Anda di halaman 1dari 16

ASMA

Asma

Bahasa yunani  Terengah-engah

Penyakit
Penyakit pernapasan
pernapasan ditandai
ditandai dengan
dengan
inflamasi
inflamasi saluran
saluran pernafasan
pernafasan
(bronkus)
(bronkus) menyebabkan
menyebabkan aliran
aliran udara
udara
ke
ke dan dari paru-paru kurang lancar
dan dari paru-paru kurang lancar

Menimbulkan
Menimbulkan gejala
gejala khas
khas seperti:
seperti:
mengi,
mengi, batuk,
batuk, konstriksi
konstriksi dada
dada dan
dan
sesak
sesak napas.
napas. Otott
Otott bronkus
bronkus
mengencang,
mengencang, lapisan
lapisan mukosa
mukosa saluran
saluran
pernafasan membengkak, dan
produksi mukus meningkat secara
berlebihan sehingga akibatya
penyempitan
penyempitan saluran
saluran napas
napas
Klasifikasi Asma
•Gejala : siang hari < 2x/ minggu. Malam <2x/bln, serangan berlangsung selama > beberapa jam, intensitas serangan bervariasi, fungsi
paru masih normal
Intermiten

•Gejala : siang hari > 2x/ minggu. Tetapi < 1x/hari, Malam >2x/bln, serangan dapat mempengaruhi aktivitas

Persisten
ringan

• Gejala : siang hari ada gejala, malam hari >1x/ minggu, serangan mempengaruhi aktivitas, serangan > 2x/minggu serangan berlangsung
berharii-hari, sehari-hari menggunakan inhalasi beta 2 agonis short acting
Persisten
sedang

• Gejala : berlangsung terus menerus dan timbul setiap hari, serangan asma malam sering terjadi, aktifitas fisik terbatas
Persisten
berat
Kadang beberapaa alveoli (kantong
Sianosisi(kulit tampak kebiruan udara di paru-paru) bisa pecah dan
klasifikasi menyebabkan udara terkupul di dalam
) rongga pleura atau menyebabkan udara
terkumpul di sekitar organ dada

Kebingungan, letargi (keadaan


kesadaran yang menurun, dimana
Sering batuk berkepanjangan terutama
penderita seperti tidur lelap, tetapi
di waktu malam hari atau cuaca dingin
dapat dibangunkan sebentar kemudian
terttidur kembali)

Pada anak bisa berupa rasa gatal di


Rasa sesak di dada
dada atau di leher
stress

alergen
Makanan
Umur
Genetik
Jenis
kelasmin

Faktor resiko
Obat
Obat Pereda
Pereda (Salbutamol,
(Salbutamol,
terbutalin,
terbutalin, bambuterol,
bambuterol,
fenoterol
fenoterol dan
dan formeterol)
formeterol) ->
->
bronkodilator
bronkodilator yang
yang bekerja
bekerja
membuka saluran udara
membuka saluran udara --> -->
pernapasan
pernapasan lebih
lebih lega.
lega. hanya
hanya
digunakan
digunakan saat
saat serangan
serangan
asma.
asma.

Pengobatan
asma
berdasarkan
jenis
pengobatan
Obat
Obat Pengontrol
Pengontrol (salmeterol
(salmeterol Obat
Obat pencegah
pencegah (membuat
(membuat
dan
dan eformoterol)
eformoterol) obat
obat ini
ini saluran
saluran udara
udara kurang
kurang sensitif
sensitif
dapat
dapat menjaga
menjaga saluran
saluran udara
udara terhadap
terhadap pemicu
pemicu dan
dan
terbuka sampai 12 jam. tdak
terbuka sampai 12 jam. tdak mengurangi pembengkakan),
mengurangi pembengkakan),
mengobati
mengobati radang,
radang, sehingga
sehingga kortikosteroid
kortikosteroid (beklometason,
(beklometason,
digunakan
digunakan bersama
bersama pencegah.
pencegah. budesonid,
budesonid, flutikason
flutikason
Kortikosteroid

Antihistaminika

Bronkhodilator

Antialergika

Obat asma
berdasarkan
mekanisme
kerja
Antialergika

Zat berkhasiat menstabilkan mast


cells, sehingga tdak pecah dan
mengakibatkan terlepasnya
histamine dan mediator peradang
lainnya

Kromoglikat (stabilisator mast cell


sehingga menghalangi pelepasan Salbutamol (asma bronkial,
histamin, serotonin dan leukotrien bronkitis kronik, emfisema
pada waktu terjadi reaksi antigen pulmonum)
antibodi
Bronchodilator

Merangsang sistem adrenergik sehingga


memberikan efek bronkodilatasi.
digunakan sebagai oba utama dalam
bentuk aerosol

Adrenergika Antikolinergika Derivat xantin


Bronchodilator (Adrenergika)

Zat ini bekerja selektif terhadap reseptor B2 (bronchospasmolyse) dan tidak bekerja
terhadap reseptor B1 (stimulasi jantung) contoh : salbutamol, terbutalin, klenbuterol,
salmeterol, fenoterol, formoterol dan prokaterol

MK-> melalui stimulasi B2 yang banyak terdapat di trachea (batang tenggorok dan
bronchi menyebabkan aktivasi dari adenilsiklase.

efek samping : rasa gugup, rasa khawatir takikardia, palpitasi, nyeri kepala, mual dan
muntah
Bronchodilator (Antikolinergika)

Dalam otot polos terdapat keseimbangan


antara sistem adrenergik dan kolinergik. bila
reseptor B2 sistem adrenergik terhambat,
maka sistem kolinergik menjadi dominan,
sehingga terjadi peciutan bronchi.

Antikolinergik memblokir reseptor saraf


kolinergik pada otot polos bronchi sehingga
aktivitas saraf adrenergik menjadi dominan,
engan efek bronchodilatasi (Ipratropium,
tiotropium dan deftropin)

Efek samping : tachycardia, pengentalan


dahak, mulut kering, obstipasi, sukar kencing,
gangguan akomodasi. ES dapat diperkecil
dengan pemberian Inhalasi
Mempunyai daya
bronchodilatasi
berdasarkan
berdasarkan
penghambatan
penghambatan enzim
enzim
fosfodesterase
fosfodesterase dan
dan
meningkatkan
meningkatkan kadar
kadar
cAMP selular (Teofilin
dan Aminofilin)

Bronchodilator
Bronchodilator (Derivate
(Derivate xantin)
xantin)
Antihista
minika

Memblokir histamin sehingga


mencegah bronchokonstriksi

Mk : memblok H1 scr kompetitif atau non untuk mengurangi


kontraksi otot polos saluran nafas, mngrngi permeabilitas vaskular,
dan reflex serabut sensoris yg mnybbkn neuro peptida dari serabut
sensoris (ketotipen, oksatomida)
Kortikosteroid

Berkhasiat meniadakan efek mediator, seperti


peradangan dan gata-gatal. Daya antiradanh karena
blockade enzim fosfolipase A2, sehingga
pembentukan mediator prostaglandin dan leukotrien
dari asam arachidont tidak terjadi.

Menghambat mekanisme kegiatan alergen yang


melalui IgE dapat menyebabkan degranulasi mast
cells, juga meningkatkan kepekaan reseptor beta 2
hingga efek beta mimetika diperkuat 
Hidrokortisaon, Prednisone, Dexametason
Promkes dan Perlindungan Diagnosis dini dan
khusus pengobatan yang tepat

Pencegahan
Asma

Menghindari pemicu Rehabilitasi

Anda mungkin juga menyukai