Anda di halaman 1dari 8

1.

Kegiatan konsultansi dan assurance independen yang dirancang untuk memberikan nilai tambah
dan perbaikan operasi organisasi, disebut:
a. Audit operasional
b. Internal Audit
c. Audit kinerja
d. Audit tujuan tertentu
2. Auditor internal yang terbebas dari segala kondisi yang mengancam kemampuannya dalam
bertindak objektif/tidak bias, disebut:
a. Assurance
b. Konsultansi
c. Independen
d. Audit
3. Peran auditor internal pada awal keberadaannya berperan utama sebagai watchdog. Pada saat
peran watchdog maka audit yang dilakukan adalah:
a. Audit investigasi
b. Audit kepatuhan
c. Audit kinerja
d. Audit dengan tujuan tertentu
4. Peran watchdog umumnya menghasilkan rekomendasi yang mempunyai dampak:
a. Jangka pendek, yaitu perbaikan atas kesalahan yang sudah terjadi
b. Jangka menengah, yaitu perbaikan atas kesalahan yang sudah terjadi
c. Jangka panjang, yaitu perbaikan atas kesalahan yang sudah terjadi
d. Jangka menengah, yaitu memperbaiki dan meningkatkan efektifitas dan efisiensi operasi
organisasi
5. Kegiatan penilaian atas kemungkinan dan dampak kejadian yang dapat mengancam pencapaian
tujuan Instansi Pemerintah, disebut:
a. Identifikasi risiko
b. Analisis risiko
c. Manajemen risiko
d. Penilaian risiko
6. Sudah sejauh mana manajemen risiko telah diadopsi dan diterapkan di seluruh organisasi untuk
mengidentifikasi, menganalisis, menentukan response risiko dan melaporkan peluang/ancaman yang
dapat mempengaruhi pencapaian tujuan organisasi, disebut:
a. Risk Naïve Level
b. Risk Maturity Level
c. Risk Aware Level
d. Risk Enabled Level
7. Hasil penelitian tingkat risk maturity dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
menentukan pendekatan audit yang akan digunakan oleh auditor internal. Dari hasil penilaian risk
maturity dapat diperoleh:
a. Daftar risiko
b. Peta audit
c. Risk owner
d. Risk score
8. Peran audit internal menurut Standar Audit APIP dan IIA dapat dibagi dalam dua kelompok, yaitu
assurance dan konsultansi. Persamaan kedua peran ini adalah bertujuan untuk:
a. Memberikan penilaian independen dengan lingkup dan sifat kegiatan yang ditentukan oleh
auditor
b. Meningkatkan governance, risk management, and control (GRC) organisasi
c. Memberikan saran, pelatihan dan fasilitasi
d. Memberikan saran terkait aktivitas organisasi
9. Tujuan kegiatan assurance adalah:
a. Memberikan saran, pelatihan dan fasilitasi
b. Memberikan saran terkait aktivitas organisasi
c. Memberikan nilai tambah organisasi
d. Memberikan penilaian independen dengan lingkup dan sifat kegiatan yang ditentukan oleh
auditor
10. Pada kegiatan assurance, pihak yang terlibat adalah:
a. Satu pihak, yaitu pihak manajemen saja
b. Dua pihak, yaitu pihak manajemen selaku peminta saran dan auditor internal selaku pemberi
saran
c. Tiga pihak, yaitu manajemen selaku auditi, auditor internal selaku pelaksana kegiatan dan pihak
ketiga yang memanfaatkan hasil kegiatan
d. Empat pihak, yaitu manajemen selaku auditi, auditor internal selaku pelaksana kegiatan, pihak
ketiga yang memanfaatkan hasil kegiatan dan Pemerintah selaku pembuat peraturan
11. Audit atas tindak kecurangan/fraud audit, termasuk dalam:
a. Audit keuangan
b. Audit dengan tujuan tertentu
c. Audit investigasi
d. Audit kinerja
12. Monitoring dana dekonsentrasi, adalah salah satu contoh dari kegiatan:
a. Audit
b. Reviu
c. Evaluasi
d. Pemantauan
13. Rangkaian kegiatan membandingkan hasil/prestasi suatu kegiatan dengan standar, rencana, atau
norma yang telah ditetapkan, dan menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan
kegagalan suatu kegiatan dalam mencapai tujuan, disebut:
a. Audit
b. Reviu
c. Evaluasi
d. Pemantauan
14. Positive assurance diberikan oleh auditor internal untuk meyakinkan bahwa informasi yang
diaudit telah sesuai dengan ketentuan, berikut ini adalah contoh dari Positive assurance, yaitu:
a. Dari hasil audit yang telah dilakukan, disimpulkan bahwa pelaksanaan tugas dan fungsi SKPD
“Mega Mendung” telah dilaksanakan dengan efektif dalam mencapai tujuan organisasi
b. Dari hasil evaluasi yang telah dilakukan, tidak ditemukan bukti bahwa pelaksanaan tugas dan
fungsi SKPD “Mega Mendung” dilaksanakan dengan tidak efektif
c. Dari hasil evaluasi yang telah dilakukan, tidak ditemukan bukti bahwa pelaksanaan tugas dan
fungsi SKPD “Mega Mendung” dilaksanakan dengan tidak efisien
d. Dari hasil evaluasi yang telah dilakukan, tidak ditemukan bukti bahwa pelaksanaan tugas dan
fungsi SKPD “Mega Mendung” dilaksanakan dengan tidak ekonomis
15. Setiap organisasi tentu mengalami berbagai tantangan, untuk menghadapinya manajemen dapat
meminta auditor untuk memberikan saran dalam hal kegiatan “Membangun manajemen risiko”.
Kegiatan ini disebut:
a. Training Role
b. Facilitative Role
c. Advisory Role
d. Best Role
16. "Pengembangan temuan dan rekomendasi" adalah salah satu kegiatan assurance pada tahap:
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan
c. Pelaporan
d. Monitoring
17. "Evaluasi desain pengendalian" adalah salah satu kegiatan konsultansi pada tahap:
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan
c. Pelaporan
d. Monitoring
18. Penilaian objektif yang dilakukan auditor internal atas bukti untuk memberikan pendapat
independen mengenai tata kelola, manajemen risiko dan proses pengendalian, merupakan:
a. Kegiatan konsultansi
b. Kegiatan assurance
c. Kegiatan audit
d. Kegiatan evaluasi
19. Evaluasi AKIP diatur dengan Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (Juklak Evaluasi AKIP) yang setiap tahun diterbitkan oleh:
a. Menteri Dalam Negeri
b. Menteri Keuangan
c. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
d. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
20. Aktivitas analisis yang sistematis, pemberian nilai, atribut, apresiasi, dan pengenalan
permasalahan, serta pemberian solusi atas masalah yang ditemukan untuk tujuan peningkatan
kinerja dan akuntabilitas instansi/unit kerja pemerintah, disebut:
a. Monitoring AKIP
b. Evaluasi AKIP
c. Reviu AKIP
d. Tindak Lanjut AKIP
21. Metodologi yang digunakan untuk melakukan evaluasi akuntabilitas kinerja instansi akan
menggunakan teknik:
a. Criteria referenced survey
b. Normatif referenced survey
c. Assurance referenced survey
d. Observacy referenced survey
22. Kriteria evaluasi kinerja instansi pemerintah ditentukan berdasarkan pada salah satu hal dibawah
ini:
a. Kebenaran normatif yang bersumber pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
b. Kebenaran mutlak sebagaimana yang ditetapkan dalam pedoman penyusunan laporan
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah
c. Kebenaran normatif yang bersumber pada berbagai praktik manajemen strategis, manajemen
kinerja, dan sistem akuntabilitas yang baik
d. Kebenaran mutlak sebagaimana yang ditetapkan dalam Perencanaan Strategis
23. Penilaian yang ditujukan untuk mengetahui apakah suatu instansi telah memenuhi suatu kriteria
evaluasi kinerja instansi pemerintah, harus didasarkan pada:
a. Fakta objektif dan fakta subjektif dari para evaluator
b. Fakta objektif dan professional judgement dari para evaluator
c. Fakta independensi dan fakta objektif dari para evaluator
d. Fakta integritas dan fakta independensi dari para evaluator
24. Untuk keberhasilan pelaksanaan evaluasi, terlebih dahulu perlu didefinisikan kepentingan pihak-
pihak pengguna hasil evaluasi. Informasi yang dihasilkan dari suatu evaluasi antara lain mencakup:
a. Informasi untuk menindaklanjuti temuan hasil evaluasi
b. Informasi untuk melaksanakan rekomendasi yang telah dibuat
c. Informasi untuk meningkatkan efektivitas
d. Informasi untuk membantu agar kegiatan tetap dalam alurnya
25. Proses pengidentifikasian masalah dalam kegiatan yang memerlukan audit investigatif,
penyusunan hipotesis awal atas masalah yang diidentifikasi, dan pengolahan hipotesis, hingga
ditetapkannya simpulan apakah layak atau tidaknya dilakukan suatu audit investigatif terhadap
masalah tersebut, adalah salah satu tahap dalam kegiatan audit investigasi, yaitu:
a. Pra perencanaan
b. Perencanaan
c. Pengumpulan dan Evaluasi Bukti
d. Pelaporan
26. Audit investigatif merupakan suatu upaya untuk membuktikan ada tidaknya suatu perbuatan
yang melanggar hukum sehingga apabila perbuatan terbukti, maka akan dikualifikasikan apakah
perbuatan tersebut termasuk kesalahan administrasi yang nantinya akan dilakukan:
a. Pemberian rekomendasi atas kelemahan yang ada
b. Pelaksanaan tindak lanjut atas temuan yang ada
c. Tuntutan ganti rugi/tuntutan perbendaharaan
d. Pembetulan kembali atas kesalahan yang ada
27. Salah satu tahapan audit investigatif adalah Pengumpulan dan Evaluasi bukti. Pelaksanaan
kegiatan ini harus difokuskan pada upaya pengujian hipotesis untuk mengungkapkan: fakta-fakta
dan proses kejadian, pihak yang diduga terlibat atas kerugian keuangan negara/daerah, serta:
a. Sebab dan dampak penyimpangan
b. Akibat dari proses kejadian
c. Modus operandi kejadian
d. Tindak lanjut dari kerugian keuangan negara/daerah
28. Proses penelaahan atas penyelenggaraan akuntansi dan penyajian laporan keuangan
kementerian/lembaga/pemerintah daerah yang dilakukan oleh APIP yang kompeten untuk
memberikan:
a. Keyakinan mutlak bahwa akuntansi telah diselenggarakan berdasarkan sistem akuntansi dan telah
disajikan sesuai dengan standar akuntansi pemerintah
b. Keyakinan terbatas bahwa akuntansi telah diselenggarakan berdasarkan sistem akuntansi dan
telah disajikan sesuai dengan standar akuntansi pemerintah
c. Rekomendasi atas temuan hasil kegiatan yang tidak sesuai dengan peraturan
d. Tindak lanjut atas temuan hasil kegiatan yang tidak sesuai dengan peraturan
29. Memberikan penilaian secara independen berdasarkan pada lingkup dan sifat kegiatan yang
ditentukan auditor merupakan:
a. Assurance
b. Konsultansi
c. Audit
d. Advisory role
30. Daftar semua kemungkinan audit yang dapat dilakukan dan dimanfaatkan untuk perencanaan
audit jangka panjang, penyusunan strategi audit, dan aktivitas audit lainnya, merupakan pengertian:
a. Risk manajemen
b. Risk register
c. Audit universe
d. Audit register
31. Jika risk management telah diterapkan dan dikomunikasikan ke seluruh anggota organisasi atau
risk maturity auditi berada pada tingkat risk managed, maka pendekatan audit internal yang sesuai
adalah:
a. Auditor melakukan penilaian risiko dengan keterlibatan manajemen
b. Auditor memfasilitasi organisasi membangun manajemen risiko
c. Auditor memanfaatkan hasil penilaian risiko yang dilakukan manajemen
d. Auditor menekankan audit pada proses manajemen risiko
32. Jika peran auditor internal sebagai konsultan, maka yang menjadi fokus kegiatannya adalah
pada:
a. Penyimpangan
b. Kesalahan
c. Penggunaan sumber daya
d. Nilai jangka panjang
33. Proses penilaian terhadap informasi, kondisi, operasi dan/atau pengendalian yang dilakukan
secara obyektif oleh pihak yang kompeten dan independen adalah pengertian:
a. Assurance
b. Konsultansi
c. Audit
d. Reviu
34. Pada kegiatan konsultansi, permintaan persetujuan tujuan dan lingkup dari manajemen berada
pada tahap:
a. Pra Perencanaan
b. Perencanaan
c. Pelaksanaan
d. Pelaporan
35. Aktivitas analisis secara sistematis, pemberian nilai, atribut, apresiasi, dan pengenalan masalah,
serta pemberian solusi atas masalah yang ditemukan untuk tujuan peningkatan kinerja dan
akuntabilitas instansi/unit kerja pemerintah, merupakan pengertian:
a. Evaluasi AKIP
b. Analisis AKIP
c. Reviu AKIP
d. Audit AKIP
36. Proses pencarian, penemuan, dan pengumpulan bukti secara sistimatis yang bertujuan
mengungkapkan kejadian suatu perbuatan dan pelakunya guna dilakukan tindakan hukum
selanjutnya, disebut sebagai:
a. Audit ketaatan
b. Audit investigatif
c. Audit kinerja
d. Audit dengan tujuan tertentu
37. Laporan keuangan pemerintah terdiri atas:
a. Laporan realisasi anggaran, neraca, laporan arus kas dan bank
b. Laporan realisasi anggaran, neraca, laporan arus kas, dan pernyataan telah direviu
c. Laporan rencana dan realisasi anggaran, neraca, laporan arus kas dan bank, serta catatan atas
laporan keuangan
d. Laporan realisasi anggaran, neraca, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan
38. Proses penelaahan atas penyelenggaraan akuntansi dan penyajian laporan keuangan
kementerian/lembaga/pemerintah daerah (K/L/D) yang dilakukan oleh Aparat Pengawasan Intern
Pemerintah (APIP) yang kompeten untuk memberikan keyakinan terbatas bahwa akuntansi telah
diselenggarakan berdasarkan sistem akuntansi dan telah disajikan sesuai dengan standar akuntansi
pemerintah, merupakan:
a. Reviu penyelenggaraan akuntansi
b. Audit laporan keuangan
c. Reviu laporan keuangan
d. Audit penyelenggaraan akuntansi
39. Tahapan reviu laporan keuangan yang diacak adalah sebagai berikut:
i. Pendampingan selama pemeriksaan BPK
ii. Perencanaan
iii. Pelaporan
iv. Pelaksanaan
Tentukan urutan tahapan reviu laporan keuangan yang benar:
a. ii, iv, iii , i
b. i, ii, iii , iv
c. iv, ii, iii , i
d. iii, ii, iv , i
40. Penelaahan atas penyelenggaraan akuntansi dan laporan keuangan K/L dalam reviu laporan
keuangan berada pada tahap:
a. Pendampingan selama pemeriksaan BPK
b. Perencanaan
c. Pelaporan
d. Pelaksanaan
41. Rangkaian kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui kemajuan suatu program/kegiatan dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan disebut sebagai:
a. Reviu
b. Pemantauan
c. Evaluasi
d. Audit
42. "Pengadaan UPS pada Dinas Pendidikan Kota ABC tahun 2015", merupakan contoh:
a. Tujuan penugasan audit
b. Sasaran penugasan audit
c. Lingkup penugasan audit
d. Nama penugasan audit
43. Risiko yang murni ada tanpa memperhitungkan pengendalian yang sudah ada, atau risiko yang
diukur sebelum memperhitungkan kondisi pengendaliannya, merupakan:
a. Residual risk
b. Inherent risk
c. Risk response
d. Risk appetite
44. Rina sebagai auditor muda dan timnya ditugasi oleh pimpinan APIP untuk melakukan audit
kegiatan pengadaan UPS pada Dinas Pendidikan Kota ABC. Audit bertujuan untuk menilai efektivitas
dan efisiensi kegiatan pengadaan UPS. Audit tersebut dikelompokkan sebagai:
a. Audit Keuangan
b. Audit Ketaatan
c. Audit Investigatif
d. Audit Kinerja
45. Laporan atas hasil reviu laporan keuangan terdiri atas:
a. Ikhtisar hasil reviu, laporan hasil reviu, dan rekomendasi
b. Ikhtisar hasil reviu, laporan hasil reviu, dan tindak lanjut perbaikan
c. Catatan hasil reviu, ikhtisar hasil reviu, dan laporan hasil reviu
d. Catatan hasil reviu, ikhtisar hasil reviu, dan rekomendasi
46. Catatan (dokumentasi) yang dibuat auditor mengenai bukti-bukti yang dikumpulkan, berbagai
teknik dan prosedur audit yang diterapkan serta simpulan-simpulan yang dibuat selama masa audit,
adalah pengertian:
a. Program Audit
b. Kertas Kerja Audit
c. Tujuan Audit
d. Sasaran Audit
47. Urutan unsur temuan hasil audit adalah sebagai berikut:
a. Kriteria, Kondisi, Sebab, Akibat, Rekomendasi
b. Rekomendasi, Kriteria, Akibat, Sebab, Kondisi
c. Sebab, Kriteria, Kondisi, Akibat, Rekomendasi
d. Kondisi, Kriteria, Sebab, Akibat, Rekomendasi
48. "Panitia Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP) lalai dalam melaksanakan tugasnya, yaitu PPHP
menerima hasil pengadaan barang/jasa tanpa melakukan proses pemeriksaan/pengujian".Uraian
kalimat tersebut di atas merupakan contoh unsur temuan, yaitu:
a. Kondisi
b. Sebab
c. Kriteria
d. Akibat
49. Dalam penugasan assurance, penetapan tujuan dan ruang lingkup berada pada tahap:
a. Pra Perencanaan
b. Perencanaan
c. Pelaksanaan
d. Pelaporan
50. Laporan hasil audit harus adil dan berimbang yang menyajikan penilaian seluruh fakta dan
kejadian yang relevan. Laporan yang demikian telah memenuhi salah satu syarat kualitas komunikasi
yang baik, yaitu:
a. Akurat
b. Obyektif
c. Konstruktif
d. Lengkap
51. Pernyataan yang benar mengenai pelaksanaan dan monitoring tindak lanjut adalah:
a. Pelaksanaan tindak lanjut merupakan kewajiban APIP
b. Pemantauan tindak lanjut merupakan tanggung jawab pimpinan auditi
c. Pada saat audit ulangan, auditor harus melihat apakah rekomendasi LHA sebelumnya telah
ditindaklanjuti
d. Untuk temuan audit yang sangat penting, auditi harus menindaklanjuti pada periode audit tahun
berikutnya
52. Unsur temuan yang penting apabila ditinjau dari tujuan audit yaitu menghasilkan rekomendasi ke
arah perbaikan di masa yang akan datang, adalah:
a. Sebab
b. Kriteria
c. Akibat
d. Kondisi
53. Mengomunikasikan hasil penugasan baik assurance maupun konsultansi adalah sangat penting.
Berikut langkah-langkah dalam komunikasi yang diacak:
i. Melaksanakan komunikasi interim dan komunikasi awal penugasan
ii. Melakukan pembahasan saran dengan manajemen
iii. Membangun komunikasi akhir hasil penugasan
iv. Mendistribusikan komunikasi akhir hasil penugasan
v. Melaksanakan pemantauan dan tindak lanjut (jika diperlukan)
vi. Menentukan sifat dan bentuk komunikasi dengan pemberi tugas
Tentukan urutan langkah-langkah komunikasi tersebut diatas:{
a. i, ii, iii, iv, v, vi
b. ii, i, iii, v, iv, vi
c. v, ii, iii, iv, i, vi
d. vi, ii, i, iii, iv,v
54. Kegiatan konsultansi yang termasuk dalam kelompok pelatihan adalah:
a. Memfasilitasi pelatihan mandiri terhadap pengendalian oleh manajemen
b. Memfasilitasi manajemen dalam merancang kembali pengendalian dan prosedur untuk suatu area
yang berubah secara signifikan
c. Benchmark unit internal dengan unit lainnya dari organisasi yang serupa untuk
mengidentifikasikan praktik-praktik terbaik
d. Memfasilitasi proses penilaian risiko
55. Penyusunan rencana penugasan dan pengalokasian sumber daya pada penugasan konsultansi
berada pada tahap:
a. Pra Perencanaan
b. Perencanaan
c. Pelaksanaan
d. Pelaporan
56. Perbedaan karateristik pemrosesan secara manual dan pemrosesan komputer, antara lain:
a. Jejak transaksi manual berupa kertas dengan paraf, tanda tangan dan thick mark
b. Pemrosesan komputer menempatkan transaksi berbeda pada instruksi pemrosesan yang sama
c. Kesalahan proses manual akan mengakibatkan kesalahan seragam pada transaksi yang sama
d. Pemrosesan komputer tidak menghilangkan terjadinya kesalahan tulis yang biasa terjadi pada
proses manual
57. Aktivitas inspeksi, observasi, perhitungan, pengujian transaksi yang bertujuan untuk memastikan
ketaatan terhadap ketentuan, peraturan atau kebijakan yang telah ditetapkan adalah merupakan
peran auditor internal sebagai:
a. Consultan
b. Catalyst
c. Watchdog
d. Inspection
58. Dampak peran auditor internal, auditor internal berperan sebagai fasilitator dan agen perubahan
bersifat:
a. Jangka pendek
b. Jangka menengah
c. Jangka panjang
d. Fleksibel
59. Tingkat risk maturity auditi dengan karakteristik kunci organisasi telah mengintegrasikan
manajemen risiko dan internal control adalah:
a. Risk Naïve
b. Risk Managed
c. Risk Enabled
d. Risk Defined
60. Jika probabilitas risiko inheren tinggi, maka pengendalian yang diterapkan harus bersifat:
a. Refresive
b. Defensive
c. Preventive
d. Mitigative

Anda mungkin juga menyukai