Anda di halaman 1dari 8

Nama : Indah Dwi Astuti

Nim : 19441734

Kelas : S1 Akuntansi 7B

KOMUNIKASI TEMUAN DAN PENYUSUNAN DRAF LAPORAN


HASIL PEMERIKSAAN

A. TEORI KOMUNIKASI TEMUAN DAN PENYUSUNAN DRAF LAPORAN HASIL


PEMERIKSAAN
1. Teori Komunikasi Temuan Hasil Pemeriksaan
Tujuan pembicaraan awal tentang daftar temuan Sebelum Laporan Hasil Audit
diterbitkan, auditor perlu mengomunikasikan daftar temuan audit beserta
rekomendasinya dengan klien. Komunikasi auditor dengan klien terkait daftar temuan
audit dapat dilakukan dengan diskusi.
Tujuan Pembicaraan Awal tentang Daftar Temuan:
a. Konfirmasi temuan audit dengan klien
b. Mengetahui tanggapan klien atas daftar temuan audit
c. Menghindari kesalahpahaman atau perbedaan interpretasi fakta
d. Memperkuat hubungan kemitraan antara tim audit dengan klien.
Pengomunikasian temuan audit kepada pihak manajemen, klien dan pihak-pihak lain yang
menggunakan jasa audit merupakan hal yang sangat penting dalam proses audit.
Pengkomunikasian temuan audit dibagi menjadi 3 kategori, yaitu:
a. Komunikasi pada laporan keuangan melalui laporan auditor
b. Komunikasi lain yang disyaratkan manajemen dan direktur
c. Komunikasi temuan dari other assurance service.
2. Pihak-Pihak yang Terlibat dalam Pembicaraan Awal tentang daftar Temuan
a. Pihak tim auditor,
b. Klien atau menajemen organisasi yang diaudit
c. Pihak-pihak lain yang berkaitan dengan hasil audit.
Tim Audit terdiri dari:
a. Seorang kepala subdirektorat audit atau kepala bidang audit
b. Seorang pengawas mutu audit
c. Seorang pengendali teknis audit
d. Seorang ketua auditor
e. Seseorang atau lebih auditor
3. Materi Pembicaraan Awal tentang Daftar Temuan
Materi pada pembicaraan awal tentang daftar temuan audit adalah pemaparan temuan
audit. Pemaparan temuan audit dapat dipaparkan berdasarkan prioritas permasalahan atau
berdasarkan unit organisasi. Pemaparan temuan audit oleh auditor tersebut selanjutnya
diikutidengan konfirmasi mengenai kebenaran temuan audit dengan pihak manajemen
atau klien. Berikutnya klien memberikan tanggapan terhadap temuan audit beserta
konfirmasi tentang temuan audit yang dipaparkan auditor. Selanjutnya tim audit dan klien
berdiskusi tentang temuan audit, menyamakan interpretasi data yang diperoleh tim audit.
Dalam menerbitkan laporan audit pada laporan keuangan, auditor dibutuhkan oleh
standar profesional untuk mendiskusikan masalah-masalah terkini dengan komite audit,
atau individu yang memiliki level otoritas dan tanggung jawab yang sama dengan komite
audit, seperti direktur utama atau pemilik. Materi-materi yang dibahas dalam diskusi
meliputi:
a. Pengendalian internal
b. Kebijakan akuntansi yang signifikan
c. Pendapat-pendapat manajemen dan efisiensi akuntansi
d. Pendapat audit yang signifikan
e. Informasi lain yang ada pada audit laporan keuangan
f. Ketidaksepakatan dengan manajemen
g. Konsultasi dengan akuntan-akuntan yang lain
h. Kesulitan-kesulitan yang muncul pada kinerja audit.
4. Target/Hasil Pembicaraan Awal tentang Daftar Temuan
a. Tujuan Komunikasi pada saat pelaksanaan audit agar auditor dapat memperoleh bukti
yang cukup, relevan dan kompeten sebagai dasar dalam membuat kesimpulan dan
rekomendasi audit
b. Tujuan komunikasi pada akhir pelaksanaan audit yaitu untuk mendapatkan tanggapan
atau persetujuan final klien atas seluruh temuan audit yang nantinya akan dimuat
dalam laporan hasil audit.
B. TEORI PENYUSUNAN DRAF LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN
1. Pengertian Kesimpulan Hasil Pemeriksaan
Kesimpulan hasil Pemeriksaaan dibuat pada tahap akhir audit.
Kesimpulan ini memuat:
a. Temuan audit
b. Pernyataan auditor dan
c. Rekomendasi auditor terhadap organisasi yang diaudit.
2. Titik Kritis Kesimpulan Hasil Pemeriksaan
Laporan hasil audit atau pemeriksanaan sebaiknya mengungkapkan beberapa hak berikut:
a. Hal-hal yang masih menjadi masalah dan belum dapat diselesaikan sampai saat audit
berakhir
b. Pengakuan terhadap prestasi kerja klien, hasil perbaikan yang telah dilaksanakan dan
terutama bila perbaikan ini dapat diterapkan pada bagian lain.
c. Rekomendasi tindak lanjut bila memang ada hal-hal yang perlu dilakukan perbaikan
padaproses kerja klien
d. Dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara pimpinan klien dan auditor internal
mengenai hasil temuan dan kesimpulan hasil audit maka perbedaan pendapat
tersebut harus juga diungkapkan dalam laporan hasil audit.
3. Kualitas Laporan Hasil Pemeriksaan
a. Kualitas laporan audit dilakukan untuk memverifikasi kesesuain dengan standar setelah
melalui review bukti objektif dalam pelaksanaan audit.
b. Untuk organisasi, kualitas laporan audit seharusnya tidak hanya melaporkan tindakan
kesesuian dan korektif, tetapi juga menyoroti bidang praktik yang baik dan memberikan
bukti kesesuaiannya. Dengan cara ini, perbaikan organisasi dapat dilakukan
c. Kualitas laporan hasil audit yang dihasilkan auditor sangat bergantung pada tim audit
yang melakukan pelaksanaan audit yang berkualitas yang membutuhkan dukungan dan
kemampuan dan keahlian auditor yang bertugas dalam menerapkan prosedur-proseduraudit
yang ditetapkan sesuai dengan SPAP.
C. SISTEM KOMUNIKASI TEMUAN DAN PENYUSUNAN DRAF LAPORAN HASIL
PEMERIKSAAN
1. Sistem Komunikasi Temuan Hasil Pemeriksaan
Komunikasi antara tim auditor atau auditor dengan klien dapat dibangun secara satu arah(tim
auditor ke klien) maupun dua arah (tim auditor ke klien dan klien ke tim auditor). Dalam
pembicaraan tentang daftar temuan, auditor perlu menerapkan keterampilan berkomunikasi
dengan baik. Dengan keterampilan komunikasi yang baik, pelaksanaan audit akan berjalan
secara efektif dan efisien, dalam hal:
a. Memperoleh data dan informasi yang diperlukan dalam pengujian audit.
b. Mengendalikan dan mengordinasikan kegiatan-kegiatan tim audit
c. Meningkatkan kualitas audit
d. Memperbaiki citra auditor internal
Komunikasi antara tim auditor atau auditor dengan klien dapat dibangun secara satu arah (tim
auditor ke klien) maupun dua arah (tim auditor ke klien dan klien ke tim auditor).
2. Sistem Penyusunan Draf Laporan Hasil Pemeriksaan
Sebuah laporan hasil audit yang baik akan memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Mengemukakan hal yang menurut pertimbangan auditor cukup penting untuk dilaporkan
b. Pelaporan diselesaikan dalam waktu yang tepat an disusun sesuai dengan minat serta
kebutuhan penerimaan laporan
c. Ketepatan laporan dan kecukupan bukti pendukung
d. Bersifat meyakinkan pihak penerima laporan, khususnya terkait temuan, kesimpulan
danrekomendasi
e. Laporan hasil audit harus menyajikan temuan-temuan secara objektif tanpa prasangka,
sehingga memberikan perspektif yang tepat.
f. Pelaporan harus disajikan sejelas dan sesederhana mungkin.
g. Laporan pemeriksanaan sebaiknya ringkas.
h. Laporan hasil pemeriksaan harus lengkap
i. Laporan hasil audit harus disusun dengan nada konstruktif, sehingga membangkitkan
reaksi positif pembaca

Laporan hasil audit -> disusun oleh ketua tim audit ->diserahkan kepada pengawas audit
untuk di –review. Dalam proses tersebut sering digunakan suatu formulir yang disebut
lembar review untuk memudahkan koreksi/tambahan dan sebagainya tanpa harus
mencoret-coret konseplaporan hasil audit.
D. SIKLUS KOMUNIKASI TEMUAN DAN PENYUSUNAN DRAF
LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN
1. Siklus Komunikasi Temuan Hasil Pemeriksaan
Komunikasi temuan ini memiliki sebuah siklus. Siklus tersebut terdiri dari serangkaian
aktivitas yang dilakukan dalam pembicaraan tentang daftar temuan. Sebelum dilakukan
pembicaraan awal, auditor telah menyusun daftar temuan secara tertulis maupun dalam bentuk
soft file presentasi. Siklus pembicaraan awal tentang daftar temuan audit dimulai dengan
aktivitas pemaparan temuan oleh auditor atau tim audit, konfirmasi dan diskusi auditor dan
klien, tanggapan klien atas daftar temuan, dan kesimpulan pembicaraan yang dituangkan dalam
Berita Acara Hasil Audit, sebagaimana digambarkan berikut ini:

2. Pemaparan Temuan
Dilakukan dengan dua cara yaitu pemaparan secara tidak langsung melalui pengiriman
daftar temuan dalam bentuk laporan hasil temuan audit kepada klien dan pemaparan secara
langsung oleh auditor melalui presentasi kepada klien.
Tujuan: agar klien mengetahui temuan-temuan positif dan negatif yang diperoleh auditor.
3. Konfirmasi dan Diskusi
Tujuan: menyamakan pandangan auditor atau tim audit dengan klien tentang interpretasi
data yang diperoleh tim audit.
4. Tanggapan Klien atas Daftar Temuan
Tanggapan yang diberikan dapat berupa:
a. Persetujuan atas sebagian atau seluruh daftar temuan audit
b. Penolakan atas sebagian atau seluruh daftar temuan audit.
5. Kesimpulan Pembicaraan
Dikategorikan menjadi 3:
a. Temuan audit yang disetujui klien
b. Temuan audit yang dibatalkan oleh tim audit
c. Temuan audit yang dipertahankan tim audit
E. SIKLUS PENYUSUNAN DRAF LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN
1. Siklus Penyusunan
Adapun rangkaian aktivitas yang membentuk siklus penyusunan pelaporan hasil audit
adalah:
a. Ekspos hasil pemeriksanaan meliputi:
1. Paling lambat satu minggu setelah selesai melakukan pemeriksaan regular, tim
auditwajib melakukan ekspos hasil pemeriksaan.
2. Inspektur wilayah menyerahkan konsep laporan hasil pemeriksaan (LHP) tiga hari
sebelum dilaksanakan kegiatan ekspos kepada sekretaris Inspektorat jenderal.
3. Ekspos konsep laporan hasil pemeriksaan oleh tim pemeriksa dipimpin inpektur
wilayah dengan penyanggah terdiri dari para pejabat pengawas pemerintah,
kelompok kerja bidang pengawasan, kepala bagian dan kepala sub bagian terkait
b. Penyusunan laporan hasil pemeriksaan
Paling lambat lima belas hari setelah selesai melakukan pemeriksaan regular, tim
pemeriksa wajib menyelesaikan laporan hasil pemeriksaan yang telah diperbaiki sesuai
hasil ekspos beserta nota dinas inspektur wilayah kepada inspektur jenderal, konsep nota
dinas inspektur jenderal kepada menteri dan petunjuk menteri kepada kepala daerah atau
pimpinan komponen.

Draf laporan hasil pemeriksaan disusun melalui tiga tahapan sebagai berikut:
a. Membuat Outline
b. Membuat Draf
c. Revisi
2. Siklus Tanggapan
Siklus tanggapan berkaitan dengan tanggapan klien terhadap temuan audit yang
diperoleh auditor. Dimulai dengan pemberian tanggapan klien terhadap temuan audit
- sesuai dengankondisi organisasi yang sebenarnya - klien setuju dengan semua temuan
yang dinyatakan dengan penandatangan lembar pernyataan persetujuan daftar temuan.
F. TEKNIK KOMUNIKASI TEMUAN DAN PENYUSUNAN DRAFLAPORAN HASIL
PEMERIKSAAN
1. Teknik Komunikasi Pemahaman Auditor Atas Objek Audit
Auditor harus mengkomunikasikan dengan atasan pengelola objek atau pemberi tugas
audit tentang pemahamannya terhadap berbagai program/aktivitas objek audit untuk
menghindari terjadinya kesalahpahaman.
2. Teknik Komunikasi Temuan Hasil Pemeriksaan
Komunikasi selama pelaksanaan audit bertujuan untuk mengetahu apakah tim audit:
a. Melaksanakan program audit sebagaimana mestinya
b. Mengidentifikasi permasalahan yang dijumpaai dalam audit
c. Mengatasi masalah yang dijumpai dalam audit
Komunikasi pada penyiapan konsep laporan hasil audit dilakukan pada tahap penyiapan
konsep laporan hasil audit yang bertujuan, antara lain:
a. Untuk mencapai kata sepakat mengenai seluruh temuan audit final.
b. Untuk memeroleh tanggapan dan persetujuan final dari pengendali teknis bahwa
seluruh temuan audit itu objektif dan rekomendasi yang diberikan layak dan dapat
dilaksanakan.
c. Untuk memastikan bahwa kertas kerja audit telah disusun secara memadai dan substansi
kertas kerja auditnya cukuo sebagai bahan untuk menyusun laporan hasil audit.
Namun, dalam tahap pembicaraan awal tentang daftar temuan audit disini yang lazim
dilakukan adalah teknik presentasi dan diskusi.
3. Teknik Penyusunan Draf Laporan Hasil Pemeriksaan
Langkah dalam penyusunan draf laporan hasil pemeriksaan merupakan hal-hal yang perlu
dilakukan dalam rangka melakukan penilaian terhadap audit di suatu kegiatan dengan
parameter yang telah ditentukan. Penilaian dilakukan secara kuantitatif (angka) dengan
range score.
Kesimpulan akhir dari hasil penilaian terhadap suatu kegiatan merupakan nilai rata-
rata dari keseluruhan parameter yang dinilai yang disampaikan secara kuantitatif dan
disertai dengan penilaian secara kualitatif.
4. Teknik Rekap Hasil Pemeriksaan
Dalam pemeriksaan terhadap suatu kegiatan bila menggunakan kuesioner maka hasil
darikuesioner tersebut perlu direkap untuk mempermudah membaca hasilnya.

5. Teknik Penjumlahan Hasil Pemeriksaan


Kesimpulan hasil penilaian terhadap hasil pemeriksaan di suatu kegiatan merupakan nilai
rata-rata dari seluruh tahapan kegiatan, dengan rumusan:

Total nilai rata-rata setiap tahapan kegiatan


Jumlah Tahapan Kegiatan

6. Teknik Penyesuaian Hasil Pemeriksaan


Hasil penilaian antara secara kuantitatif dan secara kualitatif kemudian disesuaikan.
7. Analisis Hasil Pemeriksaan
Hasil penilaian ini, selain secara kuantitatif dengan menggunakan angka, sehingga
suatu kegiatan mendapat penilaian sesuai parameter yang diterapkan juga dapat
dibuat penilaiankualitatif berdasarkan penilaian dari pemeriksa/auditor yang
kemudian dibuat beberapa catatan atau rekomendasi.

Anda mungkin juga menyukai