
Service)
 Perusahaan jasa ialah suatu unit usaha yang kegiatan memproduksi produknya tidak berwujud (jasa),
dengan tujuan untuk mendapatkan laba atau keuntungan. 
 Berikut adalah beberapa contoh perusahaan jasa besar di Indonesia pada saat ini, diantaranya sebagai
berikut ini:
Yang bergerak di bidang transportasi infatruktur dan utilitas misalnya:
 Indosat Tbk, Garuda Indonesia Tbk
 Telekomunikasi indonesia Tbk
 Jasa marga Tbk, dan lain-lain
Yang bergerak di bidang keuangan, misalnya:
 Bank Central Asia Tbk,
 Bank Mandiri Tbk,
 Bank Danamon Indonesia Tbk,
 Bank Rakyat Indonesia Tbk dan lain-lain.
i. Bidang Jasa Wisata (Tourism)

 Usaha pariwisata ialah sebuah aktivitas yang memiliki tujuan sebagai


penyelenggara jasa pariwisata atau menyediakan/mengusahakan objek wisata dan
daya tarik wisata, usaha sarana pariwisata dan usaha lain yang terkait dengan
bidang tersebut.
Berikut adalah beberapa bidang usaha dalam badan usaha pariwisata:
 Usaha daya tarik wisata
 usaha kawasan pariwisata
 Usaha jasa transportasi pariwisata
 Usaha jasa perjalanan wisata
Jenis-Jenis Ijin Usaha

 Surat Keterangan Domisili Perusahaan  (SKDP)


 Ada pula Surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP) yang menjadi pertanda
kejelasan lokasi usaha yang dibangun. Kalau untuk individu perlu memiliki KTP,
maka usaha perlu memiliki SKDP.
 Biasanya SKDP dikeluarkan oleh kelurahan setempat dengan seizin lurah. Tapi
jika lokasi usaha berada di pedesaan, maka kepala desa yang akan mengeluarkan
izin tersebut. Bagi yang ingin membangun usaha, SKDP wajib dimiliki agar tidak
terkena masalah pada waktu mendatang.
Nomor Induk Berusaha (NIB)

 Dengan banyaknya hal yang harus diurus ketika ingin membangun usaha,
pemerintah Indonesia membuat terobosan dengan meluncurkan Nomor Induk
Berusaha (NIB). Dengan adanya NIB, maka para pelaku usaha tidak perlu lagi
membuat beberapa izin usaha lain secara terpisah seperti Surat Izin Usaha
Perdagangan (SIUP) karena NIB merupakan identitas berusaha dan dapat
digunakan untuk mendapatkan Izin Usaha dan izin komersial atau operasional. 
 NIB pada dasarnya akan mempermudah dalam membuka usaha. Tapi perlu
diingat, jika ada penyimpangan usaha, maka pemerintah bisa menarik NIB dan
tidak bisa membangun usaha lagi. Jadi jangan sampai menyalahgunakan
kepercayaan pemerintah.
Izin Usaha (Surat Izin Usaha
Perdagangan/SIUP)
 Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) adalah surat izin usaha yang diperlukan
agar dapat melaksanakan kegiatan usaha perdagangan. Bagi setiap usaha yang
melakukan kegiatan usaha perdagangan pastinya wajib memiliki SIUP. SIUP
dikeluarkan oleh pemerintah daerah yang menjadi domisili tempat usaha tersebut
berada. Tanpa adanya SIUP, maka usaha tersebut masih belum diizinkan untuk
melakukan aktivitas perdagangan.
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
(AMDAL)
 Bentuk usaha tentunya sangat banyak, tapi banyak pula yang nantinya akan
mempengaruhi lingkungan yang berada di sekitar usaha tersebut. Untuk itu
diperlukan izin bernama Analisis Mengenai Dampak Lingkungan yang biasa
dikenal sebagai AMDAL.
 Dengan memiliki AMDAL, maka sudah terlebih dahulu tercipta kajian mengenai
dampak yang nantinya akan tercipta dari usaha yang berdiri di sana. Tapi perlu
diingat, AMDAL hanya digunakan untuk mengkaji, tapi bukan merupakan surat
izin untuk membangunkan usaha jika memang usaha tersebut bisa mempengaruhi
lingkungan.
Izin Mendirikan Bangunan (IMB)

 Tidak hanya rumah, Izin Mendirikan Bangunan (IMB) juga perlu dimiliki oleh
para pengusaha yang ingin membangun gedung tempat usahanya sendiri. Dengan
adanya IMB, maka bangunan tersebut berarti telah memenuhi persyaratan
administratif dan teknis  yang ditentukan oleh peraturan yang berlaku sehingga
bangunan tersebut untuk layak untuk ditempat.
Proses Pendirian Badan Usaha

 Secara garis besar ada dua bentuk badan usaha yaitu badan usaha tidak berbadan
hukum dan badan usaha berbadan hukum. Badan usaha tidak berbadan hukum
misalnya Usaha Dagang (UD), Firma, Persekutuaan Perdata/Matscaap dan
Persekutuan Komanditer/Comanditare Venootscaap (CV). Sedangkan, badan
berbadan hukum misalnya Perseroan Terbatas (PT) dan Koperasi.
Badan Usaha Tidak Berbadan Hukum

 1. Usaha Dagang (UD)


 Usaha Dagang (UD) adalah badan usaha yang dimiliki oleh satu pemilik, tidak
ada pembagiagian kepemilikan sham karena hanya dimiliki oeh perorangan,
selain itu juga tidak ada pemisahan antara kekayaan pemilik dan kekayaan usaha. 
 Dalam pendiriannya tidak ada aturan khusus, dalam prakteknya pendirian UD
dibuat dengan akta notaris yang kemudian diikuti dengan Izin Usaha kepada
Pemerintah sesuai dengan bidang usaha yang dijalankan.
 2. Persekutuaan Perdata/Maatscap
 Persekutuan Perdata atau Maatscap adalah kumpulan dari orang-orang yang
biasanya memiliki profesi yang sama dan berkeinginan untuk berhimpun dengan
menggunakan nama bersama untuk menjalankan suatu usaha.
 Pada pokoknya persekutuan perdata adalah organisasi kerjasama untuk
menjalankan usaha bersama. Persekutuan perdata dibagi menjadi dua yaitu
Persekutuan Perdata Umum dan Persekutuan Perdata Khusus.
 3. Firma
 Firma adalah sebuah bentuk persekutuan usaha untuk menjalankan usaha antara
dua orang atau lebih dengan memakai nama bersama. Pemilik firma adalah sekutu
dari beberapa orang  dan masing-masing anggota persekutuan menyerahkan
kekayaan pribadi sesuai yang tercantum dalam akta pendirian perusahaan.
 4. Persekutuan Komanditer/Comanditare Venotscaap (CV)
 Perseroan Komanditer (CV) adalah suatu persekutuan untuk menjalankan suatu
perusahaan yang dibentuk antara satu orang atau lebih dimana sebagian sekutu
bertanggungg  jawab secara terbatas sementara sekutu lainnya bertanggungjawab
secara tidak terbatas.
Badan Hukum

 1. Perseroan Terbatas (PT)


 Perseroan terbatas atau PT adalah suatu badan hukum yang berdiri berdasarkan
perjanjian dengan melakukan kegiatan usaha dengan modal tertentu yang terbagi
dalam saham. Para pemilik, pemegang saham tersebut mempunyai tanggung
jawab yang terbatas pada jumlah nominal dari saham yang dimilikinya. Saham
merupakan sertifikat/surat berharga yang menunjukan tanda bukti bahwa seorang
telah menyetorkan modal ke dalam suatu PT.
 Dalam pendirian PT ditemtukan modal dasar pendirian. Modal dasar pendirian PT
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas (UU PT) adalah minilam 50 Juta. Sesuai UU PT, sebesar
minimal 25% dari Modal Dasar harus telah ditempatkan dan disetor pada saat
pendirian perusahaan.
 Dari sini ada 3 jenis modal dalam pendirian PT yakni modal dasar, modal
ditempatkan dan modal disetor. Modal Dasar adalah seluruh nilai nominal
saham awal perusahaan saat didirikan yang disebut di dalam Akta
Pendirian Perusahaan. Modal Ditempatkan adalah jumlah saham yang
sudah disanggupi pendiri untuk disetor pada modal dasar. Dapat
dimungkinkan modal dasar yang sudah ditulis dalam Akta Pendirian
Perusahaan tidak langsung sekaligus dipenuhi 100% dalam waktu dekat
untuk disanggupi oleh para pemegang saham.  Modal Disetor adalah
modal yang telah disetorkan para pemegang saham sebagai bentuk
pembayaran saham yang diambil dari modal yang ditempatkan.
 Struktur organisasi dalam perseroan terbatas terdiri dari Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS), Dewan Direksi, dan Dewan Komisaris. Dalam PT, para
pemegang saham, melalui komisaris melimpahkan wewenangnya kepada direksi
untuk menjalankan dan mengembangkan perusahaan sesuai dengan tujuan dan
bidang usaha perusahaan.
2. Koperasi
 Koperasi berasal dari kata Co dan Operation yang mengandung arti kerja sama untuk mencapai tujuan.
Undang-Undang No. 25 Tahun 1992, pasal 1 ayat 1 tentang Koperasi menjelaskan koperasi adalah
badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat.
 Jadi  dapat  diartikan  koperasi  merupakan  kumpulan  orang  dan  bukan kumpulan  modal. Kumpulan
orang tersebutlah yang menjadi penggerak untuk mendanai secara bersama-sama koperasi yang
didirikan.
 Koperasi sebagai bentuk organisasi usaha memiliki struktur tersendiri. Struktur dari sistem manajemen
berupa perangkat organisasi yang terdiri dari Rapat Anggota, Pengurus, dan Pengawas.
 Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dari koperasi. Keputusan-keputusan rapat
anggota diambil berdasarkan musyawarah untuk mencapai mufakat. Rapat  anggota yang digelar
sekurang-kurangnya setahun.
 Pengurus adalah pemegang kekuasaan rapat anggota. Pengurus dapat dipilih dari
dan oleh anggota koperasi dalam rapat anggota  dengan  masa  jabatan  paling 
lama  5  (lima)  tahun.  Untuk pertama kali, susunan dan nama anggota pengurus
dicantumkan dalam akta pendirian koperasi.
 Pengawas adalah perangkat organisasi koperasi yang dipilih dari anggota dan
mandat untuk melakukan pengawasan terhadap jalannya roda orgnisasi dan usaha
koperasi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai