Anda di halaman 1dari 13

KELOMPOK 4

PENGOLAHAN TANAH DENGAN


BIOTEKNOLOGI (BIOREMIDASI)

ANGGOTA :
1. ROAINI ALKAZAM (2013451115)
2. RYO SYAFITRA (2013451116)
3. SABINA NURUL HIDAYAH (2013451117)
4. SALSA JAHRA AMELIA (2013451118)
PENGERTIAN BIOTEKNOLOGI

• Bioteknologi adalah penerapan prinsip ilmiah dan rekayasa pada pengolahan bahan oleh agen
biologis untuk menghasilakan barang dan jasa. Pada pengertian itu yang dimaksud dengan
prinsip ilmiah dan rekayasa meliputi banyak disiplin ilmu terutama mikrobiologi, biokimia,
genetik, serta rekayasa kimia dan biokimia. Yang dimaksud dengan agen biologis adalah
katalis biologis yang terdiri atas mikroorganisme, enzim, serta sel tumbuhan dan hewan.
• Bioteknologi adalah pemanfaatan sistem yang hidup dan organisme untuk mengembangkan
atau membuat suatu produk yang dapat digunakan, atau aplikasi berbagai teknologi yang
menggunakan sistem yang hidup, organisme hidup atau yang dihasilkannya untuk membuat
atau memodifikasi hasil atau proses untuk tujuan tertentu (Wikipedia, 2013).
BIOTEKNOLOGI TANAH

• Bioteknologi tanah (soil biotechnology) adalah teknologi yang memanfaatkan organisme tanah baik dalam ukuran
makro, meso dan mikrobiota untuk berbagai tujuan seperti perbaikan sifat biologi tanah yang selanjutnya
mempengaruhi aspek kimia dan fisika, guna memperbaiki pertumbuhan dan meningkatkan produksi tanaman serta
memperbaiki kesehatan tanah (soil bioremediation). Perbaikan dan peningkatan kualitas pertumbuhan tanaman melalui
peningkatan ketersediaan unsur hara, proteksi tanaman dari hama dan penyakit, serta penguraian limbah merupakan
domain dari bioteknologi tanah. Dalam bidang pertanian, bioteknologi tanah bertujuan antara lain untuk meningkatan
ketersediaan unsur hara dalam tanah, mempercepat proses dekomposisi baorganik, melindungi tanaman dari cekaman
fisiologis, merombak polutan menjadi bentuk yang lebih aman dan membersihkan tanah melalui bioremediasi tanah
guna memperoleh tanah yang sehat serta perbaikan pertumbuhan yang selanjutnya meningkatkan produksi tanaman
sehingga dapat mewujudkan kedaulatan dan kemandirian pangan. Secara ringkas, bioteknologi tanah merupakan cara-
cara untuk memanipulasi mikroba tanah dan proses metabolismenya dengan sasaran produksi tanaman yang optimum.
BIOTEKNOLOGI TERBAGI MENJADI 2

1. Bioteknologi konvensional
• Bioteknologi konvesional adalah bioteknologi yang memanfaatkan mikroorganisme secara langsung
untuk menghasilkan suatu produk, proses bioteknologi konvensional ini lebih dikenal dengan istilah
fermentasi. Fermentasi merupakan proses produksi energi tanpa oksigen (anaerob), namun seiring
berkembangnya teknologi, fermentasi meluas menjadi semua proses yang melibatkan mikroorganisme
untuk menghasilkan suatu produk baik metabolit primer atau metabolit sekundernya. Pengertian dari
metabolit primer merupakan senyawa yang secara langsung terlibat dalam pertumbuhan suatu
tumbuhan sedangkan metabolit sekunder adalah senyawa yang dihasilkan dalam jalur metabolism lain
yang walaupun dibutuhkan tapi dianggap tidak penting peranannya dalam pertumbuhan suatu
tumbuhan. Contoh produk hasil fermentasi yaitu yoghurt, keju, bir, tape dan tempe. Dalam dunia
bioteknologi konvensional dapat digunakan untuk membuat pupuk kompos, pupuk kandang dan
biogas melalui proses fermentasi pertanian dengan mikroorganisme bantuan.
2. Bioteknologi Modern
Bioteknologi modern bidang. dengan rekayasa genetika, bioteknologi memiliki untuk meningkatkan
produktivitas dan perbaikan sifat-sifat suatu tanaman pada level gen Secara keseluruhan bioteknologi dalam
bidang pertanian bertujuan untuk menjaga ketahanan pangan.
Pakar Bioteknologi melihat adanya tiga kemungkinan yang dapat membantu tanaman budidaya untuk
memanfaatkan pabrik pupuk yang berupa mikrobia, yaitu :
Memodifikasi mikrobia (penambat N), padi-padian atau keduanya sehingga dapat mengadakan simbiosis.
Memodifikasi jenis bakteri lain yang dapat hidup subur pada jenis padi-padian menjadi dapat menambat
nitrogen.
Menerapkan teknik rekayasa genetik, untuk mendapatkan jenis padi-padian yang mampu menambat N,
dengan cara mentransfer gen mikroba yang dapat menambat nitrogen.
TUJUAN BIOTEKNOLOGI TANAH

• Dalam bidang pertanian, bioteknologi tanah bertujuan antara lain untuk meningkatan
ketersediaan unsur hara, mempercepat proses dekomposisi bahan organik, melindungi
tanaman, merombak dan membersihkan tanah dari polutan melalui bioremediasi tanah
guna memperoleh tanah yang sehat serta perbaikan pertumbuhan dan meningkatkan
produksi tanaman. Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture) adalah sistem
pertanian yang menerapkan prinsip ekologi untuk memenuhi kebutuhan manusia yang
secara teknologi dapat dilaksanakan, secara ekonomi menguntungkan dan secara sosial
dapat diterima masyarakat dalam memproduksi tanaman dan hewan (ternak dan ikan),
termasuk tanaman kehutanan tanpa menimbulkan kerusakan lingkungan
CONTOH BIOTEKNOLOGI DALAM BIDANG PERTANIAN

1. Jagung manis. Jagung manis yang kita konsumsi saat ini merupakan jagung hasil rekayasa genetika. Pada jagung manis
gula yang direkayasa untuk tidak diubah menjadi pati sehingga tetap manis dan indah.
2. Pepaya California, pepaya ini juga merupakan hasil rekayasa genetika oleh seorang profesor dari IPB, yang memiliki
kelebihan rasa lebih manis dan cepat berbuah.
3. Golden rice, pada tanaman padi ini disisipkan gen penghasil betakaroten dari tanaman wortel, sehingga padi ini memiliki
kelebihan selain mengandung karbohidrat juga memiliki kandungan vitaminA.
4. Kapas yang resisten terhadap Bt toksin, pada tanaman kapas ini telah disisipkan gen Bt toksin sehingga aman dari ham.
5. Kedelai impor yang menjadi bahan baku dari tempe dan tahu, kedelai ini telah disisipkan dengan gen EPSPS sehingga
kedelai impor ini tahan terhadap herbisida berbahan glifosfat. Selain itu kelebihan lainnya adalah harganya lebih murah
karena selalu tersedia di pasaran.
 
Selain rekayasa genetika, kultur jaringan juga memiliki peran dalam bioteknologi pertanian. Kultur
jaringan yang digunakan untuk memperbanyak tanaman yang direkayasa genetika dan juga untuk
menyediakan unggul yang selalu tersedia sepanjang waktu benih yang tidak dapat dipenuhi dengan
banyak tanaman secara konvensional. Selain itu kultur jaringan juga digunakan untuk menghasilkan
benih tanaman dalam waktu relatif cepat dan dalam jumlah banyak yang tidak tergantung kondisi
musim atau cuaca.
Kultur jaringan itu sendiri suatu ilmu, melainkan suatu teknik yang sangat penting dalam bidang
bioteknologi pertanian. Kultur jaringan merupakan teknik menumbuhkan tanaman dari bagian tanaman
yang dapat berupa sel, jaringan atau organ yang ditanam dalam media tumbuh dalam kondisi
lingkungan yang aseptis sehingga menjadi tanamah utuh. Media tumbuh yang digunakan pada kultur
jaringan yang berisi nutrisi makro, mikro, dan vitamin yang dibutuhkan oleh tanaman seperti layaknya
yang ada dalam tanah.
Aplikasi bioteknologi lainnya dapat digunakan untuk menciptakan
pertanian yang mengeksploitasi, dengan cara mengurangi
ketergantungan terhadap bahan kimia. Aplikasi bioteknologi ini dapat
berupa pembuatan kompos, pupuk hayati, biopestisida, bioherbisida
dan bioinsektisida. Berbagai macam riset bioteknologi terus dilakukan
untuk menemukan produk yang dapat meningkatkan produksi maupun
dapat menjadi solusi terhadap permasalahan pertanian lainnya
Munculnya bioteknologi, khususnya pemanfaatan mikroba dalam
pengelolaan tanah menghasilkan suatu pendekatan baru dalam
mengatasi berbagai masalah yang tidak dapat dipecahkan secara
efisien. Pemanfaatan mikroba menawarkan teknik-teknik yang
memungkinkan untuk memantapkan agregat tanah, meningkatkan
serapan unsur hara, mengendalikan patoen dalam tanah, dan
mempercepat pelapukan limbah organik padat.
Penggunaan pupuk organik yang dikombinasikan dengan pupuk hayati
yang mengandung inokulan mikrob esensial atau yang lebih dikenal
dengan istilah pupuk organik hayati (bio-organic fertilizer) merupakan
kunci sukses untuk mewujudkan pertanian yang berkelanjutan.
Penggunaan pupuk organik hayati bertujuan untuk mengurangi jumlah
penggunaan pupuk kimia sekaligus mengurangi biaya pemupukan
melalui peningkatan efisiensi pemupukan, memperbaiki sifat tanah
dan mengurangi pencemaran lingkungan
Aplikasi pupuk organik hayati terbukti merangsang pertumbuhan
tanaman dan serapan hara. Penggunaannya bermanfaat untuk
meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk kimia, sehingga dosis
pupuk dan dampak pencemaran lingkungan akibat penggunaan pupuk
kimia dapat secara nyata dikurangi. Pengembangan industri pupuk
organik hayati menjanjikan keuntungan yang besar, baik bagi
produsen, konsumen, maupun bagi perekonomian nasional
KESIMPULAN

• Bioremediasi atau Bioteknolgi yang merupakan alternatif teknologi pengolahan


lingkungan terkontaminasi yang cukup murah. baik peralatan konstruksi maupun
operasionalnya dibandingkan dengan pengolahan secara fisik yang memerlukan teknologi
dan alat serta pengolahan kimia yang memerlukan bahan kimia. Sedangkan dalam
bioremediasi hanya memerlukan bakteri dalam bentuk teknologi yang memanfaatkan
organisme tanah baik dalam ukuran makro, meso dan mikrobiota untuk berbagai tujuan
seperti perbaikan sifat biologi tanah dan tumbuhan.
DAFTAR PUSTAKA

• https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_dir/52a6065b5b2bfeccd7d6ee5ca2309990.pdf

• https://www.researchgate.net/publication/327393949_Peran_Bioteknologi_Tanah_dan_Pupuk_Hayati_Pestisida
_Hayati_dalam_Pertanian_Organik_Pertanian_Berkelanjutan_dan_Pengelolaan_Lingkungan

• https://www.swadayaonline.com/artikel/6421/Aplikasi-Bioteknologi-dalam-Dunia-Pertanian/

• http://sri.ciifad.cornell.edu/countries/indonesia/research/IndoAnasArticle0316.pdf

• https://www.iribb.org/artikel/88-bioteknologi-tanah-untuk-kedaulatan-pangan-dan-perkebunan-berkelanjutan

SUMBER DARI YOUTUBE

• https://youtu.be/9PEr4NvsqV8
TERIMAKASIH
  

Anda mungkin juga menyukai