0246
1. Bagi sebagian orang, berkomunikasi secara tatap muka merupakan hal yang dapat
menimbulkan perasaan tidka nyaman. Namun, perasaan tidka nyaman itu dapat
dihilangkan dengan pengendalian diri sendiri saat melakukan komunikasi. Beberapa
persiapan yang perlu dilakukan dalam pengendalian diri tersebut, antara lain dengan
cara:
a. Konsep diri yang negatif
b. Emosi yang tinggi
c. Memeriksa keyakinan tentang komunikasi
d. Kecemasan yang besar
2. Ekspresi diri adalah cara mengungkapkan suasana hati, emosi, dan pikiran ke dalam
kata-kata, bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan penampilan. Ekspresi diri yang positif
dalam komunikasi lisan adalah:
a. Berperilaku tulus, jujur, terbuka dan spontan
b. Bicara dengan emosi agar didengar
c. Tidak perlu menggunakan kesopanan
d. Sabar dan banyak diam
3. Ekspresi diri dalam komunikasi tulisan harus memperhatikan pilihan kata, efektivitas
kalimat, alur pikir, tata bahasa dan:
a. Aturan membuat puisi
b. Tidak perlu memperhatikan budaya
c. Format penyajian
d. Bahasa tubuh
4. Komunikasi efektif adalah komunikasi yang bertujuan agar komunikan dapat
memahami pesan yang disampaikan oleh komunikator dan:
a. Komunikan memberikan umpan balik yang sesuai dengan pesan
b. Komunikan menolak memberi umpan balik
c. Komunikan menyetujui
d. Komunikan menolak
5. Auditor mengharapkan kerjasama dengan auditan dalam penyediaan data secara
lengkap. Setelah berkomunikasi, akhirnya auditan memahami kebutuhan auditor dan
mengerti bahwa tanpa bantuannya, maka auditor akan mengalami kesulitan dalam
penyelesaian tugas. Komunikasi yang terjadi ini disebut:
a. Komunikasi non verbal
b. Komunikasi persuasif
c. Komunikasi efektif
d. Komunikasi empatik
AI 5000.0246
6. Komunikasi persuasif dapat dilihat sebagai derajat interaksi yang lebih tinggi
dibanding dengan komunikasi efektif dan empatik. Komunikasi persuasif bertujuan
untuk:
a. Meminta kesediaan auditan untuk ikut mengaudit
b. Adanya keluhan terhadap sudut pandang komunikan
c. Membuat komunikan memberikan umpan balik sesuai keinginan komunikator
d. Meminta kesediaan komunikator untuk memberikan umpan balik kepada
komunikan
7. Wawancara terganggu karena ruangan yang terlalu bising, komunikasi yang tidak
jelas karena sinyal komunikasi yang buruk, merupakan contoh hambatan pada:
a. Komunikator dan komunikan
b. Kode-kode yang digunakan
c. Saluran komunikasi
d. Situasi komunikasi
8. Keberhasilan Komunikasi internal dalam satu tim audit, merupakan salah satu hal
yang sangat menunjang kelancaran pelaksanan audit, sehingga audit dapat
diselesaikan tepat waktu dan berkualitas. Untuk itu masing-masing auditor dalam
tim audit perlu memperhatikan dua hal yaitu penggalangan kerjasama yang sehat
dan:
a. Program audit yang telah ditetapkan sebelumnya
b. Nasehat atau arahan dari inspektur
c. Arahan dari pengendali mutu
d. Memiliki rasa kebersamaan dan rasa kekeluargaan
9. Komunikasi pada saat penyiapan konsep laporan hasil audit antara lain berupa
kesepakatan tim atas hasil-hasil audit, penyusunan laporan hasil audit serta:
a. Reviu kertas kerja audit dan laporan oleh pengendalian teknis dan
pengendalian mutu
b. Pengarahan oleh pengendali mutu tentang bagaimana melakukan audit yang baik
c. Pemberian motivasi oleh pengendali teknis agar tiap anggota tim dapat bekerja
secara maksimal dan kompak
d. Penyamaan persepsi antara pengendali teknis, ketua tim, dan anggota tim
tentang tujuan, ruang lingkup, dan metodologi audit yang dilakukan
10. Setiap auditor perlu memperhatikan aturan perilaku auditor dalam interaksi dengan
pihak auditan. Agar terwujud komunikasi yang baik dengan pihak auditan, maka
antara lain perlu menjaga penampilan sesuai dengan tugasnya sebagai auditor,
menjalin interaksi yang sehat dengan auditan, menciptakan iklim kerja yang sehat
dengan auditan serta:
a. Nada suara yang agak keras namun sopan dan tidak membentak-bentak
b. Menggalang kerjasama yang sehat dengan auditan
AI 5000.0246
21. Apabila secara geografis letak auditi berjauhan, dan tim membutuhkan data
kuantitatif, teknik yang dapat menjadi media yang paling berguna adalah:
a. Laporan hasil audit
b. Kertas kerja audit
c. Daftar pertanyaan (kuesioner)
d. Konfirmasi
22. Sikap pewawancara yang ideal adalah:
a. Pewawancara bersikap baik dapat menimbulkan suasana penuh keakraban,
suasana yang bebas dan tidak kaku serta penuh dengan kehangatan
b. Pewawancara bersikap sebagai seorang polisi yang menginterogasi seorang
tertuduh
c. Pewawancara bersifat sebagai seorang mahaguru yang sedang memberi ceramah
d. Pewawancara bersikap kurang menghargai, kurang percaya, atau berulang-ulang
memberikan celaan terhadap jawaban yang kurang ia senangi
23. Persepsi seseorang terhadap dirinya sendiri, dapat berbeda dengan individu lain.
Persepsi ini disebut sebagai:
a. Kepribadian
b. Konflik
c. Nilai-nilai
d. Konsep diri
24. Wawancara, daftar pertanyaan (kuesioner), konfirmasi, presentasi, rapat, rapat
kecil (briefing), laporan hasil audit adalah:
a. Bentuk penyampaian pesan
b. Bentuk komunikasi yang umum digunakan dalam audit
c. Bentuk permintaan konfirmasi
d. Bentuk pengumpulan informasi
25. Komunikasi yang melibatkan pihak komunikan dalam jumlah besar, seperti komunikasi
kepada masyarakat umum disebut:
a. Komunikasi publik
b. Komunikasi interpersonal
c. Komunikasi intrapersonal
d. Komunikasi massa
26. Komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan data/informasi antara dua orang atau
lebih dengan cara yang tepat sehingga dipahami apa yang dimaksudkan. Salah satu
manfaat komunikasi dalam kegiatan audit intern adalah:
a. Membantu menentukan langkah-langkah audit
b. Auditor mahir berbahasa Indonesia dengan baik dan benar
c. Auditor dapat memiliki kemahiran dalam berbahasa
d. Meningkatkan mutu audit
AI 5000.0246
27. Proses komunikasi merupakan tahap transfer dan pemahaman makna antara
komunikator dan komunikan. Terdapat tujuh bagian yang menjadi proses komunikasi,
yang diutarakan oleh Stephen P. Robbins, antara lain adalah:
a. Sumber komunikasi, pengkodean, pesan, saluran, pendekodean, penerima,
dan umpan balik
b. Wawancara, konfirmasi, presentasi, rapat, kuesioner, briefing, dan umpan balik
c. Pertanyaan, gaya, nada, irama, probing, catatan, dan penilaian
d. Paraphrase, tertulis, bahasa, masalah yang dituju, budi bahasa, memiliki maksud,
dan bentuk yang menarik
28. Komunikasi yang melibatkan diri sendiri sebagai komunikator dan komunikan, seperti
ketika berinstrospeksi diri, maka akan terjadi dialog di dalam pikiran seseorang,
disebut komunikasi:
a. Interpersonal
b. Intrapersonal
c. Massa
d. Verbal
29. Komunikasi yang menggunakan kode-kode bahasa, seperti kata-kata dan kalimat,
disebut:
a. Komunikasi verbal
b. Komunikasi non verbal
c. Komunikasi kelompok
d. Komunikasi massa
30. Hambatan dalam proses komunikasi mencakup hambatan pada komunikator dan
komunikan, hambatan pada kode-kode yang digunakan, hambatan pada saluran
komunikasi dan hambatan situasi komunikasi. Hambatan berupa konflik, prasangka,
ketegangan, kekakuan, dan kebosanan merupakan contoh hambatan:
a. Komunikator dan komunikan
b. Kode-kode yang digunakan
c. Situasi komunikasi
d. Saluran komunikasi
AI 5000.0246
28. Keberhasilan Komunikasi internal dalam satu tim audit, merupakan salah satu hal
yang sangat menunjang kelancaran pelaksanan audit, sehingga audit dapat
diselesaikan tepat waktu dan berkualitas. Untuk itu masing-masing auditor dalam
tim audit perlu memperhatikan dua hal yaitu penggalangan kerjasama yang sehat
dan:
a. Program audit yang telah ditetapkan sebelumnya
b. Nasehat atau arahan dari inspektur
c. Arahan dari pengendali mutu
d. Memiliki rasa kebersamaan dan rasa kekeluargaan
29. Komunikasi pada saat penyiapan konsep laporan hasil audit antara lain berupa
kesepakatan tim atas hasil-hasil audit, penyusunan laporan hasil audit serta:
a. Reviu kertas kerja audit dan laporan oleh pengendalian teknis dan
pengendalian mutu
b. Pengarahan oleh pengendali mutu tentang bagaimana melakukan audit yang baik
c. Pemberian motivasi oleh pengendali teknis agar tiap anggota tim dapat bekerja
secara maksimal dan kompak
d. Penyamaan persepsi antara pengendali teknis, ketua tim, dan anggota tim
tentang tujuan, ruang lingkup, dan metodologi audit yang dilakukan
30. Setiap auditor perlu memperhatikan aturan perilaku auditor dalam interaksi dengan
pihak auditan. Agar terwujud komunikasi yang baik dengan pihak auditan, maka
antara lain perlu menjaga penampilan sesuai dengan tugasnya sebagai auditor,
menjalin interaksi yang sehat dengan auditan, menciptakan iklim kerja yang sehat
dengan auditan serta:
a. Nada suara yang agak keras namun sopan dan tidak membentak-bentak
b. Menggalang kerjasama yang sehat dengan auditan
c. Berkomunikasi agak memaksa namun secara persuasif
d. Mencari informasi atau data dengan sedikit berbelit-belit namun tidak mengada-
ada
AI 5000.0246
a. Teleconfrence c. Telegraph
b. Email d. SMS
6. Dalam teknik wawancara, agar pihak yang diwawancarai tidak terkejut dengan
pertanyaan-pertanyaan yang diberikan, maka pewawancara harus
menggunakan :
13. Kiat-kiat mengekspresikan diri secara ekspresif menurut Tery Felber dalam
bukunya “Kiat praktis komunikasi kehidupan keluarga dan profesional” salah
satu diantaranya :
15. Dalam komunikasi tulisan, kita perlu mengekspresikan diri 100% melalui
pikiran kita. Ketika akan menulis, perlu memperhatikan antara lain :
16. Komunikasi yang dapat menciptakan interaksi yang membuat satu pihak
memahami sudut pandang pihak yang lainnya, disebut :
18. Terdapat dua hal yang perlu diperhatikan agar komunikasi berjalan efektif,
yaitu keselarasan elemen-elemen komunikasi, dengan pesan. Elemen-elemen
tersebut antara lain :
19. Dalam audit, komunikasi persuasif banyak digunakan, mulai dari permintaan
kesediaan auditan untuk membantu kelancaran audit sampai dengan
mendorong auditan untuk melaksanakan rekomendasi. Agar komunikasi
persuasif dapat terjadi, maka komunikator perlu mengembangkan :
20. Komunikasi persuasif dapat dikembangkan melalui 2 hal. Salah satu hal
untuk pengembangan tersebut adalah :
23. Pemberian motivasi oleh pengendali teknis kepada tiap anggota tim agar dapat
bekerja secara maksimal dan kompak, merupakan komunikasi yang biasa
dilakukan pada tahap :
24. Sarana komunikasi dalam tahap pelaksanaan Audit dan merupakan sarana
komunikasi tertulis untuk menginformasikan segala hal yang diperoleh adalah
:
AI 5000.0246
25. Komunikasi intern tim yang dilakukan pada tahap penyiapan konsep Laporan
Hasil Audit, bertujuan antara lain :
26. Agar terwujud komunikasi yang baik dengan auditan, setiap Auditor perlu
memperhatikan aturan perilaku dalam interaksi dengan pihak auditan, antara
lain dengan cara :
29. Tujuan dilakukan komunikasi Auditor dengan pihak ketiga yang ada
hubungan kerja dengan auditan adalah :
30. Komunikasi dengan pihak instansi penyidik dapat dilakukan baik secara lisan
maupun tertulis dan bersifat formal. Komunikasi secara lisan dapat dilakukan
dengan cara :
2. Sikap mental atas segala sesuatu yangdiyakini sebagai hal yang benar dan salah,
dikenal sebagai: Hal 16
a. Konsep diri
b. Keyakinan
c. Kepribadian
d. Harga Diri
5. Persiapan yang perlu dilakukan agar seseorang dapat mengendalikan dirinya saat
melakukan komunikasi, antara lain: hal 22
a. Merubah penampilan diri
b. Gerak tubuh harus dijaga
c. Membangun konsep diri yang positif
d. Berusaha menguasai keadaan
AI 5000.0246
6. Cara mengungkapkan suasana hati, emosi dan pikiran ke dalam kata-kata, bahasa
tubuh, ekspresi wajah dan penampilan , dikenal sebagai: hal 23
a. Konsep diri
b. Sikap dan Perilaku
c. Kepribadian
d. Ekspresi Diri
7. Jika diri, pengendalian bahasa tubuh, espresi wajah, dan penampilan telah siap, maka
seseorang akan siap untuk membangun keakraban dengan orang lain. Keakraban
akan terbangun jika kawan komunikasi antara lain merasa : hal 25
a. Selalu ditekan
b. Selalu tersenyum
c. Dimengerti/diperhatikan
d. Berusaha menjaga jarak
10. Terdapat dua hal yang perlu diperhatikan agar komunikasi menjadi efektif, antara
lain adalah: hal 28
a. Saling pengertian antara pihak yang berkomunikasi
b. Berusaha mencari pengertian
c. Keselarasan elemen-elemen komunikasi dengan pesan
d. Bersikap bebas prasangka, kecuali diperlukan
11. Komunikasi yang bertujuan untuk membuat komunikan memberikan umpan balik
sesuai keinginan komunikator , disebut: hal 30
a. Komunikasi empatik
AI 5000.0246
b. Komunikasi efektif
c. Komunikasi persuasif
d. Komunikasi simpatik
12. Jika auditor berhasil mengembangkan komunikasi empatik, maka diharapkan auditan
dapat memahami bahwa tujuan utama dari audit adalah : hal 29
a. Mencari-cari kesalahan auditan
b. Mencari temuan-temuan audit dan apa penyebabnya
c. Auditan dapat menyelesaikan tanggungjawabnya secara lebih efektif
d. Mengembangkan temuan audit dan menentukan langkah tindak lanjut
13. Agar komunikasi empatik tercipta dan mendorong komunikan untuk lebih terbuka,
maka komunikator harus memperlihatkan: hal 29
a. Sikap tenang, meskipun menangkap ungkapan emosi yang kuat
b. Sikap sabar untuk tidak memotong pembicaraan
c. Ketertarikan terhadap sudut pandang komunikan
d. Sikap awas pada isyarat permintaan pilihan dan saran
14. Komunikasi persuasif dapat lebih dikembangkan antara lain melalui: hal 31
a. Pemahaman sudut pandang dan keinginan komunikan
b. Pengembangan komunikasi empatik
c. Meminimalisasi hambatan komunikasi
d. Pengembangan komunikasi simpatik
15. Keberhasilan komunikasi internal dalam satu tim audit sangat menunjang kelancaran
pelaksanaan audit, sehingga kegiatan audit dapat: hal 35
a. Diselesaikan tepat waktu dan tepat kualitas
b. Diselesaikan sesuai permintaan auditan
c. Dilaksanakan dengan tepat sasaran audit
d. Dilaksanakan dengan lebih cepat
16. Untuk mencapai keberhasilan komunikasi internal dalam suatu tim audit, masing-
masing auditor perlu memperhatikan aturan perilaku antar auditor, antara lain
adalah: hal 34
a. Menonjolkan kecakapan masing-masing
b. Memiliki rasa kebersamaan dan rasa kekeluargaan
c. Bekerja sesuai instruksi atasan
d. Setiap langkah audit dilaksanakan
17. Penyamaan persepsi antara pengendali teknis, ketua tim, dan anggota tim tentang
tujuan, ruang lingkup, dan metologi audit yang dilakukan, serta proses bisnis/ operasi
auditan, termasuk komunikasi intern tim pada tahap: hal 34 – point c
AI 5000.0246
a. Perencanaan audit
b. Pelaksanaan audit
c. Reviu pengendalian intern
d. Pelaporan hasil audit
18. Tidak mencari informasi dari pihak yang tidak kompeten tentang masalah dan tidak
membicarakan hal-hal negatif pihak auditan kepada pihak yang tidak
berkepentingan, merupakan aturan perilaku auditor dalam berinteraksi dengan pihak
auditan, dalam hal : hal 37
a. Menjaga penampilan sesuai dengan tugasnya sebagai auditor
b. Menjalin interaksi yang sehat dengan auditan
c. Menciptakan iklim kerja yang sehat dengan auditan
d. Menggalang kerja sama yang sehat dengan auditan
19. Salah satu sarana komunikasi intern tim audit yang sangat penting dalam tahap
pelaksanaan audit adalah : hal 35
a. Program kerja audit
b. Kertas kerja audit
c. Laporan hasil audit
d. Tindak lanjut hasil audit
20. Dalam rangka memperoleh informasi yang kompeten dan konfirmasi tentang suatu
permasalahan yang diduga akan menimbulkan kontroversi dengan pihak auditan,
maka auditor perlu meningkatkan komunikasi dengan : hal 41
a. Instansi penyidik (kejaksaan/kepolisian)
b. Pihak ketiga yang ada hubungan kerja dengan auditan
c. Narasumber /pakar
d. Pimpinan auditan
21. Komunikasi dalam audit intern sangat bermanfaat untuk memperoleh data dan
informasi yang diperlukan dalam pengujian audit, mengendalikan dan
mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan tim audit, meningkatkan mutu audit, serta: hal
4
a. Memperluas jangkauan audit
b. Mempercepat pelaksanaa audit
c. Penyusunan tim audit
d. Memperbaiki citra auditor internal
23. Komunikasi yang melibatkan diri sendiri sebagai komunikator dan komunikannya,
seperti proses intropeksi diri, termasuk dalam kategori: Hal 7
a. Komunikasi intrapersoal
b. Komunikasi nonverbal
c. Komunikasi massa
d. Komunikasi interpersonal
24. Metode pengumpulan data berupa suatu proses interaksi yang dilakukan secara lisan
menggunakan metode tanya jawab dengan tujuan memperoleh data atau fakta yang
diperlukan, adalah : hal 7
a. Kuesioner
b. Konfirmasi
c. Wawancara
d. Presentasi
25. Permintaan penegasan kepada pihak ketiga, baik secara lisan maupun tulisan,
mengenai kebenaran suatu data atau informasi, adalah : Hal 8
a. Kuesioner
b. Wawancara
c. Presentasi
d. Konfirmasi
26. Rapat singkat yang berisi pengomunikasian gagasan untuk dilaksanakan, dikenal
sebagai : Hal 8
a. Konfirmasi
b. Briefing
c. Kuisioner
d. Presentasi
27. Bentuk komunikasi audit yang tidak/kurang dapat digunakan dalam rangka
memperoleh bukti yang cukup dan valid, adalah : Hal 9
a. Wawancara
b. Laporan hasil audit
AI 5000.0246
c. Presentasi
d. Konfirmasi
28. Wawancara merupakan suatu proses interaksi yang dilakukan secara lisan dengan
menggunakan metode tanya jawab. Apabila wawancara dapat diganti dengan cara
lain, maka wawancara akan berfungsi sebagai : hal 10
a. Metode primer
b. Metode pelengkap
c. Kriteria
d. Alat pelengkap
29. Apabila wawancara dijadikan satu-satunya alat pengumpul data atau metode utama
dalam serangkaian metode pengumpulan data lainnya, maka wawancara akan
berfungsi sebagai : hal 10
a. Metode pelengkap
b. Alat pelengkap
c. Kriteria
d. Metode primer
30. Jika pihak yang diwawancara telah memberikan pernyataan atau jawaban yang cukup
jelas , akan tetapi pewawancara ingin mengetahui lebih dalam mengenai jawaban
yang telah diberikan, maka perlu penggalian yang lebih mendalam yang dikenal
sebagai: hal 12
a. Paraphrase
b. Probing
c. Kuesioner
d. Konfirmasi
AI 5000.0246
1. Komunikasi yang dapat menciptakan interaksi yang membuat satu pihak memahami sudut
pandang pihak yang lainnya disebut :
a. Komunikasi Empiris
b. Komunikasi Empatik
c. Komunikasi Kondusif
d. Komunikasi Dua Arah
3. Terdapat dua hal yang perlu diperhatikan agar komunikasi berjalan efektif yaitu keselarasan
elemen-elemen komunikasi dengan pesan elemen-elemen tersebut antara lain :
a. Decoding dan Encoding
b. Simpatik dan Empatik
c. Dua arah atau lebih
d. Bersikap tegas dan bahasa yang lugas
4. Dalam audit, komunikasi persuasif banyak digunakan, mulai dari permintaan kesediaan
auditan untuk membantu kelancaran audit sampai dengan mendorong auditan untuk
melaksanakan rekomendasi. Agar komunikasi persuasif dapat terjadi, maka komunikator
perlu mengembangkan :
a. Komunikasi efektif dan empatik
b. Teknik presentasi yang baik
c. Bersikap bijak dan sabar
d. Bertindak hati-hati
5. Komunikasi persuasif dapat dikembangkan melalui dua hal. Salah satu hal untuk
pengembangan tersebut adalah :
a. Mengembangkan gaya bicara yang baik
b. Selain penyampaian pesan secara lisan juga harus disampaikan secara tertulis
c. Pemahaman sudut pandang dan keinginan komunikan
d. Bersikap penuh pengertian
7. Keberhasilan komunikasi internal dalam satu tim audit sangat menunjang kelancaran
pelaksanaan audit. Untuk mencapai keberhasilan tersebut masing-masing auditor dalam tim
audit perlu memperhatikan aturan perilaku antar auditor, yaitu :
a. Adanya persaingan antar tim
b. Penggalangan kerjasama yang sehat
c. Bertoleransi untuk mencapai kata mufakat
d. Saling mengerjakan tugas masing-masing
8. Pemberian motivasi oleh pengendali teknis kepada tiap anggota tim agar dapat bekerja
secara maksimal dan kompak, merupakan komunikasi yang biasa dilakukan pada tahap :
a. Pelaksanaan audit
b. Pelaporan audit
c. Perencanaan audit
d. Penyelesaian audit
9. Sarana komunikasi dalam tahap pelaksanaan audit dan merupakan sarana komunikasi
tertulis untuk menginformasikan segala hal yang diperoleh adalah :
a. Kertas Kerja Audit
b. Laporan Hasil Audit
c. Notisi Temuan Hasil Audit
d. Rekomendasi/saran
10. Komunikasi intern tim yang dilakukan pada tahap penyiapan konsep laporan hasil audit,
bertujuan antara lain :
a. Memperoleh simpulan hasil pemeriksaan audit dalam bentuk temuan dan saran
b. Mencapai kata sepakat mengenai seluruh temuan audit final
c. Melaksankan program kerja audit
d. Mengidentifikasi permasalahan yang dijumpai dalam audit
11. Agar terwujud komunikasi yang baik dengan auditan, setiap auditor perlu memperhatikan
aturan perilaku dalam interaksi dengan pihak auditan, antara lain dengan cara :
a. Memperlakukan auditan sebagai objek
b. Mencari informasi dari seluruh pihak auditan
c. Tidak mempercayai begitu saja atas informasi yang diperoleh
d. Menggalang kerja sama yang sehat dengan auditan
12. Menjaga independensi terhadap auditan dengan cara menolak melaksanakan penugasan
audit terhadap auditan yang memiliki hubungan pribadi atau kekeluargaan, keuangan dan
hubungan lainnya dengan dirinya termasuk dalam aturan perilaku, yaitu :
a. Menciptakan iklim kerja yang sehat dengan auditan
b. Menjalin interaksi yang sehat antara tim auditor
c. Menjaga penampilan sesuai dengan tugasnya sebagai auditor
d. Saling menghargai, percaya dan dapat bekerja sama dengan auditan
AI 5000.0246
13. Selain komunikasi auditor dengan auditan, auditor juga perlu melakukan komunikasi dengan
pihak lain yang terkait, antara lain :
a. Komunikasi auditor dengan keluarga auditan
b. Komunikasi auditor dengan instansi teknis
c. Komunikasi auditor dengan pengendali teknis
d. Komunikasi auditor dengan auditor lain
14. Tujuan dilakukan komunikasi auditor dengan pihak ketiga yang ada hubungan kerja dengan
audtan adalah :
a. Untuk mendapatkan informasi yang menyeluruh terhadap kegiatan yang dilaksanakan
auditan
b. Untuk meyakini informasi atas transaksi keuangan yang dilakukan oleh auditan
c. Untuk melakukan konfirmasi tentang suatu data hasil audit guna memperoleh
keyakinan tentang suatu masalah
d. Untuk memperoleh informasi tentang kebenaran pencairan dana yang dilakukan
auditor terdahulu
15. Komunikasi dengan pihak instansi penyidik dapat dilakukan baik secara lisan maupun secara
tertulis dan bersifat formal. Komunikasi secara lisan dapat dilakukan dengan cara :
a. Pemaparan (ekspose) indikasi awal pada masa proses audit khusus atas suatu kasus
b. Menuliskan laporan hasil pengawasan
c. Komunikasi dengan narasumber atau pakar
d. Permintaan penegasan tentang permasalahan kepada Kepala Dinas
16. Komunikasi sangat diperlukan dalam audit intern untuk mendapatkan hasil yang baik. Dalam
tahapan mana komunikasi ini diperlukan :
a. Pelaksanaan audit
b. Perencanaan Penugasan
c. Pelaporan audit
d. Mulai perencanaan penugasan hingga pemantauan tindak lanjut
17. Menurut Stephen P. Robbins, proses komunikasi meliputi tujuh bagian, antara lain :
a. Sumber komunikasi (komunikator)
b. Proses Komunikasi
c. Simbol-simbol komunikas
d. Tatap muka
18. Komunikasi yang disampaikan secara langsung oleh komunikator kepada komunikan tanpa
media tulisan atau teks, antara lain berupa :
a. Teleconference
b. Email
c. Telegraph
d. Short Message Service
AI 5000.0246
20. Teknik-teknik komunikasi yang dapat digunakan auditor dalam rangka pemerolehan bukti
audit adalah wawancara. Agar wawancara ini dapat menciptakan suasana psikologis yang
kondusif serta memperoleh informasi secara optimal terdapat beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam wawancara, antara lain adalah :
a. Auditor harus bersikap formal sehingga disegani
b. Pembicaraan pembukaan yang ramah tamah pada permulaan wawancara
c. Menggunakan bahasa yang baku sehingga percakapan mudah dipahami
d. Wawancara dilakukan di tempat yang khusus agar berkesan rahasia
21. Dalam teknik wawancara agar pihak yang diwawancarai tidak terkejut dengan pertanyaan-
pertanyaan yang diberikan, maka pewawancara harus menggunakan :
a. Nada dan Irama
b. Gaya bicara
c. Pertanyaan pembuka
d. Sikap yang menghargai
22. Komunikasi yang diungkapkan kepada komunikan dengan cara tertulis harus memenuhi
persyaratan :
a. Ditulis dalam format atau bentuk yang menarik
b. Dituangkan dalam bentuk surat, kertas kerja, memo
c. Menggunakan bahasa atau kata-kata yang baku
d. Menggunakan daftar pertanyaan-pertanyaan
23. Terdapat dua faktor penting yang harus diperhatikan dalam komunikasi adalah :
a. Faktor tulisan dan hambatan dalam berinteraksi
b. Faktor manusia dan hambatan dalam proses komunikasi
c. Faktor fisik dan psikis
d. Faktor sikap dan perilaku
24. Hambatan yang terjadi dalam wawancara yang bersifat teknis misalnya terganggu karena
ruangan yang terlalu bising dan komunikasi telepon yang tidak jelas kerana kerusakan
pesawat telpon, disebut :
a. Hambatan pada saluran komunikasi
b. Hambatan situasi komunikasi
c. Hambatan pada kode yang digunakn
d. Hambatan pada komunikan
AI 5000.0246
25. Persiapan dalam komunikasi yang harus dilakukan terutama komunikasi lisan, antara lain
adalah :
a. Mempersiapkan penampilan yang baik
b. Minum air putih sebelum melakukan komunikasi
c. Membangun konsep diri yang positif
d. Keyakinan yang memihak pada instansi
26. Untuk melepaskan ketegangan dan kecemasan dalam berkomunikasi, maka harus :
a. Memberitahukan kepada komunikan
b. Mempersiapkan bahan paparan
c. Melakukan latihan
d. Melakukan persiapan yang baik
27. Dalam melakukan komunikasi apabila kata-kata bahasa tubuh, ekspresi wajah dan
penampilan kita dapat mengungkapkan apa yang menjadi suasana hati, emosi dan pikiran
kita, maka hal ini disebut sebagai :
a. Komunikasi efektif
b. Ekspresi yang efektif
c. Bahasa yang efektif
d. Penghayatan komunikasi
28. Kiat-kiat mengekspresikan diri secara ekspresif menurut Terry Feiber dalam bukunya “Kiat
Praktis Komunikasi Kehidupan Keluarga dan Profesional” salah satu diantaranya :
a. Mata adalah cermin hati
b. Tataplah seseorang tepat dimatanya
c. Postur tubuh harus tegak
d. Bersikap ramah dan bersahabat
29. Komunikasi tentang penghargaan, penerimaan kehadiran dan ucapan terimakasih serta
memberikan dukungan, dapat diungkapkan dengan cara :
a. Jabat tangan
b. Sapaan
c. Tersenyum
d. Bahasa Tubuh
30. Dalam komunikasi tulisan, kita perlu mengekspresikan diri 100% melalui pikiran kita. Ketika
akan menulis, perlu memperhatikan antara lain:
a. Pilihan Jenis huruf
b. Bahasa tubuh
c. Pilihan kata dan efektifitas kalimat
d. Lingkungan budaya
AI 5000.0246
1. Komunikasi dalam audit intern sangat bermanfaat untuk memperoleh data dan informasi yang
diperlukan dalam pengujian audit, mengendalikan dan mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan tim
audit, meningkatkan mutu audit, serta :
a. Memperluas jangkauan audit
b. Mempercepat pelaksanaan audit
c. Penyusunan tim audit
d. Memperbaiki citra auditor internal
3. Komunikasi yang melibatkan diri sendiri sebagai komunikator dan komunikannya, seperti proses
intropeksi diri, termasuk dalam kategori :
a. Komunikasi intrapersonal
b. Komunikasi Non verbal
c. Komunikasi massa
d. Komunikasi Interpersonal
4. Metode pengumpulan data berupa suatu proses interaksi yang dilakukan secara lisan
menggunakan metode Tanya jawab dengan tujuan memperoleh data atau fakta yang diperlukan,
adalah :
a. Kuesioner
b. Konfirmasi
c. Wawancara
d. Presentasi
5. Permintaan penegasan kepada pihak ketiga, baik secara lisan maupun tulisan, mengenai
kebenaran suatu data atau informasi, adalah :
a. Kuesioner
b. Wawancara
c. Presentasi
d. Konfirmasi
6. Rapat singkat yang berisi pengkomunikasian gagasan untuk dilaksanakan, dikenal sebagai :
a. Konfirmasi
b. Briefing
c. Kuesioner
d. Presentasi
AI 5000.0246
7. Bentuk komunikasi audit yang tidak/kurang dapat digunakan dalam rangka memperoleh bukti
yang cukup dan valid, adalah :
a. Wawancara
b. Laporan Hasil Audit
c. Presentasi
d. Konfirmasi
8. Wawancara merupakan suatu proses interaksi yang dilakukan secara lisan dengan menggunakan
metode Tanya jawab. Apabila wawancara dapat diganti dengan cara lain, maka wawancara akan
berfungsi sebagai:
a. Metode primer
b. Metode pelengkap
c. Kriteria
d. Alat pelengkap
9. Apabila wawancara dijadikan satu-satunya alat pengumpul data atau metode utama dalam
serangkaian metode pengumpulan data lainnya, maka wawancara akan berfungsi sebagai :
a. Metode pelengkap
b. Alat pelengkap
c. Kriteria
d. Metode primer
10.Jika pihak yang diwawancara telah memberikan pernyataan atau jawaban yang cukup jelas, akan
tetapi pewawancara ingin mengetahui lebih dalam mengenai jawaban yang telah diberikan, maka
perlu penggalian yang lebih mendlam yang dikenal sebagai :
a. Paraphrase
b. Probing
c. Kuesioner
d. Konfirmasi
11.Komunikasi tertulis adalah komunikasi yang diungkapkan kepada komunikan dengan cara tertulis.
Bentuk komunikasi dalam audit, antara lain berupa :
a. Surat Perintah Perjalanan Dinas
b. Teleconference
c. Laporan Hasil Audit
d. Tindaklanjut hasil audit
12.Sikap mental atas segala sesuatu yang diyakini sebagai hal yang benar dan salah dikenal sebagai :
a. Konsep diri
b. Keyakinan
c. Kepribadian
d. Harga diri
AI 5000.0246
13. Seseorang sehari-hari berperilaku terbuka, tetapi ketika ditanyakan sesuatu yang menyangkut
kesalahan yang pernah dilakukannya, dia berubah menjadi tertutup, ini
menunjukan........seseorang dalam berkomunikasi.
a. Keyakinan
b. Konsep diri
c. Kepribadian
d. Sikap dan perilaku
14.Dalam suatu komunikasi, perlu diperhatikan hambatan yang akan dihadapi. Hambatan yang
disebabkan oleh adanya perbedaan individu, perbedaan peran dan kedudukan organisasional,
serta perbedaan budaya, dikategorikan sebagai hambatan pada :
a. Komunikator dan komunikan
b. Kode-kode yang digunakan
c. Saluran komunikasi
d. Situasi komunikasi
15.Persiapan yang perlu dilakukan agar seseorang dapat mengendalikan dirinya saat melakukan
komunikasi, antara lain :
a. Merubah penampilan diri
b. Gerak tubuh harus dijaga
c. Membangun konsep diri yang positif
d. Berusaha menguasai keadaan
16.Cara mengungkapkan suasana hati, emosi, dan pikiran ke dalam kata-kata bahasa tubuh, ekspresi
wajah, dan penampilan, dikenal sebagai :
a. Konsep diri
b. Sikap dan perilaku
c. Kepribadian
d. Ekspresi diri
17.Jika diri, pengendalian bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan penampilan telah siap maka seseorang
akan siap untuk membangun keakraban dengan orang lain. Keakraban akan terbangun jika kawan
komunikasi antara lain merasa :
a. Selalu ditekan
b. Selalu tersenyum
c. Dimengerti/diperhatikan
d. Berusaha menjaga jarak
18.Komunikasi berdasarkan interaksi yang terjalin antara komunikator dengan komunikannya, terdiri
atas :
a. Komunikasi efektif, komunikasi simpatik, dan komunikasi empatik
b. Komunikasi efektif, komunikasi empatik dan komunikasi persuasif
c. Komunikasi persuasif, komunikasi empatik dan komunikasi simpatik
d. Komunikasi efektif, komukasi simpatik, dan komunikasi persuasif
AI 5000.0246
19.Komunikasi yang menunjukan adanya saling pengertian antara komunikator dengan komunikan,
dan dapat menciptakan interaksi yang membuat satu pihak memahami sudut pandang pihak
lainnya adalah :
a. Komunikasi empatik
b. Komunikasi persuasif
c. Komunikasi efektif
d. Komunikasi simpatik
20.Terdapat dua hal yang perlu diperhatikan agar komunikasi menjadi efektif, antara lain adalah :
a. Saling pengertian antara pihak yang berkomunikasi
b. Berusaha mencari persamaan
c. Keselarasan elemen-elemen komunikasi dengan pesan
d. Bersikap bebas prasangka, kecuali jika diperlukan
21.Komunikasi yang bertujuan untuk membuat komunikan memberikan umpan balik sesuai keinginan
komunikator, disebut :
a. Komunikasi empatik
b. Komunikasi Efektif
c. Komunikasi persuasif
d. Komunikasi simpatik
22.Jika auditor berhasil mengembangkan komunikasi empatik, maka diharapkan auditan dapat
memahami bahwa tujuan utama dari audit adalah :
a. Mencari-cari kesalahan pihak auditan
b. Mencari temuan-temuan audit dan apa penyebabnya
c. Auditan dapat menyelesaikan tanggung jawabnya secara lebih efektif
d. Mengembangkan temuan audit dan menentukan langkah tindak lanjut
23. Agar komunikasi empatik tercipta dan mendorong komunikan lebih terbuka maka komunikator
harus memperlihatkan :
a. Sikap tenang, meskipun menangkap ungkapan emosi yang kuat
b. Sikap sabar untuk tidak memotong pembicaraan
c. Ketertarikan terhadap sudut pandang komunikan
d. Sikap awas pada isyarat permintaanpilihan dan saran
25. Keberhasilan komunikasi internal dalam satu tim audit sangat menunjang kelancaran pelaksanaan
audit, sehingga kegiatan audit dapat :
a. Diselesaikan tepat waktu dan tepat kualitas
b. Diselesaikan sesuai permintaan auditan
AI 5000.0246
26. Untuk mencapai keberhasilan komunikasi internal dalam suatu tim audit, masing-masing auditor
perlu memperhatikan aturan perilaku antar auditor, antara lain adalah :
a. Menonjolkan kecakapan masing-masing
b. Memiliki rasa kebersamaan dan rasa kekeluargaan
c. Bekerja sesuai instruksi atasan
d. Setiap langkah audit dilaksanakan bersama
27. Penyamaan persepsi antara pengendali teknis, ketua tim, dan anggota tim tentang tujuan, ruang
lingkup dan metodologi audit yang dilakukan, serta proses bisnis/operasi auditan, termasuk
komunikasi intern tim pada tahap :
a. Perencanaan audit
b. Pelaksanaan audit
c. Reviu pengendalian intern
d. Pelaporan hasil audit
28.Tidak mencari informasi dari pihak yang tidak kompeten tentang masalah dan tidak membicarakan
hal-hal negatif pihak auditan kepada pihak yang tidak berkepentingan, merupakan aturan perilaku
auditor dalam berinteraksi dengan pihak auditan, dalam hal :
a. Menjaga penampilan sesuai dengan tugasnya sebagai auditor
b. Menjalin interaksi yang sehat dengan auditan
c. Menciptkan iklim kerja yang sehat dengan auditan
d. Menggalang kerja sama yang sehat dengan auditan
29.Salah satu sarana komunikasi intern tim audit yang sangat penting dalam tahap pelaksanaan audit
adalah :
a. Program kerja audit
b. Kertas kerja audit
c. Laporan hasil audit
d. Tindak lanjut hasil audit
30. Dalam rangka memperoleh informasi yang kompeten dan konfirmasi tentang suatu permsalahan
yang diduga akan menimbulkan kontroversi dengan pihak auditan, maka auditor perlu
meningkatkan komunikasi dengan :
a. Instansi penyidik (Kejaksaan/kepolisian)
b. Pihak ketiga yang ada hubungan kerja dengan auditan
c. Narasumber / pakar
d. Pimpinan auditan
AI 5000.0246