Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH AKUTANSI SEKTOR PUBLIK

PROSES AUDIT KINERJA


BAB 12
Dosen Pengampu:
Maya Widyana Dewi

Disusun oleh:
Ambita Adyanning Putri
2019SA006
Eko Dewi Saputri 2019SA052
Ervina Reza Nurshara 2019SA057
Fitria Ganes Ariandini 2019SA061
Miski Nur Hidayati 2019SA096

Institut Teknologi Bisnis Aas Indonesia


Jln. Slamet Riyadi No.361, Windan, Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo,
Jawa Tengah 5716
Pada dasarnya, struktur audit adalah sama, hal yg membedakan adalah spesific
tasks pada tiap tahap audit yg menggambarkan kebutuhan dari masing-masing
audit.
Secara umum, struktur audit terdiri atas:
1.    Tahap-tahap audit
2.    Elemen masing-masing tahap audit
3.    Tujuan umum masing-masing elemen &
4.    Tugas-tugas  yang diperlukan untuk mencapai setiap tujuan

Audit kinerja merupakan perluasan dari audit keuangan dalam hal tujuan &
prosedumya. Berdasarkan kerangka umum struktur audit di atas, dapat
dikembangkan struktur audit kinerja yang terdiri atas:
1.    familiarization and planning phase
2.    audit phase
3.    reporting phase
4.    follow-up phase

TAHAP ELEMEN
familiarization and planning phase ♫   survei pendahuluan

♫   Review SPM
audit phase ♫   Review hasil-hasil program

♫   Review ekonomi

♫   Review kepatuhan
reporting phase ♫   Persiapan laporan

♫   Review dan revisi

♫   Pengiriman dan penyajian laporan


follow-up phase ♫   Desain follow up
♫   Investigasi

♫   Pelaporan

TAHAP PENGENALAN & PERENCANAAN

Tahap pengenalan & perencanaan terdiri dari dua elemen:


1.     survei pendahuluan, bertujuan untuk menghasilkan research plan  yang detail
yang dapat membantu auditor dalam mengukur kinerja
2.     review SPM, bertujuan untuk mengembangkan temuan berdasarkan
perbandingan antara kinerja & kriteria yg telah ditetapkan sebelumnya.

Preliminary Survey
Auditor akan berupaya untuk memperoleh gambaran yang akurat
tentang lingkungan organisasi yang diaudit, terutama berkaitan dengan
1.     struktur & operasi organisasi
2.     lingkungan manajemen
3.     kebijakan, standar & prosedur kerja

Deskripsi tersebut akan membantu auditor untuk:


1.     menentukan tujuan audit & rencana audit secara detail
2.     memanfaatkan sumber daya yang ada untuk hal-hal yang sifatnya material
3.     mendisain tugas secara efisien & menghindari kesalahan

Control System Review


1.     Pada audit keuangan, audit dimulai dengan review  & evaluasi terhadap SPI
terutama yang berkaitan dengan prosedur akuntansinya
2.     Pada audit kinerja, auditor harus menelaah SPM untuk menemukan
kelemahan pengendalian yang signifikan agar menjadi perhatian manajemen &
untuk waktu pekerjaan pemeriksaan berikutnya

3.     SPM memberikan gambaran tentang metoda & prosedur yang digunakan


oleh organisasi untuk mengendalikan kinerjanya

4.     Pengendalian manajemen bertujuan untuk memastikan bahwa tujuan


organisasi dicapai secara ekonomis, efisien, & sesuai dengan hukum &
peraturan yang berlaku.

Tiga langkah prosedur audit yang dilakukan pada review  sistem pengendalian:


1.     Menganalisis sistem manajemen organisasi
2.     Membandingkannya dengan model yang ada.
3.     Mencatat dugaan terhadap setiap ketidakcocokan/ketidaksesuaian
Kriteria penilaian reliabilitas data dibagi dalam dua area, yaitu:
1.     Proses pengumpulan, perhitungan, dan pelaporan data
a.     Prosedur yang ada didesain untuk memastikan fairness, dependability, &
reliability data.
b.     Terdapat pengendalian dalam proses pengumpulan dan penghitungan data
untuk memastikan integritas data.
c.      Pengendalian yang telah ditetapkan sudah dijalankan.
d.     Terdapat dokumentasi yang memadai untuk menentukan integritas data.
2.     Kecukupan pelaporan data
a.     Data yang dikumpulkan dan dihitung, dibuat dengan dasar yang konsisten
dengan tahun sebelumnya
b.     Kewajaran dan reliabilitas data disajikan dengan kriteria tertentu
Audit pada tahap pengenalan dan perencanaan mempersiapkan dokumen:
1.     Analitical memorandum berisi identifikasi kelemahan yang material dalam
sistem pengendalian manajemen dan pembuatan rekomendasi untuk
perbaikan atas kelemahan tersebut
2.     Planning memorandum dibuat berdasarkan hasil review sistem pengendalian
untuk menentukan sifat, luas, dan waktu pekerjaan audit berikutnya

Indikator kinerja dapat membantu pemakai laporan dalam menilai kinerja


organisasi yang diaudit.

TAHAPAN AUDIT

Tahapan dalam audit kinerja terdiri dari tiga elemen, yaitu:


1.     program results review
2.     economy and efficiency review
3.     compliance review

Komponen audit adalah


1.     identifikasi lingkungan manajemen
2.     perencanaan dan tujuan
3.     struktur organisasi
4.     kebijakan dan praktik
5.     sistem dan prosedur
6.     pengendalian dan metodanya
7.     sumber daya manusia dan lingkungan fisik
8.     praktik pengelolaan staf
9.     analisis fiskal
10.      area khusus investigasi
TAHAPAN PELAPORAN

Laporan tertulis bersifat permanen dan sangat penting untuk akuntabilitas


publik. Hal terpenting bahwa laporan tersebut dapat dipahami oleh pihak-
pihak yang menerima dan membutuhkan.

Tiga langkah pengembangan laporan audit, yaitu:


1.     preparation
2.     review
3.     transmission
                       
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan laporan adalah:
1.     laporan audit kinerja harus ditulis secara objektif
2.     auditor tidak boleh overstate
3.     informasi yang disajikan harus disertai suatu bukti yang kompeten
4.     auditor hendaknya menulis laporan secara konstruktif, memberikan
pengakuan terhadap kinerja yang baik maupun yang buruk
5.     auditor hendaknya mengakomodasi usaha-usaha yang dilakukan oleh
manajemen untuk memperbaiki kinerjanya

Keahlian yang perlu dimiliki dan dikembangkan oleh auditor agar menghasilkan
laporan yang efektif adalah:
1.     Keahlian teknis
Keahlian yang dibutuhkan untuk mengorganisasikan atau menyusun informasi
audit menjadi sebuah laporan yang koheren
2.     Keahlian manajerial
Keahlian yang dibutuhkan untuk merencanakan, mengorganisasikan,
melaksanakan dan mengendalikan masing-masing tahap audit untuk
memastikan hasil akhir yang berkualitas dan tepat waktu.
3.     Keahlianinterpersonal
Keahlian untuk menjaga hubungan baik dengan auditee, kemampuan untuk
menyampaikan temuan-temuan negatif menjadi kesempatan-kesempatan
positif sehingga mampu meyakinkan manajemen atas potensi-potensi yang
ada.

Kekhususan laporan audit kinerja terletak pada rekomendasi untuk perbaikan

Sistematika laporan audit kinerja, terdiri atas:


I.       Pendahuluan
a.     Umum
b.     Surat pengiriman atau memorandum
c.      Laporan ringkasan
d.     Daftar isi laporan secara keseluruhan
e.     Daftar tabel dan gambar
II.     Teks
a.     Pendahuluan
b.     Body atau badan, mencakup:
1)          Pengantar masalah (jika perlu)
2)          Temuan-temuan
3)          Kesimpulan dan rekomendasi
c.      Komentar auditee
III.  Referensi Masalah
a.     Footnotes
b.     Lampiran
c.      Bibliografi
d.     Komentar auditee (jika tidak dimasukkan ke dalam teks)
e.     Bahan referensi

Langkah-langkah dalam mengembangkan sebuah laporan audit adalah:


1.     Menyiapkan temuan-temuan secara individual
2.     Mengumpulkan semua referensi yang diperlukan untuk mendukung teks
3.     Menyiapkan teks
4.     menyiapkan laporan inti
5.     menyiapkan memorandum pengiriman laporan

Temuan audit merupakan building blocks  laporan audit, maksudnya bahwa


temuan audit akan disajikan secara tertulis  sesuai dengan permasalahan yang
relevan dan material yang ditemukan selama audit, yang mencakup argumen
yang logis & komplit dan didukung oleh bukti-bukti yang cukup.

TAHAP PENINDAKLANJUTAN (FOLLOW UP)

Tindak lanjut didisain untuk memastikan/memberikan pendapat apakah


rekomendasi auditor sudah diimplementasikan

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tahap penindaklanjutan dari sisi auditor
adalah:
1.     Dasar untuk melakukan follow up  adalah perencanaan yang dilakukan oleh
pihak manajemen
2.     Pelaksanaan review follow up
3.     Batasan review follow up
4.     Implementasi rekomendasi
a.     Implementasi oleh unit kerja
b.     Implementasi oleh eksekutif
c.      Peranan auditor dalam implementasi rekomendasi audit
Auditor hanya berperan sebagai pendukung
d.     Peranan legislatif dalam implementasi rekomendasi audit
Merupakan otoritas tingkat akhir yang dapat mengambil tindakan
implementasi rekomendasi secara formal dengan mengadopsi peraturan,
 mosi, dlsb.

Beberapa pendekatan implementasi rekomendasi oleh legislatif yaitu


1.     Tindakan legislatif secara formal
2.     Tindakan legislatif secara informal
3.     Tindakan legislatif melalui anggaran
5.     Pemeriksaan kembali secara periodik

Anda mungkin juga menyukai