Anda di halaman 1dari 13

0 MK : GINEKOLOGI

ENDOMETRITIS
Dosen Pengampu : Olkamien J.Longulo,S.Kep.,Ns.,Msc
NAMA
0
2 KELOMPOK :

 Ni Made Indah A (PO7124319074)


 Eka Alfianur (PO7124319063)
 Dian Rizki (PO7124319050)
 Jusma (PO7124319077)
 Melani Pamula(PO7124319069)
0
3
PENGERTIAN
Endometritis adalah suatu peradangan endometrium
yang biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri pada
jaringan ( Ben-zion Tuber, 1994 ).
Endometritis adalah infeksi pada endometrium atau
yang disebut lapisan dalam dari rahim. ( Prof.dr.Ida
Bagus, ).
Endometritis adalah infeksi pada endometrium
(lapisan dalam dari rahim). (Manuaba, I.B. G., 1998).-
Endometritis adalah suatu infeksi yag terjadi di
endometrium, merupakan komplikasi pascapartum,
biasanya terjadi 48 sampai 72 jam setelah melahirkan.
0
TIPE-TIPE ENDOMETRITID
4
1. post partum (radang dinding rahim
sesudah melahirkan)
2. Endometritis sinsitial (peradangan
dinding rahim akibat tumor jinak disertai
sel sintitial dan trofoblas yang banyak)
3. Endometritis tuberkulosa
(peradangan pada dinding rahim
endometrium dan tuba fallopi, biasanya
akibat Mycobacterium tuberculosis.
Menurut Varney, H. (2001), hal-hal
yang dapat menyebabkan infeksi
05 pada wanita adalah:

• Waktu persalinan lama, terutama


disertai pecahnya ketuban.
• Pecahnya ketuban berlangsung
lama.
ETIOLOGI • Adanya pemeriksaan vagina
selama persalinan dan disertai
Macam jalan kuman masuk ke pecahnya ketuban.
dalam alat kandungan seperti eksogen • Teknik aseptik tidak dipatuhi.
(kuman datang dari luar), autogen • Manipulasi intrauterus
(kuman masuk dari tempat lain dalam (pengangkatan plasenta secara
tubuh) dan endogen (dari jalan lahir manual).
sendiri). Penyebab yang terbanyak • Trauma jaringan yang luas/luka
dan lebih dari 50% adalah terbuka.
streptococcus anaerob yang • Kelahiran secara bedah.
sebenarnya tidak patogen sebagai • Retensi fragmen
penghuni normal jalan lahir plasenta/membran amnion.
0 • Aborsi
6 • Kelahiran kembar
• Kerusakan jalan lahir
• Kelanjutan retensio plasenta yang
FAKTOR PREDISPOSISI :
mengakibatkan involusi pasca
persalinan menjadi menurun
• Adanya korpus luteun persisten.
• Persalinan Pervaginam
• Persalinan SC
0 Tanda dan Gejala Endometritis
7  Peningkatan demam secara persisten hingga 40 derajat celcius. Tergantung
pada keparahan infeksi.
 Takikardia
 Menggigil dengan infeksi berat
 Nyeri tekan uteri menyebar secara lateral
 Nyeri panggul dengan pemeriksaan bimanual
 Lokhia sedikit, tidak berbau atau berbau tidak sedap, lokhia seropurulent
 Hitung sel darah putih mungkin meningkat di luar leukositisis puerperium
fisiologis
 Perdarahan pervaginam
 Shock sepsis maupun hemoragik
 Abdomen distensi atau pembengkakan.
 Abnormal pendarahan vagina
 Discomfort dengan buang air besar (sembelit mungkin terjadi)
 Terjadi ketidaknyamanan, kegelisahan, atau perasaan sakit (malaise)
08 Endometritis kronika

KLASIFIKASI
ENDOMETRITIS

Endometritis akuta
GAMBARAN
0
9 KLINIS
Gambaran klinis dari endometritis tergantung
pada jenis dan virulensi kuman, daya tahan
penderita dan derajat trauma pada jalan lahir.
Kadang-kadang lokhea tertahan oleh darah, sisa-
sisa plasenta dan selaput ketuban. Keadaan ini
dinamakan lokiometra dan dapat menyebabkan
kenaikan suhu yang segera hilang setelah
rintangan dibatasi. Uterus pada endometrium
agak membesar, serta nyeri pada perabaan, dan
lembek.
1
DIAGNOSIS
Endometritis dapat terjadi secara klinis dan subklinis. Diagnosis endometritis
0 dapat didasarkan pada riwayat kesehatan, pemeriksaan rektal, pemeriksaan vaginal
dan biopsi. Keluhan kasus endometritis biasanya beberapa kali dikawinkan tetapi
tidak bunting, siklus birahi diperpanjang kecuali pada endometritis yang sangat
ringan. Pemeriksaan vaginal dapat dilakukan dengan menggunakan vaginoskop
dengan melihat adanya lendir, lubang leher rahim (serviks) agak terbuka dan
kemerahan di daerah vagina dan leher rahim. Pada palpasi per rektal akan teraba
dinding rahim agak kaku dan di dalam rahim ada cairan tetapi tidak dirasakan
sebagai fluktuasi (tergantung derajat infeksi).
1
1 KOMPLIKASI

1. Luka infeksi 2. Karena peritonitis 3. Parametrial phlegmon

5. Abses subfasia dan


4. Panggul abses 6. Septik panggul
Terbukanya jaringan
thrombophlebitis
parut uterus
1
2
PENATALAKSANAAN

Antibiotika ditambah Cairan intravena dan Pengganti darah dapat


drainase elektrolit diindikasikan

Tirah baring dan


analgesia Tindakan bedah
1
3

Anda mungkin juga menyukai