Anda di halaman 1dari 24

BADAN PENGAWASAN

KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

UJIAN SERTIFIKASI
JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR
JENJANG AUDITOR PRATAMA

MATA AJARAN
KOMUNIKASI AUDIT INTERN

KODE SOAL
541560

WAKTU : 60 MENIT

PETUNJUK :
1. Soal terdiri atas 30 butir.
2. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar antara a, b, c atau d.
3. Sistem pengurangan (minus) untuk jawaban yang salah tidak berlaku.
4. Tulislah jawaban Saudara pada lembar jawaban yang telah disedikan.

1. Komunikasi yang dapat menciptakan interaksi yang membuat satu Pihak memahami
sudut pandang Pihak yang lainnya disebut :

a. Komunikasi empiris.
b. Komunikasi empatik.  Hal 28.2
c. Komunikasi kondusif.
d. Komunikasi dua arah.

2. Agar komunikasi empatik tercipta, Monunikator harus memperlihatkan hal-hal


sebagai berikut :

a. Bersikap sabar untuk tidak memotong pembicaraan.  Hal 29.b


b. Bersiap menunjukkan ketertarikan pada pembicaraan.
c. Bersikap kritis terhadap topik pembicaraan.
d. Bersikap evaluative terhadap topik yang dibicarakan.
2
3. Terdapat dua hal yang perlu diperhatikan agar komunikasi berjalan efektif, yaitu
keselarasan elemen-elemen komunikasi, dengan pesan. Elemen-elemen tersebut antara
lain :

a. Decoding dan Encoding.  Hal 28.a


b. Simpatik dan Empatik.
c. Dua arah atau lebih.
d. Bersikap tegas dan Bahasa yang lugas.

4. Dalam pelaksanaan audit, komunikasi persuasif banyak digunakan, mulai dari


permintaan kesediaan Auditan untuk membantu kelancaran audit sampai dengan
mendorong Auditan untuk melaksanakan rekomendasi. Agar komunikasi persuasif dapat
terjadi, maka Komunikator perlu mengembangkan :

a. Komunikasi efektif dan empatik.  Hal 30.3


b. Teknik presentasi yang baik.
c. Bersikap bijak dan sabar.
d. Bertindak hati-hati.

5. Komunikasi persuasif dapat dikembangkan melalui dua hal. Salah satu hal untuk
pengembangan tersebut adalah :

a. Mengembangkan gaya bicara yang baik.


b. Selain penyampaian pesan secara lisan, juga harus disampaikan secara
tertulis.
c. Pemahaman sudut pandang dan keinginan Komunikan.  Hal 31.b
d. Bersikap penuh pengertian.

6. Komunikasi sangat diperlukan dalam pelaksanaan Audit. Komunikasi selama


pelaksanaan audit terjadi antara :

a. Auditor dengan rekan-rekan intern Timnya.  Hal 33.a


b. Auditor dengan penghubung Komunikan.
c. Auditor dengan Stakeholder.
d. Auditor dengan Pemerintah.

7. Keberhasilan komunikasi internal dalam satu Tim Audit sangat menunjang


kelancaran pelaksanaan audit. Untuk mencapai keberhasilan tersebut, masing-masing
Auditor dalam Tim Audit perlu memperhatikan aturan perilaku antar auditor, yaitu :

a. Adanya persaingan antar Tim.


b. Penggalangan kerjasama yang sehat.  Hal 33.1
c. Bertoleransi untuk mencapai kata mufakat.
d. Saling mengerjakan tugas masing-masing.

8. Pemberian motivasi oleh Pengendali Teknis kepada tiap anggota Tim agar dapat
bekerja secara maksimal dan kompak merupakan komunikasi yang biasa dilakukan pada
tahap :

a. Pelaksanaan audit.
b. Pelaporan audit.
c. Perencanaan audit.  Hal 34.b
d. Penyelesaian audit.
3

9. Sarana komunikasi dalam tahap pelaksanaan audit dan merupakan sarana


komunikasi tertulis untuk menginformasikan segala hal yang diperoleh adalah :

a. Kertas Kerja Audit.  Hal 35.2


b. Laporan Hasil Audit.
c. Notisi temuan hasil audit.
d. Rekomendasi/saran.

10. Komunikasi intern Tim yang dilakukan pada tahap penyiapan konsep Laporan Hasil
Audit bertujuan antara lain :

a. Memperoleh simpulan hasil pemeriksaan audit dalam bentuk temuan dan


saran.
b. Mencapai kata sepakat mengenai seluruh temuan audit final.  Hal 35.5
c. Melaksanakan Program Kerja Audit.
d. Mengidentifikasi permasalahan yang dijumpai dalam audit.

11. Agar terwujud komunikasi yang baik dengan Auditan, setiap Auditor perlu
memperhatikan aturan perilaku dalam interaksi dengan pihak Auditan, antara lain :

a. Memperlakukan Auditan sebagai objek.


b. Mencari informasi dari seluruh pihak Auditan.
c. Tidak mempercayai begitu saja atas informasi yang diperoleh.
d. Menggalang kerjasama yang sehat dengan Auditan.  Hal 37.4

12. Menjaga independensi terhadap Auditan dengan cara menolak melaksanakan


penugasan Audit terhadap Auditan yang memiliki hubungan pribadi atau kekeluargaan,
keuangan dan hubungan lainnya dengan dirinya termasuk dalam aturan perilaku, yaitu :

a. Menciptakan iklim kerja yang sehat dengan Auditan.  Hal 37.3a


b. Menjalin interaksi yang sehat antara Tim Auditor.
c. Menjaga penampilan sesuai dengan tugasnya sebagai Auditor.
d. Saling menghargai, percaya dan dapat bekerjasama dengan Auditan.

13. Selain komunikasi Auditor dengan Auditan, Auditor juga perlu melakukan komunikasi
dengan pihak lain yang terkait antara lain :

a. Komunikasi Auditor dengan keluarga Auditan.


b. Komunikasi Auditor dengan Instansi teknis.  Hal 40.1
c. Komunikasi Auditor dengan Pengendali Teknis.
d. Komunikasi Auditor dengan Auditor yang lain.

14. Tujuan dilakukan komunikasi Auditor dengan Pihak ketiga yang ada hubungan kerja
dengan Auditan adalah :

a. Untuk mendapatkan informasi yang menyeluruh terhadap kegiatan yang telah


dilaksanakan Auditan.
b. Untuk meyakini informasi atas transaksi atas transaksi keuangan yang
dilakukan oleh Auditan.
c. Untuk melakukan konfirmasi tentang suatu data hasil audit guna
memperoleh keyakinan tentang suatu masalah.  Hal 41.2
4
d. Untuk memperoleh informasi tentang kebenaran pencairan dana yang
dilakukan oleh Auditor terdahulu.

15. Komunikasi dengan pihak instansi Penyidik dapat dilakukan baik secara lisan
maupun secara tertulis dan bersifat formal. Komunikasi secara lisan dapat dilakukan
dengan cara :

a. Pemaparan (ekspose) indikasi awal pada masa proses audit khusus atas
suatu kasus.  Hal 42.4a
b. Menuliskan laporan hasil pengawasan.
c. Komunikasi dengan narasumber atau pakar.
d. Permintaan penegasan tentang permasalahan kepada Kepala Dinas.

16. Komunikasi sangat diperlukan dalam Audit Intern untuk mendapatkan hasil yang
baik. Dalam tahapan mana komunikasi ini diperlukan?

a. Pelaksanaan audit.
b. Perencanaan penugasan.
c. Pelaporan audit.
d. Mulai perencanaan penugasan hingga pemantauan tindak lanjut.

17. Menurut Stephen P. Robbins, proses komunikasi meliputi 7 (tujuh) bagian, antara
lain :

a. Sumber komunikasi (Komunikator).


b. Proses komunikasi.
c. Simbol-simbol komunikasi.
d. Tatap muka.

18. Komunikasi yang disampaikan secara langsung oleh komunikator kepada


Komunikan tanpa media tulisan atau teks, antara lain berupa :

a. Teleconference.  Hal 6.c


b. Email.
c. Telegraph.
d. Short Message Service.

19. Komunikasi yang menggunakan kode-kode bahasa disebut :

a. Komunikasi non verbal.  Hal 7.3


b. Komunikasi langsung.
c. Komunikasi verbal.
d. Komunikasi massa.

20. Teknik-teknik komunikasi yang dapat digunakan Auditor dalam rangka memperoleh
buktiaudit adalah wawancara. Agar wawancara dapat menciptakan suasana psikologis
yang kondusif serta memperoleh informasi secara optimal, terdapat beberapa hal yang
perlu diperhatikan dalam wawancara, antara lain :

a. Auditor harus bersikap formal sehingga disegani.


b. Pembicaraan pembukaan yang ramah tamah pada permulaan
wawancara.  Hal 10.b
c. Menggunakan Bahasa yang baku sehingga percakapan mudah dipahami.
5
d. Wawancara dilakukan di tempat yang khusus agar berkesan rahasia.

21. dalam Teknik wawancara, agar Pihak yang diwawancarai tidak terkejut dengan
pertanyaan-pertanyaan yang diberikan, maka pewawancara harus menggunakan :

a. Nada dan irama.


b. Gaya bicara.
c. Pertanyaan pembukaan.  Hal 11.a
d. Sikap yang menghargai.

22. Komunikasi yang diungkapkan kepada Komunikan dengan cara tertulis harus
memenuhi persyaratan :

a. Ditulis dalam format atau bentuk yang menarik.


b. Dituangkan dalam bentuk surat, kertas kerja, memo.
c. Menggunakan Bahasa atau kata-kata yang baku.
d. Menggunakan daftar pertanyaan-pertanyaan.

23. Terdapat 2 (dua) faktor penting yang harus diperhatikan dalam komunikasi adalah :

a. Faktor tulisan dan hambatan dalam berinteraksi.


b. Faktor manusia dan hambatan dalam berinteraksi.
c. Faktor fisik dan psikis.
d. Faktor sikap dan perilaku.

24. Hambatan yang terjadi dalam wawancara yang bersifat teknis misalnya terganggu
karena ruangan yang terlalu bising dan komunikasi telepon yang tidak jelas karena
kerusakan pesawat telepon disebut :

a. Hambatan pada saluran komunikasi.  Hal 18.3


b. Hambatan situasi komunikasi.
c. Hamabatan pada kode yang digunakan.
d. Hambatan pada Komunikan.

25. Persiapan dalam komunikasi yang harus dilakukan terutama komunikasi lisan antara
lain :

a. Mempersiapkan penampilan yang baik.


b. Minum air putih sebelum melakukan komunikasi.
c. Membangun konsep diri yang positif.
d. Keyakinan yang memihak pada Instansi.

26. Untuk melepaskan ketegangan dan kecemasan dalam berkomunikasi, maka harus :

a. Memberitahukan kepada Komunikan.


b. Mempersiapkan bahan paparan.
c. Melakukan latihan.
d. Melakukan persiapan yang baik.

27. Dalam melakukan komunikasi apabila kata-kata, bahsa tubuh, ekspresi wajah, dan
penampilan kita dapat diungkapkan apa yang menjadi suasana hati, emosi, dan pikiran
kita, maka hal ini disebut sebagai :
6
a. Komunikasi efektif.
b. Ekspresi yang efektif.
c. Bahasa yang efektif.
d. Penghayatan komunikasi.

28. Kiat-kiat mengekspresikan diri secara ekspresif menurut Terry Felber dalam
bukunya “Kiat Praktis Komunikasi Kehidupan keluarga dan Profesional” salah satu
diantaranya adalah :

a. Mata adalah cerminan hati.


b. Tataplah seseorang tepat di matanya.  Hal 24.3
c. Postur tubuh harus tegak.
d. Bersiakp ramah dan bersahabat.

29. Komunikasi tentang penghargaan, penerimaan kehadiran, dan ucapan terima kasih
serta memberikan dukungan, dapat diungkapkan dengan cara :

a. Jabat tangan.
b. Sapaan.
c. Tersenyum.
d. Bahasa tubuh.

30. Dalam komunikasi tulisan, kita perlu mengekspresikan diri 100% melalui pikiran kita.
Ketika akan menulis, perlu memperhatikan antara lain :

a. Pilihan jenis huruf.


b. Bahasa tubuh.
c. Pilihan kata dan efektivitas kalimat.  Hal 25
d. Lingkungan budaya.
7

BADAN PENGAWASAN
KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

UJIAN SERTIFIKASI
JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR
JENJANG AUDITOR PRATAMA

MATA AJARAN
KOMUNIKASI AUDIT INTERN

KODE SOAL
361560

WAKTU : 60 MENIT

PETUNJUK :
1. Soal terdiri atas 30 butir.
2. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar antara a, b, c atau d.
3. Sistem pengurangan (minus) untuk jawaban yang salah tidak berlaku.
4. Tulislah jawaban Saudara pada lembar jawaban yang telah disedikan.

1. Komunikasi tertulis adalah komunikasi yang diungkapkan kepada Komunikan


dengan cara tertulis. Bentuk komunikasi tertulis dalam audit antara lain :

a. Surat Perintah Perjalanan Dinas.


b. Teleconference.
c. Laporan Hasil Audit.
d. Tindak lanjut hasil audit.

Jawaban lainnya :

a. Kertas Kerja Audit.


b. Kuesioner.
c. Surat/memo.
d. Laporan Hasil Audit.
8

2. Sikap mental atas segala sesuatu yang diyakini sebagai hal yang benar dan salah
dikenal sebagai :

a. Konsep diri.
b. Keyakinan.
c. Kepribadian.
d. Harga diri.

3. Seseorang sehari-hari berperilaku terbuka, tetapi Ketika ditanyakan sesuatu yang


menyangkut kesalahan yang pernah dilakukannya, dia berubah menjadi tertutup. Ini
menunjukkan ………… seseorang dalam berkomunikasi.

a. Keyakinan.
b. Konsep diri.
c. Kepribadian.
d. Sikap dan perilaku.

4. Dalam suatu komunikasi, perlu diperhatikan hambatan yang akan dihadapi.


Hambatan yang disebabkan oleh adanya perbedaan individu, perbedaan peran dan
kedudukan organisasional, serta perbedaan budaya, dikategorikan sebagai hambatan pada
:

a. Komunikator dan Komunikan.


b. Kode-kode yang digunakan.
c. Saluran komunikasi.
d. Situasi komunikasi.

5. Persiapan yang perlu dilakukan agar seseorang dapat mengendalikan dirinya saat
melakukan komunikasi antara lain :

a. Merubah penampilan diri.


b. Gerak tubuh harus dijaga.
c. Membangun konsep diri yang positif.
d. Berusaha menguasai keadaan.

Jawaban lainnya :

a. Memeriksa keyakinan (confidence) tentang komunikasi.


b. Membangun konsep diri yang positif.
c. Melepaskan ketegangan dan kecemasan.

6. Cara mengungkapkan suasana hati, emosi, dan pikiran ke dalam kata-kata, bahasa
tubuh, ekspresi wajah, dan penampilan dikenal sebagai :

a. Konsep diri.
b. Sikap dan perilaku.
c. Kepribadian.
d. Ekspresi diri.
9
7. Jika diri, pengendalian bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan penampilan telah siap,
maka seseorang akan siap untuk membangun keakraban dengan orang lain. Keakraban
akan terbangun jika kawan komunikasi antara lain merasa :

a. Selalu ditekan.
b. Selalu tersenyum.
c. Dimengerti/diperhatikan.
d. Berusaha menjaga jarak.
Jawaban lainnya :

a. Dimengerti/diperhatikan.
b. Merasa penting.
c. Merasa aman dan nyaman.

8. Komunikasi berdasarkan interaksi yang terjalin antara Komunikator dengan


Komunikannya terdiri atas :

a. Komunikasi efektif, komunikasi simpatik, dan komunikasi empatik.


b. Komunikasi efektif, komunikasi empatik, dan komunikasi persuasif.
c. Komunikasi persuasif, komunikasi empatik, dan komunikasi simpatik.
d. Komunikasi efektif, komunikasi simpatik, dan komunikasi persuasif.

9. Komunikasi yang menunjukkan adanya saling pengertian antara Komunikator


dengan Komunikan, dan dapat menciptakan interaksi yang membuat satu pihak memahami
sudut pandang pihak lainnya adalah :

a. Komunikasi empatik.
b. Komunikasi persuasif.
c. Komunikasi efektif.
d. Komunikasi simpatik.

10. Terdapat 2 (dua) hal yang perlu diperhatikan agar komunikasi menjadi efektif, antara
lain :

a. Saling pengertian antara pihak yang berkomunikasi.


b. Berusaha mencari persamaan.
c. Keselarasan elemen-elemen komunikasi dengan pesan.
d. Bersikap bebas prasangka, kecuali jika diperlukan.

Jawaban lainnya :

a. Keselarasan elemen-elemen komunikasi dengan pesan.


b. Minimalisasi hambatan komunikasi.

11. komunikasi yang bertujuan untuk membuat Komunikan memberikan umpan balik
sesuai keinginan Komunikator disebut :

a. Komunikasi empatik.
b. Komunikasi efektif.
c. Komunikasi persuasif.
d. Komunikasi simpatik.
10
12. Jika Auditor berhasil mengembangkan komunikasi empatik, maka diharapkan
Auditan dapat memahami bahwa tujuan utama dari Audit adalah :

a. Mencari-cari kesalahan pihak Auditan.


b. Mencari temuan-temuan audit dan apa penyebabnya.
c. Auditan dapat menyelesaikan tanggung jawabnya secara lebih efektif.
d. Mengembangkan temuan audit dan menentukan langkah tindak lanjut.

13. Agar komunikasi empatik tercipta dan mendorong Komunikan untuk lebih terbuka,
maka Komunikator harus memperlihatkan :

a. Sikap tenang, meskipun menangkap ungkapan emosi yang kuat.


b. Sikap sabar untuk tidak memotong pembicaraan.
c. Ketertarikan pada sudut pandang Komunikan.
d. Sikap awas pada isyarat permintaan pilihan atau saran.

14. Komunikasi persuasif dapat lebih dikembangkan antara lain melalui :

a. Pemahaman sudut pandang dan keinginan Komunikan.


b. Penegembangan komunikasi empatik.
c. Meminimalisasi hambatan komunikasi.
d. Pengembangan komunikasi simpatik.

15. Keberhasilan komunikasi internal dalam satu Tim Audit sangat menunjang
kelancaran pelaksanaan audit, sehingga kegiatan audit dapat :

a. Diselesaikan tepat waktu dan tepat kualitas.


b. Diselesaikan sesuai permintaan Auditan.
c. Dilaksanakan dengan tepat sasaran audit.
d. Dilaksanakan dengan lebih cepat.

16. Untuk mencapai keberhasilan komunikasi internal dalam suatu Tim Audit, masing-
masing Auditor perlu memperhatikan aturan perilaku antar Auditor, antara lain :

a. Menonjolkan kecakapan masing-masing.


b. Memiliki rasa kebersamaan dan rasa kekeluargaan.
c. Bekerja sesuai instruksi atasan.
d. Setiap Langkah audit dilaksanakan Bersama.

17. Penyamaan persepsi antara Pengendali Teknis, Ketua Tim, dan Anggota Tim
tentang tujuan, ruang lingkup, dan metodologi audit yang dilakukan, serta proses
bisnis/operasi auditan, termasuk komunikasi intern pada tahap :

a. Perencanaan audit.
b. Pelaksanaan audit.
c. Reviu pengendalian intern.
d. Pelaporan hasil audit.

18. Tidak mencari informasi dari pihak yang tidak kompeten tentang masalah dan tidak
membicarakan hal-hal negative pihak Auditan kepada pihak yang tidak berkepentingan
merupakan aturan perilaku Auditor dalam berinteraksi dengan pihak Auditan, dalam hal :

a. Menjaga penampilan sesuai dengan tugasnya sebagai Auditor.


11
b. Menjalin interaksi yang sehat dengan Auditan.
c. Menciptakan iklim kerja yang sehat dengan Auditan.
d. Menggalang kerjasama yang sehat dengan Auditan.

19. Salah satu sarana komunikasi intern Tim Audit yang sangat penting dalam tahap
pelaksanaan audit adalah :

a. Program Kerja Audit.


b. Kertas Kerja Audit.
c. Laporan Hasil Audit.
d. Tindak Lanjut Hasil Audit.

20. Dalam rangka memperoleh informasi yang kompeten dan konfirmasi tentang suatu
permasalahan yang diduga akan menimbulkan kontroversi dengan pihak Auditan, maka
Auditor perlu meningkatkan komunikasi dengan :

a. Instansi penyidik (Kejaksaan/ Kepolisian).


b. Pihak ketiga yang ada hubngan kerja dengan Auditan.
c. Narasumber/pakar.
d. Pimpinan Auditan.

21. Komunikasi dalam Audit Intern sangat bermanfaat untuk memperoleh data dan
informasi yang diperlukan dalam pengujian audit, mengendalikan dan mengoordinasikan
kegiatan-kegiatan Tim Audit, meningkatkan mutu audit, serta :

a. Memperluas jangkauan audit.


b. Mempercepat pelaksanaan audit.
c. Penyusunan Tim Audit.
d. Memperbaiki citra auditor internal.

22. Komunikasi didefinisikan sebagai transformasi informasi dan pemahaman melalui


penggunaan symbol-simbol biasa atau umum. Proses penerimaan (komunikan) harus
menerjemahkan simbol-simbol yang diterima ke dalam suatu bahasa yang dapat dipahami,
dikenal sebagai :

a. Komunikator.
b. Encoding.
c. Decoding.
d. Feedback.

23. Komunikasi yang melibatkan diri sendiri sebagai komunikator dan komunikannya,
seperti proses introspeksi diri, termasuk dalam kategori :

a. Komunikasi intrapersonal.
b. Komunikasi nonverbal.
c. Komunikasi massa.
d. Komunikasi interpersonal.

24. Metode pengumpulan data berupa suatu proses interaksi yang dilakukan secara
lisan menggunakan metode tanya jawab dengan tujuan memperoleh data atau fakta yang
diperlukan, adalah :

a. Kuesioner.
12
b. Konfirmasi.
c. Wawancara.
d. Presentasi.

25. Permintaan penegasan kepada pihak Ketiga baik secara lisan maupun tulisan,
mengenai kebenaran suatu data atau informasi, adalah :

a. Kuesioner.
b. Wawancara.
c. Presentasi.
d. Konfirmasi.

26. Rapat singkat yang berisi pengomunikasian gagasan untuk dilaksanakan, dikenal
sebagai :

a. Konfirmasi.
b. Briefing.
c. Kuesioner.
d. Presentasi.

27. Bentuk komunikasi audit yang tidak/kurang dapat digunakan dalam rangka
memperoleh bukti yang cukup valid, adalah :

a. Wawancara.
b. Laporan Hasil Audit.
c. Presentasi.
d. Konfirmasi.

28. Wawancara merupakan suatu proses interaksi yang dilakukan secara lisan dengan
menggunakan metode tanya jawab. Apabila wawancara dapat diganti dengan cara lain,
maka wawancara akan berfungsi sebagai :

a. Metode primer.
b. Metode pelengkap.
c. Kriteria.
d. Alat pelengkap.

29. Apabila wawancara dijadikan satu-satunya alat pengumpul data atau metode utama
dalam serangkaian metode pengumpulan data lainnya, maka wawancara akan berfungsi
sebagai :

a. Metode pelengkap.
b. Alat pelengkap.
c. Kriteria.
d. Metode primer.

30. Jika Pihak yang diwawancarai telah memberikan pernyataan atau jawaban yang
cukup jelas, akan tetapi Pewawancara ingin menegetahui lebih dalam mengenai jawaban
yang telah diberikan, maka perlu penggalian yang lebih mendalam yang dikenal sebagai :

a. Paraphrase.
b. Probing.
c. Kuesioner.
13
d. Konfirmasi.

BADAN PENGAWASAN
KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

UJIAN SERTIFIKASI
JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR
JENJANG AUDITOR PRATAMA

MATA AJARAN
KOMUNIKASI AUDIT INTERN

KODE SOAL
161560

WAKTU : 60 MENIT

PETUNJUK :
1. Soal terdiri atas 30 butir.
2. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar antara a, b, c atau d.
3. Sistem pengurangan (minus) untuk jawaban yang salah tidak berlaku.
4. Tulislah jawaban Saudara pada lembar jawaban yang telah disedikan.

1. Komunikasi persuasif dapat dilihat sebagai derajat interaksi yang lebih tinggi
disbanding komunikasi efektif dan empatik. Komunikasi persuasif bertujuan untuk :

a. Meminta kesediaan Auditan untuk ikut mengaudit.


b. Adanya keluhan terhadap sudut pandang Komunikan.
c. Membuat Komunikan memberikan umpan balik sesuai keinginan
Komunikator.
d. Meminta kesediaan Komunikator untuk memberikan umpan balik kepada
Komunikan.

2. Wawancara terganggu karena ruangan yang terlalu bising, komunikasi yang tidak
jelas karena kerusakan pada pesawat telepon, dan pesan singkat yang tidak dapat terkirim
karena sinyal komunikasi yang buruk, merupakan contoh dari :
14

a. Hambatan pada Komunikator dan Komunikan.


b. Hambatan pada kode-kode yang digunakan.
c. Hambatan pada saluran komunikasi.
d. Hambatan situasi komunikasi.

3. Keberhasilan komunikasi internal dalam satu Tim Audit sangat menunjang


kelancaran pelaksanaan audit, sehingga audit dapat diselesaikan tepat waktu dan tepat
kualitas. Untuk itu masing-masing Auditor dalam Tim Audit perlu memperhatikan 2 (dua)
hal yaitu penggalangan kerjasama yang sehat dan :

a. Program audit yang telah ditetapkan sebelumnya.


b. Nasehat atau arahan dari Inspektur.
c. Arahan dari Pengendali Mutu.
d. Memiliki rasa kebersamaan dan rasa kekeluargaan.

4. Komunikasi pada penyiapan konsep Laporan Hasil Audit antara lain kesepakatan
Tim atas hasil-hasil audit, penyusunan laporan hasil audit, serta :

a. Reviu Kertas Kerja Audit dan Laporan oleh Pengendali Teknis dan
Pengendali Mutu.
b. Pengarahan oleh Pengendali Mutu tentang bagaimana melakukan audit yang
baik.
c. Pemberian motivasi oleh Pengendali teknis agar tiap anggota Tim dapat
bekerja secara maksimal dan kompak.
d. Penyamaan persepsi antara Pengendali teknis, Ketua Tim dan anggota Tim
tentang tujuan, ruang lingkup dan metodologi audit yang dilakukan.

5. Sertao Auditorperlu memperhatikan aturan perilaku Auditor dalam interaksi dengan


phak Auditan. Agar terwujud komunikasi yang baik dengan pihak Auditan, maka antara lain
perlu menjaga penampilan sesuai dengan tugasnya sebagai Auditor, menjalin interaksi
yang sehat dengan Auditan, menciptakan iklim kerja yang sehat dengan Auditan, serta :

a. Nada suara yang agak keras namun sopan dan tidak membentak-bentak.
b. Menggalang kerjasama yang sehat dengan Auditan.
c. Berkomunikasi agak memaksa namun secara persuasif.
d. Mencari informasi atau data dengan sedikit berbelit-belit namun tidak
mengada-ada.

6. Komunikasi selama pelaksanaan audit harus mempertimbangkan saat yang tepat.


Komunikasi yang terlalu dini akan berakibat kurang tuntasnya penyelesaian masalah,
sedangkan bila komunikasi dilakukan terlalu lambat akan berakibat telah basi (out of date)
atas masalah yang bersangkutan. Komunikasi yang terlalu sering akan berakibat :

a. Mengganggu kesibukan Auditan.


b. Bertumpuknya masalah yang dikomunikasikan sehingga penyelesaiannya
tidak tuntas.
c. Pembicaraan takut menyinggung perasaan piahk Auditan.
d. Independensi auditor tidak terganggu.

7. Komunikasi Auditor dengan instansi Penyidik dimaksudkan untuk meningkatkan


keberhasilan penanganan penyelamatan keuangan/kekayaan negara/daerah, serta :
15
a. Untuk meminta konfirmasi atau penegasan tentang suatu permasalahan yang
diduga menimbulkan kontroversi dengan pihak Auditan.
b. Guna meningkatkan daya cegah atas kemungkinan timbulnya perbuatan yang
dapat merugikan keuangan dan kekayaan negara/daerah.
c. Untuk memperoleh informasi yang kompeten tentang suatu permasalahan
yang dijumpai oleh Tim Audit yang memerlukan penjelasan.
d. Untuk mengetahui apakah Tim Audit melaksanakan program audit
sebagaimana mestinya.

8. Dalam Audit, apabila wawancara dijadikan satu-satunya alat pengumpul data atau
metode utama dalam serangkaian metode pengumpulan data lainnya, maka wawancara
berfungsi sebagai :

a. Metode primer.
b. Metode pelengkap.
c. Kriteria.
d. Metode utama.

9. Untuk dapat menciptakan suasana psikologi yang kondusif serta memperoleh


informasi yang optimal, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam wawancara,
antara lain adalah :

a. Pewawancara berbicara dengan cepat dan tergesa-gesa.


b. Pewaeancara bersikap arogan, kurang menghargai jawaban Auditi.
c. Pewawancara kurang mempercayai jawaban Auditi.
d. Penampilan Pewawancara akan menimbulkan kesan baik atau buruknya
pihak Pewawancara dari pihak yang diwawancarai.

10. ketelitian Pewawancara dalam mencatat dan paraphrase, tergantung kepada


ketepatan penilaian Pewawancara terhadap jawaban ataupun informasi yang diberikan
pihak yang diwawancarai (Auditi). Paraphrase adalah :

a. Menguraikan hasil wawancara.


b. Menggunakan semua konsepsi awal.
c. Menggunakan prasangka.
d. Menggunakan motif subyektif.

11. Jika pihak yang diwawancarai telah memberikan pernyataan atau jawaban yang
cukup jelas, akan tetapi pewawancara ingin mengetahui lebih dalam mengenai jawaban
yang telah diberikan, maka Teknik wawancara ini disebut :

a. Paraphrase.
b. Bukti utama modus operandi penyimpangan.
c. Probing.  Penggalian
d. Berita Acara Pemeriksaan (BAP).

12. Komunikasi yang diungkapkan kepada Komunikan dengan menuangkannya dalam


bentuk surat, kertas kerja, memo dan laporan disebut komunikasi :

a. Lisan.
b. Tertulis.
c. Verbal.
d. Non verbal.
16

13. Faktor penting dalam komunikasi adalah manusia. Setiap manusia/individu memiliki
keunikan, memiliki ciri fisikdan psikis yang berbeda. Beberapa hal yang harus dipahami
agar komunikasi berjalan dengan baik adalah ciri fisik, konsep diri, keyakinan, kepribadian,
serta :

a. Tipikal.
b. Biologis.
c. Sikap dan perilaku.
d. Kebiasaan.

14. Komunikator sering mengalami ketegangan dan kecemasan dalam berkomunikasi.


Hal tersebut dapat dikurangi jika Kmunikator mempunyai kendali atas situasi, serta :

a. Mendefinisikan masalah.
b. Menganalisa masalah.
c. Menghasilkan pemecahan kemungkinan.
d. Melakukan persiapan yang baik.

15. Komunikasi yang dimaksudkan untuk memperoleh kesamaan persepsi mengenai


mekanisme pelaksanaan audit dan memperoleh kesediaan Auditan untuk bekerjasama
selama pelaksanaan audit adalah :

a. Komunikasi pada tahap perencanaan audit.


b. Komunikasi pada tahap pelaksanaan audit.
c. Komunikasi pada tahap pelaporan.
d. Komunikasi pada tahap monitoring.

16. Apabila secara geografis letak Auditi berjauhan dan Tim membutuhkan data
kuantitatif, Teknik yang dapat menjadi media yang paling berguna adalah :

a. Laporan Hasil Audit.


b. Kertas Kerja Audit.
c. Daftar Pertanyaan (Kuesioner).
d. Konfirmasi.

17. Sikap Pewawancara yang ideal dan wawancara dapat berjalan secara efektif
adalah :

a. Pewawancara bersikap baik, dapat menimbulkan suasana penuh


keakraban, suasana yang bebas dan tidak kaku serta penuh kehangatan.
b. Pewawancara bersikap sebagai seorang Polisi yang menginterogasi seorang
tertuduh.
c. Pewawancara bersikap sebagai seorang mahaguru yang sedang memberi
ceramah.
d. Pewawancara bersikap kurang menghargai, kurang percaya, atau berulang-
ulang memberikan celaan terhadap jawaban yang kurang ia senangi.

18. Persepsi seseorang terhadap dirinya sendiri, dapat berbeda dengan individu lainnya.
Persepsi ini disebut :

a. Kepribadian.
b. Konflik.
17
c. Nilai-nilai.
d. Konsep diri.

19. wawancara, daftar pertanyaan (kuesioner), konfirmasi, presentasi, rapat, rapat kecil
(briefing), laporan hasil audit adalah :

a. Bentuk penyampaian pesan.


b. Bentuk komunikasi yang umum digunakan dalam Audit.
c. Bentuk permintaan konfirmasi.
d. Bentuk pengumpulan informasi.

20. Komunikasi yang melibatkan pihak komunikan dalam jumlah besar, seperti
komunikasi kepada masyarakat umum disebut :

a. Komunikasi publik.
b. Komunikasi interpersonal.
c. Komunikasi intrapersonal.
d. Komunikasi massa.

21. Komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan data informasi antara dua orang
atau lebih dengan cara yang tepat sehingga dipahami apa yang dimaksud. Salah satu
manfaat komunikasi di dalam kegiatan Audit Intern adalah :

a. Membantu menentukan langkah-langkah audit.


b. Auditor mahir berbahasa Indonesia dengan baik dan benar.
c. Auditor dapat memiliki kemahiran dalam berbahasa.
d. Auditor memperoleh data dan informasi yang diperlukan dalam pengujian
audit.

22. Proses komunikasi merupakan tahap-tahap antara Komunikator dan Komunikan


yang menghasilkan pentransferan dan pemahaman makna. Terdapat tujuh bagian yang
menjadi proses komunikasi yang diutarakan oleh Stephen P. Robbins, antara lain adalah :

a. Sumber komunikasi, pengkodean, pesan, saluran, pendekodean,


penerima, dan umpan balik.
b. Wawancara, konfirmasi, presentasi, rapat, kuesioner, briefing, dan umpan
balik.
c. Pertanyaan, gaya, nada, irama, probing, catatan, dan penilaian.
d. Paraphrase, tertulis, Bahasa, masalah yang dituju, budi Bahasa, memiliki
maksud, dan bentuk yang menarik.

23. Komunikasi yang melibatkan diri sendiri sebagai Komunikator dan Komunikan,
seperti Ketika berintrospeksi diri, maka akan terjadi dialog di dalam pikiran seseorang
disebut :

a. Komunikasi interpersonal.
b. Komunikasi intrapersonal.
c. Komunikasi massa.
d. Komunikasi verbal.

24. Komunikasi yang menggunakan kode-kode bahasa, seperti kata-kata dan kalimat
disebut :
18
a. Komunikasi verbal.
b. Komunikasi non verbal.
c. Komunikasi kelompok.
d. Komunikasi massa.

25. Hambatan dalam proses komunikasi mencakup hambatan pada Komunikator dan
Komunikan, hambatan pada kode-kode yang digunakan, hambatan pada saluran
komunikasi dan hambatan situasi komunikasi. Hambatan berupa konflik, prasangka,
ketegangan, kekakuan, dan kebosanan merupakan contoh dari :

a. Hambatan pada Komunikator dan Komunikan.


b. Hambatan pada kode-kode yang digunakan.
c. Hambatan situasi komunikasi.
d. Hambatan pada saluran komunikasi.

26. Bagi sebagian orang berkomunikasi secara tatap muka adalah hal yang dapat
menimbulkan perasaan tidak nyaman. Namun perasaan tidak nyaman itu dapat dihilangkan
dengan pengendalian diri sendiri saat melakukan komunikasi. Beberapa persiapan yang
perlu dilakukan dalam pengendalian diri tersebut adalah :

a. Konsep diri yang negatif.


b. Emosi yang tinggi.
c. Memeriksa keyakinan tentang komunikasi.
d. Kecemasan yang besar.

27. Ekspresi diri adalah cara mengungkapkan suasana hati, emosi dan pikiran ke dalam
kata-kata, Bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan penampilan. Ekspresi diri yang positif dalam
komunikasi lisan adalah :

a. Berperilaku tulus, jujur, terbuka, dan spontan.


b. Bicara dengan emosi agar didengar.
c. Tidak perlu menggunakan kesopanan.
d. Sabar dan banyak diam.

28. Ekspresi diri dalam komunikasi tulisan harus memperhatikan pilhan kata, efektivitas
kalimat, alur pikir, tata bahasa, dan :

a. Aturan membuat puisi.


b. Tidak perlu memperhatikan budaya.
c. Format penyajian.
d. Bahasa tubuh.

29. Komunikasi efektif adalah komunikasi yang bertujuan agar Komunikan dapat
memahami pesan yang disampaikan oleh Komunikator dan :

a. Komunikan memberikan umpan balik yang sesuai dengan pesan.


b. Komunikan menolak memberikan umpan balik.
c. Komunikan menyetujui.
d. Komunikan menolak.

30. Auditor mengharapkan kerjasama dengan Auditan dalam penyediaan data secara
lengkap. Setelah berkomunikasi, akhirnya Auditan memahami kebutuhan Auditor dan
19
mengerti bahwa tanpa bantuannya Auditor akan mengalami kesulitan dalam penyelesaian
tugas. Komunikasi yang terjadi seperti ini disebut :

a. Komunikasi non verbal.


b. Komunikasi persuasif.
c. Komunikasi efektif.
d. Komunikasi empatik.

BADAN PENGAWASAN
KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

UJIAN SERTIFIKASI
JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR
JENJANG AUDITOR PRATAMA

MATA AJARAN
KOMUNIKASI AUDIT INTERN

KODE SOAL
111560

WAKTU : 60 MENIT

PETUNJUK :
1. Soal terdiri atas 30 butir.
2. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar antara a, b, c atau d.
3. Sistem pengurangan (minus) untuk jawaban yang salah tidak berlaku.
4. Tulislah jawaban Saudara pada lembar jawaban yang telah disedikan.

1. Komunikasi dalam Audit Intern sangat bermanfaat dalam memperoleh data dan
informasi yang diperlukan untuk pengujian audit, mengendalikan dan mengkoordinasikan
kegiatan-kegiatan Tim Audit, memperbaiki citra auditor internal, serta :

a. Memperluas jangkauan audit.


b. Memperlambat pelaksanaan audit.
20
c. Meningkatkan mutu audit.
d. Menyusun Tim Audit.

2. Komunikasi didefinisikan sebagai penyebaran informasi dan pemahaman melalui


penggunaan simbol-simbol biasa atau umum. Proses pemilihan simbol-simbol yang
digunakan untuk membentuk pesan (sesuatu yang dikomunikasikan), dikenal sebagai :

a. Komunikator.
b. Encoding.
c. Decoding.
d. Feedback.

3. Komunikasi dapat diklasifikasikan berdasarkan berbagai sudut pandang. Rapat Tim


Audit atau presentasi hasil audit kepada Pemimpin Auditan, termasuk kategori :

a. Komunikasi intrapersonal.
b. Komunikasi Non verbal.
c. Komunikasi massa.
d. Komunikasi interpersonal.

4. Metode pengumpulan informasi dengan mengajukan pertanyaan/pernyataan secara


tertulis dan mengharapkan jawaban secara tertulis dan mengharapkan jawaban secara
tertulis merupakan metode :

a. Kuesioner.
b. Konfirmasi.
c. Wawancara.
d. Presentasi.

5. Permintaan penegasan kepada pihak Ketiga secara lisan maupun tulisan mengenai
kebenaran suatu data atau informasi merupakan metode :

a. Kuesioner.
b. Konfirmasi.
c. Presentasi.
d. Briefing.

6. Penyampaian pesan berupa ide atau gagasan kepada khalayak atau sekelompok
orang yang dilaksanakan dengan carat atap muka dikenal sebagai :

a. Konfirmasi.
b. Kuesioner.
c. Presentasi.
d. Rapat.

7. Bentuk komunikasi audit yang tidak/kurang dapat digunakan dalam rangka


memperoleh bukti yang cukup valid adalah :

a. Wawancara.
b. Presentasi.
c. Konfirmasi.
d. Laporan Hasil Audit.
21
8. Wawancara merupakan suatu proses interaksi yang dilakukan secara lisan dengan
menggunakan metode tanya jawab yang mempunyai tujuan. Apabila wawancara digunakan
orang untuk tujuan menguji kebenaran dan kemantapan suatu yang telah diperoleh dengan
cara lain, maka wawancara akan berfungsi sebagai :

a. Metode primer.
b. Metode pelengkap.
c. Kriteria.
d. Alat pelengkap.
9. Apabila wawancara dijadikan satu-satunya alat pengumpul data atau metode utama
dalam serangkaian metode pengumpulan data, maka wawancara akan berfungsi sebagai :

a. Metode primer.
b. Metode pelengkap.
c. Kriteria.
d. Alat pelengkap.

10. Jika pihak yang diwawancarai telah memberikan pernyataan atau jawaban yang
cukup jelas, akan tetapi Pewawancara ingin mengetahui lebih dalam mengenai jawaban
yang telah diberikan, maka Pewawancara dapat menggunakan metode :

a. Paraphrase.
b. Kuesioner.
c. Probing.
d. Konfirmasi.

11. Bentuk komunikasi tertulis dalam Audit dapat berupa Kertas Kerja Audit, daftar
pertanyaan, surat/memo, dan :

a. Surat Perintah Perjalanan Dinas.


b. Laporan Hasil Audit.
c. Program Kerja Audit.
d. Teleconference.

12. Faktor penting dalam komunikasi antara lain berupa persepsi seseorang terhadap
dirinya sendiri, seperti “saya pemalu”, “saya senang bergaul”. Hal tersebut dikenal sebagai :

a. Konsep diri.
b. Keyakinan.
c. Kepribadian.
d. Harga diri.

13. Sistem psikofisik individu sangat menentukan karakteristik, tingkah laku, serta cara
berpikir seseorang, dan merupakan faktor penting dalam komunikasi yang dikenal sebagai :

a. Ciri fisik.
b. Konsep diri.
c. Kepribadian.
d. Keyakinan.

14. Hambatan yang berkaitan dengan suasana psikologis yang terjadi saat komunikasi
berlangsung, seperti konflik, ketegangan, prasangka dan kekakuan, dikategorikan sebagai :
22
a. Hambatan pada Komunikator dan Komunikan.
b. Hambatan pada kode-kode yang digunakan.
c. Hambatan pada saluran komunikasi.
d. Hambatan pada situasi komunikasi.

15. Beberapa persiapan yang perlu dilakukan agar seseorang dapat mengendalikan
dirinya secara baik saat melakukan komunikasi, yaitu memeriksa keyakinan (confidence)
tentang komunikasi, membangun konsep diri yang positif, dan :

a. Merubah penampilan diri.


b. Melepaskan ketegangan dan kecemasan.
c. Berusaha menguasai keadaan.
d. Gerak tubuh agar dijaga.

16. Cara mengungkapkan suasana hati, emosi, dan pikiran ke dalam kata-kata, Bahasa
tubuh, ekspresi wajah, dan penampilan dikenal sebagai :

a. Konsep diri.
b. Sikap dan perilaku.
c. Ekspresi diri.
d. Kepribadian.

17. Jika diri, Bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan penampilan telah siap, maka kini kita
siap untuk membangun keakraban degan orang lain. Keakraban akan terbangun jika
kawan komunikasi merasa dimengerti/diperhatikan, disambut baik, merasa aman dan
nyaman, serta :

a. Merasa penting.
b. Selalu tersenyum.
c. Sering komunikasi.
d. Berusaha menjaga jarak.

18. Kita dapat membedakan komunikasi berdasarkan interaksi yang terjalin antara
Komunikator dengan Komunikannya yaitu :

a. Komunikasi efektif, komunikasi simpatik, dan komunikasi empatik.


b. Komunikasi efektif, komunikasi simpatik, dan komunikasi persuasif.
c. Komunikasi persuasif, komunikasi empatik, dan komunikasi simpatik.
d. Komunikasi efektif, komunikasi empatik, dan komunikasi persuasif.

19. Komunikasi yang bertujuan agar Komunikan dapat memahami pesan yang
disampaikan oleh Komunikator dan Komunikan memberikan umpan balik yang sesuai
dengan pesan dikenal sebagai :

a. Komunikasi empatik.
b. Komunikasi persuasif.
c. Komunikasi efektif.
d. Komunikasi simpatik.

20. Terdapat 2 (dua) hal yang perlu diperhatikan agar komunikasi menjadi efektif, yaitu :

a. Komunikasi harus diperhatikan dan keselarasan elemen-elemen komunikasi


dengan pesan.
23
b. Keselarasan elemen-elemen komunikasi dengan pesan dan minimalisasi
hambatan komunikasi.
c. Pihak yang berkomunikasi harus diam dan minimalisasi hambatan
komunikasi.
d. Minimalisasi hambatan komunikasi dan berusahalah mempertajam
pandangan mata.

21. Komunikasi yang menunjukkan adanya salingpengertian antara Komunikator


dengan Komunikan sehingga menciptakan interaksi yang membuat satu pihak memahami
sudut pandang pihak lainnya dikenal sebagai :

a. Komunikasi empatik.
b. Komunikasi efektif.
c. Komunikasi persuasif.
d. Komunikasi simpatik.

22. jika Auditor berhasil mengembangkan komunikasi empatik, maka diharapkan


Auditan dapat memahami bahwa tujuan utama dari audit adalah :

a. Mencari-cari kesalahan pihak Auditan.


b. Agar Auditan dapat menyelesaikan tanggung jawabnya secara lebih
efektif.
c. Mencari temuan-temuan audit dan apa penyebabnya.
d. Mengembangkan temuan audit dan menentukan langkah tindak lanjut.

23. Agar komunikasi empatik tercipta dan mendorong Komunikan untuk lebih terbuka,
maka Komunikator harus memperhatikan :

a. Sikap tenang, meskipun menangkap ungkapan emosi yang kuat.


b. Ketertarikan terhadap sudut pandang Komunikan.
c. Sikap sabar untuk tidak memotong pembicaraan.
d. Sikapa was pada isyarat permintaan pilhan atau saran.

24. Dalam Audit, komunikasi banyak digunakan, mulai dari permintaan kesediaan
Auditan untuk membantu kelancaran audit, hingga mendorong Auditan untuk
melaksanakan rekomendasi audit. Komunikasi tersebut dikategorikan sebagai :

a. Komunikasi efektif.
b. Komunikasi empatik.
c. Komunikasi simpatik.
d. Komunikasi persuasif.

25. Pengarahan oleh Pengendali Mutu tentang bagaimana melakukan audit yang baik,
cara menjalin hubungan yang sehat dan harmonis dengan pihak Auditan dan pihak ketiga
yang relevan merupakan bentuk komunikasi internal Tim Audit yang terjadi pada :

a. Tahap perencanaan audit.


b. Tahap pelaksanaan audit.
c. Tahap pelaporan hasil audit.
d. Tahap tindak lanjut hasil audit.
24
26. Salah satu sarana komunikasi audit untuk dapat mengetahui sejauh mana
pelaksanaan Program Kerja Audit, permasalahan apa saja yang dijumpai dalam audit, dan
Langkah-langkah apa yang telah ditempuh Tim untuk menyelesaikannya adalah :

a. Program Kerja Audit.


b. Laporan audit.
c. Kertas Kerja Audit.
d. Rekomendasi audit.

27. Berkomunikasi secara persuasif dan memperlakukan pihak Auditan sebagai subyek,
serta memahami kesibukan Auditan dengan tetap menjaga kelancaran dan ketepatan
pelaksanaan audit merupakan aturan komponen dari :

a. Menjaga penampilan sesuai tugasnya sebagai Auditor.


b. Menjalin interaksi yang sehat dengan Auditan.
c. Menciptakan iklim kerja yang sehat dengan Auditan.
d. Menggalang kerjasama yang sehat dengan Auditan.

28. Tidak memanfaatkan Auditan sebagai sumber untuk memperoleh keuntungan


pribadi, dan mencari informasi atau data dengan tidak berbelit-belit atau mengada-ada
merupakan dua komponen dari :

a. Menjaga penampilan sesuai dengan tugasnya sebagai Auditor.


b. Menjalin interaksi yang sehat dengan Auditan.
c. Menciptakan iklim kerja yang sehat dengan Auditan.
d. Menggalang kerjasama yang sehat dengan Auditan.

29. Komunikasi Auditor dengan Auditan yang pada dasarnya bertujuan agar Auditor
dapat memperoleh bukti audit yang cukup, kompeten, dan relevan sebagai dasar untuk
menyusun simpulan dan rekomendasi adalah komunikasi pada :

a. Tahap perencanaan audit.


b. Tahap pelaksanaan audit.
c. Tahap pelaporan hasil audit.
d. Tahap tindak lanjut hasil audit.

30. Untuk meningkatkan keberhasilan penanganan penyelamatan keuangan/kekayaan


negara serta meningkatkan daya cegah atas kemungkinan timbulnya perbuatan yang dapat
merugikan keuangan negara di kemudian hari, maka Auditor perlu berkomunikasi dengan :

a. Instansi teknis.
b. Pihak ketiga yang ada hubungan kerja dengan Auditan.
c. Narasumber/pakar.
d. Instansi penyidik.

Anda mungkin juga menyukai