Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini, yaitu:
1. Apa saja teori komunikasi temuan dan penyusunan draf laporan hasil pemeriksaan?
2. Apa saja sistem komunikasi temuan dan penyusunan draf laporan hasil pemeriksaan?
3. Bagaimana siklus komunikasi temuan dan penyusunan draf laporan hasil pemeriksaan?
4. Apa saja teknik komunikasi temuan dan penyusunan draf laporan hasil pemeriksaan?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini, yaitu:
1. Untuk mengetahui teori komunikasi temuan dan penyusunan draf laporan hasil
pemeriksaan
2. Untuk mengetahui sistem komunikasi temuan dan penyusunan draf laporan hasil
pemeriksaan
3. Untuk mengetahui siklus komunikasi temuan dan penyusunan draf laporan hasil
pemeriksaan
4. Untuk mengetahui teknik komunikasi temuan dan penyusunan draf laporan hasil
pemeriksaan

BAB II
PEMBAHASAN

A. TEORI KOMUNIKASI TEMUAN DAN PENYUSUNAN DRAF LAPORAN


HASIL PEMERIKSAAN
1. Teori Komunikasi Temuan Hasil Pemeriksaan
Tujuan Pembicaraan Awal tentang Daftar Temuan
1. Konfirmasi temuan audit dengan klien
2. Mengetahui tanggapan klien atas daftar temuan audit
3. Menghindari kesalahpahaman atau perbedaan interpretasi fakta
4. Memperkuat hubungan kemitraan antara tim audit dengan klien.
1
Pengkomunikasian temuan audit dibagi menjadi 3 kategori, yaitu:
1. Komunikasi pada laporan keuangan melalui laporan auditor
2. Komunikasi lain yang disyaratkan manajemen dan direktur
3. Komunikasi temuan dari other assurance service.

Pihak-Pihak yang Terlibat dalam Pembicaraan Awal tentang daftar Temuan


1. Pihak tim auditor,
2. Klien atau menajemen organisasi yang diaudit
3. Pihak-pihak lain yang berkaitan dengan hasil audit.
Tim Audit terdiri dari:
1. Seorang kepala subdirektorat audit atau kepala bidang audit
2. Seorang pengawas mutu audit
3. Seorang pengendali teknis audit
4. Seorang ketua auditor
5. Seseorang atau lebih auditor

Materi Pembicaraan Awal tentang Daftar Temuan


a. Pengendalian internal
b. Kebijakan akuntansi yang signifikan
c. Pendapat-pendapat manajemen dan efisiensi akuntansi
d. Pendapat audit yang signifikan
e. Informasi lain yang ada pada audit laporan keuangan
f. Ketidaksepakatan dengan manajemen
g. Konsultasi dengan akuntan-akuntan yang lain
h. Kesulitan-kesulitan yang muncul pada kinerja audit.

Target/Hasil Pembicaraan Awal tentang Daftar Temuan


a. Tujuan Komunikasi pada saat pelaksanaan audit agar auditor dapat memperoleh bukti
yang cukup, relevan dan kompeten sebagai dasar dalam membuat kesimpulan dan
rekomendasi audit
b. Tujuan komunikasi pada akhir pelaksanaan audit yaitu untuk mendapatkan tanggapan
atau persetujuan final klien atas seluruh temuan audit yang nantinya akan dimuat dalam
laporan hasil audit.
2
2. Teori Penyusunan Draf Laporan Hasil Pemeriksaan
Pengertian Kesimpulan Hasil Pemeriksaan
Kesimpulan hasil Pemeriksaaan dibuat pada tahap akhir audit. Kesimpulan ini memuat:
1. Temuan audit
2. Pernyataan auditor dan
3. Rekomendasi auditor terhadap organisasi yang diaudit.

3. Titik Kritis Kesimpulan Hasil Pemeriksaan


Laporan hasil audit atau pemeriksanaan sebaiknya mengungkapkan beberapa hak
berikut:
1. Hal-hal yang masih menjadi masalah dan belum dapat diselesaikan sampai saat audit
berakhir
2. Pengakuan terhadap prestasi kerja klien, hasil perbaikan yang telah dilaksanakan dan
terutama bila perbaikan ini dapat diterapkan pada bagian lain.
3. Rekomendasi tindak lanjut bila memang ada hal-hal yang perlu dilakukan perbaikan
pada proses kerja klien
4. Dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara pimpinan klien dan auditor internal
mengenai hasil temuan dan kesimpulan hasil audit maka perbedaan pendapat tersebut
harus juga diungkapkan dalam laporan hasil audit.

4. Kualitas Laporan Hasil Pemeriksaan


 Kualitas laporan audit dilakukan untuk memverifikasi kesesuain dengan standar setelah
melalui review bukti objektif dalam pelaksanaan audit.
 Untuk organisasi, kualitas laporan audit seharusnya tidak hanya melaporkan tindakan
kesesuian dan korektif, tetapi juga menyoroti bidang praktik yang baik dan memberikan
bukti kesesuaiannya. Dengan cara ini, perbaikan organisasi dapat dilakukan
 Kualitas laporan hasil audit yang dihasilkan auditor sangat bergantung pada tim audit
yang melakukan pelaksanaan audit yang berkualitas yang membutuhkan dukungan dan
kemampuan dan keahlian auditor yang bertugas dalam menerapkan prosedur-prosedur
audit yang ditetapkan sesuai dengan SPAP.

3
B. SISTEM KOMUNIKASI TEMUAN DAN PENYUSUNAN DRAF LAPORAN
HASIL PEMERIKSAAN
1. Sistem Komunikasi Temuan Hasil Pemeriksaan
Dengan keterampilan komunikasi yang baik, pelaksanaan audit akan berjalan secara
efektif dan efisien, dalam hal:
1. Memperoleh data dan informasi yang diperlukan dalam pengujian audit.
2. Mengendalikan dan mengordinasikan kegiatan-kegiatan tim audit
3. Meningkatkan kualitas audit
4. Memperbaiki citra auditor internal
Komunikasi antara tim auditor atau auditor dengan klien dapat dibangun secara satu
arah (tim auditor ke klien) maupun dua arah (tim auditor ke klien dan klien ke tim auditor).

2. Sistem Penyusunan Draf Laporan Hasil Pemeriksaan


Sebuah laporan hasil audit yang baik akan memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Mengemukakan hal yang menurut pertimbangan auditor cukup penting untuk dilaporkan
b. Pelaporan diselesaikan dalam waktu yang tepat an disusun sesuai dengan minat serta
kebutuhan penerimaan laporan
c. Ketepatan laporan dan kecukupan bukti pendukung
d. Bersifat meyakinkan pihak penerima laporan, khususnya terkait temuan, kesimpulan dan
rekomendasi
e. Laporan hasil audit harus menyajikan temuan-temuan secara objektif tanpa prasangka,
sehingga memberikan perspektif yang tepat.
f. Pelaporan harus disajikan sejelas dan sesederhana mungkin.
g. Laporan pemeriksanaan sebaiknya ringkas.
h. Laporan hasil pemeriksaan harus lengkap
i. Laporan hasil audit harus disusun dengan nada konstruktif, sehingga membangkitkan
reaksi positif pembaca
Laporan hasil audit -> disusun oleh ketua tim audit ->diserahkan kepada pengawas
audit untuk di –review
Dalam proses tersebut sering digunakan suatu formulir yang disebut lembar review
untuk memudahkan koreksi/tambahan dan sebagainya tanpa harus mencoret-coret konsep
laporan hasil audit.

4
C. SIKLUS KOMUNIKASI TEMUAN DAN PENYUSUNAN DRAF LAPORAN
HASIL PEMERIKSAAN
1. Siklus Komunikasi Temuan Hasil Pemeriksaan

Pemaparan Tanggapan
Kesimpulan
Daftar Konfirmasi Auditee atas
dan
Temuan dan diskusi Daftar
Pembicaraan
Audit Temuan

a. Pemaparan Temuan
Dilakukan dengan dua cara yaitu pemaparan secara tidak langsung melalui
pengiriman daftar temuan dalam bentuk laporan hasil temuan audit kepada klien dan
pemaparan secara langsung oleh auditor melalui presentasi kepada klien.
Tujuan: agar klien mengetahui temuan-temuan positif dan negatif yang diperoleh
auditor.
b. Konfirmasi dan Diskusi
Tujuan: menyamakan pandangan auditor atau tim audit dengan klien tentang
interpretasi data yang diperoleh tim audit.
c. Tanggapan Klien atas Daftar Temuan
Tanggapan yang diberikan dapat berupa:
1. Persetujuan atas sebagian atau seluruh daftar temuan audit
2. Penolakan atas sebagian atau seluruh daftar temuan audit.
d. Kesimpulan Pembicaraan
Dikategorikan menjadi 3:
1. Temuan audit yang disetujui klien
2. Temuan audit yang dibatalkan oleh tim audit
3. Temuan audit yang dipertahankan tim audit

2. Siklus Penyusunan Draf Laporan Hasil Pemeriksaan


Siklus Penyusunan
Adapun rangkaian aktivitas yang membentuk siklus penyusunan pelaporan hasil audit adalah:
a. Ekspos hasil pemeriksanaan meliputi:

5
1. Paling lambat satu minggu setelah selesai melakukan pemeriksaan regular, tim audit
wajib melakukan ekspos hasil pemeriksaan.
2. Inspektur wilayah menyerahkan konsep laporan hasil pemeriksaan (LHP) tiga hari
sebelum dilaksanakan kegiatan ekspos kepada sekretaris Inspektorat jenderal.
3. Ekspos konsep laporan hasil pemeriksaan oleh tim pemeriksa dipimpin inpektur
wilayah dengan penyanggah terdiri dari para pejabat pengawas pemerintah, kelompok
kerja bidang pengawasan, kepala bagian dan kepala sub bagian terkait
b. Penyusunan laporan hasil pemeriksaan
Paling lambat lima belas hari setelah selesai melakukan pemeriksaan regular, tim
pemeriksa wajib menyelesaikan laporan hasil pemeriksaan yang telah diperbaiki sesuai
hasil ekspos beserta nota dinas inspektur wilayah kepada inspektur jenderal, konsep nota
dinas inspektur jenderal kepada menteri dan petunjuk menteri kepada kepala daerah atau
pimpinan komponen.

Draf laporan hasil pemeriksaan disusun melalui tiga tahapan sebagai berikut:
a. Membuat Outline
b. Membuat Draf
c. Revisi

Siklus Tanggapan
Siklus tanggapan berkaitan dengan tanggapan klien terhadap temuan audit yang
diperoleh auditor. Dimulai dengan pemberian tanggapan klien terhadap temuan audit, sesuai
dengan kondisi organisasi yang sebenarnya klien setuju dengan semua temuan yang
dinyatakan dengan penandatangan lembar pernyataan persetujuan daftar temuan.

D. TEKNIK KOMUNIKASI TEMUAN DAN PENYUSUNAN DRAF LAPORAN


HASIL PEMERIKSAAN
1. Teknik Komunikasi Pemahaman Auditor Atas Objek Audit
Auditor harus mengkomunikasikan dengan atasan pengelola objek atau pemberi
tugas audit tentang pemahamannya terhadap berbagai program/aktivitas objek audit untuk
menghindari terjadinya kesalahpahaman.
2. Teknik Komunikasi Temuan Hasil Pemeriksaan
Komunikasi selama pelaksanaan audit bertujuan untuk mengetahu apakah tim audit:
a. Melaksanakan program audit sebagaimana mestinya
6
b. Mengidentifikasi permasalahan yang dijumpaai dalam audit
c. Mengatasi masalah yang dijumpai dalam audit
Komunikasi pada penyiapan konsep laporan hasil audit dilakukan pada tahap
penyiapan konsep laporan hasil audit yang bertujuan, antara lain:
a. Untuk mencapai kata sepakat mengenai seluruh temuan audit final.
b. Untuk memeroleh tanggapan dan persetujuan final dari pengendali teknis bahwa seluruh
temuan audit itu objektif dan rekomendasi yang diberikan layak dan dapat dilaksanakan.
c. Untuk memastikan bahwa kertas kerja audit telah disusun secara memadai dan substansi
kertas kerja auditnya cukuo sebagai bahan untuk menyusun laporan hasil audit.
Namun, dalam tahap pembicaraan awal tentang daftar temuan audit disini yang
lazim dilakukan adalah teknik presentasi dan diskusi.

a. Teknik Penyusunan Draf Laporan Hasil Pemeriksaan


 Teknik Rekap Hasil Pemeriksaan
Dalam pemeriksaan terhadap suatu kegiatan bila menggunakan kuesioner
maka hasil dari kuesioner tersebut perlu direkap untuk mempermudah membaca
hasilnya.
 Teknik Penjumlahan Hasil Pemeriksaan
Kesimpulan hasil penilaian terhadap hasil pemeriksaan di suatu kegiatan
merupakan nilai rata-rata dari seluruh tahapan kegiatan, dengan rumusan:

Total nilai rata-rata setiap tahapan kegiatan


Jumlah Tahapan Kegiatan

 Teknik Penyesuaian Hasil Pemeriksaan


Hasil penilaian antara secara kuantitatif dan secara kualitatif kemudian disesuaikan.
 Analisis Hasil Pemeriksaan
Hasil penilaian ini, selain secara kuantitatif dengan menggunakan angka,
sehingga suatu kegiatan mendapat penilaian sesuai parameter yang diterapkan juga
dapat dibuat penilaian kualitatif berdasarkan penilaian dari pemeriksa/auditor yang
kemudian dibuat beberapa catatan atau rekomendasi.

Anda mungkin juga menyukai