TENTANG
BUPATI PURWOREJO,
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
3
22. Satuan Pengawas Internal, yang selanjutnya disingkat SPI,
adalah satuan pengawas internal di lingkungan Perumda Aneka
Usaha Purworejo yang bertugas membantu Direksi dalam
mengadakan penilaian atas sistem pengendalian pengelolaan dan
pelaksanaannya.
23. Rencana Bisnis Perumda Aneka Usaha Purworejo yang
selanjutnya disebut Rencana Bisnis, adalah rincian kegiatan
Perumda Aneka Usaha Purworejo dengan jangka waktu 5 (lima)
tahun.
24. Rencana Kerja dan Anggaran Perumda Aneka Usaha Purworejo,
yang selanjutnya disebut RKA, adalah penjabaran tahunan dari
rencana bisnis Perumda Aneka Usaha Purworejo.
25. Kontrak Kinerja adalah pernyataan kesepakatan dengan
perusahaan yang memuat antara lain janji atau pernyataan
Dewan Pengawas atau Direksi untuk memenuhi target yang
ditetapkan oleh KPM.
26. Tahun buku adalah tahun takwin yang dimulai tanggal 1 Januari
dan berakhir tanggal 31 Desember tahun yang bersangkutan.
27. Restrukturisasi adalah upaya yang dilakukan dalam rangka
penyehatan Badan Usaha Milik Daerah sebagai salah satu
langkah strategis untuk memperbaiki kondisi internal Badan
Usaha Milik Daerah guna memperbaiki kinerja dan/atau
meningkatkan nilai Badan Usaha Milik Daerah.
BAB II
PEMBENTUKAN
Bagian Kesatu
Pendirian
Pasal 2
4
Bagian Kedua
Nama dan Logo
Pasal 3
Bagian Ketiga
Tempat Kedudukan
Pasal 4
Pasal 5
BAB III
Bagian Kesatu
Permodalan
Pasal 6
5
(2) Barang milik daerah dinilai sesuai nilai riil pada saat barang
milik daerah dijadikan penyertaan modal.
Pasal 7
Bagian Kedua
Bidang Usaha
Pasal 8
BAB IV
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 9
6
Bagian Kedua
KPM
Pasal 10
7
Bagian Ketiga
Dewan Pengawas
Paragraf 1
Persyaratan
Pasal 11
Paragraf 2
Seleksi
Pasal 12
(1) Calon Dewan Pengawas harus lulus seleksi yang dilakukan oleh
Panitia Seleksi.
8
(3) Panitia Seleksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dibentuk
dan ditetapkan oleh Bupati, dengan melibatkan:
a. unsur Pemerintah Daerah;
b. unsur independen; dan/atau
c. perguruan tinggi.
Pasal 13
Paragraf 3
Pengangkatan
Pasal 14
Pasal 15
(2) Dalam hal jumlah Dewan Pengawas lebih dari 1 (satu) orang,
maka salah seorang diantaranya diangkat sebagai Ketua Dewan
Pengawas.
(8) Bupati dan Wakil Bupati tidak dapat menjadi Dewan Pengawas.
Paragraf 5
Tugas, Kewajiban dan Pertanggungjawaban
Pasal 16
10
(2) Dewan Pengawas mempunyai kewajiban sebagai berikut:
a. melaporkan hasil pengawasan kepada KPM; dan
b. membuat dan memelihara risalah rapat.
Pasal 17
Paragraf 6
Rapat Dewan Pengawas
Pasal 18
(3) Dalam setiap rapat Dewan Pengawas, dibuat risalah rapat yang
berisi hal yang dibicarakan dan diputuskan, termasuk apabila
terdapat pernyataan ketidaksetujuan Dewan Pengawas.
(4) Ketentuan pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) tidak berlaku dalam
hal Dewan Pengawas hanya 1 (satu) orang.
Paragraf 7
Sekretaris Dewan Pengawas
Pasal 19
11
Paragraf 8
Penghasilan
Pasal 20
Paragraf 9
Masa jabatan
Pasal 21
Paragraf 10
Larangan
Pasal 22
(4) Dalam hal ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak
dilaksanakan oleh KPM, paling lama 20 (dua puluh) hari kerja
sejak yang bersangkutan diangkat memangku jabatan baru
sebagai Dewan Pengawas, jabatan yang bersangkutan sebagai
Dewan Pengawas dinyatakan berakhir.
12
Paragraf 11
Pemberhentian
Pasal 23
Pasal 24
13
e. diberhentikan sebagai Pegawai Negeri Sipil bagi Dewan
Pengawas yang berasal dari unsur Pemerintah Daerah;
f. terlibat dalam tindakan kecurangan yang mengakibatkan
kerugian pada Perumda Aneka Usaha Purworejo, negara
dan/atau Daerah;
g. dinyatakan bersalah karena melakukan tindak pidana
kejahatan berdasarkan putusan pengadilan yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap;
h. mengundurkan diri;
i. tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai Dewan Pengawas
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; atau
j. tidak terpilih lagi dalam hal adanya kebijakan Pemerintah
Daerah seperti restrukturisasi, likuidasi, akuisisi, atau
pembubaran Perumda Aneka Usaha Purworejo.
Pasal 25
Pasal 26
14
(3) Pemberhentian sementara Dewan Pengawas ditetapkan dengan
Keputusan Bupati.
Bagian Keempat
Direksi
Paragraf 1
Persyaratan
Pasal 27
15
Paragraf 2
Seleksi
Pasal 28
(1) Calon Direksi harus lulus seleksi yang dilakukan oleh Panitia
Seleksi.
(6) Calon Direksi sebagaimana dimaksud pada ayat (5), dipilih oleh
Bupati melalui seleksi wawancara akhir untuk menetapkan calon
Direksi terpilih.
Pasal 29
16
Paragraf 3
Pengangkatan
Pasal 30
(4) Direksi dilantik dan diambil sumpahnya oleh Bupati atau Pejabat
yang ditunjuk oleh Bupati sebelum menjalankan tugas.
Paragraf 4
Keanggotaan
Pasal 31
Pasal 32
Paragraf 5
Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab
Pasal 33
Pasal 34
(2) Dalam hal terjadi keadaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
yang berhak mewakili Perumda Aneka Usaha Purworejo yaitu:
a. Direksi lainnya yang tidak mempunyai benturan kepentingan
dengan Perumda Aneka Usaha Purworejo;
b. Dewan Pengawas dalam hal seluruh Direksi mempunyai
benturan kepentingan dengan Perumda Aneka Usaha
Purworejo; atau
c. Pihak lain yang ditunjuk KPM dalam hal seluruh Direksi atau
Dewan Pengawas mempunyai benturan kepentingan dengan
Perumda Aneka Usaha Purworejo.
Pasal 36
Pasal 37
Pasal 38
Pasal 39
(3) Dalam setiap rapat Direksi, dibuat risalah rapat yang berisi hal
yang dibicarakan dan diputuskan, termasuk apabila terdapat
pernyataan ketidaksetujuan Direksi.
(4) Ketentuan pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) tidak berlaku
dalam hal Direksi hanya 1 (satu) orang
Paragraf 7
Penghasilan
Pasal 40
Paragraf 8
Hak Cuti
Pasal 41
Paragraf 9
Masa Jabatan
Pasal 42
(1) Masa jabatan Direksi adalah 5 (lima) tahun dan dapat diangkat
kembali untuk satu kali masa jabatan berikutnya, kecuali:
a. ditentukan lain sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan; dan
b. dalam hal Direksi memiliki keahlian khusus dan/atau
prestasi yang sangat baik, dapat diangkat untuk masa
jabatan yang ketiga.
Paragraf 10
Larangan
Pasal 43
(4) Dalam hal ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tidak
dilaksanakan oleh KPM paling lama 20 (dua puluh) hari kerja
sejak yang bersangkutan diangkat memangku jabatan baru
sebagai Direksi, jabatan yang bersangkutan sebagai Direksi
dinyatakan berakhir.
Paragraf 11
Pemberhentian
Pasal 44
Pasal 45
(4) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) serta penilaian dan
rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3), sebagai dasar
pertimbangan KPM untuk memperpanjang atau memberhentikan
Direksi.
22
Pasal 46
Pasal 47
Pasal 48
Pasal 50
Paragraf 12
Kekosongan Jabatan Direksi
Pasal 51
24
BAB V
KEPEGAWAIAN
Pasal 52
Pasal 53
25
Pasal 54
Pasal 55
Pasal 56
BAB VI
DANA PENSIUN
Pasal 57
BAB VII
Pasal 58
26
(3) Penyusunan Rencana Bisnis sebagaimana dimaksud pada ayat
(2), memperhatikan aspirasi para pemangku kepentingan dan
disetujui bersama oleh Dewan Pengawas dan disahkan oleh KPM.
Bagian Kesatu
Rencana Bisnis
Paragraf 1
Penyusunan
Pasal 59
Pasal 60
27
Paragraf 2
Penyampaian Rancangan Rencana Bisnis
Pasal 61
Pasal 62
Pasal 63
Paragraf 3
Perubahan Rencana Bisnis
Pasal 64
28
(2) Perubahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tidak
menurunkan target sasaran, kecuali disebabkan oleh bencana.
Pasal 65
Pasal 66
Bagian Kedua
RKA
Paragraf 1
Penyusunan RKA
Pasal 67
(2) RKA sebagaimana dimaksud pada ayat (1), wajib disusun oleh
Direksi bersama jajaran Perumda Aneka Usaha Purworejo dan
disetujui bersama oleh Dewan Pengawas dan disahkan oleh KPM.
29
Pasal 68
Paragraf 2
Penyampaian RKA
Pasal 69
(4) Rancangan RKA yang telah disetujui atau yang dianggap telah
disetujui disampaikan Direksi kepada KPM dan dapat
disampaikan kepada Kementerian Teknis/Lembaga
Nonkementerian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 70
Pasal 71
(2) Tahun RKA sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dimulai pada
tanggal 1 Januari.
30
Paragraf 3
Perubahan RKA
Pasal 72
(2) Dalam hal terdapat perubahan RKA dapat direvisi paling banyak
2 (dua) kali dalam setahun.
Pasal 73
BAB VIII
Bagian Kesatu
Standar Operasional Prosedur
Pasal 74
Bagian Kedua
Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Pasal 75
32
Bagian Ketiga
Pengadaan Barang/Jasa
Pasal 76
Bagian Keempat
Kerja Sama
Pasal 77
Pasal 78
Pasal 80
BAB IX
PELAPORAN
Bagian Kesatu
Pelaporan Dewan Pengawas
Pasal 81
34
(5) Laporan tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disahkan
oleh KPM.
Bagian Kedua
Pelaporan Direksi
Pasal 82
Pasal 83
Pasal 84
Pasal 85
Bagian Ketiga
Laporan Tahunan Perumda Aneka Usaha Purworejo
Pasal 86
36
(2) Laporan keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
paling sedikit memuat:
a. neraca akhir tahun buku yang baru lampau dalam
perbandingan dengan tahun buku sebelumnya;
b. laporan laba rugi dari tahun buku yang bersangkutan;
c. laporan arus kas;
d. laporan perubahan ekuitas; dan
e. catatan atas laporan keuangan.
BAB X
EVALUASI
Pasal 87
Pasal 88
37
Pasal 89
BAB XI
SISTEM AKUNTANSI
Pasal 90
BAB XII
PENGGUNAAN LABA
Pasal 91
38
Pasal 92
39
Pasal 93
(4) Dana cadangan sampai dengan jumlah 20% (dua puluh prosen)
dari Modal Dasar Perumda Aneka Usaha Purworejo hanya dapat
digunakan untuk menutup kerugian Perumda.
(5) Apabila dana cadangan telah melebihi jumlah 20% (dua puluh
prosen) dari Modal Dasar Perumda Aneka Usaha Purworejo, KPM
memprioritaskan kelebihan dari dana cadangan tersebut
digunakan untuk keperluan peningkatan kuantitas, kualitas, dan
kontinuitas pelayanan umum, pelayanan dasar, dan usaha
perintisan Perumda Aneka Usaha Purworejo.
Pasal 94
BAB XIII
Pasal 95
40
(2) Pengelolaan aset tetap dan inventaris sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dapat dilakukan langsung atas beban Perumda
Aneka Usaha Purworejo atau oleh pihak ketiga melalui perjanjian
kerja sama dengan persetujuan Dewan Pengawas dan KPM.
BAB XIV
Bagian Kesatu
Pembinaan Perumda Aneka Usaha Purworejo
Pasal 96
Pasal 97
Pasal 98
Pasal 99
Pasal 100
BAB XV
RESTRUKTURISASI
Pasal 101
42
(3) Restrukturisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan
untuk:
a. meningkatkan kinerja dan nilai Perumda Aneka Usaha
Purworejo;
b. memberikan manfaat berupa dividen dan pajak kepada
Negara dan/atau Daerah; dan/atau
c. menghasilkan produk dan layanan dengan harga yang
kompetitif kepada konsumen.
BAB XVI
Pasal 102
BAB XVII
Pasal 103
BAB XVIII
Pasal 104
Pasal 105
44
Pasal 106
BAB XIX
Pasal 107
Pasal 108
(2) Dalam hal Pemerintah Daerah tidak dapat mengambil alih aset
yang dipergunakan untuk melayani kebutuhan dasar masyarakat
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pemerintah Daerah wajib
menyediakan kebutuhan dasar masyarakat dimaksud.
45
BAB XX
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 109
Pasal 110
BAB XXI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 111
Pasal 112
Pasal 113
Ditetapkan di Purworejo
pada tanggal 1 September 2020
BUPATI PURWOREJO,
Ttd
AGUS BASTIAN
Diundangkan di Purworejo
pada tanggal 1 September 2020
Ttd
SAID ROMADHON
47
PENJELASAN
ATAS
TENTANG
I. UMUM
48
Adapun tujuan pendirian Perumda Aneka Usaha adalah
untuk:
a. memenuhi kebutuhan masyarakat dalam penyediaan barang
dan jasa;
b. meningkatkan Pendapatan Asli Daerah; dan
c. memberikan manfaat bagi perkembangan perekonomian
Daerah.
Pasal 1
Cukup jelas.
Pasal 2
Cukup jelas.
Pasal 3
Cukup jelas.
Pasal 4
Cukup jelas.
Pasal 5
Cukup jelas.
Pasal 6
Cukup jelas.
Pasal 7
Cukup jelas.
Pasal 8
Cukup jelas.
Pasal 9
Cukup jelas.
Pasal 10
Cukup jelas.
Pasal 11
Cukup jelas.
Pasal 12
Cukup jelas.
Pasal 13
Cukup jelas.
Pasal 14
Cukup jelas.
Pasal 15
Cukup jelas.
Pasal 16
Cukup jelas.
Pasal 17
Cukup jelas.
Pasal 18
Cukup jelas.
Pasal 19
Cukup jelas.
49
Pasal 20
Cukup jelas.
Pasal 21
Cukup jelas.
Pasal 22
Cukup jelas.
Pasal 23
Cukup jelas.
Pasal 24
Cukup jelas.
Pasal 25
Cukup jelas.
Pasal 26
Cukup jelas.
Pasal 27
Cukup jelas.
Pasal 28
Cukup jelas.
Pasal 29
Cukup jelas.
Pasal 30
Cukup jelas.
Pasal 31
Cukup jelas.
Pasal 32
Cukup jelas.
Pasal 33
Cukup jelas.
Pasal 34
Cukup jelas.
Pasal 35
Cukup jelas.
Pasal 36
Cukup jelas.
Pasal 37
Cukup jelas.
Pasal 38
Cukup jelas.
Pasal 39
Cukup jelas.
Pasal 40
Cukup jelas.
Pasal 41
Cukup jelas.
Pasal 42
Cukup jelas.
Pasal 43
Cukup jelas.
Pasal 44
Cukup jelas.
50
Pasal 45
Cukup jelas.
Pasal 46
Cukup jelas.
Pasal 47
Cukup jelas.
Pasal 48
Cukup jelas.
Pasal 49
Cukup jelas.
Pasal 50
Cukup jelas.
Pasal 51
Cukup jelas.
Pasal 52
Cukup jelas.
Pasal 53
Cukup jelas.
Pasal 54
Cukup jelas.
Pasal 55
Cukup jelas.
Pasal 56
Cukup jelas.
Pasal 57
Cukup jelas.
Pasal 58
Cukup jelas.
Pasal 59
Cukup jelas.
Pasal 60
Cukup jelas.
Pasal 61
Cukup jelas.
Pasal 62
Cukup jelas.
Pasal 63
Cukup jelas.
Pasal 64
Cukup jelas.
Pasal 65
Cukup jelas.
Pasal 66
Cukup jelas.
Pasal 67
Cukup jelas.
Pasal 68
Cukup jelas.
Pasal 69
Cukup jelas.
51
Pasal 70
Cukup jelas.
Pasal 71
Cukup jelas.
Pasal 72
Cukup jelas.
Pasal 73
Cukup jelas.
Pasal 74
Cukup jelas.
Pasal 75
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Huruf a
- Yang dimaksud dengan “transparansi” yaitu
keterbukaan dalam melaksanakan proses
pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam
mengungkapkan informasi material dan relevan
mengenai perusahaan.
- Yang dimaksud dengan “akuntabilitas” yaitu
kejelasan fungsi, pelaksanaan dan
pertanggungjawaban Organ Perumda Aneka
Usaha Purworejo sehingga pengelolaan
perusahaan terlaksana secara efektif.
- Yang dimaksud dengan “pertanggungjawaban”
yaitu kesesuaian di dalam pengelolaan
perusahaan terhadap peraturan perundang-
undangan dan prinsip-prinsip korporasi yang
sehat.
- Yang dimaksud dengan “kemandirian yaitu
keadaan dimana perusahaan dikelola secara
profesional tanpa benturan kepentingan dan
pengaruh/ tekanan dari pihak manapun yang
tidak sesuai dengan peraturan perundang-
undangan dan prinsip-prinsip korporasi yang
sehat.
- Yang dimaksud dengan “kewajaran” yaitu
keadilan dan kesetaraan di dalam memenuhi hak-
hak Pemangku Kepentingan yang timbul
berdasarkan perjanjian dan peraturan
perundang-undangan.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Ayat (4)
Cukup jelas.
Pasal 76
Cukup jelas.
Pasal 77
Cukup jelas.
Pasal 78
Cukup jelas.
52
Pasal 79
Cukup jelas.
Pasal 80
Cukup jelas.
Pasal 81
Cukup jelas.
Pasal 82
Cukup jelas.
Pasal 83
Cukup jelas.
Pasal 84
Cukup jelas.
Pasal 85
Cukup jelas.
Pasal 86
Cukup jelas.
Pasal 87
Cukup jelas.
Pasal 88
Cukup jelas.
Pasal 89
Cukup jelas.
Pasal 90
Cukup jelas.
Pasal 91
Cukup jelas.
Pasal 92
Cukup jelas.
Pasal 93
Cukup jelas.
Pasal 94
Cukup jelas.
Pasal 95
Cukup jelas.
Pasal 96
Cukup jelas.
Pasal 97
Cukup jelas.
Pasal 98
Cukup jelas.
Pasal 99
Cukup jelas.
Pasal 100
Cukup jelas.
Pasal 101
Cukup jelas.
Pasal 102
Cukup jelas.
Pasal 103
Cukup jelas.
Pasal 104
Cukup jelas.
53
Pasal 105
Cukup jelas.
Pasal 106
Cukup jelas.
Pasal 107
Cukup jelas.
Pasal 108
Cukup jelas.
Pasal 109
Cukup jelas.
Pasal 110
Cukup jelas.
Pasal 111
Cukup jelas.
Pasal 112
Cukup jelas.
Pasal 113
Cukup jelas.