AI 3000.0752
1
8. Seluruh anggota profesi perlu keseragaman ukuran perilaku, apakah suatu tindakan etis atau tidak
etis, yaitu dengan menetapkan:
Prosedur Kerja
Kode Etik
Standar Kerja
Cara Kerja
9. Kode etik atau aturan perilaku dibuat untuk dipedomani dalam perilaku atau melaksanakan
penugasan, sehingga:
Meningkatkan kepercayaan auditor dalam melaksanakan auditnya
Menumbuhkan sikap percaya diri auditor dalam kegiatan audit
Menumbuhkan kepercayaan dan memelihara citra organisasi di mata masyarakat
Menimbulkan sikap objektifivitas auditor dalam melaksanakan auditnya
10. Standar yg digunakan sebagai ukuran, pada umumnya diperlukan pada pekerjaan yg memiliki cirri,
antara lain:
Mutu hasilnya ditentukan
Sedikit pekerja yg terlibat
Sifat dan mutu pekerjaan berbeda
Tidak ada organisasi yg mengatur
11. Ukuran mutu pekerjaan audit yg ditetapkan oleh organisasi profesi audit, yg merupakan persyaratan
minimum yg harus dicapai auditor dalam melaksanakan tugas auditnya, disebut:
Kode etik
Pedoman Kerja
Standar audit
Prosedur audit
12. Program jaminan mutu untuk masing-masing APIP dapat dibangun sendiri sesuai dengan
karakteristik APIP ybs. Langkah-langkah pengendalian mutu dalam penugasan audit di lingkungan
BPKP, sebagai bagian dari program jaminan mutu, dituangkan dalam:
Dua formulir kendali mutu
Lima formulir kendali mutu
Sepuluh formulir kendali mutu
Dua Belas formulir kendali audit
13. Kode etik AIPI terdiri dari atas komponen, yaitu:
Prinsip-prinsip etika dan aturan perilaku
Norma-norma etika dan aturan perilaku
Prinsip-prinsip etika dan norma perilaku
Norma-norma etika dan prinsip perilaku
14. Tuntutan sikap dan perilaku auditor dalam melaksanakan tugas pengawasan dilandasi oleh
beberapa prinsip perilaku, antara lain adl:
Sederhana
Pengetahuan Luas
Perilaku profesional
Berwibawa
AI 3000.0752
2
15. Sifat sesuatu yg dipercayakan kepada seseorang agar tidak diceritakan kepada orang lain yg tidak
berwenangmengetahui, merupakan salah satu prinsip perilaku :
Objektivitas
Kompetensi
Kerahasiaan
Integritas
16. Setiap tindakan yg harus dilakukan oleh auditor dan merupakan pengejahwantahan prinsip-prinsip
perilaku auditor diatur dalam:
Kode etik
Aturan Perilaku
Norma Etika
Prinsip Perilaku
17. Dalam Prinsip “Kompetensi” Auditor intern pemerintah wajib:
Berhati-hati dalam penggunaan dan perlindungan informasi yg diperoleh dalam tugasnya
Menghormati dan berkontribusipada tujuan organisasi yg sah dan etis
Mentaati hukum dan membuat pengungkapan yg diharuskanoleh ketentuan perUU dan
Profesi
Memberikan layanan yg dapat diselesaikan sepanjang memiliki pengetahuan, keahliandan
ketrampilan, serta pengalaman yg diperlukan
18. Untuk menerapkan prinsip perilaku professional, auditor intern pemerintah wajib:
Tidak mengambil alih peran, tugas, dan tanggungjawab manajemen auditan dalam
melaksanakan tugas yg bersifat konsultasi
Melakukan pengawasan sesuai dengan Standar Auditor Intern Pemerintah Indonesia
(SAIPI)
Melakukan pekerjaan dengan kejujuran, ketekunan, dan tanggungjawab
Menaati hukum dan membuat pengungkapan yg diharuskan oleh ketentuan perUU dan
profesi
19. Dalam kerangka hubungan sesama auditor, AI Pemerintah wajib:
Menjaga penampilan sesuai dengan tugasnya
Menggalang kerjasama yg sehat dan sinergis
Menjalin kerja sama dgn saling menghargai dan mendukung penyelesaian tugas
Menghindari setiap tindakan dan perilaku yg memberikan kesan melanggar hokum atau
etika profesi terutama pada saat bertugas
20. Keanggotaan Majelis Kode Etik sekurang-kurangnya berjumlah:
Tiga Orang
Lima Orang
Tujuh Orang
Sembilan Orang
21. Keputusan Majelis Kode Etik diambil secara musyawarah utk mencapai mufakat. Dalam hal
musyawarah tidak tercapai mufakat, maka keputusan diambil berdasarkan pada:
Penetapan oleh Ketua Majelis Kode Etik
Penetapan oleh seluruh keanggotaan Majelis Kode Etik
AI 3000.0752
3
Suara terbanyak dari para anggota Majelis Kode Etik
Penetapan secara acak dari anggota Majelis Kode Etik
22. Keputusan Majelis Kode Etik tidak dapat diajukan keberatan dalam bentuk apapun, berarti bahwa
keputusan Majelis Kode Etik bersifat:
Sementara
Final
Banding
Dapat diubah
23. Auditor Intern pemerintah yg terbukti melanggar Kode Etik AIPI akan dikenakan Sanksi oleh
pimpinan APIP atas rekomendasi:
Majelis Kode Etik
Komite Kode Etik
Pimpinan Kode Etik
Komisi Kode Etik
24. Bentuk-bentuk sanksi yg direkomendasikan pada pelanggaraan Kode Etik-AIPI tersebut, antara lain
berupa:
Teguran lisan
Usulan pemecatan dari unit organisasi
Teguran tertulis
Terguran berat
25. Pelanggaran terhadap Kode Etik-AIPI dapat dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan PerUU.
Pelanggaran Ke-AIPI terdiri atas tiga kategori pelanggaran, al adl:
Pelanggaran sangat ringan
Pelanggaran sangat berat
Pelanggaraan berat
Pelanggaran biasa
26. Tujuan standar audit, al adalah:
Membantu pelaksanaan koordinasi AI oleh pimpinan APIP
Menjadi pedoman dalam pekerjaan AI
Pelaksanaan perencanaan AI oleh pimpinan APIP
Penilaian efektifitas tindak lanjut hasil AI dan konsistensi penyajian laporan hasil AI
27. Kegiatan pengawasan lainnya yg tidak memberikan penjaminan kualitas, al:
Evaluasi
Reviu
Sosialisasi
Monitoring
28. Standar Audit terdiri dari dua bagian utama, yaitu:
Standar Atribut dan Standar pelaksanaan
Standar Perencanaan dan Standar pelaksanaan
Standar Pelaksanaan dan Standar Pelaporan
Standar Pelaporan dan Standar Monitoring
AI 3000.0752
4
29. Sikap mental tidak memihak (tidak bias) yg memungkinkan auditor utk melakukan penugasan
sedemikian rupa sehingga auditor percaya pada hasil kerjanya dan tidak ada kompromi kualitas yg
dibuat, disebut:
Independensi
Akuntabilitas
Objektivitas
Kompetensi
30. Jika independensi atau onjektivitas terganggu, baik secara faktual maupun penampilan, maka
gangguan tersebut harus dilaporkan kepada:
Komite Kode Etik
Majelis Kode Etik
Pimpinan APIP
Pengawas Kode Etik
1. Memberikan layanan yang dapat diselesaikan sepanjang memiliki pengetahuan, keahlian dan
ketrampilan serta pengalaman yang diperlukan, termasuk aturan perilaku prinsip etika :
a. Integritas b. Perilaku professional c. kompetensi d. objektifitas
2. Dalam suatu permintaan keterangan, Amin selalu menjelaskan bahwa apa yang dikerjakan hanya
mengikuti perintah, berbagai data/informasi yang diminta oleh pihak kepolisian dia tidak paham.
Kode etik yang dilanggar adalah :
a. Perilaku professional b. Akuntabel c.Integritas d. Kerahasiaan
3. Dalam hubungan sesama auditor, auditor intern wajib melaksanakan, antara lain :
a. Melaksanakan tugas pengawasan sesuai standar audit
b. Terus menerus meningkatkan kemahiran profesi
c. Menumbuhkan dan memelihara rasa kebersamaan dan kekeluargaan
d. Menyimpan rasasia tim
4. Aditia menemukan indikasi kerugian Negara akibat penebangan ilegal yang dilakukan dengan
sekelompok oknum tertentu, yang tidak terdeteksi oleh pengawasan dinas kehutanan. Aditia
menduga ada kolusi antara kelompok oknum tersebut dengan orang dalam, sehingga penebangan
liar tersebut tidak terlaporkan. Salah seorang pejabat dinas kehutanan pernah melakukan
pendekatan secara pribadi kepada Aditia, ketika ia sedang menanyakan tentang jenis-jenis kayu
yang hendak ia beli dalam rangka pembangunan rumah tinggalnya. Pejabat tersebut menjanjikan
akan menyediakan kayu yang Adilia butuhkan dengan kualitas terbaik tanpa harus membayar
sepersenpun. Aditia bertahan dia tidak akan melakukan kegiatan illegal. Namun demikian,
menerima pemberian tanpa menghilangkan temuan baginya tidak masalah. Kondisi yang dialami
Aditia sangat berkaitan dengan prinsip etika :
a. Objektivitas b. Perilaku professional c. Kerahasian d. Kompetensi
5. Salah satu tujuan standar audit bagi Auditor Intern Pemerintah Indonesia ( AIPI ) adalah :
AI 3000.0752
5
a. Menanamkan rasa percaya diri yang tinggi yang bertumpu pada prinsip-prinsip perilaku
pengawasan.
b. Mendukung visi, misi, tujuan, dan sasaran organisasi
c. Melakukan pekerjaan dengan kejujuran ketekunan dan tanggungjawab
d. Mempercepat perbaikan kegiatan operasi dan proses organisasi ( APIP )
7. Jenis penugasan yang mewajibkan auditor intern menggunakan standar pemeriksaan keuangan
Negara dan atau standar profesional akuntan publik adalah :
a. Audit Keuangan c. Audit dengan tujuan tertentu
b. Audit kinerja d. Audit Investigasi
8. Sistimatika standar audit AIPI yang terbagi menjadi prinsip-prinsip dasar dan standar umum adalah
a. Standar pelaksanaan c. Standar khusus
b. Standar Atribut d. Standar pendahulian
9. Standar komunikasi audit interen dalam sistematika standar audit AIPI termasuk di dalam :
a. Standar pelaksanaan c. Standar khusus
b. Standar Atribut d. Standar pendahulian
10. Visi, Misi, Tujuan, Kewenangan, dan tanggungjawab APIP harus dinyatakan secara tertulis dan
disetujui pimpinan organisasi kementerian/lembaga/pemerintah daerah, serta ditandatangani oleh :
a. Menteri/Pimpinan Lembaga/Kepala Daerah c. Menpan dan RB
b. Pimpinan APIP d. BPK
11. Prinsip yang mensyaratkan agar auditor melaksanakan penugasan secara jujur dan tidak
mengompromikan kualitas adalah :
a. Objektivitas b. Indeopendensi c. Netral d. Profesional
14. Bentuk, isi laporan, unsur-unsur kualitas laporan, penerbitan dan pendistribusian laporan hasil
pemeriksaan diatur dalam pernyataan standar pemeriksaan nomor 5 tentang :
a. Standar Pelaporan Pemeriksaan Keuangan
b. Standar Pelaporan Pemeriksaan dengan Tujuan Tertentu
c. Standar Pelaporan Pemeriksaan Kinerja
d. Standar Pelaporan Pemeriksaan Umum
15. Pengamanan asset adalah salah satu kegiatan intern dalam mengevaluasi :
a. Tata Kelola Sektor Publik c. Pengendalian Intern
b. Manajemen Resiko d. Good Governance
16. Pelaporan informasi rahasia diatur dalam standar pemeriksaan keuangan Negara nomor 7 tentang :
a. Standar Pelaporan Pemeriksaan Keuangan
b. Standar Pelaporan Pemeriksaan dengan tujuan tertentu
c. Standar Pelaporan Pemeriksaan Kinerja
d. Standar Pelaporan Pemeriksaan Umum
17. Standar umum dalam standar pemeriksaan keuangan Negara terdiri atas :
a. Persyaratan kemampuan/keahlian, komunikasi pemeriksa, penggunaan kemahiran professional
secara cermat, dan saksama, pengendalian mutu.
b. Persyaratan kemampuan/keahlian, independensi, hubunagn dengan standar professional
akuntan public, pengendalian mutu
c. Persyaratan kemampuan/keahlian, komunikasi pemeriksa, hubunagn dengan standar
professional akuntan public, pengendalian mutu
d. Persyaratan kemampuan/keahlian, independensi, penggunaan kemahiran professional secara
cermat, dan saksama, pengendalian mutu.
18. Penggunaan teknik audit berbantuan computer dan teknik analisis lainnya adalah salah satu metode
yang harus dipertimbangkan auditor intern dalam kaitannya dengan :
a. Pengembangan professional yang berkelanjutan c. Kompetensi auditor intern
b. Keahlian auditor intern d. Kecermatan profesional
19. Agar sasaran penugasan dapat tercapai maka pada tahap perencanaan fungsi audit internal harus
menentukan :
a. Ruang lingkungan penugasan yang memadai c. Informasi yang akan didokumentasikan
b. Informasi yang akan diidentifikasikan d. Pertimbangan perencanaan
AI 3000.0752
7
20. Dalam hal terdapat ketidakpatuhan terhadap standar yang mempengaruhi penugasan tertentu,
komunikasi hasil penugasan harus mengungkapkan :
a. Standar yang dipatui c. Penanggungjawab Ketidakpatuhan
b. Alasan Ketidakpatuhan d. Dampak kepatuhan terhadap penugasan
21. Ciri agar suatu pekerjaan dapat dianggap sebagai pekerjaan profesi, yaitu :
a. Tidak mengsyaratkan pelatihan yang cukup dan berkelanjutan
b. Standar beragam yang ditaati di dalam organisasi tersebut
c. Menjadi anggota dalam organisasi profesi dan selalu mengikuti pertemuan ilmiah yang
diselenggarakan organisasi.
d. Siapapun dapat diberi wewenang untuk mengeluarkan sertifikat.
22. Mario menemukan dompet berisi uang dan mengambil isinya dan kemudian membuang dompet
tersebut di tempat terbuka. Mario tidak bercerita kepada siapapun dan menikmati hasil temuannya.
Penyebab tidak etis dalam kejadian tersebut adalah factor :
a. Sengaja berperilaku tidak etis untuk kepentingan diri sendiri
b. Penemuan barang tidak melanggar hokum
c. Dilakukan oleh banyak orang
d. Jika tidak diketahui tidak akan dihukum
23. Saat ini, telah dikembangkan kerangka pemikiran untuk membantu setiap orang memecahkan
dilemma etika. Kerangka tersebut dikenal sebagai the six-step approach, meliputi langkah-langkah
sebagai berikut :
1. Identifikasi kejadiannya
2. Identifikasi alternative—alternatif tindakan yang dapat ditempuh pihak yang terkait dengan
dilemma tersebut.
3. Tetapkan siapa saja yang akan terpengaruh dan apa konsekuensi yang akan
diterima/ditanggungnya berkaitan dengan kejadian tersebut.
4. Identifikasikan konsekuensi dari tiap-tiap alternative tersebut
5. Identifikasikan masalah etika berkaitan dengan kejadian tersebut
6. Tetapkan tindakan yang tepat berdasarkan pertimbangan tentang nilai-nilai etika yang dimiliki
dan konsekuensi serta kesanggupan menanggung konsekuensi atas pilihan tindakannya.
Urutan yng benar dari langkah tersebut ialah :
a. 1-5-3-2-4-6 b. 3-6-4-2-5-1 c. 5-2-4-3-6-1 d. 4-3-6-1-2-5
25. Standar yang digunakan sebagai ukuran, pada umumnya diperlukan pada pekerjaan yang memiliki
cirri :
AI 3000.0752
8
a. Menyangkut kepentingan orang banyak c. Beberapa orang (pekerja) terlibat
b. Mutu hasilnya ditentukan berbeda d. Sifat dan mutu pekerjaan bervariasi
26. Prinsip etika tentang mutu, sifat atau keadaan yang menunjukan kesatuan yang utuh, sehingga
memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan dan kejujuran, yaitu :
a. Integritas b. mutlak c. Dinamis d. Kompetensi
27. Prinsip etika tentang sifat sesuatu yang dipercayakan kepada seseorang agar tidak diceritakan
kepada orang lain yang tidak berwenang mengetahuinya, yaitu :
a. Kepercayaan b. Integritas c. Kerahasiaan d. Akuntabel
28. Prinsip etika tentang kemampuan untuk menyampaikan pertanggungjawaban atau untuk
menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan seseorang kepada pihak yang memiliki hak atau
berkewajiban untuk meminta keterngan atau pertanggungjawaban, yaitu :
a. Akuntabel b. Perilaku Profesional c. Integritas d. Kompetensi
29. Menghormati dan berkontribusi pada tujuan organisasi yang sah dan etis, termasuk aturan perilaku
prinsip etika :
a. Integritas b. Kompetensi c. Perilaku Profesional d. Objektivitas
30. Mengungkapkan semua fakta material yang diketahui, termasuk aturan perilaku prinsip etika :
a. Integritas b. Kerahasiaan c. Perilaku Profesional d. Objektivitas
AI 3000.0752
9
2014 351110
1. Dalam pencapaian standar audit, maka ada keharusan auditor untuk menggunakan keahlian
profesional secara :
a. Hati-hati dan terukur c. Cermat dan seksama
b. Terencana dan terukur d. Maksimal
2. Agar mutu audit terjaga dan tujuan audit dapat tercapai dalam suatu penugasan audit diperlukan
adanya supervisi berupa bimbingan dan pengawasan terhdap tim audit. Supervisi diperlukan untuk
memastikan antara lain :
a. Tim audit memahami hak dan kewajibannya
b. Tim audit memahami tujuan dan rencana audit
c. Tim audit bekerja dengan disiplin
d. Tim audit bekerja dengan obyektif
4. Komunikasi mengenai tanggungjawab penyelesaian tindak lanjut dalam audit kinerja dimaksudkan
untuk menegaskan bahwa :
a. Auditor bertanggungjawab untuk menindaklanjuti temuan dan rekomendasi audit
b. Auditan bertanggungjawab untuk menindaklanjuti temuan dan rekomendasi audit
c. Auditan bertanggungjawab untuk menindaklanjuti temuan
d. Auditor bertanggungjawab atas rekomendasi audit
5. Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) memuat 7 butir Pernyataan Standar Pemeriksaan.
Pernyataan standar yang tidak ada dalam SPKN tersebut, sekaligus yang membedakannya dengan
Standar Audit APIP adalah :
a. Standar Umum b. Standar Pelaksanaan
b. Standar Pelaporan d. Standar Tindak lanjut
7. Dalam melaporkan hasil pekerjaannya, auditor internal harus mengungkapkan semua fakta-fakta
penting yang diketahuinya yaitu :
AI 3000.0752
10
a. Seluruh fakta-fakta yang ditemukan dalam penugasan audit
b. Fakta-fakta yang jika tidak diungkap dapat mendistorsi laporan atas kegiatan yang direviu
atau menutupi adanya praktik-praktik melanggar hukum.
c. Fakta-fakta lapangan yang diperoleh melalui konfirmasi, pengujian tertulis, observasi dan lain-
lain
d. Seluruh fakta-fakta yang terkait dari kegiatan bisnis auditan
8. Kode etik yang disusun oleh Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal disebut sebagai :
a. Kode etik profesi audit internal c. Standar perilaku auditor internal
b. Standar professional auditor internal d. Kode etik dan standar perilaku auditor internal
10. Secara sistematis butir-butir standar tindak lanjut audit kinerja meliputi :
a. Komunikasi dengan auditi, prosedur pemantauan, status temuan, dan ketidakpatuhan terhadap
peraturan perundang-undangan dan kecurangan.
b. Perencanaan, supervise, pengumpulan dan pengujian bukti, dan dokumentasi
c. Independensi, obyektivitas, dan kecermatan professional
d. Perencanaan, supervise, pengumpulan dan pengujian bukti, pengembangan temuan, dan
dokumentasi
13. Faktor utama yang berperan sehingga seseorang yang berlaku tidak etis antara lain adalah :
a. Dorongan rekan sejawat c. Faktor lingkungan
b. Keuntungan pribadi d. Faktor genetik
AI 3000.0752
11
14. Organisasi auditor mempunyai kode etik yang dibuat sebagai prinsip moral atau aturan perilaku
yang mengatur hubungan antara auditor dengan auditan, antara auditor dengan masyarakat, dan
antara auditor dengan :
a. Pimpinan Kantor c. Auditor
b. Iuran anggota profesi akan menurun d. atasan langsung auditor
15. Independensi yang nyata atau faktual yang diperoleh dan dipertahankan oleh auditor dalam seluruh
rangkaian kegiatan audit, disebut independensi :
a. Faktual b. Praktisi c. Profesi d. Organisasi
16. Independensi yang ditinjau menurut citra (image) auditor dari pandangan public atau masyarakat
umum terhadap auditor yang bertugas, adalah independensi :
a. Faktual b. Praktisi c. Profesi d. Organisasi
17. Ukuran mutu minimal yang harus dicapai auditor dalam menjalankan tugas auditnya dikenal dengan
istilah :
a. Standar professional b. Standar audit c. Kode etik auditor d. Prosedur tetap
18. Upaya yang ditempuh profesi audit untuk meyakinkan diri bahwa anggota profesi telah
melaksanakan standar audit dituangkan di dalam :
a. Kode etik profesi c. Sistem kendali mutu
b. Aturan sanksi d. Sistem Pengendalian Interen
19. Latar belakang perlu diaturnya ukuran mutu yang harus dicapai oleh para auditor adalah :
a. Semua pengguna jasa audit memahami hal-hal yang berkaitan dengan auditing
b. Tidak semua pengguna jasa audit perlu memahami hal-hal yang berkaitan dengan auditing
c. Tidak semua pengguna jasa audit memahami hal-hal yang berkaitan dengan auditing
d. Semua pengguna jasa audit tidak perlu memahami hal-hal yang berkaitan dengan auditing
20. Tuntutan sikap dan perilaku auditor dalam melaksanakan tugas pengawasan dilandasi oleh
beberapa prinsip perilaku, yaitu :
a. Integritas, Obyektivitas, Kerahasiaan dan Kompetensi
b. Profesional, disiplin dan hati-hati
c. Jujur, Independen dan kompema
d. Cermat, Integritas, Bertanggungjawabten
AI 3000.0752
12
22. Perilaku auditor yang sesuai dengan aturan perilaku kerahasiaan antara lain :
a. Merahasiakan temuan hasil audit dari sesama rekan satu timnya
b. Merahasiakan isi laporan hasil audit dari auditan
c. Secara hati-hati menggunakan dan menjaga segala informasi yang diperoleh dalam auditnya.
d. Secara hati-hati menghitung dan menganalisa segala informasi yang diperoleh dalam auditnya.
23. Perilaku auditor berikut yang sesuai dengan aturan perilaku kompetensi yaitu antara lain :
a. Mendapatkan temuan yang banyak dan berbobot
b. Melaksanakan tugas pengawasan sesuai standar audit
c. Mendapatkan temuan yang positif
d. Menolak suatu pemberian dari auditi
24. Pemeriksaan, Investigasi, dan Pelaporan terhadap pelanggaran kode etik APIP dilakukan oleh :
a. Badan Kehormatan Profesi c. Majelis Pertimbangan Profesi
b. Komite Pengawas Etika d. Dewan Kehormatan Profesi
25. Kode etik APIP yang ditetapkan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara berlaku untuk
auditor di lingkungan :
a. Inspekotran Jenderal Kementerian dan BPLP
b. Inspekotran Jenderal Kementerian dan Inspektorat Provinsi/Kabupaten/Kota
c. Inspekotran Jenderal Kementerian dan Inspektorat/Inspektorat Utama LPNK
d. Inspekotran Provinsi/Kabupaten/Kota, Inspekotran Jenderal Kementerian, Unit Pengawasan
LPNK, dan BPKP
26. Adanya pengecualian atas pelanggaran terhadap kode etik profesi menunjukan :
a. Kelemahan kode etik APIP yang berlaku saat ini
b. Kode etik APIP bersifat fleksibel dan menyesuaikan dengan lingkungan yang dihadapi oleh
auditor
c. Tidak tegasnya penegakan hukum dikalangan APIP itu sendiri
d. Kode etik APIP di disain untuk memberikan keuntungan kepada pihak-pihak tertentu
27. Seorang auditor yang telah melanggar kode etik yang berlaku akan dikenakan sanksi antara lain :
a. Skorsing dari keanggotaan profesi
b. Teguran keras
c. Usulan pemberhentian dari pemecatan sebagai anggota profesi auditor
d. Teguran lisan
28. Auditor internal tidak boleh menerima sesuatu dalam bentuk apapun dari karyawan, klien,
pelanggan, pemasok, ataupun mitra bisnis organisasinya, yang dapat atau patut diduga, dapat
memengaruhi pertimbangan profesionalnya. Hal ini diatur pada :
a. Standar perilaku auditor internal oleh konsorsium organisasi audit internal
b. Standar audit konsorsium organisasi profesi auditor internal
AI 3000.0752
13
c. Standar pelaksanaan audit konsorsium organisasi profesi auditor internal
d. Aturan perilaku auditor internal oleh konsorsium organisasi profesi auditor internal
30. Jenis audit yang bertujuan untuk memberikan simpulan dan rekomendasi terhadap pelaksanaan
kegiatan pada instansi pemerintah secara ekonomis, efisien dan efektif adalah :
a. Audit Kinerja c. Audit dengn tujuan tertentu
b. Audit Ketaatan d. Audit Keuangan
AI 3000.0752
14
2014 111410
1. Standar merupakan kriteria atau ukuran mutu kinerja yang harus dicapai. Tujuan standar
audit antara lain adalah untuk :
a) Menjaga Mutu pekerjaan agar tetap mendapat kepercayan dari masyarakat
b) membuat suatu bidang pelayanan tertentu agar dibutuhkan masyarakat.
c) Menjalankan suatu bidang pekerjaan agar dapat melayani seseorang atau badan
d) Mencipatakan suatu pekerjaan yang memerlukan kepandaian khusus untk
menjalankannya.
2. Pada umumnya tidak semua pengguna jasa audit memahami hal2 yang berkaitan dengan
auditing. Untuk itu profesi audit mengatur dan menetapkan kode etik dan standar audit
serta melaksanakan program jaminan mutu. Program jaminan mutu dibangun dan
dilaksanakan :
a) Agar standar etika audit berbeda dengan standar profesi lainnya yang ada di
masyarakat.
b) Agar masyarakat juga bangga terhadap profesi auditor.
c) Dalam upaya pemenuhan standar audit yang mengharuskan auditor
menggunakan keahlian profesional dengan cermat dan seksama
d) Untuk memaksa masyarakat mematuhi standar audit.
3. Kode etik APIP diberlakukan bagi seluruh auditor. Dan seluruh pegawai negeri sipil yang
diberi tugas oleh APIP untuk melaksanakan pengawasan dan pemantauan tindak lanjutnya.
Kode etik APIP terdiri dari :
a) Aturan perilaku yang menjelaskan lebih lanjut prinsip2 kerja auditor.
b) Ukuran tertentu yang dipakai sebagai patokan yang menyangkut kepentingan orang
banyak.
c) Prinsip2 etika yang merupakan pokok2 yang melandasi perilaku auditor dan aturn
perilaku yang menjelaskan lebih lanjut prinsip2 perilaku auditor.
d) Ukuran mutu minimal yang harus dicapai auditor dalam menjalankan tugasnya.
4. Salah satu landasan hukum yang menjadi kode etik APIP adalah:
a) UU NO 14 TH 2008
b) UU No 60 th 2008
c) PP RI No. 14 th 2008
d) PP RI no. 60 th 2008
5. Prinsip etika yang melandasi sikap dan perilaku auditor dalam menjalankan tugas
pengawsan adalah objektivitas, kerahasiaan, kompetensi akuntabel dan perilaku
profesional, serta:
a) Disiplin
b) Anggun
AI 3000.0752
15
c) Tegas
d) Integritas
6. Aturan perilaku untuk individu auditor intern yang mewajibkan auditor intern pemerintah
untuk memberikan layanan yang dapat diselesaikan sepanjang memiliki pengetahuan,
keahlian dan keterampilan, serta pengalaman yang diperlukan disebut :
a) Objektivitas
b) Kerahasiaan
c) Kompetensi
d) Akuntable
7. Apabila ketua tim audit intern yang menyarankan anggota timnya untuk membakar bukti
penyerahan uang yang dilakukan pimpinan unit kerja kepada pihak ke 3 demi kepentingan
organisasi merupakan pelanggaran KE-AIPI sebagai berikut ::
a) Tindakan yang tidak sesuai dengan KE-AIPI tersebut merupakan pelanggaran KE-
AIPI tersebut tidak dapat diberikan toleransi meskipun dengan alasan tindakan
tersebut dilakukan demi kepentingan organisasi atau diperintahkan oleh pejabat
yang lebih tinggi.
b) membuat suatu bidang pelayanan tertentu agar dibutuhkan masyarakat.
c) Penggaran terhadap KE AIPI tidak mengakibatkan auditor pemerintah diberi peringatan
atau diberhentikan dari tuga pengawasan dan atau orngaisasi
d) Tindakan ketua tim tersebut dibenarkan dalam KE AIPI
8. Dalam buku Sawyers Internal auditing karangan profesor welenski ada 7 syarat suatu
pekerjaan keahlian dapat digolongkan menjadi suatu profesi, salah satunya adalah ::
a) Bagi yang ingin terlibat dalam profesi dimaksud mengerti ruang lingkupnya.
b) Pekerjaan tersebut adalah untuk melayani kepentingan orang banyak.
c) Perlu menjadi anggota dalam organisasi profesi lain
d) Untuk meningkatkan keahlian selalu mengiuti pertemuan ilmiah yang diselenggarakan
oleh organisasi lain.
9. Konsorsium organisasi profesi audit internal menyusun kode etik dengan pendekatan yang
berbeda. Hal ini berkaitan dengan latar belakang organisasi yang berbeda dengan APIP.
Istilah yang digunakan konsorsum adalah ::
a) Perilaku yang harus dipatuhi oleh setiap anggota.
b) Standar etika yang harus diberlakukan
c) Standar perilaku audit internal
d) Rasionalisasi perbuatan yang tidak etis
10. Etika profesi bagi akuntan indonesia dikeluarkan oleh ikatan akuntan indonesia (IAI) tahun
1973 . Berdasarkan hasil kongres ke 7 IAI tahun 1988, IAI telah dilakukan beberapa
perubahan pada beberapa kerangka kode etik IAI . Adapun etika profesi yang merupakan
landasan perilaku etika profesional , terdiri dari :
a) 5 prinsip
AI 3000.0752
16
b) 6 prinsip
c) 7 prinsip
d) 8 prinsip
.
11. Ukuran mutu minimal untuk melakukkan audit intern yang wajib dipedomani oleh Auditor
Intern Pemerintah Indinesia (AIPI) disebut:
a) Kode Etik Auditir Intern Pemerintah Indonesia
b) Standar audit auditor intern pemerintah indonesia
c) Kode etik pegawai negeri sipil
d) Sistem pengendalian intern pemerintah
12. Menyediakan kerangka kerja pelaksanaan dan peningkatan kegiatan audit intern yang
memiliki nilai tambah, merupakan : :
a) Tujuan Standar Audit AIPI
b) Fungsi AIPI
c) Ruang lingkup AIPI
d) Peran AIPI
15. Standar audit AIPI yang yang mengatur mengenai karakteristik umum yang meliputi
tanggung jawab, sikap dan tindakkan dari penugasan audit intern serta organisasi dan
pihak-pihak yang melakukan audit intern dan berlaku umum untuk semua penugasan audit
intern dan dibagi menjadi prinsip2 dasar dan standar umum disebut :
a) Standar pelaksanaan
b) Standar atribut
c) Standat pelaksanaan audit intern
d) Standar komunikasi audit intern
16. Terdapat 6 prinsip dasar yang ditetapkan dalam standar audit AIPI yaitu visi, misi, tujuan,
kewenangan dan tanggungjawab APIP;independensi dan objektivitas; independensi APIP;
objektivitas auditor; gangguan terhadap independensi dan objektivitas; serta ::
a) Kompetensi auditor
AI 3000.0752
17
b) Kecermatan profesonal auditor
c) Kepatuhan terhadap standar audit
d) Kepatuhan terhadap kode etik
17. Standar audit AIPI yang menggambarkan sifat khusus kegiatan audit intern dan
menyediakan kriteria untuk menilai kinerja audit intern; yang dibagi menjadi standar
pelaksanaan audit intern dan standar komunikasi audit intern disebut ::
a) Performance standar
b) Attribute standar
c) Audit charter
d) Kuality assurance
18. Standar atribut dalam standar audit AIPI yang meliputi kompetensi dan kecermatan
profesional, kewajiban auditor serta program pengembangan dan penjaminan kwalitas
merupakan ::
a) Standar kompetensi auditor
b) Standar due profesional care
c) Standar per revew
d) Standar umum
19. Dalam standar pelaksanaan audit intern, diatur mengenai pengelolaan kegiatan audit
intern, sifat kerja audit intern , perencanaan penugasan audit intern dan ::
a) Pelaksanaan penugasan audit intern
b) Mengelola sumber daya
c) Menyampaikan laporan berkala
d) Melakukan koordinasi
20. Standar komunikasi audit intern mengatur mengenai komunikasi hasil penugasan audit
intern serta pemantauan tindak lanjut . Auditor harus mengkomunikasikan hasil peugasan
audit internnya , karena berguna untuk ::
a) Membuat semakin kompleksnya pemantauan tindak lanjut
b) Menghindari kesalahpahaman atas hasil penugasan audit intern
c) Mencakup sasaran dan ruang lingkup penugsan audit
d) Membuat pelaksanaan penugasan menjadi tepat waktu
21. Yang harus diperhatikan dalam mengomunikasikan hasil penugasan audit intern adlah
kriteria komunikasi hasil penugasan audit intern, komunikasi atas kelemahaan sistem
pengendalian intern, komunikasi atas ketidakpatuhan auditan terhadap peraturan
perundangundangan, kecurangan, dan ketidakpatutan; kualitas komunikasi; metodologi,
bentuk, isi dan frekuensi komunikasi ; tanggapan audit; kesesuaian dengan standar audit,
serta ::
a) Pemantauan tindak lanjut
b) Pendistribusian hasil audit intern
c) Komunikasi kreatif
AI 3000.0752
18
d) Pengkomunikasian ketidakpatuhan auditan
24. SPKN memuat 7 butir pernyataan standar pemeriksaan yaitu standar umum, standar
pelaksanaan pemeriksaan keuangan, standar pelaporan pemeriksaan keuangan , standar
pelaksanaan pemeriksaan kinerja, standar pelaporan pemeriksaan kinerja, standar
pelaksanaan pemeriksaan dengan tujuan tertentu serta ::
a) Ruang lingkup standar audit APIP
b) Ruang lingkup kode etik APIP
c) Rung lingkup SPKN
d) Standar pelaporan pemeriksaan dengan tujuan tertentu
25. Pernyataan standar pemeriksaan no 1 tentang standar umum mengatur kriteria yang
bersifat umum untuk melaksanakan pemeriksaan keuangan, pemeriksaan kinerja dan ::
a) Pemeriksaaan dengan tujun tertentu
b) Kompetensi auditor
c) Independensi
d) Akuntabilitas
27. Dalam standar profesi auditor internal SPAI yang diterbitkan oleh konsorsium organisasi
profesi auditor internal, membagi standar audit menjadi 2 kelompok besar yaitu ;:
a) Kriteria atau ukuran mutu minimal dan kriteria pelaksanaan pemeriksaaan
b) Aturan untuk APIP secara umum dan aturan secara khusus
c) Standar atribut dan standar kinerja
d) Urutan tindakan yang harus dilaksanakan APIP dan urutan pelaporan
AI 3000.0752
19
28. Auditor internal harus memiliki sikap mental yang objektif, tidak memihak dan menghindari
kemungkinan timbulnya pertentangan kepentingan. Hal ini diuraikan dalam standar profesi
audit internal sebagai ::
a) Kebijakan dalam kegiatan audit
b) Status APIP dalam organisasi
c) Pengembangan program dan pengendalian kualitas audit
d) Objektifitas auditor internal
29. Independensi di mana fungsi audit internal harus ditempatkan pada posisi yang
memungkinkan fungsi tersebut memenuhi tanggungjawabnya disebut ::
a) Independence in facts
b) Independesi profesi
c) Independensi praktisi
d) Independensi organisasi
30. Menurut standar profesi audit internal (SPAI) dalam melaksanakan audit, auditor internal
harus mengidetifikaasi informasi, menganalisis dan mengevaluasi, mendokumentasikan
informasi, serta ::
a) Melakukan supervisi penugasan
b) Transparan
c) Mematuhi kode etik
d) Mengkomunikasikan hasil audit
2014 121410
1. Yang harus diperhatikan dalam mengomunikasikan hasil penugasan audit intern adallah
kriteria komunikasi hasil penugasan audit intern, komunikasi atas kelemahan sistem
pengendalian intern, komunikasi dan ketidakpatuhan auditan komunikan terhadap
peraturan perundang – undangan, kecuarangan dan ketidakpatuhan; kualitas komunkasi;
metodologi; bentuk; isi dan frekuennsi komunkasi; tanggapan audit; kesesuaian dengan
standar audit, serta :
a) Pemantauan tindalanjut
b) Penditribusian hasil audit intern
c) Kmunikasi kreatif
d) Pengkomunikasian ketidakpatuhan auditan
7. Dalam standar profesi auditor internal SPAI yang diterbitkan oleh konsorsium organisasi
profesi auditor internal, membagi standar audit menjadi 2 kelompok besar yaitu ;:
a) Kriteria atau ukuran mutu minimal dan kriteria pelaksanaan pemeriksaaan
b) Aturan untuk APIP secara umum dan aturan secara khusus
c) Standar atribut dan standar kinerja
d) Urutan tindakan yang harus dilaksanakan APIP dan urutan pelaporan
8. Auditor internal harus memiliki sikap mental yang objektif, tidak memihak dan menghindari
kemungkinan timbulnya pertentangan kepentingan. Hal ini diuraikan dalam standar profesi
audit internal sebagai ::
a) Kebijakan dalam kegiatan audit
b) Status APIP dalam organisasi
c) Pengembangan program dan pengendalian kualitas audit
d) Objektivitas auditor internal
AI 3000.0752
21
9. Independensi di mana fungsi audit internal harus ditempatkan pada posisi yang
memungkinkan fungsi tersebut memenuhi tanggungjawabnya disebut ::
a) Independence in facts
b) Independesi profesi
c) Independensi praktisi
d) Independensi orgaanisasi
10. Menurut standar profesi audit internal (SPAI) dalam melaksanakan audit, auditor internal
harus mengidetifikaasi informasi, menganalisis dan mengefaluasi, mendokumentasikan
informasi, serta ::
a) Melakukan superfisi penugasan
b) Transparan
c) Mematuhi kode etik
d) Mengkomunikasikan hasil audit
11. Standar merupakan kriteria atau ukuran mutu kinerja yang harus dicapai. Tujuan standar
audit antara lain adalah untuk :
a) Menjaga Mutu pekerjaan agar tetap mendapat kepercayan dari masyarakat
b) membuat suatu bidang pelayanan tertentu agar dibutuhkan masyarakat.
c) Menjalankan suatu bidang pekerjaan agar dapat melayani seseorang atau badan
d) Mencipatakan suatu pekerjaan yang memerlukan kepandaian khusus untk
menjalankannya.
12. Pada umumnya tidak semua pengguna jasa audit memahami hal2 yang berkaitan dengan
auditing. Untuk itu profesi audit mengatur dan menetapkan kode etik dan standar audit
serta melaksanakan program jaminan mutu. Program jaminan mutu dibangun dan
dilaksanakan :
a) Agar standar etika audit berbeda dengan standar profesi lainnya yang ada di
masyarakat.
b) Agar masyarakat juga bangga terhadap profesi auditor.
c) Dalam upaya pemenuhan standar audit yang mengharuskan auditor
menggunakan keahlian profesional dengan cermat dan seksama
d) Untuk memaksa masyarakat mematuhi standar audit.
13. Kode etik APIP diberlakukan bagi seluruh auditor. Dan seluruh pegawai negeri sipil yang
diberi tugas oleh APIP untuk melaksanakan pengawasan dan pemantauan tindak lanjutnya.
Kode etik APIP terdiri dari :
a) Aturan perilaku yang menjelaskan lebih lanjut prinsip2 kerja auditor.
b) Ukuran tertentu yang dipakai sebagai patokan yang menyangkut kepentingan orang
banyak.
c) Prinsip2 etika yang merupakan pokok2 yang melandasi perilaku auditor dan
aturan perilaku yang menjelaskan lebih lanjut prinsip2 perilaku auditor.
d) Ukuran mutu minimal yang harus dicapai auditor dalam menjalankan tugasnya.
AI 3000.0752
22
14. Salah satu landasan hukum yang menjadi kode etik APIP adalah:
e) UU NO 14 TH 2008
f) UU No 60 th 2008
g) PP RI No. 14 th 2008
h) PP RI no. 60 th 2008
15. Prinsip etika yang melandasi sikap dan perilaku auditor dalam menjalankan tugas
pengawsan adalah objektivitas, kerahasiaan, kompetensi akuntabel dan perilaku
profesional, serta:
a) Disiplin
b) Anggun
c) Tegas
d) Integritas
16. Aturan perilaku untuk individu auditor intern yang mewajibkan auditor intern pemerintah
untuk memberikan layanan yang dapat diselesaikan sepanjang memiliki pengetahuan,
keahlian dan keterampilan, serta pengalaman yang diperlukan disebut :
a) Objektivitas
b) Kerahasiaan
c) Kompetensi
d) Akuntable
17. Apabila ketua tim audit intern yang menyarankan anggota timnya untuk membakar bukti
penyerahan uang yang dilakukan pimpinan unit kerja kepada pihak ke 3 demi
kepentinganorganisasi merupakan pelanggaran KE-AIPI sebagai berikut ::
a) Tindakan yang tidak sesuai dengan KE-AIPI tersebut merupakan pelanggaran KE-
AIPI tersebut tidak dapat diberikan toleransi meskipun denganalasan tindakan
tersebut dilakukan demi kepentingan organisasi atau diperintahkan oleh pejabat
yang lebih tinggi.
b) Amembat suatu bidang pelayanan tertentu agar dibutuhkan masyarakat.
c) Penggaran terhadap KE AIPI tidak mengakibatkan auditor pemerintah diberi peringatan
atau diberhentikan dari tuga pengawasan dan atau orngaisasi
d) Tindakan ketua tim tersebut dibenarkan dalam KE AIPI
18. Dalam buku Sawyers Internal auditing karangan profesor welenski ada 7 syarat suatu
pekerjaan keahlian dapat digolongkan menjadi suatu profesi, salah satunya adalah ::
a) Bagi yang ingin terlibat dalam profesi dimaksud mengerti ruang lingkupnya.
b) Pekerjaan tersebut adalah untuk melayani kepentingn orang banyak.
c) Perlu menjadi anggota dalam organisasi profesi lain
d) Untuk meningkatkan keahlian selalu mengiuti pertemuan ilmiah yang diselenggarakan
oleh organisasi lain.
AI 3000.0752
23
19. Konsorsium organisasi profesi audit internal menyusun kode etik dengan pendekatan
yang berbeda. Hal ini berkaitan dengan latar belakang organisasi yang berbeda dengan
APIP. Istilah yang digunakan konsorsum adalah ::
a) Perilaku yang harus dipatuhi oleh setiap anggota.
b) Standar etika yang harus diberlakukan
c) Standar perilaku audit intrnal
d) Rasionalisasi perbuatan yang tidak etis
20. Etika profesi bagi akuntan indonesia dikeluarkan oleh ikatan akuntan indonesia (IAI) tahun
1973 . Berdasarkan hasil kongres ke 7 IAI tahun 1988, IAI telah dilakukan beberapa
perubahan pada beberapa kerangka kode etik IAI . Adapun etika profesi yang merupakan
landasan perilaku etika profesional , terdiri dari :
a) 5 prinsip
b) 6 prinsip
c) 7 prinsip
d) 8 prinsip
.
21. Ukuran mutu minimal untuk melakukkan audit intern yang wajib dipedomni oleh Auditor
Intern Pemerintah Indinesia (AIPI) disebut:
a) Kode Etik Auditir Intern Pemerintah Indonesia
b) Standar audit auditor intern pemerintah indonesia
c) Kode etik pegawai negeri sipil
d) Sistem pengendalian intern pemerintah
22. Menyediakan kerangka kerja pelaksanaan dan peningkatan kegiatan audit intern yang
memiliki nilai tambah, merupakan : :
a) Tujuan Standar Audit AIPI
b) Fungsi AIPI
c) Ruang lingkup AIPI
d) Peran AIPI
24. Standar audit berfungsi sebagai ukuran mutu minimal bagi para auditor dan APIP dalam ::
a) Integritas
b) Objektifitas
c) Pelaksanaan perencanaan audit intern oleh pimpinan APIP
d) Kompetensi
AI 3000.0752
24
25. Standar audit AIPI yang yang mengatur mengenai karakteristik umum yang meliputi
tanggung jawab, sikap dan tindakkan dari penugasan audit intern serta organisasi dan
pihak-pihak yang melakukan audit intern dan berlaku umum untuk semua penugasan audit
intern dan dibagi menjadi prinsip2 dasar dan standar umum disebut ::
a) Standar pelaksanaan
b) Standar atribut
c) Standat pelaksanaan audit intern
d) Standar komunikasi audit intern
26. Terdapat 6 prinsip dasar yang ditetapkan dalam standar audit AIPI yaitu visi, misi, tujuan,
kewenangan dan tanggungjawab APIP;independensi dan objektivitas; independensi APIP;
objektivitas auditor; gangguan terhadap independensi dan objektivitas; serta ::
a) Kompetensi auditor
b) Kecermatan profesonal auditor
c) Kepatuhan terhadap standar audit
d) Kepatuhan terhadap kode etik
27. Standar audit AIPI yang menggambarkan sifat khusus kegiatan audit intern dan
menyediakan kriteria untuk menilai kinerja audit intern; yang dibagi menjadi standar
pelaksanaan audit intern dan standar komunikasi audit intern disebut ::
a) Performance standar
b) Attribute standar
c) Audit charter
d) Kuality assurance
28. Standar atribut dalam standar audit AIPI yang meliputi kompetensi dan kecermatan
profesional, kewajiban auditor serta program pengembangan dan penjaminan kwalitas
merupakan ::
a) Standar kompetensi auditor
b) Standar due profesional care
c) Standar per revew
d) Standar umum
29. Dalam standar pelaksanaan audit intern, diatur mengenai pengelolaan kegiatan audit
intern, sifat kerja audit intern , perencanaan penugasan audit intern dan ::
a) Pelaksanaan penugasan audit intern
b) Mengelola sumber daya
c) Menyampaikan laporan berkala
d) Melakukan koordinasi
30. Standar komunikasi audit intern mengatur mengenai komunikasi hasil penugasan audit
intrn serta pemantauan tindak lanjut . Auditor harus mengkomunikasikan hasil ppeugasan
audit internnya, karena berguna untuk ::
AI 3000.0752
25
a) Membuat semakin kompleksnya pemantauan tindak lanjut
b) Menghindari kesalahpahaman atas hasil penugasan audit intern
c) Mencakup sasaran dan ruang lingkup penugsan audit
d) Membuat pelaksanaan penugasan menjadi tepat waktu
AI 3000.0752
26