PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pengelolaan keuangan merupakan fungsi kegiatan administrasi pokok yang
menuntut implementasi prinsip tata kelola yang baik. Implikasinya setiap entitas harus
melaksanakan pengelolaan keuangan dengan benar dan sesuai dengan aturan
perundangan yang berlaku. Sasaran yang diharapkan adalah setiap kegiatan dapat
berjalan secara memadai dan dapat dipertanggungjawabkan dengan transparan.
Pelaksanaan pembayaran adalah salah satu fungsi dari pengelolaan keuangan
yang memegang peranan penting dalam menjamin efisiensi, efektifitas dan
akuntabilitas. Implementasi atas pelaksanaan pembayaran dengan prosedur yang
belum memadai, misalnya kuitansi pengadaan barang/jasa yang perlu dimintakan tanda
tangan/cap dari rekanan, sehingga menimbulkan ketidakefisienan dalam proses
pertanggungjawaban dana. Kondisi yang lain adalah kebiasaan pertanggungjawaban
keuangan dilakukan diakhir tahun yang menyebabkan kuitansi/SPJ menumpuk diakhir
tahun.
Ketidakefisienan atas kegiatan yang dilakukan pada aktivitas perbendaharaan
akan mempengaruhi aktivitas berikutnya yaitu pencatatan dan pelaporan transaksi
keuangan. Bisnis proses yang berbelit dan tidak efisien perlu dibuat kebijakan untuk
melakukan business process redesign, namun tetap mengacu pada ketentuan dan
aturan perundangan yang berlaku agar prinsip pengelolaan keuangan tetap terpenuhi.
Disamping kondisi internal yang perlu dilakukan pembenahan, dinamika
perubahan peraturan perundangan juga berdampak perubahan yang mendasar pada
pola pengelolaan keuangan Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Dengan terbitnya Undang-
Undang Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, maka status Universitas
Gadjah Mada menjadi PTN Badan Hukum. Status tersebut menjadikan UGM
mendapatkan otonomi pengelolaan kegiatan dalam bidang akademik dan non akademik.
Pelaksanaan otonomi non akademik, khususnya pengelolaan keuangan belum dapat
diwujudkan secara penuh karena belum tersedianya perangkat peraturan teknis yang
menjadi dasar rujukan bagi PTN BH. Oleh karena itu, pengelolaan keuangan UGM
mengacu pada pola pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum.
Menjelang akhir tahun 2013 terbitlah Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 58 Tahun 2013 Tentang Bentuk dan Mekanisme Pendanaan Perguruan Tinggi
Negeri Badan Hukum. Dalam operasionalnya, Peraturan Pemerintah ini masih
membutuhkan Permenkeu dan Permendikbud agar UGM dan PTN BH lainnya dapat
menjalankan otonomi pengelolaan keuangan yang selaras dengan karakteristik PTN
BH. Pelimpahan kewenangan pemerintah kepada UGM memberikan implikasi bahwa
dalam pelaksanaan otonomi PTN BH, maka pengelolaan program dan kegiatan harus
berdasar pada prinsip akuntabilitas, transparansi, nirlaba, penjaminan mutu serta
efektivitas dan efisiensi.
Agar pengelolaan keuangan Universitas Gadjah Mada dapat berjalan sesuai
peraturan yang berlaku dan mencapai prinsip-prinsip tersebut di atas, maka pada tahun
2014 Pimpinan Universitas perlu menerbitkan Buku Pedoman Pertanggungjawaban
Transaksi Keuangan Universitas Gadjah Mada. Selanjutnya implementasi kegiatan dan
pertanggung jawaban keuangan berpedoman pada ketentuan-ketentuan yang termaktub
di dalamnya dan secara teknis diinformasikan dalam buku pedoman ini.
2. Dasar Hukum
1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara;
2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara;
3) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan Dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;
Tujuan:
Penyusunan Pedoman Pertanggungjawaban Transaksi Keuangan Universitas Gadjah
Mada bertujuan:
1) Memberikan pemahaman tata cara pengajuan pembayaran dan
pertanggungjawaban pengeluaran kas;
2) Memberikan pemahaman kepada setiap unsur yang terlibat dalam pelaksanaan
pembayaran terkait dengan kelengkapan bukti-bukti transaksi beserta dokumen
pendukung dalam pertanggungjawaban transaksi keuangan termasuk perhitungan
pajak;
3) Memberikan pemahaman atas kelayakan pembayaran pengadaan barang/jasa;
4) Memberikan pemahaman batas waktu penyelesaian tagihan pembayaran/SPJ
transaksi keuangan; dan
5) Memberikan layanan dalam pelaksanaan pertanggungjawaban SPJ secara
memadai.
7. Organisasi Perbendaharaan
1) Rektor selaku Kuasa Pengguna Anggaran.
2) Wakil Rektor/Pimpinan Unit Kerja/Atasan Langsung PUMK/Pejabat Lain yang
ditetapkan Rektor sebagai Pejabat Pembuat Komitmen.
3) Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar (PPSPM)/Direktur
Keuangan/Pejabat Lain yang ditetapkan Rektor untuk pengujian dan penerbitan
perintah pembayaran sumber dana DIPA APBN/APBD/Dana Masyarakat/Sumber lain
yang sah untuk pengujian dan penerbitan perintah pembayaran.
4) Bendahara Penerimaan (hanya di Universitas).
5) Bendahara Pengeluaran (hanya di Universitas).
6) Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP).
7) Pemegang Uang Muka Kerja (PUMK).
KUASA PENGGUNA
ANGGARAN
Wakil Rektor/Pimpinan
Unit Kerja/Atasan
Langsung PUMK/Pejabat Direktur Keuangan/PPSPM Bendahara Penerimaan Bendahara Pengeluaran
Lain yang ditetapkan
Rektor sebagai PPK
Kuasa Otorisator
(Dekan/Direktur/WD III/
Wk.Dir/PPK
1
Kuitansi adalah kuitansi asli yang diterbitkan oleh Rekanan. Jika sudah ada kuitansi asli dari Rekanan, Register
Pengeluaran Kas (kuitansi) yang dicetak dari SIMKEU tidak perlu dimintakan tanda tangan/cap dari Rekanan (sebagai
kuitansi pengganti), namun cukup ditanda-tangani PUMK/BPP dan disahkan PPK.
2
Dokumen tanda terima/surat jalan bisa include dengan faktur penjualan, tergantung dengan dokumen yang
diterbitkan oleh Rekanan.
3
Bagi Rekanan yang memiliki NPWP atau Pengusaha Kena Pajak (PKP).
4
Tanda terima barang diterima oleh orang yang kompeten di unit kerja, misal petugas pemeriksa barang atau
pengurus barang. Tanda terima barang sebagai pengganti BAST untuk pengadaan barang dibawah 50 juta atau
pembelian yang tidak menggunakan SPK. Penerbitan BAST disesuaikan dengan substansi pengendalian pekerjaan.
5
BAPP dibuat oleh Pemeriksa Pekerjaan sebelum dilakukan serah terima pekerjaan/PHO.
6
BAST dibuat untuk progres pekerjaan yang telah selesai dikerjakan Rekanan 100% berdasarkan BAPP.
7
Jaminan yang diterbitkan oleh lembaga keuangan non-bank (misalnya: asuransi) bersifat unconditional, sebaiknya
lembaga yang memiliki operasional di wilayah D.I. Yogyakarta.
8
Kuitansi yang diterbitkan oleh pelaksana kegiatan.
9
Daftar pengajuan penerimaan honorarium dibuat sesuai dengan ajuan per bank.
10
Surat keputusan pelaksanaan kegiatan diterbitkan oleh Rektor Kuasa Pengguna Anggaran/ Wakil
Rektor/Dekan/Pejabat Lain yang diberi kewenangan oleh Rektor.
11
Surat Pengajuan Pembayaran Honorarium Kegiatan (SP2HK) adalah surat perintah pembayaran yang diterbitkan
oleh Ketua Kegiatan dengan mengacu SK Pelaksanaan Kegiatan yang diterbitkan oleh Pejabat yang berwenang.
Pembayaran honorarium kegiatan dengan memperhatikan andil kinerja masing-masing personal dalam kegiatan.
12
Rekening pembayaran sesuai rekening pembayaran gaji (UGM).
13
Surat Tugas kegiatan rapat dan sejenis diterbitkan apabila Pejabat yang diundang mewakilkan kedatangannya
kepada orang lain dan/atau kegiatan rapat dan sejenisnya yang diselenggarakan oleh lembaga/instansi diluar
Universitas.
14
Kegiatan rapat, seminar, dan sejenisnya yang diselenggarakan diluar kantor.
15
Petunjuk Teknis Pengajuan Ijin Perjalanan Dinas Luar Negeri diatur dalam Pedoman Pengurusan Ijin Perjalanan
Dinas Luar Negeri yang dikeluarkan oleh Direktorat Sumber Daya Manusia.
1. PPh Pasal 21
Sesuai PP Nomor 80 Tahun 2010 tentang tarif pemotongan dan pengenaan PPh Pasal 21,
maka untuk PNS dikenakan PPh Pasal 21 bersifat final dengan tarif sbb:
a. Sebesar 0 % dari jumlah bruto honorarium atau imbalan lain bagi PNS Golongan I dan
Golongan II.
b. Sebesar 5 % dari jumlah bruto honorarium atau imbalan lain bagi PNS Golongan III.
c. Sebesar 15 % dari jumlah bruto honorarium atau imbalan lain bagi Pejabat Negara,
PNS Golongan IV.
d. Untuk Pegawai Honorer sebesar 5% progresif.
2. Pembelian ATK keperluan Kantor sebesar Rp2.600.000,00 (sudah termasuk pajak PPN dan
PPh)
Cara perhitungannya:
a. menghitung DPP terlebih dahulu Jumlah pembelian x 100/110
Rp. 2.600.000,00 x 100/110 = Rp. 2.363.636,00
b. menghitung PPNDPP x 10%
Rp. 2.363.636,00 x 10% = Rp. 236,636,00
c. menghitung PPhDPP x 1.5%
Rp. 2.363.636,00 x 1.5% = Rp. 35.454,00
1. Pembelian konsumsi sebesar Rp2.600.000,00 (belum termasuk pajak PPN dan PPh)
Cara perhitungannya:
a. menghitung DPP terlebih dahulu Jumlah pembelian : 100/101.5
Rp2.600.000,00 : 0,985 = Rp2.639.594,00
b. menghitung PPNDPP x 10%
Rp2.639.594,00 x 10% = Rp263.960,00
c. menghitung PPhDPP x 1.5%
Rp2.639.594,00 x 1.5% = Rp39.594,00
d. Sehingga pada Kuitansi jumlah keseluruhan menjadi DPP + PPN
Rp2.639.594,00 + Rp263.960,00 = Rp2.903.553,00
2. Pembelian konsumsi sebesar Rp2.600.000,00 (sudah termasuk pajak PPN dan PPh)
Cara perhitungannya :
a. menghitung DPP terlebih dahulu Jumlah pembelian x 100/110
Rp2.600.000,00 x 100/110 = Rp2.363.636,00
b. menghitung PPNDPP x 10%
Rp2.363.636,00 x 10% = Rp236,636,00
c. menghitung PPhDPP x 1.5%
Rp2.363.636,00 x 1.5% = Rp35.454,00
2. Lampiran Form:
Lampiran 1 : Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan (BAPP)
Lampiran 2 : Berita Acara Serah Terima Pekerjaan (BAST)
Lampiran 3 : Berita Acara Pembayaran (BAP)
Lampiran 4 : Kuitansi/Bukti Pembayaran
Lampiran 5 : Contoh Nota Kesepakatan Pelaksanaan Kegiatan Penelitian
Lampiran 6 : Contoh Surat Keputusan Rektor/Kuasa Pengguna Anggaran
Universitas Gadjah Mada
Lampiran 7 : Surat Pengajuan Pembayaran Honorarium Kegiatan (SP2HK)
Lampiran 8 : Rekap Daftar Perhitungan Honorarium
Lampiran 9 : Daftar Nominatif Penerima Honorarium
Lampiran 10 : Surat Pernyataan
Lampiran 11 : Daftar Pengeluaran Riil
Mulai
- PUMK/ Tim Pendukung
Kegiatan menyiapkan
Dokumen Tagihan
Dokumen
Dokumen Kelengkapan SPJ yang
Kelengkapan SPJ
Kelengkapan SPJ sudah
ditandatangani PPK/
Pejabat Berwenang
Pengajuan SPJ PPK/ Unit Kerja
- PUMK/Tim Pendukung
melakukan input data ke
In-put Aplikasi SIMKEU dan Aplikasi Surat
Permintaan Pembayaran
(SPP) (LS dana DIPA)
PPK/ Pejabat - PPK/Pejabat yang
Berwenang berwenang memeriksa dan
Approve SPJ menyetujui SPJ dan
Kelengkapan pendukung
(Approve Simkeu dana
PNBP)
Dokumen
Dokumen SPJ
Kelengkapan SPJ
- PUMK/Tim Pendukung
menyampaikan SPJ dan
Dok.Pendukung ke Dit.Keu
- Petugas Direktorat
Keuangan menerima,
Persetujuan Dokumen Pembayaran
- Petugas Verifikator
Memeriksa Kebenaran
Tidak Bukti SPJ
Selesai
Mulai
Kuitansi dan Kelengkapan
Dok Tagihan dikirim Rekanan/
Dok. Pendukung Penerima Hak Tagih ke PPK/
Unit Kerja.
Kuitansi PUMK/Tim Teknis melengkapi
dan memeriksa Kuitansi/
Dokumen
PUMK/Tim Teknis melakukan
Tidak Entry Kuitansi/ entry aplikasi SIMKEU
SIMKEU
Pengajuan Tagihan Pembayaran LS
PPK/Atasan PUMK
melakukan Verifikasi Kuitansi/
Verifikasi PPK Dokumen Tagihan, Jika telah
sesuai (Ya), maka dokumen
akan dilanjut proses Entry
Ya
ADK/SPP; jika tidak sesuai
Dok. Pendukung
Kuitansi dokumen dilengkapi/
perbaikan.
Register Bukti KK
PUMK/Tim Teknis melakukan
Entry Arsip Data Komputer
(ADK)/SPP ke aplikasi SPM
Pada hari ini .... (2)... tanggal ...(3)... yang bertanda tangan dibawah ini:
1. Nama : ......(4).......
Jabatan : Ketua
Nama : .......
Jabatan : Anggota
Berdasarkan Surat Keputusan Rektor/Kuasa Pengguna Anggaran Nomor ....(5)....., sebagai
Panitia Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP), untuk selanjutnya disebut Pihak Pertama.
2. Nama : ......(6).......
Jabatan : Pimpinan/Direktur/Manajer....(7)...
Rekanan : .......(8)......
Berdasarkan .....(9)....., sebagai Rekanan, untuk selanjutnya disebut Pihak Kedua.
Pihak Pertama dan Pihak Kedua telah bersama-sama melakukan pemeriksaan pekerjaan
.........(10)........., berdasarkan hasil pemeriksaan pekerjaan telah mencapai .....(11)....... dengan
rincian terlampir dalam lampiran Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan yang tidak terpisahkan
dari berita acara ini.
Berita acara ini kami buat dengan sebenar-benarnya dan dapat kami
pertanggungjawabkan dihadapan hukum.
Demikian berita acara ini kami buat, untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
3. .............................. dst.
Mengetahui,
Pejabat Pembuat Komitmen
(ttd)
Nama: ..........
3. .............................. dst.
Mengetahui,
Pejabat Pembuat Komitmen
(ttd)
Nama: ..........
Pada hari ini .... (2)... tanggal ...(3)... yang bertanda tangan dibawah ini:
1. Nama : ......(4).......
2. Nama : ......(6).......
Jabatan : Pimpinan/Direktur/Manajer....(7)...
Rekanan : .......(8)......
Berdasarkan hasil pemeriksaan pekerjaan yang dituangkan dalam Berita Acara Hasil Pemeriksaan
Pekerjaan nomor .......(10)......, maka dengan ini Pihak Kedua menyerahkan hasil pekerjaan
kepada Pihak Pertama, dan Pihak Pertama menerima hasil pekerjaan Pihak Kedua dengan
rincian terlampir dalam lampiran Berita Acara Serah Terima Pekerjaan yang tidak terpisahkan dari
berita acara ini.
Berita acara ini kami buat dengan sebenar-benarnya dan dapat kami
pertanggungjawabkan dihadapan hukum.
Demikian berita acara ini kami buat, untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
(ttd) (ttd)
(ttd) (ttd)
Pada hari ini ............(2) tanggal ............(2) bulan ............(2) tahun dua ribu sepuluh, yang
bertanda tangan di bawah ini :
1. Nama : ...............(3)
Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen ...........................(4)
Alamat : ............................................................(5)
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Universitas Gadjah Mada, yang untuk
selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA
2. Nama : ..............(6)
Jabatan : .....................................................(7)
Alamat : ............................................................(8)
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama .........................(9), yang untuk selanjutnya
disebut PIHAK KEDUA
1. PIHAK KEDUA berdasarkan hal-hal tersebut di atas berhak menerima pembayaran senilai Rp
..........(14) (........................ (15) dari PIHAK PERTAMA, dengan rincian pembayaran sebagai
berikut :
Jumlah
No Rincian Pembayaran
(dalam Rp)
1 Nilai Kontrak Total Rp........................
Nilai Pembayaran s/d Berita Acara Pembayaran (BAP) yang
2 Rp........................
lalu :
a. Perhitungan Nilai Pembayaran s.d. Nilai Pekerjaan saat ini
Nilai Pekerjaan pada BAP ini : ...... % x Rp..............(Nilai
Rp........................
Kontrak) Dikurangi nilai pekerjaan pada Berita Acara yang
3
lalu :
Rp........................
Nilai sisa Pembayaran s.d. Pekerjaan saat ini
b. Nilai Dibayarkan (termasuk pajak-pajak) Rp........................
4 c. Nilai Pembayaran s/d Berita Acara Pembayaran (BAP) ini
Rp........................
(termasuk pajak)
PIHAK PERTAMA akan melakukan pembayaran sebagaimana dimaksud pada poin 1 kepada
PIHAK KEDUA dengan cara transfer melalui rekening bank kepada PIHAK KEDUA, rekening
nomor ..........(16) a.n...........(17) pada ................(18)
Demikian Berita Acara Pembayaran ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA
KUITANSI/BUKTI PEMBAYARAN
Telah Terima Uang dari : Rektor/Kuasa Pengguna Anggaran Universitas Gadjah Mada
Jumlah Uang : Rp......................................... (2)
Terbilang : .............................................................................................
............................................................................................ (3)
Untuk Pembayaran : ......................................... ...................................................
........................................................................................... (4)
Mengesahkan, Tanggal
a.n. Kuasa Pengguna Anggaran Rekanan/Ketua Kegiatan/Peneliti
Pejabat Pembuat Komitmen
Meterai*)
Pada hari ini RABU tanggal DUA PULUH SATU bulan MARET tahun DUA RIBU DUA BELAS,
contoh
kami yang bertanda tangan di bawah in:
I. N a m a :
NIP :
Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen Universitas Gadjah Mada
Alamat :
Berdasar Surat Keputusan Rektor/Kuasa Pengguna Anggaran Nomor :…....., yang selanjutnya
disebut sebagai PIHAK PERTAMA.
II. Nama :
NIP :
Jabatan : Ketua Kegiatan Program Mobil Listrik Nasional Universitas Gadjah Mada
Alamat : Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
Berdasar SK Rektor .............. yang untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.
Pasal 1
PENGERTIAN
(1) Kegiatan Penelitian dan Pengembangan awal mobil listrik nasional dengan konsep City car
empat seater bertujuan membangun road map dan konsep mobil listrik nasional, mewujudkan
ketahanan energy nasional, dan mondorong kesiapan industri otomotif nasional.
(2) Penguasaan teknologi dibidang elektronik dan control serta rekayasa struktur dan bodi mobil
listrik nasional, proses awal pembentukan Pusat Pengembangan Teknologi dan Industri
Otomotif (PPTI-O) untuk mendukung industri mobil listrik nasional yang akan dikembangkan
oleh Pemerintah Republik Indonesia.
Pasal 2
TUGAS DAN LINGKUP PEKERJAAN
(1) PIHAK PERTAMA memberi tugas kepada PIHAK KEDUA, dan PIHAK KEDUA menerima
tugas tersebut, yaitu untuk melaksanakan Penyelenggaraan kegiatan Penelitian dan
Pengembangan awal mobil listrik nasional dengan konsep City car empat seater Universitas
Gadjah Mada, yang meliputi tahap pelaksanaan dan pemenuhan persyaratan administrasi
pertanggungjawabannya;
(2) PIHAK KEDUA dengan efisien dan penuh kesungguhan akan melaksanakan dan menjalankan
program sesuai dengan petunjuk teknis, Standar Biaya Umum DIPA 2012 sesuai dengan
Peraturan Menteri Keuangan No.84/PMK.02/2011 dan standar manajerial serta akan memiliki
catatan yang memadai, termasuk standar maupun norma keuangan yang berlaku;
(3) PIHAK KEDUA bertanggung jawab akan melaksanakan program dan kegiatan sebagaimana
yang tertuang pada Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/ Lembaga dan Daftar Isian
Pelaksanaan Anggaran (RKAKL-DIPA).
Pasal 4
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN
PIHAK KEDUA sanggup menyelesaikan pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 Nota
Kesepakatan ini dengan waktu pelaksanaan selama 10 bulan terhitung mulai 1 Maret 2012 sampai
dengan 10 Desember 2012.
Pasal 5
WAKTU PELAPORAN
(1) PIHAK KEDUA berkewajiban melaksanakan seluruh kegiatan dan tahapan tepat pada
waktunya, termasuk didalamnya pendokumentasian kegiatan, pengarsipan administrasi serta
penyaluran keuangan dan laporannya;
(2) PIHAK KEDUA berkewajiban menyediakan pendokumentasian, agar memungkin- kan PIHAK
PERTAMA mendapatkan informasi setiap saat dibutuhkan yang berhubungan dengan
program dan kegiatan yang dilaksanakan PIHAK KEDUA;
(3) PIHAK KEDUA berkewajiban menyerahkan laporan kegiatan kepada PIHAK PERTAMA
meliputi :
(3.1) Laporan keuangan pelaksanaan kegiatan;
(3.2) Laporan kemajuan pelaksanaan;
(3.3) Laporan lain yang terkait dalam rangka menunjang kelancaran Program
Penyelenggaraan kegiatan elektronik dan control serta rekayasa struktur dan bodi
mobil listrik nasional Universitas Gadjah Mada paling lambat tanggal 20 Desember
2012.
Pasal 6
EVALUASI KINERJA
(1) Laporan sebagaimana dimaksud Pasal 5 akan dimanfaatkan sebagai masukan bagi evaluasi
kinerja;
(2) Monitoring dan Evaluasi Internal kemajuan pelaksanaan pekerjaan dilakukan oleh tim yang
ditunjuk dan ditetapkan dengan Surat Keputusan Rektor Universitas Gadjah Mada
(3) Audit teknis akan dilaksanakan oleh instansi yang berwenang sesuai ketentuan yang berlaku.
Pasal 7
MANAJEMEN KEUANGAN
(1) Dalam rangka pelaksanaan Kegiatan elektronik dan control serta rekayasa struktur dan bodi
mobil listrik nasional Universitas Gadjah Mada, PIHAK KEDUA berkewajiban melaksanakan
pembukuan tersendiri (1) sebagaimana Surat Edaran Direktorat Jenderal Anggaran
Departemen Keuangan Nomor : SE-157/A/2002 tanggal 17 September 2002;
(2) Dalam rangka pelaksanaan Kegiatan elektronik dan control serta rekayasa struktur dan bodi
mobil listrik nasional Universitas Gadjah Mada, PIHAK KEDUA berkewajiban membuka
rekening giro di bank pemerintah yang secara khusus mengelola program dimaksud;
contoh
PIHAK PERTAMA yang dibuktikan dengan Berita Acara Kemajuan Prestasi Pekerjaan
yang ditandatangani oleh Kedua Belah Pihak, setelah dilakukan evaluasi oleh Tim
Monitoring yang telah ditunjuk
(2) Keterlambatan pembayaran sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini diusahakan secara
maksimal untuk tidak menyebabkan penundaan pelaksanaan pekerjaan Kegiatan Penelitian
dan Pengembangan awal mobil listrik nasional dengan konsep City car empat seater
Universitas Gadjah Mada.
Pasal 10
SANKSI DAN DENDA
(1) PIHAK PERTAMA mempunyai kewenangan untuk menunda, mengurangi nilai dan atau
memutuskan Nota Kesepakatan ini dalam hal kinerja PIHAK KEDUA tidak memenuhi kriteria
yang telah ditetapkan.
(2) Dalam hal terjadi penundaan dan atau pengurangan nilai Nota Kesepakatan maka akan
diadakan Nota Kesepakatan Tambahan (Addendum);
(3) Dalam hal terjadi pemutusan Nota Kesepakatan, PIHAK KEDUA harus menyerahkan uang
yang masih tersisa kepada Kantor Kas Negara setempat dan menyerahkan bukti setornya
kepada PIHAK PERTAMA;
(4) Keterlambatan dan atau kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan sebagai akibat kelalaian
PIHAK KEDUA akan merupakan catatan dan pertimbangan bagi Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi untuk semua kegiatan dan program yang berkaitan dengan Universitas
Gadjah Mada.
Pasal 11
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)
(1) Yang dimaksud dengan keadaan memaksa adalah peristiwa-peristiwa seperti bencana alam
(gempa bumi, tanah longsor dan banjir), kebakaran, perang, huru-hara, pemberontakan,
pemogokan dan epidemi, yang masing-masing mempunyai akibat langsung sehingga
tertundanya penyelesaian pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dimaksud Pasal 2 Nota
Kesepakatan ini;
(2) Dalam hal terjadi keadaan memaksa PIHAK KEDUA harus memberitahukan secara tertulis
kepada PIHAK PERTAMA selambat-lambatnya dalam waktu 14 (Empat belas) hari sejak
Pasal 12
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
(1) Dalam hal terjadi perselisihan antara Kedua Belah Pihak, sedapat mungkin diselesaikan
secara musyawarah.
(2) Jika perselisihan tidak dapat diselesaikan secara musyawarah sebagaimana dimaksud ayat (1)
Pasal ini maka akan diselesaikan oleh suatu Panitia Pendamai yang berfungsi sebagai
juri/wasit, dibentuk dan diangkat oleh Kedua Belah Pihak, yang terdiri dari seorang wakil dari
PIHAK PERTAMA sebagai Anggota, seorang wakil dari PIHAK KEDUA sebagai Anggota, dan
seorang PIHAK KETIGA yang ahli, sebagai Ketua yang penunjukannya disetujui oleh Kedua
Belah Pihak;
(3) Keputusan Panitia Pendamai ini mengikat Kedua Belah Pihak dan biaya penyelesaian
perselisihan yang dikeluarkan akan dipikul bersama;
(4) Jika keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) Pasal ini tidak dapat diterima oleh Salah
Satu Pihak, maka perselisihan akan diteruskan melalui Pengadilan Negeri.
Pasal 13
BEA METERAI DAN PAJAK
Bea meterai dan pajak serta biaya lain yang timbul berkenaan disepakatinya Nota Kesepakatan ini
sepenuhnya menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA dilunasi sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 14
LAIN-LAIN
Segala sesuatu yang belum diatur dalam Nota Kesepakatan ini atau perubahan-perubahan yang
dipandang perlu oleh Kedua Belah Pihak, akan diatur lebih lanjut dalam Nota Kesepakatan
Tambahan (Amandemen) dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Nota Kesepakatan
ini.
Pasal 15
PENUTUP
(1) Nota Kesepakatan ini dinyatakan berlaku sejak ditandatangani oleh Kedua Belah Pihak;
(2) Nota Kesepakatan ini disusun bermeterai dan masing-masing rangkap mempunyai kekuatan
hukum yang sama.
ttd ttd
TENTANG
contoh
Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik lndonesia
Tahun 2004 Nomor 66 Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor
4400);
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 Tentang
Pendidikan Tinggi;
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2013 Tentang Tata
Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2013 Tentang
Bentuk dan Mekanisme Pendanaan Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum;
7. Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah;
8. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 190/PMK.05/2012
Tentang Tata Cara Pembayaran dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara;
9. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor Per-22/PB/2013 Tentang
Ketentuan Lebih Lanjut Pelaksanaan Perjalanan Dinas Dalam Negeri Bagi
Pejabat Negara, Pegawai Negeri, Dan Pegawai Tidak Tetap;
10. Keputusan Majelis Wali Amanat Universitas Gadjah Mada Nomor
12/SK/MWA/2003 tentang Anggaran Rumah Tangga Universitas Gadjah Mada
sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Majelis Wali Amanat Universitas
Gadjah Mada Nomor 21/SK/MWA/2012.
11. ..........................................................
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : Penetapan Tim Pelaksanaan Kegiatan ................... di lingkungan Universitas
Gadjah Mada.
contoh
Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc.
NIP 196202131986031001
Tembusan:
1. Wakil Rektor
2. Sekretaris Eksekutif
3. Direktur Keuangan
4. Kepala Unit Pengadaan
5. Yang bersangkutan
di Universitas Gadjah Mada
6. Kepala Kantor Pelayanan dan Perbendaharaan (KPPN) DIY
Total
*) Nilai Sebelum Pajak (Bruto), sesuai Standar Biaya.
Mengesahkan/menyetujui, Tanggal..............(13)..............
PPK/Pimpinan Unit Kerja/Atasan PUMK/Pejabat lain Dibuat oleh,
yang ditetapkan Rektor Ketua Tim Kegiatan/Supervisi
Kegiatan............
Nama.................(15)..............
NIP Nama......................(14).........
NIP
Tanggal ....................
Direktur Keuangan, Pimpinan Unit Kerja
Nama Nama
NIP NIP
No Nama Gol Jabatan Keg Vol Harga Satuan Bruto PPh 5% PPh 15% Prog PPh 5% PPh 20% Netto Tanda Tangan/Norek
Tanggal ...............................
Menyetujui, Dibuat oleh,
Pejabat Pembuat Komitmen/Atasan Langsung BPP/PUMK BPP/PUMK
Nama:........................................ Nama:........................................
NIP NIP
(nama)
NIP. .......................................(9)
3. Biaya transport pegawai dan/atau biaya penginapan di bawah ini yang tidak dapat
diperoleh bukti-bukti pengeluarannya, meliputi:
No. Uraian Jumlah
Jumlah
4. Jumlah uang tersebut pada angka 1 di atas benar-benar dikeluarkan untuk pelaksanaan
Perjalanan Dinas dimaksud dan apabila di kemudian hari terdapat kelebihan atas
pembayaran, kami bersedia untuk menyetorkan kelebihan tersebut ke Kas
Negara/Universitas16
Demikian pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya, untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya.
……………………………… ………………………………
NIP ………………………… NIP …………………………
16
Disesuaikan dengan sumber dana (jika bersumber DIPA/RM disetor ke Kas Negara. Sumber dana dari Dana
Masyarakat disetor ke Rekening Universitas)
2. Pengadaan dengan nilaidi atas Rp10.000.000, - (sepuluh juta rupiah) s/d Rp50.000.000,-
(lima puluh juta rupiah)
BERI TANDA “ ✓ “ PADA KOTAK BERKENAAN
Surat Permintaan Pembayaran (SPP)
Register Bukti Pengeluaran Kas (Kuitansi)
Surat pesanan barang/surat perintah kerja
Kuitansi bermeterai
Invoice/Faktur (asli)
Tanda terima barang/surat jalan (asli)
Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan (BAPP) (jika diperlukan)
Berita Acara Serah Terima Pekerjaan (BAST) (jika diperlukan)
Faktur Pajak standar
Surat Setoran Pajak (SSP)
Referensi Bank
Berita Acara Pembayaran(BAP)
Jaminan Bank/Lembaga Keuangan non-Bank
o
Boarding Pass, Airport Tax
Bukti Pembayaran Hotel Atau Tempat Menginap Lainnya
Daftar Pengeluaran Riil (Jika Diperlukan)
n
Surat Permintaan Pembayaran (SPP)
Daftar Nominatif Perjalanan Dinas
Surat Tugas Dari Pejabat Yang Berwenang
t
Surat Persetujuan Pemerintah
Surat Perintah Perjalanan Dinas dari Pejabat Yang Berwenang
Fotokopi Halaman Paspor yang Dibubuhi Cap/Tanda Keberangkatan dan
Kedatangan
Bukti Penerimaan Uang Harian
o
Bukti Pembelian Tiket Transportasi atau Bukti Pembayaran Moda Transportasi
Lainnya
Boarding Pass
Airport Tax
h
Pembuatan Visa
Retribusi
Daftar Pengeluaran Riil (Jika Diperlukan)