Anda di halaman 1dari 4

Dinda Okdwi Seza 1610112017

KODE ETIK

Kode Etik menyatakan prinsip dan harapan yang mengatur perilaku individu dan
organisasi dalam melakukan audit internal. Ini menggambarkan persyaratan minimum
untuk melakukan, dan harapan perilaku daripada kegiatan tertentu.

Tujuan Kode Etik Institut adalah untuk mempromosikan budaya etis dalam profesi
audit internal.

Audit internal adalah kegiatan konsultasi independen dan obyektif yang dirancang
untuk menambah nilai dan meningkatkan operasi organisasi. Ini membantu organisasi
mencapai tujuannya dengan membawa pendekatan sistematis dan disiplin untuk
mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko, kontrol, dan proses tata
kelola.

Kode etik diperlukan dan sesuai untuk profesi audit internal, yang didirikan
berdasarkan kepercayaan yang ditempatkan dalam jaminan obyektif tentang tata
kelola, manajemen risiko, dan kontrol.

Kode Etik Lembaga ini melampaui definisi Audit Internal dengan memasukkan dua
komponen penting:

1. Prinsip-prinsip yang relevan dengan profesi dan praktik audit internal.

2. Aturan Perilaku yang menggambarkan norma perilaku yang diharapkan dari auditor
internal. Aturan-aturan ini adalah bantuan untuk menafsirkan Prinsip ke dalam aplikasi
praktis dan dimaksudkan untuk memandu perilaku etis auditor internal.

"Auditor internal" mengacu pada anggota Institut, penerima atau kandidat untuk
sertifikasi profesional IIA, dan mereka yang melakukan layanan audit internal dalam
Definisi Audit Internal.

Kode etik professional disusun sebagai hasil dari hubungan yang khusus antara
anggota profesi dan klien mereka. Praktisi professional tidak menjauhi orang-orang
yang mereka layani. Prinsip bisnis “hati-hatilah kepada pembeli” tidak berlaku ketika
para professional memberi jasa ke orang awam. Klien harus mempercayai para
profesional diminta untuk bersumpah melayani public dengan jujur dan rajin dan untuk
bertindak berdasarkan aturan ketat dan perilaku yang etis. Kepercayaan juga akan
meningkat jika organisasi yang membutuhkan jasa professional yakin bahwa para
professional yang melanggar kode etik mereka akan dikenakan sanksi oleh rekannya.
Jadi, pada setiap profesi apa pun, kode etik, yang ditara[kan oleh lembaga profesinal
akan menambah nilai bagi profesi tersebut.

Penerapan dan Penegakan Kode Etik

Kode Etik ini berlaku untuk entitas dan individu yang melakukan layanan audit
internal.

Kode etik IIA yang pertama diterapkan pada 13 Desember 1968,


memperngaruhi sumua anggota IIA. Ketika program CIA diterapkan, kode etik sendiri
untuk CIA dirancang. Namun, CIA yang bukan anggota IIA tidak dapat dipaksa untuk
mematuhi kode etik tersebut sehingga kode etik CIA memiliki keterbatasan juga,
pendahuluan dan kata pengantar kode etik CIA berbeda dari kode etik IIA. Satu
perbedaan utama adalah bahwa pelanggaran atas kode etik CIA bisa mengakibatkan
pencabutan gelar CIA. Perbedaan antara kedua kode etik ini kemudian dihapuskan
pada tahun 1988, ketika kode etik yang baru disusun. Kode etik yang baru ini berlaku
baik untuk CIA maupun non-CIA. Untuk anggota dan penerima atau kandidat IIA
untuk sertifikasi profesional IIA, pelanggaran Kode Etik akan dievaluasi dan
diadministrasikan sesuai dengan Anggaran Rumah Tangga IIA, Proses Pelepasan
Pelanggaran Kode Etik, dan Proses Pelepasan Pelanggaran Sertifikasi. Fakta bahwa
perilaku tertentu tidak disebutkan dalam Aturan Perilaku tidak mencegahnya menjadi
tidak dapat diterima atau didiskreditkan, dan oleh karena itu, anggota, pemegang
sertifikasi, atau kandidat dapat bertanggung jawab atas tindakan disipliner.
Komite Etik Internasional (International Ethics Committee-IEC) mengeluarkan
seperangkat rencana baru tentang etika pada 1 oktoer 1999. Versi akhir disetujui oleh
Dewan Direksi pada 17 Juni 2000/ terdapat perubahan besar pada kode etik yang baru.

1. Kode etik tersebut berlaku bagi semua auditor internal, tidak hanya anggota IIA
dan CIA. Hal ini dilakukan untuk menerapkan kode etik ke semua individu dan
organisasi yang melakukan audit internal, tanpa memperhatikan lokasi atau
kedekatan hubungannya dengan organisasi.
2. Kode etik tersebut dibagi dalam tiga bagian
1. Pendahuluan
2. Prinsip-prinsip dasar
3. Aturan etika

Pada dua bagian terakhir, kode etik dibagi dalam 4 bagian

1. Integritas
Integritas auditor internal membangun kepercayaan dan dengan demikian
memberikan dasar untuk mengandalkan penilaian mereka.
2. Objektivitas
Auditor internal menunjukkan tingkat tertinggi objektivitas profesional
dalam mengumpulkan, mengevaluasi, dan mengkomunikasikan informasi
tentang aktivitas atau proses yang sedang diperiksa. Auditor internal
membuat penilaian yang seimbang dari semua keadaan yang relevan dan
tidak terlalu dipengaruhi oleh kepentingan mereka sendiri atau oleh orang
lain dalam membentuk penilaian.
3. Kerahasiaan
Auditor internal menghormati nilai dan kepemilikan informasi yang mereka
terima dan tidak mengungkapkan informasi tanpa wewenang yang sesuai
kecuali ada kewajiban hukum atau profesional untuk melakukannya.
4. Kompetensi
Auditor internal menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman
yang diperlukan dalam kinerja layanan audit internal.
5. Profesionalisme

Umumnya hanya sedikit perubahan yang terjadi dibandngkan koed etik yang lama.

Semua auditor internal dibatasi oleh kode etik dan pelanggaran atasnya akan dikenakan
sanksi pencabutan keanggotaan dan gelar CIA. Kode etik berperan penting bagi auditor
internal karena merupakan pernyataan alaan utama adanya profesi auditor internal.
Manajemen harus yakin bisa mempercayai auditor internalnya secara implisit.
Manajemen mesti merasa aman bahwa jika auditor internal melaporkan sesuatu, maka
pastilah sesuatu yang benar, abash, dan objektif. Benar-benar dilakukan tanpa bias.

Kriteria-kriteria yang harus dimiliki seorang auditor internal tidak boleh


dokompromikan. Auditor internal juga harus menjaga reputasinya agar tetap objektif
dan bebeas dari bias, tidak hanya dalam kenyataan, tetapi juga harus menjaga dalam
presepsi.contohnya, auditor internal tidak boleh terlibat dalam pekerjaan karyawan atau
manajer, tidak boleh berhubungan dengan pemasok atau perusahaan pesaing, tidak
boleh menerima hadiah atau benda berharga dari karyawan. Masih bangyak larangan
yang ada dan tidak mungkin semuanya disajikan, tetapi auditor internal harus
menghindari sekecil apapun kemungkinan pelanggaran terhadap objektivitas. Kada
kala anggapan sama pentingnya dengan kenyataan.pemberi kerja. Juga, auditor internal
harus menunjukan loyalitas kepada pemberi kerja. Mereka merupakan anggota tim
manajemen dan harus bertingkah laku sebagaimana seharusnya seorang manajer
senior. Mereka juga tidak boleh terlibat dalam aktivitas illegal. Jika tetap dilakukan,
maka harus dilaporkan ke pihak yang berwenang dalam perusahaan. Berdasarkan kode
etik auditor internal tidak bertanggung jawab untuk melaporkan kepada pihak luar
perusahaan kecuali secara khusus diperbolehkan oleh aturan hukum.

Sumber : buku sawyer, web resmi https://global.theiia.org/standards-


guidance/mandatory-guidance/Pages/Code-of-Ethics.aspx

Anda mungkin juga menyukai