PENYUSUNAN DRAF
LAPORAN HASIL
PEMERIKSAAN
Kelompok 5 Chres sahuleka (2017-30-353)
Anjani niswati sabilla attamimi (2017-30-063) Felix D.L Leurufna (2017-30-036)
Armilla masyita sahan (2017-30-161) Yandry S lestuny (2017-30-326)
Fira anjani putri (2017-3-0-125) Abraham R.L Lawalata (2017-30-387)
Mimi ramli (2017-30-191) Alwi talla(2017-30-
Teori komunikasi temuan dan penyusunan draf
laporan hasil pemeriksaan
Teori komunikasi temuan
Tujuan pembicaraan awal tentang daftar temuan
Tujuan dari pembicaraan awal mengenai temuan audit tersebut adalah:
1. Konfirmasi temuan audit dengan klien
2. Mengetahui tanggapan klien artas daftar temuan audit
3. Menghindari kesalahpahaman atau perbedaan interprestasi fakta
4. Memperkuat hubungan kemitraan antara tim audit dengan klien
Pihak-pihak yang terlibat dalam pembicaraan awal tentang daftar temuan
Pembicaraan awal tentang daftar temuan audit melibatkan pihak tim auditor, klien atau manajemen organisasi yang diaudit, dan pihak-pihak lain yang
berkaitan dengan hasil audit. Tim audit terdiri dari seorang kepala subdirektorat audit atau kepala bidang audit, seorang pengawas mutu audit, seorang
pengendali tekhnis audit, seorang ketua auditor, seseorang atau lebih auditor
Materi pada pembicaraan awal tentang daftar temuan audit adalah pemaparan temuan audit.
a) Pengendalian internal
Daftar temuan biasanya di bicarakan pada tahap komunikasi pada akhir pelaksanaan audit
sebelum penyusunan laporan hasil audit di lakukan. Target dari pembicaraan tentang daftar
temuan audit ini adalah tercapainya kesepahaman tentang intepretasi data yang di peroleh tim
audit, dan persetujuan dari klien atas semua temuan audit yang di peroleh auditor atau tim
audit.
Teori penyusunan draf laporan hasil
pemeriksaan
Pengertian kesimpulan hasil pemeriksaan
Kesimpulan hasil pemeriksaan dibuat oleh auditor pada tahap akhir audit.
Kesimpulan hasil pemeriksaan memuat temuan audit, pernyataan auditor dan rekomendasi auditor terhadap organisasi yang diaudit
Titik kritis kesimpulan hasil pemeriksaan
Laporan hasil audit atau pemeriksaan sebaiknya mengungkapkan beberapa hal berikut:
1) Hal-hal yang masih menjadi masalah dan belum dapat diselesaikan sampai saat audit terakhir
2) Pengakuan terhadap prestasi kerja klien, hasil perbaikan yang telah dilaksanakan dan terutama bila perbaikan ini dapat diterapkan pada
bagian lain
3) Rekomendasi tindak lanjut bila memang ada hal-hal yang perlu dilakukan perbaikan pada proses kerja klien
4) Dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara pimpinan klien dan auditor internal mengenai hasil temuan dan kesimpulan hasil audit
maka perbedaan pendapat tersebut harus juga diungkapkan dalam laporan hasil audit
Kualitas laporan hasil pemeriksaan
Kualitas laporan audit dilakukan untuk memverifikasi efektifitas system manajemen mutu.
laporan audit yang berkualitas seharusnya dihasilkan dari proses pelaksanaan audit yang dapat
menunjukan kesesuaian dengan proses yang diperlukan, untuk menilai seberapa berhasil proses
telah dilaksanakan, untuk menilai efektifitas setiap mencapai tingkat target yang ditetapkan,
memberikan bukti mengenai pengurangan dan penghapusan masalah sebagai alat manajemen
untuk mencapai perbaikan yang berkeseimbangan dalam suatu organisasi.
Sistem komunikasi temuan dan penysunan
draf laporan hasil pemeriksaan
Sistem komunikasi temuan haisl pemeriksaan
Dengan keterampilan komunikasi yang baik, pelaksaan audit akan berjalan secara efektif dan
efisien, dalam hal:
1. memperoleh data dan informasi yang diperlukan dalam pengujian audit.
2. mengendalikan dan mengoordinasi kegiatan-kegiatan tim audit.
3. meningkatkan kualitas audit.
4. memperbaiki citra audit internal.
Sistem satu arah
Sistem komunikasi satu arah mengisyaratkan penyampaian dari searah dari satu pihak (seorang atau kelompok)
kepada pihak lainnya ( seorang atau kelompok) baik secara langsung maupun melalui media. Sistem satu arah
menunjukan sekap aktif dari salah satu pihak yang dianggap pasif oleh pihak yang lain.
Diantara kedua belah pihak harus ada two-communications atau komunikasi dua arah atau komunikasi timbal balik,
untuk itu diperlkan adanya kerja sama yang dihadapkan unutk mencapai cita-cita, baik cita-cita pribadi, maupun
kelompok, untuk mencapai tujuan satu organisai. Kerjasama tersebut terdiri dari berbagau maksud yang meliputi
hubungan social/kebudayaan.
Sistem penyusunan draf laporan hasil pemeriksaan
sebuah laporan hasil audit yang baik akan memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. mengemukakan hal yang menurut pertimbangan auditor cukup penting untuk dilaporkan.
b. pelaporan diselesaikan dalam waktu yang tapat dan disusun sesuai dengan minat serta kebutuhan penerimaan
laporan.
c. Ketepatan laporan dan kecukupan bukti pendukung
d. Bersifat menyakinkan pihak penerima laporan, khususnya terkait temuan, kesimpulan dan rekomendasi.
e. Laporan hasil sudit harus menyajikan temuan-temuan secara objektif tanpa prasanga, sehingga memberikan
perspektif yang tepat.
f. Pelapor harus disajikan sejelas dan sesederhana mungkin
g. Laporan pemeriksaan sebaiknya ringkas, tidak boleh terlalu banyak dibebani rincian yang tidak secara jelas
berhubungan dengan pesan yang ingin disampaikan, karena hal ini dpat mengalihkan perhatian pembaca
h. Laporan hasil pemeriksaan harus lengkap.
i. Laporan hasil audit harus disusun dengan nada konstruktif, sehingga membangkitkan reaksi positif pembaca
Siklus komunikasi temuan dan penyusunan
draf laporan hasil pemeriksaan
Siklus komunikasi temuan hasil pemeriksaan
1. Pemaparan
daftar
temuan audit
2. Konfirmasi
4. Kesimpulan
dan diskusi
pembicaraan
3. Tanggapan
auditee atas
daftar
temuan
Siklus penyusunan draf laporan hasil pemeriksaan
Siklus penyusunan
Adapun rangkaian aktifitas yang membentuk siklus penyusunan laporan hasil audit adalah:
a. Ekspos hasil pemeriksaan meliputi:
1. Paling lambat satu minggu setelah selesai melakukan pemeriksaan regular, tim audit lanjut melakukan ekspos hasil
pemeriksaan
2. Inspektur wilayah menyerahkan konsep laporan hasil pemeriksaan (LHP) tiga hari sebelum dilaksanakan kegiatan
ekspos kepada sekretasis inpetorat jendral
3. Ekspos konsep laporan hasil pemeriksaan oleh tim pemeriksa dipimpin inspektur wilayah menyanggah terdiri dari para
pejabat pengawas pemerintah, kelompok kerja bidang pengwasan, kepala bagian dan kepala sub bagian terkait
4. Penyanggah dalam ekspos harus memenuhi kuorum (50% + 1), bila tidak memenuhi kuorum, ekspos pada kesempatan
berikutnya dengan maksimal penundaan dua kali
5. Bagian evaluasi laporan pengawan membuat notulen ekspos sebagai bahan perbaikan konsep laporan hasil
pemeriksaan yang harus dilaksanakan oleh tim pemeriksa.
b. Penyusunan laporan hasil pemeriksaan
Paling lambat 15 hari setelah selesai melakukan pemeriksaan reguiler, tim pemeriksa wajib menyelesaikan laporan hasil peemriksaan yang
telah diperbaiki sesuai hasil ekspos serta nota dinas inspektur wilayah kepada inspektur jenderal, konsep notadinas inspektur jenderal
kepada menteri dan petunjuk menteri kepada kepala daerah atau pimpinan komponen.
Draf lapopran hasil pemeriksaaan disusun melalui tiga tahap sebagai berikut:
a. Membuat outline
b. Membuat draf
c. revisi
Siklus tanggapan
Siklus tanggapan berlkaitan dengan tanggapan klien terhadap temuan audit yang diperoleh auditor. Siklus tanggapan ini
dimulai dengan pemberian tanggapan klien terhadap temuan audit. Apabila temuan audit tersebut dianggap sesuai dengan
kondisi organisasi yang sebenarnya dan klien setuju dengan semua temuan audit yang dinyatakan dengan
Dalam pernyataan standar pelaporan tambahan ke-4 disebutkan bahwa “laporan hasil pemeriksaan yang memuat adanya
kelemahan dalam pengendalian internal, kecurangan, penyimpangan dari ketentuan peraturan perundang-undangan, dan
ketidakpatuhan harus dilengkapi tanggapan dari pimpinan atau pejabat yang bertanggung jawab pada entitas yang
diperiksa mengenai temuan dan rekomendasi serta tindakan koreksi yang direncanakan”.
Tekhnik komunikasi temuan dan
penyusunan draf laporan hasil pemeriksaan
Tekhnik komunikasi pemahaman auditor atas objek audit
Auditor harus mengkomunikasikan dengan atasan pengelolah objek atau pemberi tugas audit tentang pemahamannya
terhadap berbagai program/aktivitas objek audit untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman
Komunikasi selama pemeriksaan pelaksanaan audit bertujuan untuk mengetahui apakah tim audit :
b. Untuk memperoleh tanggapan dan persetujuan final dari pengendali tekhnis bahwa seluruh temuan audit itu objektif dan
c. Untuk memastikan bahwa kertas kerja audit telah disusun secara memadai dan substansi kertas kerja auditnya cukup sebagai
Presentasi
Presentasi adalah penyampaian pesan berupa ide atau gagasan kepada khalayak atau sekelompok orang. Pembicaraan awal
tentang daftar temuan dengan tekhnik presentasi chart, matriks daftar temuan dapat menyampaikan pesan secara verbal dan
nonverbal.
Diskusi
Tekhnik diskusi dapat digunakan dalam permbicaraan awal tentang daftar temuan audit. Tujuan dari penerapan tekhnik
diskusi dalam pmbicaraan awal tentang daftar temuan audit adalah agar tercapai kesamaan pandangan tentang temuan
audit dan kesepakatan tentang temuan audit yang akhirnya menjadi dasar dalam penyusunan laporan hasil audit.