Anda di halaman 1dari 9

91

BAB XII
PROSES AUDIT KINERJA

Bab ini akan menjelaskan proses audit kinerja secara umum, dengan
sistematika:
1. struktur audit kinerja
2. tahapan audit kinerja
3. kriteria atau indikator yang menjadi tolok ukur audit kinerja.

Untuk mencapai tujuan organisasi diperlukan penjabaran strategi dalam


bentuk program atau aktivitas.

STRUKTUR AUDIT KINERJA


Pada dasamya, struktur audit adalah sama, hal yang membedakan adalah
spesific tasks pada tiap tahap audit yang menggambarkan kebutuhan dari
masing-masing audit.
Scr umum, struktur audit terdiri atas:
1. Tahap-tahap audit
2. Elemen masing-masing tahap audit
3. Tujuan umum masing-masing elemen dan
4. Tugas-tugas tertentu yang diperlukan untuk mencapai setiap
tujuan

Audit kinerja merupakan perluasan dari audit keuangan dalam hal tujuan dan
prosedumya. Berdasarkan kerangka umum struktur audit di atas, dapat
dikembangkan struktur audit kinerja yang terdiri atas:
1. familiarization and planning phase
2. audit phase
3. reporting phase
4. follow-up phase
92

TAHAP ELEMEN
familiarization and planning phase ♫ survei pendahuluan
♫ Review SPM
audit phase ♫ Review hasil-hasil program
♫ Review ekonomi
♫ Review kepatuhan
reporting phase ♫ Persiapan laporan
♫ Review dan revisi
♫ Pengiriman dan penyajian laporan
follow-up phase ♫ Desain follow up
♫ Investigasi
♫ Pelaporan

TAHAP PENGENALAN DAN PERENCANAAN


Tahap pengenalan dan perencanaan terdiri dari dua elemen:
1. survei pendahuluan, bertujuan untuk menghasilkan research plan
yang detail yang dapat membantu auditor dalam mengukur kinerja
2. review SPM, bertujuan untuk mengembangkan temuan berdasarkan
perbandingan antara kinerja dan kriteria yang telah ditetapkan
sebelumnya.

Preliminary Survey
Auditor akan berupaya untuk memperoleh gambaran yang akurat tentang
lingkungan organisasi yang diaudit, terutama berkaitan dengan
1. struktur dan operasi organisasi
2. lingkungan manajemen
3. kebijakan, standar dan prosedur kerja
Deskripsi tersebut akan membantu auditor untuk:
1. menentukan tujuan audit dan rencana audit secara detail
2. memanfaatkan sumber daya yang ada utk hal-hal yang sifatnya
material
3. mendisain tugas secara efisien dan menghindari kesalahan

Control System Review


1. Pada audit keuangan, audit dimulai dengan review dan evaluasi
terhadap SPI terutama yang berkaitan dengan prosedur akuntansinya
93

2. Pada audit kinerja, auditor harus menelaah SPM untuk menemukan


kelemahan pengendalian yang signifikan agar menjadi perhatian
manajemen dan untuk menentukan luas, sifat dan waktu pekerjaan
pemeriksaan berikutnya
3. SPM memberikan gambaran tentang metoda dan prosedur yang
digunakan oleh organisasi untuk mengendalikan kinerjanya
4. Pengendalian manajemen bertujuan untuk memastikan bahwa tujuan
organisasi dicapai secara ekonomis, efisien, dan sesuai dengan hukum
dan peraturan yang berlaku.

Tiga langkah prosedur audit yang dilakukan pada review sistem


pengendalian:
1. Menganalisis sistem manajemen organisasi
2. Membandingkannya dengan model yang ada.
3. Mencatat dugaan terhadap setiap ketidakcocokan/ketidaksesuaian

Pertanyaan yang diajukan auditor pada tahapan ini:


1. Apakah organisasi membuat perencanaan yang cukup? Apakah strategi
untuk mencapai tujuan telah ditetapkan? Apakah standar pencapaian
tujuan juga telah ditetapkan?
2. Apakah organisasi sudah terstruktur dengan baik untuk menjalankan
aktivitasnya? Apakah sumber daya sudah tersedia dan terdistribusi
dengan baik?
3. Apakah rencana sudah dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang
bertanggungjawab untuk melaksanakan?
4. Apakah kinerja telah dimonitor dengan menggunakan dasar/kriteria yang
pasti? Apakah penyimpangan dari rencana semula diidentifikasi dan
dianalisis dengan hati-hati? Apakah tindakan koreksi yang tepat waktu
telah dilaksanakan?

Kriteria penilaian reliabilitas data dibagi dalam dua area, yaitu:


1. Proses pengumpulan, perhitungan, dan pelaporan data
94

a. Prosedur yang ada didisain untuk memastikan fairness, dependability,


dan reliability data.
b. Terdapat pengendalian dalam proses pengumpulan dan penghitungan
data untuk memastikan integritas data.
c. Pengendalian yang telah ditetapkan sudah dijalankan.
d. Terdapat dokumentasi yang memadai untuk menentukan integritas data.
2. Kecukupan pelaporan data
a. Data yang dikumpulkan dan dihitung, dibuat dengan dasar yang
konsisten dengan tahun sebelumnya
b. Kewajaran dan reliabilitas data disajikan dengan kriteria tertentu

Audit pada tahap pengenalan dan perencanaan mempersiapkan dokumen:


1. Analitical memorandum berisi identifikasi kelemahan yang material
dalam sistem pengendalian manajemen dan pembuatan rekomendasi
untuk perbaikan atas kelemahan tersebut
2. Planning memorandum dibuat berdasarkan hasil review sistem
pengendalian untuk menentukan sifat, luas, dan waktu pekerjaan audit
berikutnya

Indikator kinerja dapat membantu pemakai laporan dalam menilai kinerja


organisasi yang diaudit.
TAHAPAN AUDIT
Tahapan dalam audit kinerja terdiri dari tiga elemen, yaitu:
1. program results review
2. economy and efficiency review
3. compliance review
Komponen audit adalah
1. identifikasi lingkungan manajemen
2. perencanaan dan tujuan
3. struktur organisasi
4. kebijakan dan praktik
5. sistem dan prosedur
95

6. pengendalian dan metodanya


7. sumber daya manusia dan lingkungan fisik
8. praktik pengelolaan staf
9. analisis fiskal
10. area khusus investigasi

TAHAPAN PELAPORAN
Laporan tertulis bersifat permanen dan sangat penting untuk akuntabilitas
publik. Hal terpenting bahwa laporan tersebut dapat dipahami oleh pihak-
pihak yang menerima dan membutuhkan.

Tiga langkah pengembangan laporan audit, yaitu:


1. preparation
2. review
3. transmission

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan laporan adalah:


1. laporan audit kinerja harus ditulis secara objektif
2. auditor tidak boleh overstate
3. informasi yang disajikan harus disertai suatu bukti yang kompeten
4. auditor hendaknya menulis laporan secara konstruktif, memberikan
pengakuan terhadap kinerja yang baik maupun yang buruk
5. auditor hendaknya mengakomodasi usaha-usaha yang dilakukan
oleh manajemen untuk memperbaiki kinerjanya

Keahlian yang perlu dimiliki dan dikembangkan oleh auditor agar


menghasilkan laporan yang efektif adalah:
1. Keahlian teknis
Keahlian yang dibutuhkan untuk mengorganisasikan atau
menyusun informasi audit menjadi sebuah laporan yang koheren
2. Keahlian manajerial
Keahlian yang dibutuhkan untuk merencanakan,
mengorganisasikan, melaksanakan dan mengendalikan masing-
96

masing tahap audit untuk memastikan hasil akhir yang berkualitas


dan tepat waktu.
3. Keahlian interpersonal
Keahlian untuk menjaga hubungan baik dengan auditee,
kemampuan untuk menyampaikan temuan-temuan negatif menjadi
kesempatan-kesempatan positif sehingga mampu meyakinkan
manajemen atas potensi-potensi yang ada.

Kekhususan laporan audit kinerja terletak pada rekomendasi untuk


perbaikan

Sistematika laporan audit kinerja, terdiri atas:


I. Pendahuluan
a. Umum
b. Surat pengiriman atau memorandum
c. Laporan ringkasan
d. Daftar isi laporan secara keseluruhan
e. Daftar tabel dan gambar
II. Teks
a. Pendahuluan
b. Body atau badan, mencakup:
1) Pengantar masalah (jika perlu)
2) Temuan-temuan
3) Kesimpulan dan rekomendasi
c. Komentar auditee
III. Referensi Masalah
a. Footnotes
b. Lampiran
c. Bibliografi
d. Komentar auditee (jika tidak dimasukkan ke dalam teks)
e. Bahan referensi
97

Langkah-langkah dalam mengembangkan sebuah laporan audit adalah:


1. Menyiapkan temuan-temuan secara individual
2. Mengumpulkan semua referensi yang diperlukan untuk
mendukung teks
3. Menyiapkan teks
4. menyiapkan laporan inti
5. menyiapkan memorandum pengiriman laporan

Temuan audit merupakan building blocks laporan audit, maksudnya


bahwa temuan audit akan disajikan secara tertulis sesuai dengan
permasalahan yang relevan dan material yang ditemukan selama audit, yang
mencakup argumen yang logis dan komplit dan didukung oleh bukti-bukti
yang cukup.

TAHAP PENINDAKLANJUTAN (FOLLOW UP)


Tindak lanjut didisain untuk memastikan/memberikan pendapat apakah
rekomendasi auditor sudah diimplementasikan

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tahap penindaklanjutan dari sisi


auditor adalah:
1. Dasar untuk melakukan follow up adalah perencanaan yang
dilakukan oleh pihak manajemen
2. Pelaksanaan review follow up
3. Batasan review follow up
4. Implementasi rekomendasi
a. Implementasi oleh unit kerja
b. Implementasi oleh eksekutif
c. Peranan auditor dalam implementasi rekomendasi audit
Auditor hanya berperan sebagai pendukung
d. Peranan legislatif dalam implementasi rekomendasi audit
Merupakan otoritas tingkat akhir yang dapat mengambil
tindakan implementasi rekomendasi secara formal dengan
98

mengadopsi peraturan, mosi, dan lain sebagainya. Beberapa


pendekatan implementasi rekomendasi oleh legislatif yaitu
1) Tindakan legislatif secara formal
2) Tindakan legislatif secara informal
3) Tindakan legislatif melalui anggaran
5. Pemeriksaan kembali secara periodik
99

DAFTAR PUSTAKA

Anthony, R,N. And Young, D.W. 1999. Management Control In Nonprofit


Organizations, 6th Ed., Illinois: Irwin

Badan Pemeriksa Keuangan. 1995. Standar Audit Pemerintahan, Jakarta

Devas, Nick. 1989. Financial Local Government in Indonesia, Ohio: Ohio


University Center for International Studies

Ikatan Akuntan Indonesia. 2004. Standar Akuntansi Keuangan per 1 Juni


2004, Jakarta: Salemba Empat

Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. Edisi I Cetakatan 1, Yogyakarta:


Penerbit Andi

Anda mungkin juga menyukai