Anda di halaman 1dari 17

Judul Presentasi

Tanggung
Jawab Sosial
DAN ETIKA
MENAJEME
N
DI SUSUN OLEH :

YUYUN RUSFIANTI
SALATUDDIN
206601323
UAS APLIKASI KOMPUTER
Latar belakang

Semakin besar suatu organisasi atau perusahaan, maka semakin besar pula tuntutan masyarakat terhadap
organisasi atau perusahaan tersebut. Banyak lembaga bisnis yang menggunakan segala cara untuk memenangkan
persaingan. Oleh karena itu, diharapkan manajer dapat menjalankan bisnis yang memenuhi syarat dalam etika
bisnis manajerial, baik secara moral maupun norma masyarakat. Organisasi sebagai suatu sistem juga diharapkan dapat
memiliki tanggung jawab sosial terhadap masyarakat.
            Ide mengenai Tanggung jawab Sosial atau yang dikenal dengan Corporate Social Responbility (CSR) kini semakin
diterima secara luas. Kelompok yang mendukung wacana tanggung jawab sosial berpendapat bahwa perusahaan tidak
dapat dipisahkan dari para individu yang terlibat didalamnya, yakni pemilik dan karyawannya. Namun mereka tidak
boleh hanya memikirkan keuntungan finansialnya saja, melainkan pula harus memiliki kepekaan dan kepedulian
terhadap publik.
Dengan penerapan CSR sebagai sebuah program yang wajib sebagai bentuk rasa terima kasih perusahaan
kepada masyarakat dan juga sebagai bentuk perhatian perusahaan terhadap lingkungan sekitarnya. Di samping itu CSR
juga memiliki peranan penting bagi perusahaan yang menjalankannya,dan juga manfaat yang dapat dirasakan
perusahaan bila menjalankan CSR yaitu diantaranya : Meningkatkan Citra Perusahaan, Mengembangkan Kerja Sama
dengan Para Pemangku Kepentingan, dan Membuka Akses untuk Investasi. Dari sisi masyarakat, CSR akan sangat
membantu meningkatkan kesejahteraan dan kebaikan untuk masyarakat yang membutuhkan bantuan.

.
1 2
Apakah tanggung jawab Tanggung jawab sosial dari
sosial itu ? organisasi ?

3
4Bagaimana mengukur etika
RUMUSAN Konsep dasar etika
manajemen ?
manajemen ?

MASALAH
5 6Mengelola etika dan
Mendorong pelaksanaan
etika dalam manajemen ? tanggung jawab sosial
perusahaan ?
Tujuan

01 Menjelaskan tanggung 02 Menjelaskan konsep dasar


jawab sosial dan etika etika menajemn, beserta nilai-
dalam berbisnis nilainya

03
Menjelaskan tentang nilai-
nilai etika dalam berbisnis
PEMBAHASAN
1. Tanggung jawab sosial
Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) adalah suatu
konsep organisasi perusahaan memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh
pemangku kepentingannya, yang di antaranya adalah konsumen, karyawan, pemegang
saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan yang mencakup
aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Secara keseluruhan tanggung jawab sosial
mencerminkan etika perorangan yang diterapkan oleh perusahaan terutama manajemen
puncaknya walau tidak menutup kemungkinan tanggung jawab sosial dapat didorong oleh
lembaga pemerintahan, konsumen, investor, dan oleh perilaku perusahaan lain/pesaing. Namun
demikian, banyak perusahaan yang bersungguh-sungguh dalam melaksanakan tanggung jawab
sosialnya terhadap stakeholder-nya (individu atau kelompok sangat terkait langsung terhadap
kinerja perusahaan).
individu atau kelompok sangat terkait langsung
terhadap kinerja perusahaan
01
Konsume
n 02
karyawan
Bisnis bertanggung jawab pada konsumennya dengan
Bisnis bertanggung jawab sosial di dalam
menjaga kejujuran dan keterbukaannya. Mereka juga
kesepakatan mereka dengan mempekerjakan
mencoba menetapkan harga yang wajar, garansi,
karyawan dengan wajar, membuat karyawan menjadi
memenuhi komitmen, dan menjaga kualitas produk
bagian dari tim, dan menghargai martabat dan
yang mereka jual.
kebutuhan manusiawinya.
03 04
investor pemasok

Untuk menjaga tanggung jawab sosial terhadap Hubungan dengan pemasok harus dikelola dengan baik.
investor, manajer harus mengikuti prosedur Banyak perusahaan kini menyadari pentingnya kerja
akuntansi yang benar, menyediakan informasi yang sama saling menguntungkan dengan pemasok sehingga
tepat pada pemegang saham mengenai kinerja mereka melakukan kontrak pembelian dengan negosiasi
keuangan, dan mengelola organisasi untuk harga, jadwal.
melindungi hak pemegang saham dan investasi.
Adapula beberapa pendapat dari para ahli mengenai Tanggung
jawab sosial atau Corporate Social Responsibility (CSR), yaitu  :

HOWARD FRADERI
R. CK ET ISMAIL
BOWEN AL  SOLOHIN 

Suatu kewajiban atau Corporate Social Jika Corporate Social


tanggung jawab sosial Responsibility (CSR) dapat Responsibility
diartikan sebagai prinsip yang
dari perusahaan (CSR)  adalah “salah satu
menerangkan perusahaan
berdasarkan kepada harus dapat bertanggung
dari bentuk tanggung
keselarasan dengan jawab terhadap efek dari jawab perusahaan terhadap
tujuan objektif dan nilai- setiap tindakan di dalam pemangku kepentingan
nilai velue dari suatu masyarakat maupun (stakeholder).
masyarakat. lingkungan
Pro dan Kontra Mengenai Tanggung Jawab Sosial Beberapa
Pandangan tentang Tanggung Jawab Sosial Organisasi.

Pandangan Kelompok yang Pro Terhadap Pandangan Kelompok yang Kontra Terhadap
Tanggung Jawab Sosial dari Organisasi Tanggung Jawab Sosial dari Organisasi
Bisnis Bisnis
Kegiatan bisnis sering kali menimbulkan masalah, oleh karena Perusahaan tidak memilki ahli yang mengkhususkan dalam
itu sudah semestinya perusahaan bertanggung jawab atas apa bidang sosial dan kemasyarakatan, oleh karena itu sulit bagi
yang dilakukannya. perusahaan bertanggung jawab.
Perusahaan adalah begian dari lingkungan sosial masyarakat, Perusahaan yang ikut berpartisipasi dan bertanggung jawab
oleh karena itu sudah semestinya ikut berpartisipasi dan dalam lingkungan sosial masyarakat justru akan memiliki
bertanggung jawab atas apa yang terjadi di masyarakat. kekuatan untuk mengontrol masyarakat dan itu indikasi yang
kurang baik seara sosial.
Perusahaanbiasanya memiliki sumber daya untuk Akan banyak terdapat konflik kepentingan di masyarakat jika
menyelesaikan masalah di lingkungan sosial masyarakat. perusahaan terlibat dalam aktivitas sosial.

Perusahaan adalah partner dari lingkungan sosial Tujuan perusahaan bukan untuk motif sosial, akan tetapi untuk
kemasyarakatan, sebagaimana halnya juga pemerintah dan memperoleh profit dan mencapai tujuan yang diharapkan oleh
masyarakat lain pada umumnya. para pemilik perusahaan.
2. Konsep Dasar Etika
Manajemen
Etika merupakan suatu prinsip, nilai dan kepercayaan yang mendefinisikan
keputusan dan tindakan yang benar dan yang salah. Beretika berarti bertindak terbuka dan
jujur untuk menjaga keyakinan dan kepercayaan publik terhadap perusahaan kita. konsep
dasar etika manajemen dapat dibagi menjadi beberapa kelompok diantaranya:
 Dimensi Etika dalam Manajemen
Menurut Kreitner, Etika pada dasarnya adalah studi mengenai tanggung jawab moral yang terkait dengan apa yang
dianggap benar dan apa yang dianggap salah. Griffin secara ringkas menyatakan bahwa etika adalah keyakinan akan
sesuatu yang dianggap baik dan buruk. Namun Kreitner mengingatkan bahwa etika manajemen lebih jauh lagi berbicara
mengenai nilai-nilai yang dianut oleh organisasi sehubungan dengankegiatan bisnis yang dijalankannya.
 Nilai Personal sebagai Standar Etika
Nilai dan norma dalam personal merupakan suatu hal yang penting dalam manajemen sebab hal itu memiliki peranan
penting dalam hal pengambilan keputusan dan etika manajemen. Hal ini memunculkan perlunya pengkajian seputar nilai
personal sebagai standart etika.
Nilai sendiri pada dasarnya merupakan pandangan ideal yang mempengaruhi cara pandang, cara berfikir, dan perilaku dari
seseorang. Nilai personal pada dasarnya merupakan cara pandang, cara berfikir dan keyakinan yang dipegang oleh
seseorang sehubungan dengan segala kegiatan yang dilakukannya.
•  Nilai Terminal dan Nilai Instrumental
Menurut Kreitner nilai personal dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :
1) Nilai Terminal Merupakan pandangan dan cara berfikir seseorang yang terwujud melalui perilakunya, yang   di dorong oleh
motif dirinya dalam meraih sesuatu.
2) Nilai Instrumental
Adalah pandangan dan cara berfikir seseorang yang berlaku untuk segala keadaan dan diterima oleh semua pihak sebagai
sesuatu yang memang harus diperhatikan dan dijalankan.

Konflik Nilai
Terdapat 3 jenis konflik nilai yang terdapat dalam perusahaan, yaitu :
• Konflik Intrapersonal
Pada umumnya terjdi pada individu dengan individu lainnya karena memiliki pandangan dan cara berfikir yang berbeda.
• Konflik Individu-Organisasi
Merupakan konflik yang terjadi pada saat nilai yang dianut oleh individu berbenturan dengan nilai yang harus ditanamkan
oleh perusahaan. Individu yang cenderung menginginkan kebebasan akan berbenturan dengan nilai yang dianut
organisasi yang menuntutnya untuk patuh berdasarkan aturan main yang mungkin dirasakan sebagai sesuatu yang
formal dan mengikat.
• Konflik antar budaya
Merupakan konflik antar individu maupun antar individu dengan organisasi yang disebabkan oleh adanya perbedaan
budaya di antara individu yang bersangkutan atau juga organisasi yang bersangkutan.
3.   Mengukur Etika Manajemen
Ada empat  kriteria etika untuk menilai suatu etika menurut Griffin,  yaitu :
1) Dari sisi manfaat (benefits), semua pihak bisa merasakan manfaat dari prestasi yang dilakukan
pegawai. Perusahaan memperoleh manfaat dari hasil kerja karas pegawainya yang berprestasi
demikian juga bagi pegawainya. Insentif memberikan manfaat psikis berupa penghargaan terhadap
kerja kerasnya sekaligus manfaat fisik berupa balasan yang seimbang dengan apa yang telah
dilakukannya.
2) Pemenuhan hak-hak (rights)
3) Memberikan insentif kepada pegawai yang berprestasi-jika memang telah ditetapkan aturannya-
memenuhi kriteria pemenuhan hak-hak dari seluruh pihak. Bagi pegawai yang menerima insentif maka
ia terpenuhi haknya setelah memberikan prestasi kepada organisasi, bagi yang tidak berprestasi  maka
dia tidak memiliki hak untuk mendapatkan insentif hingga dia dapat menunjukkan prestasinya.
4) Prinsip keadilan (justice) Tindakan pemberian insentif bagi pegawai yang berprestasi memenuhi prinsip
keadilan yaitu dengan memberikan perlakuan yang seimbang dengan apa yang telah ditunjukkan
pegawai dalam pekerjaanya.
5) Pemeliharaan (caring) Pemberian insentif akan mampu menjaga konsistensi produktivitas kegiatan
organisasi, dikarenakan jenis pemberian insentif dapat memacu pegawai untuk bekerja lebih baik bagi
organisasinya. Disisi lain juga tetap memeliara motivasi pegawai yang telah menunjukkan prestasi yang
baik melalui penghargaan dengan pemberian insentif.
4.   Mendorong Pelaksanaan Etika dalam Manajemen

Ada beberapa hal yang mungkin dapat dilakukan oleh perusahaan sehubungan dengan dorongan untuk melaksanakan
etika dalam manajemen. Beberapa hal yang mungkin dapat dilakukan, diantaranya adalah  :
 Pelatihan Etika
Manusia pada dasarnya membutuhkan pembiasaan dalam melakukan sesuatu. Sebuah organisasi dalam menjalankan
kegiatan pada kenyataannya memerlukan waktu dalam mewujudkannya. Dengan demikian etika dalam bisnis maupun etika
dalam manajemen perlu adanya pembiasaan-pembiasaan yang diberlakukan kepada pelaku organisasi, dari mulai level
tertinggi hingga terendah.
 Advokasi Etika
Adalah upaya perusahaan untuk menjalankan etika dalam kegiatannya dengan cara menempatkan orang atau tim khusus
dalam tim manajemen perusahaan yang bertugas untuk mengontrol dan mengawasi segala kegiatan perusahaan agar tetap
memenuhi standar etika.
 Standar aturan mengenai etika perusahaan
Implementasi dari hal ini akan efektif jika memenuhi dua syarat yaitu :
1) Perusahaan perlu menyatakan secara spesifik kepada publik mengenai code of ethics yang mereka jalankan
2) Agar code of ethics ini bisa berjalan secara efektif perlu adanya dukungan dari tim manajemen puncak melalui sistem
pengawasan tertentu seperti reward atau punishment system.
 Keterlibatan masyarakat dalam mengontrol etika bisnis
Upaya untuk menjamin perusahaan akan menjalankan kegiatannya secara lebih beretika adalah dengan melibatkan publik
dalam setiap kegiatan perusahaan yang dianggap tidak beretika. Upaya ini akan mendorong perusahaan agar benar-benar
memperhatikan kepentingan publik, dan mencoba mengingatkan perusahaan bahwa jika kegiatan tidak etis dilakukan, maka
perusahaan akan menghadapi konsekuensi logis berupa penilaian buruk dari masyarakat.
5.   Mengelola etika dan tanggung jawab sosial
 Kode Etik
Kode etik adalah pernyataan resmi dari nilai-nilai yang dianut oleh perusahaan yang berkaitan dengan
persoalan etika dan sosial.
 Struktur etis 
Struktur etis  mewakili beragam sistem posisi dan program yang dapat dilaksanakan oleh perusahaan untuk
menerapkan perilaku beretika. Komite etika adalah kelompok eksekutif yang ditunjuk untuk mengawasi
perusahaan. Kepala pegawai etika adalah eksekutif perusahaan yang mengawasi etika dan kepatuhan
hukum.
 Pelatihan Etika
Pelatihan etika adalah program pelatihan untuk membantu para pegawai dalam menghadapi pegawai dalam
menghadapi persoaln etika dan nilai-nilai
 Whistle-Blowing
Whistle-Blowing adalah penyingkapan yang dilakukan seorang pegawai atas praktik-praktik ilegal,moral,atau
tidak sah yang dilakukan organisasi.
 Kasus Bisnis Tentang Etika dan Tanggung Jawab Sosial
Sebagian besar manajer sekarang menyadari bahwa memperhatikan etika dan tanggung jawab sosial adalah
sama pentingnya dengan memperhatikan pengeluaran, keuntungan, dan pertumbuhan bisnis. Secara alami,
hubungan antara etika dan tanggung jawab sosial perusahaan dengan kinerja keuangannya berkaitan
dengan gelar manajer dan gelar sarjananya
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian diatas, dapat kita ambil kesimpulan bahwa Tanggung jawab sosial dapat
dikatakan sebagai kontribusi terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara
manajemen berdampak kepada seluruh pemangku kepentingannya antara lain
konsumen, karyawan, investor, pemasok dan lain sebagainnya. Tanggung jawab dari
organisasi harus membawa ke arah perbaikan di lingkungan masyarakat organisasi
tersebut sebagai konsekuensi logis keberadaanya dalam lingkungan tersebut.
Konsep dasar etika menejemen lebih berbicara mengenai nilai-nilai yang dianut oleh
organisasi sehubungan dengan bisnis yang dijalani organisasi tersebut. Etika
manajemen dapat di ukur melalui 4 (empat) cara yaitu   : dari segi benefit (manfaat),
pemenuhan hak-hak dari pemangku organisasi tersebut, prinsip keadilan dan
pemeliharaan organisasi yang bersangkutan. Mendorong etika dalam manajemen dapat
diperlakukan diantaranya pelatihan etika agar pembiasaan kepada pelaku organisasi,
harus memiliki standart aturan etika di suatu perusahaan untuk keterlibatan masyarakat
dalam mengontrol etika itu sendiri.
Tanggung jawab sosial perusahaan serta etika manajemen adalah dua hal yang berbeda
namun saling berhubungan, perbedaannya tak hanya  terdapat pada kata, melainkan
CREDITS: This presentation template was created by
juga pada makna,
Slidesgo, includingNamun keduanya
icons by Flaticon, and sangatlah berhubungan erat dan merupakan
pedoman bagi suatu
infographics perusahaan
& images by Freepikuntuk perkembangannya..
and illustrations
by Stories
Please keep this slide for attribution.
SARAN
01 02
Pengolahan kode etik pun harus ada standart resmi dari nilai-
Alangkah baiknya apabila dipelajari
nilai yang di muat perusahaan terkait yang harus berstruktur
maka diterapkan pula, demi kebaikan
etis guna mewakili berbagai sistem posisi dapat dilaksanakan
internal maupun eksternal
oleh perusahaan untuk menerapkan perilaku beretika. Serta
harus didukung juga pelatihan etika yang berguna untuk
membantu pegawai dalam menghadapi etika &
nilai perusahaan / organisai yang bersangkutan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai