Anda di halaman 1dari 32

KELOMPOK 7

Ade annatha BCA 116 207


Ardina Ramadhanty BCA 116 170
Cindy Melantari BCA 116 162
Deddy Alphayet BCA 117 291
Epri Ovna Vitaloka BCA 116 329
Estin Vany Noky BCA 116 331
Geofanny BCA 116 213
Jenika Yuniasie Putri BCA 116 271
Kristina BCA 116 322
Miftahur Rozaq BCA 116 154
Muhammad Gunawan BCA 116 161
Nina Lestari BCA 116 160
Ridho Reza Perkasa BCA 116 157
Wy. Angela Srinivasa BCA 116 210
Struktur Audit (umum)
1. Tahap-tahap audit
2. Elemen masing-masing tahap audit
3. Tujuan umum masing-masing Elemen
4. Tugas-tugas tertentu yang diperlukan
untuk mencapai setiap tujuan
Struktur Audit Kinerja
1. Tahap pengenalan & perencanaan
2. Tahap Pengauditan
3. Tahap Pelaporan
4. Tahap Penindaklanjutan
Struktur Audit Kinerja &
Elemen
Tahap Elemen
Pengenalan & - Survei pendahuluan
perencanaan - Review Sistem Pengendalian
Manajemen
Pengauditan - Review Hasil-Hasil Program
- Review Ekonomi
- Review Kepatuhan

Pelaporan - Persiapan laporan


- Review & revisi
- Pengiriman dan peyajian laporan

Follow-up - Desain Follow-up


- Investigasi
- Pelaporan
Pengenalan & Perencanaan
 Survei pendahuluan
Upaya untuk memperoleh gambaran
akurat tentang lingkungan organisasi yang
di audit

 Review Sistem Pengendalian


Manajemen
1. Menganalisis sistem manajemen organisasi
2. Membandingkan dengan model yang ada
3. Mencatat dugaan terhadap setiap ketidakcocokan
Kriteria Realibilitas Data
1. Proses pengumpulan, perhitungan, dan pelaporan data
◦ prosedur yang ada didesain untuk memastikan fairness,
dependability, dan reliability
◦ Terdapat pengendalian dalam proses pengumpulan dan
perhitungan data untuk memastikan integritas data
◦ Pengendalian yang telah ditetapkan sudah dijalankan
◦ Terdapat dokumentasi yang memadai untuk menentukan integritas
data

2. Kecukupan pelaporan data


◦ Data yang dikumpulkan dan dihitung, dibuat dengan dasar yang
konsisten dengan tahun sebelumnya
◦ Kewajaran dan realibitas data disajikan dengan kriteria tertentu
Dokumen yang disiapkan

 Memorandum analitis
berisi identifikasi kelemahanyang material
dalam SPM dan pembuatan rekomendasi
untuk perbaikan kelemahan tsb.
 Memorandum perencanaan
dibuat berdasarkan hasil review sistem
pengendalian untuk menentukan sifat,
luas,dan waktu untuk pekerjaan audit berikut
Contoh Kriteria Audit
No Kriteria Kriteria audit
1 Penetapan tujuan Tujuan masing-masing unit organisasi yang
menggambarkan kontribusi dari masing2
unit terhadap organisasi secara keseluruhan
harus ditetapkan konsisten dg kebutuhan
dan dirangking sesuai dg prioritas
2 Penetapan strategi Strategi untuk mencapai tujuan harus
ditetapkan dan program-program disusun
berdasarkan strategi yg telah dibuat
3 Kelengkapan dan Rentang pengendalian dalam sebuah
keseimbangan organisasi harus lengkap dan seimbang
pengendalian diantara aktivitas-aktivitas organisasi yang
banyak jumlahnya dan sangat kompleks
4 Kualifikasi manajemen Orang-orang yang duduk diposisi
manajemen harus mempunyai kemampuan
yang cukup untuk melaksanakan tugas dan
tanggungjawabnya
No Kriteria Kriteria audit
5 Job Desriptions Job description harus dikembangkan untuk
seluruh posisi dalam organisasi untuk
memudahkan komunikasi, koordinasi, dan
memastikan tanggung jawab masing2 posisi
6 Perencanaan Perencanaan harus menetapkan hasil yang
ingin dicapai, kapan akan dilaksnakan,
jumlah dana yang diperlukan, dan standar
pelaksanaan
7 Evaluasi Kinerja - Seluruh karyawan dievaluasi secara periodik
Karyawan dan diinformasikan hasil mereka
- Sistem evaluasi harus didasarkan pada atribut-
atribut yang paling efektif dalam mendukung
pencapaian tujuan evaluasi
No Kriteria Kriteria audit
8 SPM untuk a. Ada standar untuk mengukur produktivitas masing2
produktivitas dept. /fungsi :
– Tkt jasa yg diharapkan dapat disediakan oleh masing2 dept/fungsi
– Kualitas jasa yg diharapkan dapat dicapai
– Jumlah output yang ingin dicapai
– Biaya untuk mencapai output yg diinginkan
b. Indikator untuk mengukur produktivitas masing2
dept./fungsi harus ditetapkan
c. Perbandingan antara kinerja yang telah dicapai dengan
standar yang telah ditetapkan dilaporkan secara
periodik
d. Penyebab terjadinya penyimpangan diidentifikasi dan
dianalisa untuk mengambil tindakan koreksi yang tepat
e. Sistem bagi prosedur dan praktek untuk
menyampaikan informasi tentang produktivitas
ditetapkan untuk memastikan informasi yg akurat,
lengkap dan tepat waktu
No Kriteria Kriteria audit
9 Garis wewenang dan Garis wewenang dan tanggung jawab dalam
tanggung jawab organisasi harus ditetapkan dengan jelas, tidak
terduplikasi, dan ditetapkan secara logis dan
konsisten
10 Pelaksanaan dan Pelaksanaan, koordinasi dan pembatasan
pengendalian kegiatan tindakan disesuaikan dengan rencana yang
telah ditetapkan untuk mencapai tujuan
Tahapan Audit Kinerja

 Telaah hasil-hasil program


 Telaah ekonomi dan efisiensi
 Telaah kepatuhan
Komponen Audit
1. Identifikasi lingkungan manajemen
2. Perencanaan dan tujuan
3. Struktur organisasi
4. Kebijakan dan praktik
5. Sistem dan prosedur
6. Pengendalian dan metode pengendalian
7. SDM dan lingkungan fisik
8. Praktik pengelolaan staf
9. Analisis fiskal
10. Area khusus investigasi
Tahapan Pelaporan
1. Persiapan Auditor mulai mengembangkan temuan-
Preparation temuan audit, menggabungkan temuan-
temuan tsb menjadi sebuah laporan yang
koheren dan logis, serta menyiapkan bukti-
bukti pendukung dan dokumentasi yang
diperlukan
2. Penelaahan Tahap analisis kritis terhadap laporan
Review tertulis yang dilakukan oleh staf audit,
review, dan komentar atas laporan
diberikan oleh pihak manajemen/auditee

3. Pengiriman Persiapan tertulis sebuah laporan yang


transmission permanen agar dapat dikirim kelembaga
yang memberi tugas untuk mengaudit dan
kepada auditee
Hal yang perlu diperhatikan dalam
penulisan laporan audit kinerja

1. Laporan audit kinerja harus ditulis secara objektif


2. Auditor tidak boleh terlalu overstate
3. Informasi yang disajikan harus disertai suatu bukti
yang kompeten
4. Auditor hendaknya menulis laporan secara
konstruktif, memberikan pengakuan terhadap
kinerja yang baik maupun kinerja yang buruk
5. Auditor hendaknya mengakomodasi usaha-usaha
yang dilakukan oleh manajemen untuk
memperbaiki kinerjanya
Keahlian yang perlu dimiliki auditor
 Keahlian teknis
keahlian yang dibutuhkan untuk mengorganisasikan/menyusun
informasi audit menjadi sebuah laporan koheren

 Keahlian manajerial
keahlian yang dibutuhkan untuk merencanakan,
mengorganisasikan, melaksanakan dan mengendalikan masing-
masing tahap audit untuk memastikan hasil akhir yang berkualitas
dan tepat waktu

 Keahlian interpersonal
Keahlian untuk menjaga hubungan baik dengan auditee,
kemampuan untuk menyampaikan temuan-temuan negatif
menjadi kesempatan-kesempatan positif sehingga mampu
meyakinkan manajemen atas potensi-potensi yang ada
Laporan Audit Kinerja
I. Pendahuluan
a. Umum
b. Surat Pengiriman atau memorandum
c. Laporan Ringkasan
d. Daftar isi Laporan secara keseluruhan
e. Daftar Tabel dan Gambar
II. Teks
a. Pendahuluan
b. Badan, mencakup :
1) pengantar masalah (bila perlu)
2) Temuan-temuan
3) Kesimpulan dan rekomendasi
c. Komentar auditee
III. Referensi Masalah
a. Footnotes
b. Lampiran
c. Bibliografi
d. Komentar auditee (jika tidak dimasukan ke dalam teks)
e. Bahan referensi
Langkah-Langkah Pengembangan
Laporan Audit

1. Menyiapkan temuan-temuan secara individual


2. Mengumpulkan semua referensi yang diperlukan
untuk mendukung terks
3. Menyiapkan teks
4. Menyiapkan laporan inti
5. Menyiapkan memorandum pengiriman laporan
Tahap Peningaklanjutan
Tindak lanjut didisain untuk memastikan/ memberikan
pendapat apakah rekomendasi auditor sudah
diimplementasikan Tahap-tahap :
1. Dasar untuk melakukan follow-up
2. Pelaksanaan review follow-up
3. Batasan review follow-up
4. Implementasi rekomendasi
Implementasi Rekomendasi
 Implementasi oleh unit kerja
 Implementasi oleh Eksekutif
 Peranan auditor dalam mengiplementasian
rekomendasi audit
 Peranan legislatif dalam
mengiplementasian rekomendasi audit
 Pemeriksaan kembali secara periodik
Implementasi Rekomendasi Legislatif

 Tindakan legislatif secara Formal


 Tindakan legislatif secara Informal
 Tindakan legislatif melalui anggaran
LATAR BELAKANG
Audit kinerja terhadap pengelolaan sarana, prasarana, dan kualifikasi tenaga
pendidik SD dan SMP pada Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru menuntut auditor
untuk melakukan pengujian data secara langsung ke SD dan SMP di Kota
Pekanbaru. Namun, belum semua sekolah di wilayah Kota Pekanbaru didukung
akses jalan yang memadai, kondisi ini mengakibatkan keterbatasan bagi auditor
untuk melakukan pengujian terhadap seluruh sekolah yang ada di Kota Pekanbaru.
Keterbatasan tersebut mengharuskan auditor mengambil kesimpulan berdasarkan
pengujian secara sampling. Dengan demikian, auditor harus mampu menetapkan
jumlah sampel, memperoleh data, dan menguji validitas data agar dapat mengambil
kesimpulan secara tepat. Audit kinerja merupakan jenis audit yang masih relatif
baru bagi BPK RI Perwakilan Provinsi Riau. Hal tersebut menyebabkan BPK RI
Perwakilan Provinsi Riau belum memiliki perangkat pendukung secara lengkap,
antara lain belum tersedianya auditor yang memiliki spesialisasi untuk melakukan
audit kinerja. Pendidikan dan pelatihan (diklat) audit kinerja yang diadakan BPK RI
juga masih sangat terbatas sehingga jumlah auditor yang memiliki kompetensi
untuk melakukan audit kinerja masih sangat terbatas.
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana auditor menentukan area kunci dalam
pelaksanaan audit kinerja BPK RI Perwakilan
Provinsi Riau pada Dinas Pendidikan Kota
Pekanbaru Tahun Anggaran 2009 ?
2. Bagaimana auditor memperoleh dan menguji
bukti/data dalam pelaksanaan audit kinerja pada
Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru Tahun Anggaran
2009 ?
3. Apakah auditor yang melakukan audit kinerja pada
Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru Tahun Anggaran
2009 memiliki kompetensi untuk melakukan audit
kinerja ?
HASIL PENELITIAN
a. Penentuan Area Kunci
1) Pengujian Kualitas SPI
Berdasarkan standar pelaksanaan audit
kinerja, pengujian kualitas SPI suatu entitas dapat
dilakukan dengan menguji hal-hal sebagai berikut :
1. Menguji efektivitas dan efisiensi operasional
program
2. Menguji validitas dan keandalan data
3. Menguji kepatuhan terhadap peraturan
perundang-undangan
4. Menguji pengamanan terhadap sumber daya
Berdasarkan data yang diperoleh, hal-hal yang
dilakukan oleh auditor dalam melakukan
pengujian kualitas SPI Dinas Pendidikan Kota
Pekanbaru adalah sebagai berikut:
(a) Menguji efektivitas dan efisiensi operasional
program
(b) Menguji validitas dan keandalan data
(c) Menguji kepatuhan terhadap peraturan
perundang-undangan
(d) Menguji pengamanan terhadap sumber daya
2) Pengujian Pengaruh Perundang-undangan
yang Signifikan
Berdasarkan standar pelaksanaan audit kinerja,
metode pengujian terhadap pengaruh peraturan
perundang-undangan yang signifikan adalah sebagai
berikut :
1. Mengidentifikasi aspek-aspek pada setiap
program/kegiatan yang diperiksa sesuai tujuan
pemeriksaan.
2. Mengidentifikasi ketentuan peraturan perundang-
undangan yang terkait langsung dengan aspek-aspek
pada setiap program tersebut.
3. Mengidentifikasi kemungkinan penyimpangan
ketentuan peraturan perundangundangan yang
mungkin berpengaruh signifikan terhadap tujuan
pemeriksaan.
3) Pengujian Potensi Kecurangan (fraud)

Berdasarkan standar pelaksanaan audit kinerja,


terdapat beberapa acuan yang dapat digunakan oleh auditor
untuk mengindikasikan kecurangan yaitu:
Manajemen tidak mampu dalam menerapkan pengendalian
internal yang ada;
1. Pemisahan tugas tidak jelas terutama dalam tugas
pengendalian dan pengamanan
2. sumber daya;
3. Adanya transaksi yang tidak lazim;
4. Pegawai cenderung menolak untuk libur atau promosi;
5. Dokumen-dokumen hilang atau tidak jelas, atau
manajemen menunda memberikan informasi tanpa
alasan yang jelas;
6. Informasi yang salah dan membingungkan;
7. Temuan atas hasil audit sebelumnya mengenai kegiatan-
kegiatan yang perlu dipertanyakan atau bersifat kriminal.
4) Pemilihan Area Kunci

Berdasarkan standar pelaksanaan audit


kinerja, terdapat empat pertimbangan bagi
auditor untuk memilih area kunci, yaitu:
1. Resiko terhadap manajemen
2. Signifikansi masalah
3. Dampak audit
4. Auditabilitas
2) Pengujian Bukti/Data Audit

Berdasarkan standar pelaksanaan audit kinerja, bukti


audit harus memenuhi sifat sebagai berikut:
a) Bukti harus cukup untuk mendukung temuan audit,
yaitu bukti yang jumlahnya (kuantitas) dapat
meyakinkan seseorang bahwa temuan audit adalah valid
dan dapat diandalkan. Apabila mungkin, untuk
menentukan cukup tidaknya bukti audit bisa digunakan
metode statistik;
b) Bukti harus kompeten, yaitu bukti valid atau sah dan
dapat diandalkan serta sesuai dengan fakta atau keadaan
sebenarnya. Faktor yang harus dipertimbangkan untuk
menilai kompetensi suatu bukti adalah keakuratan,
ketepatan waktu, keaslian dan
c) meyakinkan;
d) Bukti harus relevan, yaitu bukti yang mempunyai
hubungan logis atau masuk akal dan mempunyai arti
yang penting bagi temuan audit.
c. Kompetensi Auditor
1) Kemampuan Kolektif untuk Melakukan Audit
Kinerja
Berdasarkan standar pelaksanaan audit kinerja,
auditor harus memiliki kompetensi kolektif, meliputi:
1. Pengetahuan tentang standar audit kinerja serta
memiliki latar belakang pendidikan, keahlian dan
pengalaman untuk menerapkan pengetahuan
tersebut dalam audit yang dilaksanakan;
2. Pengetahuan umum tentang lingkungan entitas,
program, dan kegiatan entitas yang diaudit;
3. Kemampuan dalam berkomunikasi secara lisan
maupun tulisan dengan jelas dan efektif;
4. Keterampilan yang memadai untuk audit yang
dilaksanakan.
2) Penyediaan Profil Auditor

Berdasarkan standar pelaksanaan audit kinerja,


Sub Bagian Sekretariat Kepala Perwakilan (Subagset
Kalan) mempersiapkan data profil auditor yang
berkaitan dengan kompetensi, independensi, dan data
lainnya. Data tersebut digunakan untuk bahan
pertimbangan pejabat struktural dalam mengusulkan
secara berjenjang auditor yang akan ditugaskan dalam
audit kinerja.
Berdasarkan data yang diperoleh, sampai dengan
pelaksanaan audit kinerja pada Dinas Pendidikan Kota
Pekanbaru TA 2009, Sub Bagian Sekretariat Kepala
Perwakilan (Subagset Kalan) belum menyelenggarakan
profil auditor, sehingga penyusunan tim audit dilakukan
dengan pemilihan secara langsung oleh Kepala Sub
Auditorat berdasarkan pemahamannya secara pribadi
terhadap masing-masing auditor.
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis dan pembahasan sebagaimana dipaparkan dimuka,
dapat disimpulkan bahwa :
1. Penentuan area kunci pada pelaksanaan audit kinerja di Dinas
Pendidikan Kota Pekanbaru Tahun Anggaran 2009 yang dilakukan BPK
RI Perwakilan Provinsi Riau sebagian besar telah dilakukan sesuai
dengan standar pelaksanaan audit kinerja. Namun, terdapat satu tahap
yaitu pengujian peraturan perundang-undangan yang signifikan yang
belum dilakukan secara optimal, karena dalam mengidentifikasi area
kunci auditor belum sepenuhnya melakukan pengujian sesuai standar
pelaksanaan audit kinerja.
2. Pengumpulan dan pengujian bukti audit pada pelaksanaan audit
kinerja di Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru Tahun Anggaran 2009
yang dilakukan BPK RI Perwakilan Provinsi Riau telah diterapkan
dengan baik sesuai dengan standar pelaksanaan audit kinerja.
3. Dalam pelaksanaan audit kinerja di Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru
Tahun Anggaran 2009, auditor yang ditugaskan belum seluruhnya
memiliki pengalaman yang memadai untuk melakukan audit kinerja
dan belum tersedianya profil auditor sebagai acuan dalam penyusunan
tim audit.

Anda mungkin juga menyukai