Anda di halaman 1dari 16

BANK INDONESIA - II

DEWAN GUBERNUR BANK


INDONESIA
Pimpinan Bank Indonesia adalah Dewan Gubernur yang terdiri
dari :
1. Seorang Gubernur
2. Seorang Deputi Gubernur Senior, dan
3. Empat hingga tujuh orang Deputi Gubernur,
yang menjabat selama 5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali pada
jabatan yang sama untuk satu periode berikutnya.
• Dewan Gubernur diusulkan dan diangkat oleh Presiden dengan
persetujuan DPR melalui mekanisme fit and proper test.

Khusus Deputi Gubernur, pengusulan nama calon oleh Presiden


didasarkan pada rekomendasi Gubernur.
• RDG (Rapat Dewan gubernur) merupakan forum pengambilan
keputusan tertinggi dalam menetapkan kebijakan-kebijakan Bank
Indonesia yang bersifat prinsipil dan strategis.

• RDG bulanan minimal dilakukan 1 kali sebulan dan RDG mingguan


dilakukan minimal 1 kali seminggu.

• Salah satu hal penting yang diputuskan dalam RDG bulanan adalah
BI Rate
TUJUAN KEBIJAKAN MONETER BANK INDONESIA

Tujuan Bank Indonesia : untuk mencapai dan memelihara kestabilan


nilai rupiah

Yang dimaksud dengan kestabilan nilai rupiah antara lain adalah


kestabilan terhadap harga-harga barang dan jasa yang tercermin
pada inflasi.

Untuk mencapai tujuan tersebut, sejak tahun 2005 Bank Indonesia


telah menerapkan kerangka kebijakan moneter dengan inflasi
sebagai sasaran utama kebijakan moneter (Inflation Targeting
Framework) dengan menganut sistem nilai tukar yang
mengambang (free floating) setelah sebelumnya menggunakan
kebijakan moneter yang menerapkan uang primer (base money)
sebagai sasaran kebijakan moneter. 
Indikator yang sering digunakan untuk mengukur tingkat inflasi adalah
Indeks Harga Konsumen (IHK).
Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga
dari paket barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat.
Sejak Juli 2008 penghitungan IHK telah dilakukan atas dasar Survei
Biaya Hidup (SBH) Tahun 2007 yang dilaksanakan oleh Badan
Pusat Statistik (BPS).
Kemudian, BPS akan memonitor perkembangan harga dari barang dan
jasa tersebut secara bulanan di beberapa kota, di pasar tradisional
dan modern terhadap beberapa jenis barang/jasa di setiap kota.
Indikator inflasi lainnya berdasarkan international best practice antara
lain:
1. Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB).
• Harga Perdagangan Besar dari suatu komoditas ialah harga
transaksi yang terjadi antara penjual/pedagang besar pertama
dengan pembeli/pedagang besar berikutnya dalam jumlah besar
pada pasar pertama atas suatu komoditas.
2. Deflator Produk Domestik Bruto (PDB) menggambarkan
pengukuran level harga barang akhir (final goods) dan jasa yang
diproduksi di dalam suatu ekonomi (negeri).
• Inflasi yang diukur dengan IHK di Indonesia dikelompokan ke dalam
7 kelompok pengeluaran (berdasarkan the Classification of
individual consumption by purpose - COICOP), yaitu :
1. Kelompok Bahan Makanan
2. Kelompok Makanan Jadi, Minuman, dan Tembakau
3. Kelompok Perumahan
4. Kelompok Sandang
5. Kelompok Kesehatan
6. Kelompok Pendidikan dan Olah Raga
7. Kelompok Transportasi dan Komunikasi.
Jakarta Interbank Offered Rate (JIBOR)
• Jakarta Interbank Offered Rate (JIBOR) adalah suku bunga indikasi
penawaran dalam transaksi PUAB (Pasar Uang Antar ank) di
Indonesia.

• Yang dimaksud dengan suku bunga indikasi penawaran adalah suku


bunga pada transaksi unsecured loan antar bank, yang
mencerminkan:
1. Suku bunga pinjaman yang ditawarkan suatu bank kepada bank lain
sekaligus
2. Suku bunga pinjaman yang bersedia diterima suatu bank dari bank
lain

JIBOR terdiri atas 2 mata uang yakni IDR dan USD, dengan masing-
masing terdiri dari 6 tenor yakni 1 hari, 1 minggu, 1 bulan, 3 bulan, 6
bulan dan 12 bulan.
KEBIJAKAN NILAI TUKAR (KURS)
• Kurs , mempunyai peran penting dalam rangka tercapainya
stabilitas moneter.

• Nilai tukar yang stabil diperlukan untuk terciptanya iklim yang


kondusif bagi peningkatan kegiatan dunia usaha.

• Secara garis besar, sejak tahun 1970, Indonesia telah menerapkan


tiga sistem nilai tukar, yaitu:
1. Sistem nilai tukar tetap (1970 – 1978)
2. Sistem nilai tukar mengambang terkendali ( 1978 -1997)
3. nilai tukar mengambang bebas (free floating exchange rate
system) sejak 14 Agustus 1997
• Untuk kurs mengambang bebas, nilai tukar Rupiah sepenuhnya
ditentukan oleh pasar sehingga kurs yang berlaku adalah benar-
benar merupakan cerminan keseimbangan antara kekuatan
penawaran dan permintaan.

• Untuk menjaga stabilitas nilai tukar, Bank Indonesia pada waktu-


waktu tertentu melakukan upaya sterilisasi pada pasar valuta asing,
khususnya pada saat terjadi gejolak kurs yang berlebihan.
PENGELOLAAN CADANGAN DEVISA:
• Cadangan devisa yang dikelola Bank Indonesia antara lain terdiri
dari emas moneter, cadangan di IMF, cadangan dalam valuta asing,
hak atas devisa yang setiap waktu dapat ditarik dari suatu badan
keuangan internasional, dan tagihan lainnya.

• Cadangan devisa ini dikelola Bank Indonesia agar mencapai jumlah


yang cukup untuk melaksanakan kebijakan moneter.
• Pengelolaan cadangan devisa lebih mengutamakan tercapainya
tujuan likuiditas dan keamanan daripada maksimalisasi keuntungan.

• Walaupun demikian, Bank Indonesia tetap mempertimbangkan


perkembangan yang terjadi di pasar internasional dalam
menentukan komposisi portofolio penempatan cadangan devisa.

• Bank Indonesia Bank Indonesia menerapkan sistem diversifikasi


dalam pengelolaan cadangan devisa.

• Dengan cara tersebut diharapkan penurunan nilai dalam salah satu


mata uang dapat dikompensasi oleh jenis mata uang lainnya atau
penempatan lain yang mempunyai kinerja yang lebih baik.
HUBUNGAN BI DENGAN PEMERINTAH;
1. Bertindak sebagai pemegang kas pemerintah
2. Dapat menerima pinjaman luar negeri,menatausahakan serta
menyelesaikan tagihan dan kewajiban keuangan pemerintah
terhadap pihak luar negeri.
3. Memberikan pendapat dalam sidang kabinet yang membahas
masalah ekonomi, perbankan dan keuangan
4. Memberikan pendapat atas pertimbangan RAPBN
5. Memberikan konsultasi atas penerbitan surat utang negara.
6. Membantu menerbitkan surat utang negara
7. Dilarang memberikan kredit kepada pemerintah.
HUBUNGAN BI DENGAN DUNIA INTERNASIONAL
1. Melakukan kerjasama dengan Bank Sentral negara lain maupun
organisasi dan lembaga Internasional
2. Dapat bertindak sebagai anggota internasional dan atau lembaga
Multilateral.
Tugas
Jelaskan Peranan Otoritas Jasa Keuangan sebagai
lembaga yang menggantikan tugas dari BI dalam hal
pengaturan dan pengawasan bank komersial!

Kirim via e-mail ke alamat : ichawulan7@gmail.com


Pada SUBJECT (WAJIB) ditulis : Nama_PbKamis31

Paling lambat diterima 12 Desember 2016

Anda mungkin juga menyukai