Anda di halaman 1dari 42

I.

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Pengelolaan keuangan merupakan fungsi kegiatan administrasi pokok yang
menuntut implementasi prinsip tata kelola yang baik. Implikasinya setiap entitas harus
melaksanakan pengelolaan keuangan dengan benar dan sesuai dengan aturan
perundangan yang berlaku. Sasaran yang diharapkan adalah setiap kegiatan dapat
berjalan secara memadai dan dapat dipertanggungjawabkan dengan transparan.
Pelaksanaan pembayaran adalah salah satu fungsi dari pengelolaan keuangan
yang memegang peranan penting dalam menjamin efisiensi, efektifitas dan
akuntabilitas. Implementasi atas pelaksanaan pembayaran dengan prosedur yang
belum memadai, misalnya kuitansi pengadaan barang/jasa yang perlu dimintakan tanda
tangan/cap dari rekanan, sehingga menimbulkan ketidakefisienan dalam proses
pertanggungjawaban dana. Kondisi yang lain adalah kebiasaan pertanggungjawaban
keuangan dilakukan diakhir tahun yang menyebabkan kuitansi/SPJ menumpuk diakhir
tahun.
Ketidakefisienan atas kegiatan yang dilakukan pada aktivitas perbendaharaan
akan mempengaruhi aktivitas berikutnya yaitu pencatatan dan pelaporan transaksi
keuangan. Bisnis proses yang berbelit dan tidak efisien perlu dibuat kebijakan untuk
melakukan business process redesign, namun tetap mengacu pada ketentuan dan
aturan perundangan yang berlaku agar prinsip pengelolaan keuangan tetap terpenuhi.
Disamping kondisi internal yang perlu dilakukan pembenahan, dinamika
perubahan peraturan perundangan juga berdampak perubahan yang mendasar pada
pola pengelolaan keuangan Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Dengan terbitnya Undang-
Undang Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, maka status Universitas
Gadjah Mada menjadi PTN Badan Hukum. Status tersebut menjadikan UGM
mendapatkan otonomi pengelolaan kegiatan dalam bidang akademik dan non akademik.
Pelaksanaan otonomi non akademik, khususnya pengelolaan keuangan belum dapat
diwujudkan secara penuh karena belum tersedianya perangkat peraturan teknis yang
menjadi dasar rujukan bagi PTN BH. Oleh karena itu, pengelolaan keuangan UGM
mengacu pada pola pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum.
Menjelang akhir tahun 2013 terbitlah Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 58 Tahun 2013 Tentang Bentuk dan Mekanisme Pendanaan Perguruan Tinggi
Negeri Badan Hukum. Dalam operasionalnya, Peraturan Pemerintah ini masih
membutuhkan Permenkeu dan Permendikbud agar UGM dan PTN BH lainnya dapat
menjalankan otonomi pengelolaan keuangan yang selaras dengan karakteristik PTN
BH. Pelimpahan kewenangan pemerintah kepada UGM memberikan implikasi bahwa
dalam pelaksanaan otonomi PTN BH, maka pengelolaan program dan kegiatan harus
berdasar pada prinsip akuntabilitas, transparansi, nirlaba, penjaminan mutu serta
efektivitas dan efisiensi.
Agar pengelolaan keuangan Universitas Gadjah Mada dapat berjalan sesuai
peraturan yang berlaku dan mencapai prinsip-prinsip tersebut di atas, maka pada tahun
2014 Pimpinan Universitas perlu menerbitkan Buku Pedoman Pertanggungjawaban
Transaksi Keuangan Universitas Gadjah Mada. Selanjutnya implementasi kegiatan dan
pertanggung jawaban keuangan berpedoman pada ketentuan-ketentuan yang termaktub
di dalamnya dan secara teknis diinformasikan dalam buku pedoman ini.

2. Dasar Hukum
1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara;
2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara;
3) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan Dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;

Pedoman Pertanggungjawaban Transaksi Keuangan 1


Universitas Gadjah Mada
4) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan
Tinggi;
5) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah;
6) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara;
7) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2013 tentang Bentuk
Dan Mekanisme Pendanaan Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum;
8) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 2013 tentang Statuta
Universitas Gadjah Mada.
9) Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden
Nomor 70 Tahun 2012;
10) Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 190/PMK.05/2012 tentang
Tata Cara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan
Belanja Negara;
11) Keputusan Majellis Wali Amanat Universitas Gadjah Mada Nomor 12/SK/MWA/2003
tentang Anggaran Rumah Tangga Universitas Gadjah Mada sebagaimana telah
diubah dengan Keputusan Majelis Wali Amanat Universitas Gadjah Mada Nomor
21/SK/MWA/2012;
12) Surat Rektor Universitas Gadjah Mada Nomor 2789/PII/Dir-Keu/Subdit-AA/2013,
hal: Pengelolaan Keuangan BLU-UGM;
13) Surat Rektor Universitas Gadjah Mada Nomor 257/P/KAI/2014 tanggal 9 Januari
2014 perihal Pengelolaan Keuangan dan Aset tahun 2014.

3. Maksud Dan Tujuan


Maksud:
Pedoman Pertanggungjawaban Transaksi Keuangan Universitas Gadjah Mada
dimaksudkan sebagai acuan dan petunjuk dalam pelaksanaan anggaran
(perbendaharaan). Buku ini juga memberikan rujukan teknis bagi setiap unit kerja dalam
pertanggungjawaban dana atas kegiatan yang dilakukan. Selain itu, pedoman teknis ini
diharapkan akan menghasilkan standarisasi atas pertanggungjawaban dana yang
berupa standarisasi prosedur, jenis dan kelengkapan bukti-bukti transaksi pembayaran
beserta dokumen pendukung yang sah.

Tujuan:
Penyusunan Pedoman Pertanggungjawaban Transaksi Keuangan Universitas Gadjah
Mada bertujuan:
1) Memberikan pemahaman tata cara pengajuan pembayaran dan
pertanggungjawaban pengeluaran kas;
2) Memberikan pemahaman kepada setiap unsur yang terlibat dalam pelaksanaan
pembayaran terkait dengan kelengkapan bukti-bukti transaksi beserta dokumen
pendukung dalam pertanggungjawaban transaksi keuangan termasuk perhitungan
pajak;
3) Memberikan pemahaman atas kelayakan pembayaran pengadaan barang/jasa;
4) Memberikan pemahaman batas waktu penyelesaian tagihan pembayaran/SPJ
transaksi keuangan; dan
5) Memberikan layanan dalam pelaksanaan pertanggungjawaban SPJ secara
memadai.

Pedoman Pertanggungjawaban Transaksi Keuangan 2


Universitas Gadjah Mada
4. Ruang Lingkup
Pedoman Pertanggungjawaban Transaksi Keuangan Universitas Gadjah Mada ini
mencakup pengaturan terkait tata cara pembayaran transaksi keuangan UGM dalam
rangka pelaksanaan kegiatan yang bersumber dari Dana Masyarakat/APBN/Sumber Lain
Universitas yang sah.

5. Istilah dan Pengertian


Dalam pedoman ini yang dimaksud dengan:
1) Universitas adalah Universitas Gadjah Mada.
2) Rektor adalah Rektor Universitas Gadjah Mada.
3) Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat KPA adalah Rektor Universitas
Gadjah Mada.
4) Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara yang selanjutnya disingkat KPPN adalah
instansi vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan yang
memperoleh kuasa dari Bendahara Umum Negara (BUN) untuk melaksanakan
sebagian fungsi Kuasa Bendahara Umum Negara.
5) Pejabat Pembuat Komitmen/Pimpinan Unit Kerja/Atasan Langsung PUMK/Pejabat lain
yang ditetapkan Rektor adalah pejabat yang melaksanakan kewenangan KPA untuk
mengambil keputusan dan/atau tindakan yang dapat mengakibatkan pengeluaran atas
beban Dana Masyarakat/APBN sesuai dengan Rencana Kegiatan dan Anggaran
Tahunan (RKAT) yang telah ditetapkan.
6) Direktur Keuangan/Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar
(PPSPM)/Pejabat Lain yang ditetapkan Rektor adalah pejabat yang diberi kewenangan
oleh Rektor untuk melakukan pengujian atas permintaan pembayaran dan menerbitkan
perintah pembayaran.
7) Bendahara Pengeluaran yang selanjutnya disingkat BP yang ditetapkan Rektor adalah
orang yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan,
dan mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan Belanja Universitas.
8) Bendahara Pengeluaran Pembantu yang selanjutnya disingkat BPP yang ditetapkan
Rektor adalah orang yang ditunjuk untuk membantu Bendahara Pengeluaran untuk
melaksanakan pembayaran kepada yang berhak guna kelancaran pelaksanaan
kegiatan tertentu. Keberadaan BPP di Fakultas/Sekolah/unit lain yang ditetapkan
berdasarkan substansi dan kebutuhan lingkup transaksi keuangan.
9) PUMK adalah orang yang diberi tugas membantu BP/BPP untuk mengelola Uang
Persediaan (UP) dengan mengajukan permohonan permintaan uang kepada BP/BPP
setelah mendapat persetujuan Pejabat Pembuat Komitmen/Pimpinan Unit
Kerja/Atasan Langsung PUMK atau Penanggungjawab kegiatan yang ditunjuk.
10) Uang Persediaan (UP)/Uang Muka Kerja (UMK)/Persekot adalah uang muka dalam
jumlah tertentu yang diberikan kepada BP/BPP/PUMK untuk membiayai kegiatan
operasional sehari-hari Kegiatan Unit Kerja atau membiayai pengeluaran yang menurut
sifat dan tujuannya tidak mungkin dilakukan melalui mekanisme pembayaran langsung
(LS)/Definitif.
11) Pembayaran Langsung (LS)/Definitif adalah pembayaran yang dilakukan langsung
melalui bank ke rekening BP/BPP/PUMK/Rekanan/Penerima hak lainnya atas dasar
perjanjian kerja, surat keputusan, surat tugas atau surat perintah kerja lainnya melalui
penerbitan Surat Perintah Membayar Langsung.
12) Surat Pertanggung Jawaban (SPJ) adalah bukti pertanggungjawaban atas
penggunaan dana untuk pelaksanaan kegiatan di seluruh unit kerja.
13) Kuitansi adalah dokumen atau surat yang digunakan sebagai tanda bukti telah terjadi
transaksi pembayaran yang dilengkapi beberapa rincian lengkap lainnya, yakni tujuan
pembayaran, tanggal, tempat dimana terjadinya transaksi pembayaran tersebut dan
disahkan oleh pejabat yang berwenang.
14) Nota/dokumen pembayaran lainnya adalah bukti pembelian yang diberikan oleh
penyedia barang/jasa yang dapat digunakan sebagai bukti pembelian yang sah.

Pedoman Pertanggungjawaban Transaksi Keuangan 3


Universitas Gadjah Mada
15) Faktur penjualan (sales invoice) adalah lembar bukti tagihan atau bukti transaksi
kepada pelanggan atas pembelian suatu barang/jasa. Faktur penjualan biasanya
dikirim oleh rekanan bersamaan dengan atau setelah pengiriman barang/jasa.
16) Surat jalan adalah dokumen yang befungsi sebagai surat pengantar atas barang yang
tercantum didalamnya yang ditunjukan kepada penerima dan mempunyai kekuatan
hukum atas legalitas yang diperlukan di jalan raya dari keluar perusahaan sampai
memasuki wilayah milik penerima sehingga barang dengan jumlah serta spesifikasi
yang disertai dengan beberapa informasi lainnya diterima oleh penerima.

6. Tata Kelola Pengelolaan Keuangan Universitas


Untuk mencapai pengelolaan keuangan yang memadai dan sesuai dengan prinsip tata
kelola yang baik (good governance), makatata kelola pengelolaan keuangan Universitas
memuat diantaranya:
1) Keuangan Universitas dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundangan yang
berlaku, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab dengan
memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan;
2) Pelaksanaan kegiatan Universitas mengacu pada RKAT untuk dana yang bersumber
dari penerimaan Dana Masyarakat dan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)
untuk penggunaan dana yang bersumber dari APBN/APBD;
3) Dalam penyusunan dan pelaksanaan anggaran belanja kegiatan mengacu pada
Standar Biaya Keluaran/Standar Tarif Layanan dan Standar Biaya Masukan/Standar
Biaya Umum (SBU) sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan atau Surat Keputusan
Rektor;
4) Surplus/efisiensi anggaran kegiatan dapat digunakan melalui mekanisme Universitas
dengan tetap mengacu pada prosedur dan peraturan yang ditetapkan
Universitas/Kementerian Keuangan;
5) Seluruh aktivitas penerimaan dilakukan dengan menggunakan Rekening Universitas
yang sudah ditetapkan sesuai dengan peraturan terkait dengan pengelolaan rekening
Universitas;
6) Rekening pengeluaran operasional Universitas menggunakan rekening operasional
masing-masing unit kerja yang telah ditetapkan Universitas;
7) Kebijakan pembukaan dan penutupan rekening diatur sesuai dengan mekanisme dan
peraturan yang terkait dengan pengelolaan rekening Universitas.
8) Tahun anggaran Universitas meliputi masa 1 (satu) tahun dimulai dari 1 Januari
sampai dengan 31 Desember.

7. Organisasi Perbendaharaan
1) Rektor selaku Kuasa Pengguna Anggaran.
2) Wakil Rektor/Pimpinan Unit Kerja/Atasan Langsung PUMK/Pejabat Lain yang
ditetapkan Rektor sebagai Pejabat Pembuat Komitmen.
3) Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar (PPSPM)/Direktur
Keuangan/Pejabat Lain yang ditetapkan Rektor untuk pengujian dan penerbitan
perintah pembayaran sumber dana DIPA APBN/APBD/Dana Masyarakat/Sumber lain
yang sah untuk pengujian dan penerbitan perintah pembayaran.
4) Bendahara Penerimaan (hanya di Universitas).
5) Bendahara Pengeluaran (hanya di Universitas).
6) Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP).
7) Pemegang Uang Muka Kerja (PUMK).

Pedoman Pertanggungjawaban Transaksi Keuangan 4


Universitas Gadjah Mada
STRUKTUR PERBENDAHARAAN PENGELOLAAN KEUANGAN:

STRUKTUR PENGELOLAAN KEUANGAN UNIVERSITAS

KUASA PENGGUNA
ANGGARAN

Wakil Rektor/Pimpinan
Unit Kerja/Atasan
Langsung PUMK/Pejabat Direktur Keuangan/PPSPM Bendahara Penerimaan Bendahara Pengeluaran
Lain yang ditetapkan
Rektor sebagai PPK

Gambar: Struktur Pengelolaan Keuangan Universitas

STRUKTUR PENGELOLAAN KEUANGAN FAKULTAS/SEKOLAH

Kuasa Otorisator
(Dekan/Direktur/WD III/
Wk.Dir/PPK

Pejabat Teknis Kegiatan


Fungsi Administrasi dan Bendahara Pengeluaran
(WD I/WD II/Kajur/ PUMK
Keuangan Pembantu
Pengelola/Ketua Kegiatan)

Gambar: Struktur Pengelolaan Keuangan Fakultas/Sekolah

Pedoman Pertanggungjawaban Transaksi Keuangan 5


Universitas Gadjah Mada
II. PELAKSANAAN DAN PENYELESAIAN TAGIHAN PEMBAYARAN
1. Pelaksanaan Kegiatan
1) Pelaksanaan Kegiatan
a. Komitmen merupakan Perjanjian atau kontrak yang berupa janji yang tidak dapat
dibatalkan secara sepihak dan harus dilaksanakan apabila syarat yang disepakati
telah dilaksanakan sesuai kesepakatan bersama.
b. Pelaksanaan kegiatan dan penggunaan anggaran yang mengakibatkan
pengeluaran kas dilaksanakan berdasarkan Perjanjian atau pembuatan komitmen
baik dalam bentuk perjanjian/kontrak untuk pengadaan barang/jasa atau penetapan
keputusan oleh pejabat yang berwenang.
c. Pelaksanaan kegiatan mengacu dan mengikuti prosedur dan ketentuan peraturan
perundangan yang berlaku di Universitas.
2) Pembuatan komitmen melalui penetapan keputusan yang mengakibatkan pengeluaran
kas antara lain untuk:
a. pelaksanaan belanja pegawai;
b. pelaksanaan perjalanan dinas yang dilaksanakan secara swakelola;
c. pelaksanaan kegiatan swakelola, termasuk pembayaran honorarium kegiatan; atau
d. belanja bantuan sosial yang disalurkan dalam bentuk uang kepada penerima
bantuan sosial.

2. Pelaksanaan Kegiatan Pengadaan Barang/Jasa


1) Pengadaan barang/jasa mengikuti ketentuan yang sesuai dengan prosedur pengadaan
barang/jasa Universitas;
2) Proses pengadaan barang/jasa dimulai setelah RKAT/Dokumen Rencana Kegiatan
Anggaran lainnya disetujui oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan ketentuan
Universitas.
3) Penandatanganan perjanjian/kontrak pengadaan barang/jasa dilakukan setelah
Anggaran Dana Masyarakat atau DIPA disahkan oleh pejabat yang berwenang sesuai
dengan ketentuan.
4) Pelaksanaan kegiatan dapat dilakukan oleh lintas unit kerja lainnya, dengan
pembebanan anggaran sesuai RKAT/Rencana Kegiatan Anggaran yang lain pada unit
kerja pengguna (user). Misalnya kegiatan pengadaan barang/jasa dilakukan oleh unit
kerja pengampu kegiatan pengadaan barang/jasa, maka pembebanan anggaran pada
RKAT unit kerja pengguna;

3. Tata Cara Pembayaran


Tata cara pembayaran terdiri dari:
1) Pembayaran Langsung (LS/Definitif)
Pembayaran langsung (LS) juga disebut dengan istilah Definitif adalah pembayaran
dengan cara transfer langsung atau pemindahbukuan dari rekening Universitas atau
unit kerja (untuk dana masyarakat) atau dari rekening Kas Negara melalui KPPN
kepada rekening bank rekanan/vendor/penerima hak lainnya yang mempunyai hak
tagih kepada Universitas atau unit kerja atas dasar perjanjian kerja, surat keputusan,
surat tugas atau surat perintah kerja lainnya.

Pembayaran Langsung (LS/Definitif) terdiri dari:


a. Ketentuan Umum Pembayaran LS/Definitif
Pembayaran dapat dilakukan melalui LS/Definitif meliputi, diantaranya:
a) Pembayaran kepada Penyedia Barang/Jasa atas dasar perjanjian/kontrak;
b) Pembayaran tagihan dari penerima hak tagih berdasarkan bukti-bukti yang
sah untuk memperoleh pembayaran;
c) Pembayaran Gaji/ belanja pegawai non-gaji/ Honorarium/Tunjangan Khusus/
Insentif lain/Perjalanan Dinas atas dasar surat keputusan;
d) Penggantian (reimburse) atas transaksi keuangan yang telah dibayarkan.

Pedoman Pertanggungjawaban Transaksi Keuangan 6


Universitas Gadjah Mada
Khusus untuk pembayaran komitmen dalam rangka pengadaan barang/jasa
berlaku ketentuan sebagai berikut:
a) Pembayaran tidak boleh dilakukan sebelum barang/jasa diterima;
b) Dalam hal pengadaan barang/jasa yang karena sifatnya harus dilakukan
pembayaran terlebih dahulu, maka dilakukan setelah penyedia barang/jasa
menyampaikan jaminan atas uang pembayaran yang akan dilakukan;
c) Pembayaran melalui Rekening Rekanan/Penerima hak tagih harus sesuai
dengan nama dan nomor dalam Perjanjian surat perjanjian/kontrak
pengadaan barang/jasa. Misalnya: Perjanjian Kontrak dengan badan hukum
(Perseroan Terbatas/PT), maka penggunaan rekening bank sewajarnya
bukan rekening perorangan/pribadi, melainkan rekening perusahaan tersebut.

b. Prosedur Pengajuan permintaan pembayaran melalui LS/Definitif(Alur 1a


dan 1b)
a) PPK/Pimpinan Unit Kerja/Atasan PUMK/Pejabat lain yang ditetapkan Rektor
menerima tagihan pembayaran berupa kuitansi dan dokumen pendukung
transaksi dari Rekanan/Penerima hak tagih;
b) PUMK/Tim Teknis melengkapi dan memeriksa dokumen pembayaran
(Kuitansi/Dokumen lain), setelah dokumen kelengkapan pembayaran lengkap
dan sesuai, PUMK/Tim Teknis melakukan entry Kuitansi sebesar nilai tagihan
bruto (termasuk pajak) melalui aplikasi SIMKEU;
c) PPK/Pimpinan Unit Kerja/Atasan PUMK/Pejabat lain yang ditetapkan Rektor
melakukan verifikasi dan approval SIMKEU terkait kebenaran transaksi
keuangan dan pembebanan MAK, serta kelengkapan dokumen kelengkapan
pembayaran, jika sudah sesuai akan dilanjut proses berikutnya;
d) Khusus untuk DIPA, dana APBN (Rupiah Murni), maka PUMK/Tim Teknis
akan melakukan entry Arsip Data Komputer (ADK) SPP melalui sistem
aplikasi SPM (aplikasi Kementerian Keuangan), untuk dibuatkan Surat
Permintaan Pembayaran (SPP);
e) PPK melakukan pengesahan dokumen pembayaran, khusus dana DIPA
APBN, PPK melakukan pengesahan SPP dan dokumen pembayaran;
f) Surat permintaan pembayaran dilampiri dengan kelengkapan bukti transaksi
keuangan diajukan ke Direktorat Keuangan/PPSPM untuk verifikasi dan
selanjutnya proses pembayaran;
g) Petugas Direktorat Keuangan akan memberikan dokumen tanda terima
Dokumen Pembayaran;
h) Petugas Direktorat Keuangan melakukan verifikasi kebenaran, kelengkapan,
dan keabsahan Dokumen SPJ. Jika sesuai (Ya), maka dilanjut proses
berikutnya; jika tidak sesuai (Tidak), maka akan dikembalikan ke PPK/Unit
Kerja.
i) Khusus Dana Masyarakat, Direktur Keuangan menerbitkan Surat Perintah
Pembayaran kepada Bendahara Pengeluaran untuk melakukan pembayaran
ke rekening tujuan.
j) Khusus Dana Pemerintah,Direktorat Keuangan/PPSPM menerbitkan Surat
Perintah Membayar berdasarkan ADK/SPP yang dientry PUMK/Tim Teknis
PPK. Penerbitan SPM untuk melakukan transfer/pemindahbukuan ke
Rekening sesuai dalam perjanjian/kontrak/yang ditunjuk PPK.
k) KPPN akan melakukan pembayaran dengan menerbitkan SP2D berdasarkan
SPM ke rekening tujuan. Jika rekening tidak sesuai, maka KPPN akan
mengeluarkan retur SP2D kepada PPSPM dan akan ditindaklanjuti
penyelesaiannya.
l) Jika rekening pembayaran yang tercantum dalam SP2D sudah sesuai, maka
Dana telah masuk ke rekening tujuan sesuai tanggal SP2D.

Pedoman Pertanggungjawaban Transaksi Keuangan 7


Universitas Gadjah Mada
2) Pembayaran Kas Operasional
Uang Muka Kerja (UMK)/Persekot/Uang Persediaan digunakan untuk keperluan
membiayai kegiatan operasional sehari-hari kegiatan/Unit Kerja dan membiayai
pengeluaran yang tidak dapat dilakukan melalui mekanisme Pembayaran LS/Definitif.

Pembayaran Kas Operasional terdiri atas:


a. Ketentuan Umum
1) Pembayaran dengan UMK/Persekot/UP oleh BP/BPP/PUMK kepada 1 (satu)
penerima/penyedia barang/jasa dapat dilakukan setelah mendapat
persetujuan Rektor c.q. Direktur Keuangan atau Dekan c.q. Wakil Dekan
Bidang Keuangan.
2) Tanggungjawab pengelolaan UMK/Persekot/UP berada pada Pimpinan Unit
Kerja/Atasan PUMK/Pejabat yang memberi otorisasi penerbitan UMK/
Persekot/UP.
b. Pencairan Dana Dengan Pengajuan Alokasi
Pencairan dana dengan cara permohonan alokasi adalah pencairan dana untuk
unit kerja level Fakultas/Sekolah Vokasi/Sekolah Pasca Sarjana di lingkungan
Universitas Gadjah Mada. Pengajuan alokasi ke Direktorat Keuangan,
pencairannya dilakukan secara bertahap atau sesuai kebutuhan di masing-
masing Fakultas/Sekolah. Pengajuan alokasi harus disetujui oleh pimpinan unit
kerja. Jumlah maksimal yang bisa dicairkan pertama kali adalah perkiraan jumlah
kebutuhan selama satu bulan. Pengambilan Alokasi berikutnya dapat dicairkan
setelah dana dipertanggungjawaban minimal 75% dari pengambilan alokasi
sebelumnya. Permohonan alokasi dilakukan secara online melalui Sistem
Informasi Manajemen Keuangan.
c. Prosedur Pengajuan Uang Muka Kerja (UMK)
Prosedur pengajuan UMK dengan cara entry data melalui SIMKEU, dengan
ketentuan sebagai berikut:
1) Uang muka kerja yang diajukan berdasarkan kegiatan dalam RKAT tahun
berjalan yang telah disyahkan.
2) Jumlah uang muka kerja yang diajukan sudah termasuk
pajak-pajak yang harus dipungut (bruto).
3) UMK yang diambil benar-benar yang akan digunakan dan harus
dipertanggungjawabkan dalam waktu 14 hari.
4) Realisasi kegiatan harus sesuai dengan kegiatan yang diajukan pada UMK,
jumlah maksimalnya sebesar uang muka kerja tersebut (tidak boleh minus).
5) Untuk kegiatan-kegiatan yang sudah ada dalam RKAT Dana Masyarakat tapi
didanai dari DIPA, maka sisa dana RKAT tidak secara otomatis/ langsung
digunakan untuk kegiatan lain
6) Penggeseran MAK belanja barang ke belanja personil/pegawai tidak
diperbolehkan.
7) UMK berikutnya bisa diambil setelah berkas SPJ masuk ke Direktorat
Keuangan/Fakultas/Sekolah/Unit Kerja minimal 80% sesuai UMK yg diambil,
dan sisa UMK 20% harus dipertanggungjawabkan atau dikembalikan dalam
bentuk setor tunai/transfer maksimal dalam waktu 2 Minggu.
8) Pembayaran UMK melalui rekening atasan langsung PUMK di Bank mitra
UGM.
9) Sisa uang muka kerja dan pajak yang dipungut disetor ke rekening Bendahara
Pengguna atau BPP di bank mitra UGM. Bukti setoran pajak dan setoran tunai
dilampirkan pada berkas SPJ.

Pedoman Pertanggungjawaban Transaksi Keuangan 8


Universitas Gadjah Mada
III. KELENGKAPAN TAGIHAN PEMBAYARAN
Kelengkapan Pengajuan Tagihan Pembayaran Langsung (LS)
1. Kelengkapan Pembayaran Pengadaan Barang/Jasa terdiri atas:
a. Pengadaan barang/jasa sampai dengan nilai Rp10.000.000,- (sepuluh juta rupiah),
dengan kelengkapan sebagai berikut:
1) Register Bukti Pengeluaran Kas (Kuitansi) sesuai cetak dari SIMKEU yang
menunjukan Kode/Jenis Kegiatan, Pembebanan Mata Anggaran Keluaran (MAK)
dan ditandatangani oleh BP/BPP/PUMK serta disahkan oleh PPK/Pimpinan Unit
Kerja/Atasan PUMK/Pejabat lain yang ditetapkan Rektor;
2) Kuitansi/Bukti Pembelian (Nota)/Invoice/Faktur bermeterai sesuai dengan ketentuan
bea-meterai (asli), apabila bukti pembelian asli belum ada materai, maka materai
dibubuhkan pada Register Bukti Pengeluaran Kas(Kuitansi).1
3) Jika bukti pembelian seperti dijelaskan pada point (2) tidak ada, maka Register Bukti
Pengeluaran kas dimintakan tanda tangan dan stempel rekanan/penerima hak
tagih.
4) Tanda terima barang/surat jalan2 yang ditanda-tangani oleh pihak penjual dan
pembeli (asli);
5) Faktur Pajak standar (untuk rekanan yang PKP) dan Surat Setoran Pajak (SSP)
sesuai dengan aturan perpajakan yang berlaku;
6) Copy NPWP3;
7) Referensi Bank yang menunjukkan nama dan nomor rekening penyedia
barang/jasa.

b. Pengadaan dengan nilai di atas Rp10.000.000, - (sepuluh juta rupiah) s/d


Rp50.000.000,-(lima puluh juta rupiah) dengan kelengkapan sebagai berikut:
1) Register Bukti Pengeluaran Kas (Kuitansi) sesuai cetak dari SIMKEU yang
menunjukan Kode/Jenis Kegiatan, Pembebanan Mata Anggaran Keluaran
(MAK) dan ditandatangani oleh BP/BPP/PUMK serta disahkan oleh
PPK/Pimpinan Unit Kerja/Atasan PUMK/Pejabat lain yang ditetapkan Rektor;
2) Kuitansi bermeterai sesuai dengan ketentuan bea-meterai yang telah
ditandatangani oleh penyedia barang/jasa dan PPK/Pimpinan Unit Kerja/Atasan
PUMK/Pejabat lain yang ditetapkan Rektor;
3) Invoice/Faktur (asli);
4) Tanda terima barang/surat jalan yang ditanda-tangani oleh pihak penjual dan
pembeli4(asli);
5) Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan (BAPP)5 yang disahkan oleh Rekanan
dan Pejabat/Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan sesuai dengan format
(Lampiran 1);
6) Berita Acara Serah Terima Pekerjaan (BAST)6yang ditandatangani oleh
Rekanan dan PPK/Pimpinan Unit Kerja/Atasan PUMK/Pejabat lain yang
ditetapkan Rektor sesuai dengan format (Lampiran 2);

1
Kuitansi adalah kuitansi asli yang diterbitkan oleh Rekanan. Jika sudah ada kuitansi asli dari Rekanan, Register
Pengeluaran Kas (kuitansi) yang dicetak dari SIMKEU tidak perlu dimintakan tanda tangan/cap dari Rekanan (sebagai
kuitansi pengganti), namun cukup ditanda-tangani PUMK/BPP dan disahkan PPK.
2
Dokumen tanda terima/surat jalan bisa include dengan faktur penjualan, tergantung dengan dokumen yang
diterbitkan oleh Rekanan.
3
Bagi Rekanan yang memiliki NPWP atau Pengusaha Kena Pajak (PKP).
4
Tanda terima barang diterima oleh orang yang kompeten di unit kerja, misal petugas pemeriksa barang atau
pengurus barang. Tanda terima barang sebagai pengganti BAST untuk pengadaan barang dibawah 50 juta atau
pembelian yang tidak menggunakan SPK. Penerbitan BAST disesuaikan dengan substansi pengendalian pekerjaan.
5
BAPP dibuat oleh Pemeriksa Pekerjaan sebelum dilakukan serah terima pekerjaan/PHO.
6
BAST dibuat untuk progres pekerjaan yang telah selesai dikerjakan Rekanan 100% berdasarkan BAPP.

Pedoman Pertanggungjawaban Transaksi Keuangan 9


Universitas Gadjah Mada
7) Faktur Pajak standar (untuk rekanan yang PKP) dan Surat Setoran Pajak (SSP)
sesuai dengan aturan perpajakan yang berlaku;
8) Referensi Bank yang menunjukkan nama dan nomor rekening penyedia
barang/jasa;
9) Copy NPWP;
10) Berita Acara Pembayaran (BAP) sesuai dengan format (Lampiran 3);
11) Jaminan7 yang dikeluarkan oleh bank umum/lembaga keuangan non-bank yang
dipersyaratkan dalam peraturan perundang-undangan mengenai pengadaan
barang/jasa pemerintah.

c. Pengadaan di atas Rp50.000.000,- (lima puluh juta rupiah), dengan


kelengkapan sebagai berikut:
1) Register Bukti Pengeluaran Kas (Kuitansi) sesuai cetak dari SIMKEU yang
menunjukan Kode/Jenis Kegiatan, Pembebanan Mata Anggaran Keluaran
(MAK) dan ditandatangani oleh BP/BPP/PUMK serta disahkan oleh
PPK/Pimpinan Unit Kerja/Atasan PUMK/Pejabat lain yang ditetapkan Rektor;
2) Surat Perintah Kerja (SPK)/Perjanjian/Kontrak ditandatangani PPK/Pimpinan
Unit Kerja/Atasan PUMK/Pejabat lain yang ditetapkan Rektor;
3) Kuitansi bermeterai sesuai dengan ketentuan bea-meterai yang telah
ditandatangani oleh Penerima hak tagih dan PPK/Pimpinan Unit Kerja/Atasan
PUMK/Pejabat lain yang ditetapkan Rektor;
4) Invoice/Faktur (asli);
5) Tanda terima barang/surat jalan yang ditandatangani oleh pihak penjual dan
pembeli (asli);
6) Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan/Barang yang disahkan oleh Rekanan dan
Pejabat/Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan format (Lampiran 1);
7) Berita Acara Serah Terima Pekerjaan/Barang untuk pekerjaan yang sudah
selesai 100% dan ditandatangani oleh Rekanan dan PPK/Pimpinan Unit
Kerja/Atasan PUMK/Pejabat lain yang ditetapkan Rektor format (Lampiran 2);
8) Faktur Pajak standar (untuk rekanan yang PKP) dan Surat Setoran Pajak (SSP)
sesuai dengan aturan perpajakan yang berlaku;
9) Referensi Bank yang menunjukkan nama dan nomor rekening penyedia
barang/jasa;
10) Copy NPWP;
11) Berita Acara Pembayaran (BAP) sesuai dengan format (Lampiran 3);
12) Jaminan yang dikeluarkan oleh bank umum/lembaga keuangan non-bank yang
dipersyaratkan dalam peraturan perundangan mengenai pengadaan
barang/jasa pemerintah.

2. Kelengkapan Pembayaran Langganan Daya dan Jasa


1) Register Bukti Pengeluaran Kas (Kuitansi) sesuai cetak dari SIMKEU yang
menunjukan Kode/Jenis Kegiatan, Pembebanan Mata Anggaran Keluaran (MAK)
dan ditandatangani oleh BP/BPP/PUMK serta disahkan oleh PPK/Pimpinan Unit
Kerja/Atasan PUMK/Pejabat lain yang ditetapkan Rektor;
2) Dokumen pendukung berupa surat tagihan penggunaan daya dan jasa yang sah.

3. Kelengkapan Pembayaran Kegiatan Kontraktual Penelitian dan Pengabdian


Masyarakat
1) Register Bukti Pengeluaran Kas (Kuitansi) sesuai cetak dari SIMKEU yang
menunjukan Kode/Jenis Kegiatan, Pembebanan Mata Anggaran Keluaran (MAK)
dan ditandatangani oleh BP/BPP/PUMK serta disahkan oleh PPK/Pimpinan Unit
Kerja/Atasan PUMK/Pejabat lain yang ditetapkan Rektor

7
Jaminan yang diterbitkan oleh lembaga keuangan non-bank (misalnya: asuransi) bersifat unconditional, sebaiknya
lembaga yang memiliki operasional di wilayah D.I. Yogyakarta.

Pedoman Pertanggungjawaban Transaksi Keuangan 10


Universitas Gadjah Mada
2) Nota Kesepakatan/Surat Perintah Kerja (SPK)/Perjanjian/Kontrak antara Ketua
Kegiatan dengan PPK/Ketua Kegiatan/Pejabat lain yang ditetapkan Rektor
contoh format (Lampiran 5);
3) Kuitansi bermeterai8 sesuai dengan ketentuan bea-meterai yang telah
ditandatangani oleh Ketua Kegiatan/Peneliti dan disahkan oleh PPK/Pimpinan
Unit Kerja/Atasan PUMK/Pejabat lain yang ditetapkan Rektor, yang dibuat sesuai
format (Lampiran 4);
4) Rekapitulasi rincian penggunaan anggaran;
5) Berita Acara Penyelesaian/Prestasi Pekerjaan (BAPP) yang ditandatangani
Ketua Kegiatan/Peneliti dan PPK/Pimpinan Unit Kerja/Atasan PUMK/Pejabat lain
yang ditetapkan Rektor sesuai dengan format (Lampiran 1);
6) Berita Acara Serah Terima Pekerjaan (BAST) untuk pekerjaan yang sudah
selesai 100% dan ditandatangani oleh Ketua Kegiatan/Peneliti dan
PPK/Pimpinan Unit Kerja/Atasan PUMK/Pejabat lain yang ditetapkan Rektor
sesuai dengan format (Lampiran 2);
7) Berita Acara Pembayaran (BAP) sesuai dengan format (Lampiran 3).

4. Kelengkapan Pembayaran Gaji atau Honorarium Rutin


1) Register Bukti Pengeluaran Kas (Kuitansi) sesuai cetak dari SIMKEU yang
menunjukan Kode/Jenis Kegiatan, Pembebanan Mata Anggaran Keluaran (MAK)
dan ditandatangani oleh BP/BPP/PUMK serta disahkan oleh PPK/Pimpinan Unit
Kerja/Atasan PUMK/Pejabat lain yang ditetapkan Rektor;
2) Surat Keputusan Pejabat yang berwenang;
3) Rekap Daftar Perhitungan Honorarium sesuai dengan contoh format (Lampiran
8);
4) Daftar nominatif penerima honorarium9 yang memuat paling sedikit nama orang,
besaran honorarium, NPWP Penerima, dan nomor rekening masing-masing
penerima honorarium yang ditandatangani oleh KPA/PPK dan BP/BPP/PUMK
sesuai dengan contoh format (Lampiran 9);
5) Rekap Pajak sesuai dengan daftar yang dipungut;
6) Bukti potong PPh Pasal 21 yang ditandatangani oleh Bendahara
Pengeluaran/BPP (dengan mengisi E-SPT).

5. Kelengkapan Pembayaran Honorarium Kegiatan


1) Register Bukti Pengeluaran Kas (Kuitansi) sesuai cetak dari SIMKEU yang
menunjukan Kode/Jenis Kegiatan, Pembebanan Mata Anggaran Keluaran (MAK)
dan ditandatangani oleh BP/BPP/PUMK serta disahkan oleh PPK/Pimpinan Unit
Kerja/Atasan PUMK/Pejabat lain yang ditetapkan Rektor;
2) Surat Keputusan Pelaksanaan Kegiatan oleh Pejabat10 yang berwenang contoh
surat keputusan (Lampiran 6);
3) Surat Pengajuan Pembayaran Honorarium Kegiatan (SP2HK)11 yang diterbitkan
oleh Ketua Kegiatan dan disahkan oleh PPK/Pimpinan Unit Kerja/Atasan
PUMK/Pejabat lain yang ditetapkan Rektor berdasarkan Surat Keputusan
Pelaksanaan Kegiatan dan Standar Biaya yang diselenggarakan Universitas
sesuai dengan format (Lampiran 7);
4) Rekap Daftar Perhitungan Honorarium sesuai dengan contoh format (Lampiran
8);

8
Kuitansi yang diterbitkan oleh pelaksana kegiatan.
9
Daftar pengajuan penerimaan honorarium dibuat sesuai dengan ajuan per bank.
10
Surat keputusan pelaksanaan kegiatan diterbitkan oleh Rektor Kuasa Pengguna Anggaran/ Wakil
Rektor/Dekan/Pejabat Lain yang diberi kewenangan oleh Rektor.
11
Surat Pengajuan Pembayaran Honorarium Kegiatan (SP2HK) adalah surat perintah pembayaran yang diterbitkan
oleh Ketua Kegiatan dengan mengacu SK Pelaksanaan Kegiatan yang diterbitkan oleh Pejabat yang berwenang.
Pembayaran honorarium kegiatan dengan memperhatikan andil kinerja masing-masing personal dalam kegiatan.

Pedoman Pertanggungjawaban Transaksi Keuangan 11


Universitas Gadjah Mada
5) Daftar nominatif penerima honorarium yang memuat paling sedikit nama orang,
besaran honorarium, NPWP Penerima dan nomor rekening12 masing-masing
penerima honorarium yang ditandatangani oleh KPA/PPK dan
BP/BPP/PUMKsesuai dengan contoh format (Lampiran 9);
6) Rekap Pajak sesuai dengan daftar yang dipungut;
7) Bukti potong PPh Pasal 21 yang ditandatangani oleh Bendahara
Pengeluaran/BPP (dengan mengisi E-SPT).

6. Kelengkapan pembayaran Kegiatan Rapat, Seminar, dan Sejenisnya


a. Kegiatan rapat, seminar, dan sejenisnya meliputi:
1. kegiatan sosialisasi/ bimbingan teknis/diseminasi/ workshop/ Focus Group
Discussion (FGD)/ pertemuan/ rapat koordinasi/ rapat pimpinan di dalam atau
di luar kantor penyelenggara kegiatan.
2. konsinyering; dan
3. rapat di dalam kantor di luar jam kerja.
b. Kegiatan rapat, seminar, dan sejenisnya harus menghasilkan output berupa:
1. Transkrip hasil rapat;
2. Notulensi rapat; dan/atau
3. Laporan.
c. Kegiatan rapat, seminar, dan sejenisnya dapat diselenggarakan di luar kantor
dengan ketentuan diantaranya fasilitas di kantor tidak mencukupi. Fasilitas di
kantor tidak mencukupi dibuktikan dengan surat pernyataan dari penanggung
jawab kegiatan yang dibuat sesuai dengan format (Lampiran 10).
d. Kegiatan rapat, seminar, dan sejenisnya yang diselenggarakan di luar kantor
dapat dilaksanakan di dalam kota atau di luar kota penyelenggara kegiatan
dilaksanakan sepanjang memenuhi ketentuan diantaranya sebagai berikut:
1. berskala regional/nasional/internasional; dan/atau
2. mendapat persetujuan dari PPK dengan pertimbangan:
a) dari sisi teknis harus dilaksanakan di luar Kota satuan kerja penyelenggara;
atau
b) diselenggarakan pada lokasi yang terdekat dengan Kota satuan kerja
penyelenggara.
e. Pihak penyelenggara dapat membentuk panitia untuk kegiatan rapat, seminar dan
sejenisnya. Jumlah panitia diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan mengenai
Standar Biaya.
f. Uang saku rapat dapat diberikan kepada peserta rapat yang diselenggarakan
didalam kantor diluar jam kerja, sesuai ketentuan dalam Peraturan Menteri
Keuangan mengenai Standar Biaya dan diberikan sepanjang memenuhi ketentuan
sebagai berikut:
a) dilaksanakan minimal 4 (empat) jam di luar jam kerja; dan
b) tidak diberikan uang lembur dan uang makan lembur.
Satu orang peserta rapat hanya berhak mendapatkan uang saku rapat satu
kali dalam satu hari dan besarannya sesuai SBM/SBU.
g. Uang saku rapat hanya dapat dibayarkan untuk rapat yang diselenggarakan di luar
jam kerja pada hari kerja satuan kerja bersangkutan.
h. Kelengkapan Pembayaran Kegiatan rapat, seminar, dan sejenisnya:
1) Register Bukti Pengeluaran Kas (Kuitansi) sesuai cetak dari SIMKEU yang
menunjukan Kode/Jenis Kegiatan, Pembebanan Mata Anggaran Keluaran
(MAK) dan ditandatangani oleh BP/BPP/PUMK serta disahkan oleh
PPK/Pimpinan Unit Kerja/Atasan PUMK/Pejabat lain yang ditetapkan Rektor;
2) Surat undangan yang ditandatangani oleh serendah-rendahnya pejabat
setingkat eselon II (yang disetarakan)/kepala unit kerja;

12
Rekening pembayaran sesuai rekening pembayaran gaji (UGM).

Pedoman Pertanggungjawaban Transaksi Keuangan 12


Universitas Gadjah Mada
3) Surat Tugas13bagi peserta;
4) Daftar hadir rapat (absensi)
5) Surat pernyataan14 dari penanggung jawab kegiatan yang dibuat sesuai dengan
format (Lampiran 10);
6) Surat ijin persetujuan dari PPK (jika diselenggarakan diselenggarakan diluar
kantor).

7. Kelengkapan Pembayaran Perjalanan Dinas Jabatan Dalam Negeri bagi


pegawai
1) Bukti Pengeluaran Kas (Kuitansi) sesuai cetak dari SIMKEU yang menunjukan
Kode/Jenis Kegiatan, Pembebanan Mata Anggaran Keluaran (MAK) dan
ditandatangani oleh BP/BPP/PUMK serta disahkan oleh PPK/Pimpinan Unit
Kerja/Atasan PUMK/Pejabat lain yang ditetapkan Rektor;
2) Daftar nominatif perjalanan dinas;
3) Dokumen pertanggungjawaban perjalanan dinas diantaranya sebagai berikut
a) Surat Tugas yang sah dari atasan Pelaksana Perjalanan Dinas;
b) Surat Perjalanan Dinas yang telah ditandatangani oleh PPK dan pejabat di
tempat pelaksanaan Perjalanan Dinas atau pihak terkait yang menjadi
Tempat Tujuan Perjalanan Dinas;
c) tiket pesawat, boarding pass, airport tax jika belum termasuk dalam harga
tiket, retribusi, dan bukti pembayaran moda transportasi lainnya;
d) bukti pembayaran yang sah untuk sewa kendaraan dalam Kota berupa
kuitansi atau bukti pembayaran lainnya yang dikeluarkan oleh badan usaha
yang bergerak di bidang jasa penyewaan kendaraan; dan
e) bukti pembayaran hotel atau tempat menginap lainnya.
4) Dalam hal bukti pengeluaran transportasi dan/atau penginapan tidak diperoleh,
maka pertanggungjawaban biaya Perjalanan Dinas Jabatan dapat
menggunakan Daftar Pengeluaran Riil sesuai dengan format (Lampiran 11).

8. Kelengkapan Pembayaran Perjalanan Dinas Jabatan Luar Negeri


Dokumen pertanggungjawaban biaya Perjalanan Dinas Jabatan terdiri dari:
1) Bukti Pengeluaran Kas (Kuitansi) sesuai cetak dari SIMKEU yang menunjukan
Kode/Jenis Kegiatan, Pembebanan Mata Anggaran Keluaran (MAK) dan
ditandatangani oleh BP/BPP/PUMK serta disahkan oleh PPK/Pimpinan Unit
Kerja/Atasan PUMK/Pejabat lain yang ditetapkan Rektor;
2) Daftar nominatif perjalanan dinas;
3) Dokumen pertanggungjawaban perjalanan dinas diantaranya sebagai berikut:
a) Surat tugas dari pejabat yang berwenang;
b) Surat persetujuan Pemerintah yang diterbitkan oleh Presiden atau pejabat
yang ditunjuk, sebagai izin prinsip Perjalanan Dinas ke luar negeri15;
c) Surat Perintah Perjalanan Dinas yang ditandatangani oleh pejabat yang
berwenang di dalam negeri;
d) Fotokopi halaman paspor yang dibubuhi cap/tanda keberangkatan dan
kedatangan oleh:
i. pihak yang berwenang di negara tempat kedudukan atau bertolak dan
negara tempat tujuan Perjalanan Dinas; atau

13
Surat Tugas kegiatan rapat dan sejenis diterbitkan apabila Pejabat yang diundang mewakilkan kedatangannya
kepada orang lain dan/atau kegiatan rapat dan sejenisnya yang diselenggarakan oleh lembaga/instansi diluar
Universitas.
14
Kegiatan rapat, seminar, dan sejenisnya yang diselenggarakan diluar kantor.
15
Petunjuk Teknis Pengajuan Ijin Perjalanan Dinas Luar Negeri diatur dalam Pedoman Pengurusan Ijin Perjalanan
Dinas Luar Negeri yang dikeluarkan oleh Direktorat Sumber Daya Manusia.

Pedoman Pertanggungjawaban Transaksi Keuangan 13


Universitas Gadjah Mada
ii. pihak yang berwenang di negara tempat kedudukan/bertolak dan salah
satu negara tempat tujuan Perjalanan Dinas yang memberlakukan
ketentuan tentang exit/permit pada suatu kawasan tertentu;
e) Bukti penerimaan uang harian yang digunakan untuk melaksanakan
perjalanan dinas;
f) Bukti pengeluaran yang sah untuk biaya transportasi, terdiri dari:
i. bukti pembelian tiket transportasi dan/ atau bukti pembayaran moda
transportasi lainnya, dan
ii. boarding pass, airport tax, pembuatan visa, dan retribusi;
g) Daftar pengeluaran rill, dalam hal bukti pengeluaran untuk keperluan
transportasi tidak diperoleh, sesuai format terlampir;
h) Untuk perhitungan keperluan uang perjalanan dinas luar negeri
menggunakan kurs jual Bank Indonesia pada saat sebelum keberangkatan.
4) Daftar nominatif perjalanan dinas ditandatangani oleh PPK yang memuat
informasi mengenai pihak yang melaksanakan perjalanan dinas (nama,
pangkat/golongan), tujuan, tanggal keberangkatan, lama perjalanan dinas, dan
biaya yang diperlukan untuk masing-masing pejabat.

IV. NORMA WAKTU PENYELESAIAN TAGIHAN PEMBAYARAN


Sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundangan hak tagih kepada negara
diselesaikan dalam waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender sejak bukti tagihan
diterima secara lengkap dan benar. Untuk memberikan layanan prima kepada stakeholder di
lingkungan Universitas perlu diberikan target norma penyelesaian tagihan transaksi keuangan,
sebagaimana alur sebagai berikut:

Gambar 1 Waktu Penyelesaian Bukti Tagihan dan Transaksi Keuangan

Penjelasan waktu penyelesaian tagihan


1. Rekanan menyelesaikan tagihan pembayaran dan melengkapi dokumen pendukung untuk
dikirimkan ke PPK/Atasan Langsung PUMK membutuhkan waktu maksimal 5 (lima) hari kerja.

Pedoman Pertanggungjawaban Transaksi Keuangan 14


Universitas Gadjah Mada
2. PPK/Atasan Langsung PUMK melakukan verifikasi maksimal 5(lima) hari kerja, jika tagihan
belum sesuai maka dikembalikan ke rekanan untuk diperbaiki maksimal 2 (dua) hari kerja.
3. Setelah tagihan lengkap dan sesuai, PPK/Atasan Langsung PUMK akan mengirimkan ke
Direktorat Keuangan/PPSPM untuk dilakukan verifikasi maksimal 5 hari kerja , jika tagihan
belum sesuai maka dikembalikan ke PPK/Atasan Langsung PUMK maksimal 2 (dua) hari
kerja
4. Direktur Keuangan/PPSPM/ menerbitkan perintah pembayaran kepada Bendahara
Pengeluaran/Bendahara Pembantu Pengeluaran/KPPN (Dana Pemerintah) maksimal 2 (dua)
hari kerja.
5. Setelah terbit surat perintah pembayaran, Bendahara Pengeluaran/Bendahara Pembantu
Pengeluaran/KPPN akan melakukan transfer pembayaran ke rekening tujuan.

V. TATA CARA DAN PENGHITUNGAN PAJAK


Pajak adalah iuran rakyat kepada negara berdasarkan undang-undang dengan tidak
mendapat balas jasa secara langsung yang hasilnya digunakan untuk membiayai
penyelenggaraan negara.
Macam-macam pajak yang digunakan dalam urusan sehari-hari:
- Pajak Penghasilan Pasal 21 (PPh Pasal 21)
- Pajak Penghasilan Pasal 22 (PPh Pasal 22)
- Pajak Penghasilan Pasal 23 (PPh Pasal 23)
- Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

1. PPh Pasal 21
Sesuai PP Nomor 80 Tahun 2010 tentang tarif pemotongan dan pengenaan PPh Pasal 21,
maka untuk PNS dikenakan PPh Pasal 21 bersifat final dengan tarif sbb:
a. Sebesar 0 % dari jumlah bruto honorarium atau imbalan lain bagi PNS Golongan I dan
Golongan II.
b. Sebesar 5 % dari jumlah bruto honorarium atau imbalan lain bagi PNS Golongan III.
c. Sebesar 15 % dari jumlah bruto honorarium atau imbalan lain bagi Pejabat Negara,
PNS Golongan IV.
d. Untuk Pegawai Honorer sebesar 5% progresif.

2. PPh Pasal 22, PPh Pasal 23, dan PPN


a. Pengadaan barang di atas Rp1.000.000,00 s.d. Rp2.000.000,00 dipungut PPN 10 %.
b. Pengadaan barang di atas Rp2.000.000,00 dipungut PPN 10 % dan PPh Pasal 22:
1,5%.
c. Pengadaan jasa dipungut PPh Pasal 23 sebesar 2% (nilai nominal minimal tidak
dibatasi), dan dipungut PPN 10 % apabila pengadaan jasa di atas Rp1.000.000,00.
d. Untuk jasa boga atau katering tidak dikenakan PPN, tetapi hanya dipungut PPh Pasal
23 sebesar 2 % dari nominal.
e. Apabila rekanan tidak punya NPWP maka tarip PPh dikenakan 2 (dua) kali tarip
normal, (ini tidak direkomendasikan)
f. Pembelian barang/jasa yang harus dipungut Pajak Pertambahan Nilai (PPN) disertai
dengan faktur pajak satu set rangkap 3 (tiga) yang telah ditandatangani dan dicap
penjual serta diisi dengan lengkap dan benar.
g. Contoh perhitungan diuraikan pada lampiran.

 Pajak Penghasilan Pasal 22


Pajak Penghasilan Pasal 22 adalah PPh yang dipungut oleh:
• Bendaharawan Pemerintah Pusat/Daerah, instansi atau lembaga pemerintah dan
lembaga-lembaga negara lainnya, berkenaan dengan pembayaran atas
penyerahan;
• Badan-badan tertentu, baik badan Pemerintah maupun swasta berkenaan dengan
kegiatan di bidang impor atau kegiatan usaha di bidang lain.

Pedoman Pertanggungjawaban Transaksi Keuangan 15


Universitas Gadjah Mada
Contoh :
Pengadaan barang Rp1.000.000,00 keatas dikenakan PPh Pasal 22 sebesar 1.5% dan PPN
sebesar 10% dari Dasar Pengenaan Pajak.
1. Pembelian ATK keperluan Kantor sebesar Rp2.600.000,00 (belum termasuk pajak PPN dan
PPh)
Cara perhitungannya:
a. menghitung DPP terlebih dahulu Jumlah pembelian : 100/101.5
Rp2.600.000,00: 0,985 = Rp2.639.594,00
b. menghitung PPNDPP x 10%
Rp2.639.594,00 x 10% = Rp263.960,00
c. menghitung PPhDPP x 1.5%
Rp2.639.594,00 x 1.5% = Rp39.594,00
d. Sehingga pada Kwitansi jumlah keseluruhan menjadiDPP + PPN
Rp2.639.594,00 + Rp263.960,00 = Rp2.903.553,00

2. Pembelian ATK keperluan Kantor sebesar Rp2.600.000,00 (sudah termasuk pajak PPN dan
PPh)
Cara perhitungannya:
a. menghitung DPP terlebih dahulu Jumlah pembelian x 100/110
Rp. 2.600.000,00 x 100/110 = Rp. 2.363.636,00
b. menghitung PPNDPP x 10%
Rp. 2.363.636,00 x 10% = Rp. 236,636,00
c. menghitung PPhDPP x 1.5%
Rp. 2.363.636,00 x 1.5% = Rp. 35.454,00

 Pajak Penghasilan Pasal 23


Pajak Penghasilan Pasal 23 adalah pajak yang dipotong atas penghasilan yang berasal
dari modal, penyerahan jasa,atau hadiah dan penghargaan, selain yang dipotong PPh
Pasal 21.
Contoh:
 Nilai pembelian/belanja barang ≤ Rp1.000.000,00 tidak dipungut pajak;
 Nilai pembelian/belanja barang senilai Rp1.000.000,00 ke atas dikenakan PPN
sebesar10%;
 Nilai pembelian/belanja barang senilai Rp2.000.000,00 ke atas dikenakan PPh Pasal 22
sebesar 1.5% dan PPN sebesar10%.

1. Pembelian konsumsi sebesar Rp2.600.000,00 (belum termasuk pajak PPN dan PPh)
Cara perhitungannya:
a. menghitung DPP terlebih dahulu Jumlah pembelian : 100/101.5
Rp2.600.000,00 : 0,985 = Rp2.639.594,00
b. menghitung PPNDPP x 10%
Rp2.639.594,00 x 10% = Rp263.960,00
c. menghitung PPhDPP x 1.5%
Rp2.639.594,00 x 1.5% = Rp39.594,00
d. Sehingga pada Kuitansi jumlah keseluruhan menjadi DPP + PPN
Rp2.639.594,00 + Rp263.960,00 = Rp2.903.553,00
2. Pembelian konsumsi sebesar Rp2.600.000,00 (sudah termasuk pajak PPN dan PPh)
Cara perhitungannya :
a. menghitung DPP terlebih dahulu Jumlah pembelian x 100/110
Rp2.600.000,00 x 100/110 = Rp2.363.636,00
b. menghitung PPNDPP x 10%
Rp2.363.636,00 x 10% = Rp236,636,00
c. menghitung PPhDPP x 1.5%
Rp2.363.636,00 x 1.5% = Rp35.454,00

Pedoman Pertanggungjawaban Transaksi Keuangan 16


Universitas Gadjah Mada
VI. PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN INTERNAL
1. Pengawasan dan Pengendalian
Untuk mencapai prinsip dan tata kelola keuangan yang wajar dan memadai perlu dilakukan
pengawasan dan pengendalian yang dilakukan sebagai berikut:
1) Pengawasan dan pengendalian operasional dilaksanakan oleh pejabat struktural di
lingkungan Universitas;
2) Pengawasan internal pengelolaan keuangan dilakukan oleh Kantor Audit Internal yang
ditunjuk oleh dan bertanggung jawab kepada Rektor.
3) Pengawasan eksternal pengelolaan keuangan Dana Masyarakat dilakukan oleh Auditor
Independen atau oleh Pengawas Fungsional lainnya yang ditunjuk oleh Komite Audit
Universitas. Untuk pengawasan dana yang bersumber dari DIPA APBN dilakukan oleh
Badan Pemeriksa Keuangan RI sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
4) Pengendalian pengelolaan keuangan dilakukan oleh Wakil Rektor Bidang Perencanaan,
Keuangan, dan Sistem Informasi.

2. Monitoring dan Evaluasi


Selain pelaksanaan Pengawasan dan Pengendalian Internal, untuk mencapai optimalisasi
pelaksanaan kegiatan dan anggaran perlu dilakukan monitoring dan evaluasi yang
dilakukan sebagai berikut:
1. Pimpinan Unit Kerja/Atasan Langsung PUMK/Pejabat Pembuat Komitmen
melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan dan anggaran yang
menjadi tanggung-jawabnya;
2. Universitas dapat melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan dan
anggaran secara menyeluruh;
3. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan, dilakukan secara periodik setiap bulan
untuk mengetahui progres kegiatan, permasalahan yang terjadi, dan rekomendasi
penyelesaian masalah.

Pedoman Pertanggungjawaban Transaksi Keuangan 17


Universitas Gadjah Mada
VII. DAFTAR LAMPIRAN PEDOMAN
1. Alur Prosedur Pengajuan Tagihan Pembayaran/SPJ Dana Masyarakat dan Dana DIPA
APBN:
1.a Alur Prosedur Pengajuan Tagihan Pembayaran/SPJ Dana Masyarakat.
1.b Alur 1.b. Alur Prosedur Tagihan Pembayaran/SPJ Dana DIPA

2. Lampiran Form:
Lampiran 1 : Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan (BAPP)
Lampiran 2 : Berita Acara Serah Terima Pekerjaan (BAST)
Lampiran 3 : Berita Acara Pembayaran (BAP)
Lampiran 4 : Kuitansi/Bukti Pembayaran
Lampiran 5 : Contoh Nota Kesepakatan Pelaksanaan Kegiatan Penelitian
Lampiran 6 : Contoh Surat Keputusan Rektor/Kuasa Pengguna Anggaran
Universitas Gadjah Mada
Lampiran 7 : Surat Pengajuan Pembayaran Honorarium Kegiatan (SP2HK)
Lampiran 8 : Rekap Daftar Perhitungan Honorarium
Lampiran 9 : Daftar Nominatif Penerima Honorarium
Lampiran 10 : Surat Pernyataan
Lampiran 11 : Daftar Pengeluaran Riil

3. Check List Kendali Kelengkapan Dokumen Pembayaran


1. Pengadaan barang/jasa sampai dengan nilai Rp10.000.000,-(sepuluh juta rupiah)
2. Pengadaan dengan nilaidi atas Rp10.000.000, - (sepuluh juta rupiah) s/d
Rp50.000.000,-(lima puluh juta rupiah)
3. Pengadaan di atas Rp50.000.000,- (lima puluh juta rupiah)
4. Kelengkapan pembayaran langganan daya dan jasa
5. Kelengkapan Pembayaran Kegiatan Kontraktual Penelitian dan Pengabdian
Masyarakat
6. Kelengkapan Pembayaran Honorarium/Gaji
7. Kelengkapan pembayaran Kegiatan Rapat, Seminar, dan Sejenisnya
8. Kelengkapan Pembayaran Perjalanan Dinas Jabatan Dalam Negeri bagi Pegawai
9. Kelengkapan Pembayaran Perjalanan Dinas Jabatan Luar Negeri

Pedoman Pertanggungjawaban Transaksi Keuangan 18


Universitas Gadjah Mada
Lampiran Alur Prosedur Pengajuan Tagihan Pembayaran/SPJ Dana Masyarakat dan
Dana DIPA APBN

Alur 1.a Prosedur Pengajuan Tagihan Pembayaran/SPJ Dana Masyarakat.


Prosedur Pengajuan Tagihan Pembayaran/SPJ Dana Masyarakat
UNIT KERJA/
DIT. KEUANGAN BANK KETERANGAN
PPK

Mulai
- PUMK/ Tim Pendukung
Kegiatan menyiapkan
Dokumen Tagihan
Dokumen
Dokumen Kelengkapan SPJ yang
Kelengkapan SPJ
Kelengkapan SPJ sudah
ditandatangani PPK/
Pejabat Berwenang
Pengajuan SPJ PPK/ Unit Kerja

- PUMK/Tim Pendukung
melakukan input data ke
In-put Aplikasi SIMKEU dan Aplikasi Surat
Permintaan Pembayaran
(SPP) (LS dana DIPA)
PPK/ Pejabat - PPK/Pejabat yang
Berwenang berwenang memeriksa dan
Approve SPJ menyetujui SPJ dan
Kelengkapan pendukung
(Approve Simkeu dana
PNBP)
Dokumen
Dokumen SPJ
Kelengkapan SPJ
- PUMK/Tim Pendukung
menyampaikan SPJ dan
Dok.Pendukung ke Dit.Keu

- Petugas Direktorat
Keuangan menerima,
Persetujuan Dokumen Pembayaran

Dokumen memberi Nomor, dan


Dokumen SPJ
Kelengkapan SPJ memeriksa Kelengkapan
Bukti SPJ

- Petugas Verifikator
Memeriksa Kebenaran
Tidak Bukti SPJ

Verifikasi Bukti - SPJ dan Bukti Pendukung


tidak sesuai kelengkapan
dan kebenarannya
dikembalikan ke PPK/Unit
Ya Kerja terkait

- Dokumen SPJ (Lengkap dan


SPJ Sesuai Benar) diproses untuk
SPJ Sesuai disetujui dan proses
pembayaran

Proses Bayar - Proses Persetujuan


Proses Approval Bank Pembayaran (Dana
(Internet Banking) Masyarat/PNBP):
1.Ka.Subdit Perbendaharaan
2.Sekretaris Dit.Keu
3.Direktur Keuangan
4. BP/BPP melakukan
perintah bayar ke Bank.
Proses Bayar
5. Proses Pembayaran Oleh
Bank
Pencairan Dana

Bank (Dana Masyarakat/


PNBP)

Selesai

Pedoman Pertanggungjawaban Transaksi Keuangan 19


Universitas Gadjah Mada
Alur 1.b. Alur Prosedur Tagihan Pembayaran/SPJ Dana DIPA
Prosedur Pengajuan Tagihan Pembayaran/SPJ LS Dana DIPA
UNIT KERJA/
DIT. KEUANGAN KPPN BANK KETERANGAN
PPK

Mulai
Kuitansi dan Kelengkapan
Dok Tagihan dikirim Rekanan/
Dok. Pendukung Penerima Hak Tagih ke PPK/
Unit Kerja.
Kuitansi PUMK/Tim Teknis melengkapi
dan memeriksa Kuitansi/
Dokumen
PUMK/Tim Teknis melakukan
Tidak Entry Kuitansi/ entry aplikasi SIMKEU
SIMKEU
Pengajuan Tagihan Pembayaran LS

PPK/Atasan PUMK
melakukan Verifikasi Kuitansi/
Verifikasi PPK Dokumen Tagihan, Jika telah
sesuai (Ya), maka dokumen
akan dilanjut proses Entry
Ya
ADK/SPP; jika tidak sesuai
Dok. Pendukung
Kuitansi dokumen dilengkapi/
perbaikan.
Register Bukti KK
PUMK/Tim Teknis melakukan
Entry Arsip Data Komputer
(ADK)/SPP ke aplikasi SPM

Entry ADK/SPP PPK melakukan verifikasi


kebenaran pembeban
anggara/MAK/Kegiatan dan
Persetujuan/ jika sesuai mengesahkan
Approval SPP/ SPP, Kuitansi, dan Dokumen
Kuitansi/Dok.Lain Dok. Pendukung
Pendukung Lainnya.
Kuitansi
Register Bukti KK Dokumen Permintaan
Pembayaran SPJ (SPP/
SPP Kuitansi/Dokumen Lainnya)
diajukan ke Direktorat
Keuangan, Petugas akan
memberikan Tanda Terima.
Persetujuan Dokumen Pembayaran

Tidak Verifikasi Petugas Direktorat Keuangan


melakukan verifikasi
kebenaran, kelengkapan, dan
keabsahan Dokumen SPJ.
Dok. Pendukung Jika sesuai (Ya), maka
Kuitansi
Register Bukti KK dilanjut proses berikutnya; jika
tidak sesuai (Tidak), maka
SPP akan dikembalikan ke PPK/
Unit Kerja.
Petugas Dit.Keu mencetak
SPM berdasarkan ADK/SPP
yang telah di-entry dalam
Entry SPM Aplikasi SPM.
Proses persetujuan
Dok. Pendukung pembayaran SPJ dan
Pengesahan SPM oleh
Approval Bukti SPM PPSPM. SPM, SSP, dan
dan SPM dokumen lain diajukan ke
KPPN.

Petugas KPPN melakukan


Tidak Verifikasi Tidak verifikasi, Jika sesuai (Ya)
akan diproses lanjut, jika tidak
Ya
sesuai (Tidak), maka akan
dikembalikan ke PPSPM.

SP2D LS KPPN akan Melakukan


pencairan dana dengan
menerbitkan Surat Perintah
Verifikasi Pencairan Dana (SP2D) dan
transfer ke Rekening Tujuan
pembayaran.
Pencairan Dana

Ya Jika Rekening sesuai dan


benar dana akan masuk ke
Pembayaran LS ke Rekening tujuan, jika tidak
Rekening Tujuan maka KPPN/Bank akan
menerbitkan Retur SP2D.
Retur SP2D akan diproses
penyelesaian oleh Petugas
Selesai
Dit.Keu.

Pedoman Pertanggungjawaban Transaksi Keuangan 20


Universitas Gadjah Mada
LAMPIRAN 1

Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan


Nomor: ....(1).../PPHP-Pengadaan/Unit Kerja/Sumber Dana/Tahun Anggaran

Pada hari ini .... (2)... tanggal ...(3)... yang bertanda tangan dibawah ini:
1. Nama : ......(4).......
Jabatan : Ketua
Nama : .......
Jabatan : Anggota
Berdasarkan Surat Keputusan Rektor/Kuasa Pengguna Anggaran Nomor ....(5)....., sebagai
Panitia Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP), untuk selanjutnya disebut Pihak Pertama.
2. Nama : ......(6).......
Jabatan : Pimpinan/Direktur/Manajer....(7)...
Rekanan : .......(8)......
Berdasarkan .....(9)....., sebagai Rekanan, untuk selanjutnya disebut Pihak Kedua.
Pihak Pertama dan Pihak Kedua telah bersama-sama melakukan pemeriksaan pekerjaan
.........(10)........., berdasarkan hasil pemeriksaan pekerjaan telah mencapai .....(11)....... dengan
rincian terlampir dalam lampiran Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan yang tidak terpisahkan
dari berita acara ini.
Berita acara ini kami buat dengan sebenar-benarnya dan dapat kami
pertanggungjawabkan dihadapan hukum.
Demikian berita acara ini kami buat, untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Pihak Kedua, Pihak Pertama,


Rekanan Panitia Penerima Hasil Pekerjaan:
1. Nama: ................... (ttd)
(ttd)
Ketua/Anggota

Nama: ........ 2. Nama: ................... (ttd)


Jabatan ...........
Anggota

3. .............................. dst.

Mengetahui,
Pejabat Pembuat Komitmen

(ttd)

Nama: ..........

Pedoman Pertanggungjawaban Transaksi Keuangan 21


Universitas Gadjah Mada
Lampiran:....(12)......
Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan
Nomor: (disesuaikan dengan nomor Berita Acara)

No. Jenis Barang/Jasa Spesifikasi Volume Hasil Pemeriksaan Keterangan


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
dst

Pihak Kedua, Pihak Pertama,


Rekanan Panitia Penerima Hasil Pekerjaan:
1. Nama: ................... (ttd)
(ttd)
Ketua/Anggota

Nama: ........ 2. Nama: ................... (ttd)


Jabatan ...........
Anggota

3. .............................. dst.

Mengetahui,
Pejabat Pembuat Komitmen

(ttd)

Nama: ..........

Petunjuk Pengisian Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan:


1. diisi nomor berita acara (disesuaikan karakter penomoran);
2. diisi hari pelaksanaan pemeriksaan pekerjaan;
3. diisi tanggal pelaksanaan pemeriksaan pekerjaan;
4. diisi nama Panitia Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP) dan disesuaikan dengan jabatan
PPHP;
5. diisi nomor surat keputusan Rektor/KPA penetapan sebagai PPHP;
6. diisi nama penanggungjawab rekanan;
7. diisi jabatan penanggungjawab rekanan;
8. diisi nama perusahaan/badan hukum/rekanan;
9. diisi nomor Surat Perintah Kerja/Surat Perjanjian/Kontrak/Perjanjian Lainnya;
10. diisi jenis Perjanjian pekerjaan (pengadaan barang/jasa);
11. diisi hasil progres hasil pekerjaan berdasarkan pemeriksaan pekerjaan;
12. diisi lampiran dengan format menyesuaikan substansi pekerjaan/pengadaan barang/jasa
yang dilakukan.

Pedoman Pertanggungjawaban Transaksi Keuangan 22


Universitas Gadjah Mada
LAMPIRAN 2

Berita Acara Serah Terima Pekerjaan (BAST)


Nomor: ....(1).../PPK-Pengadaan/Unit Kerja/Sumber Dana/Tahun Anggaran

Pada hari ini .... (2)... tanggal ...(3)... yang bertanda tangan dibawah ini:

1. Nama : ......(4).......

Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen

Berdasarkan Surat Keputusan Rektor/Kuasa Pengguna Anggaran Nomor ....(5)....., sebagai


Pejabat Pembuat Komitmen, untuk selanjutnya disebut Pihak Pertama.

2. Nama : ......(6).......

Jabatan : Pimpinan/Direktur/Manajer....(7)...

Rekanan : .......(8)......

Berdasarkan .....(9)....., sebagai Rekanan, untuk selanjutnya disebut Pihak Kedua.

Berdasarkan hasil pemeriksaan pekerjaan yang dituangkan dalam Berita Acara Hasil Pemeriksaan
Pekerjaan nomor .......(10)......, maka dengan ini Pihak Kedua menyerahkan hasil pekerjaan
kepada Pihak Pertama, dan Pihak Pertama menerima hasil pekerjaan Pihak Kedua dengan
rincian terlampir dalam lampiran Berita Acara Serah Terima Pekerjaan yang tidak terpisahkan dari
berita acara ini.

Berita acara ini kami buat dengan sebenar-benarnya dan dapat kami
pertanggungjawabkan dihadapan hukum.

Demikian berita acara ini kami buat, untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Pihak Kedua, Pihak Pertama,


Rekanan Pejabat Pembuat Komitmen

(ttd) (ttd)

Nama: ........ Nama: ..........


Jabatan ...........

Pedoman Pertanggungjawaban Transaksi Keuangan 23


Universitas Gadjah Mada
Lampiran:....(11)......
Berita Acara Serah Terima Pekerjaan (BAST)
Nomor: (disesuaikan dengan nomor Berita Acara)

No. Jenis Barang/Jasa Spesifikasi Volume Keterangan


1.
2.
3.
4.
5.
dst

Pihak Kedua, Pihak Pertama,


Rekanan Pejabat Pembuat Komitmen

(ttd) (ttd)

Nama: ........ Nama: ..........


Jabatan ...........

Petunjuk Pengisian Petunjuk Pengisian Berita Acara Serah Terima Pekerjaan:


1. diisi nomor berita acara (disesuaikan karakter penomoran);
2. diisi hari pelaksanaan pemeriksaan pekerjaan;
3. diisi tanggal pelaksanaan pemeriksaan pekerjaan;
4. diisi nama Pejabat Pembuat Komitmen (PPK);
5. diisi nomor surat keputusan Rektor/KPA penetapan sebagai PPK;
6. diisi nama penanggungjawab rekanan;
7. diisi jabatan penanggungjawab rekanan;
8. diisi nama perusahaan/badan hukum/rekanan;
9. diisi nomor Surat Perintah Kerja/Surat Perjanjian/Kontrak/Perjanjian Lainnya;
10. diisi nomor Berita Acara Hasil Pemeriksaan atas pekerjaan yang akan diserahterimakan;
11. diisi lampiran dengan format menyesuaikan substansi pekerjaan/pengadaan barang/jasa
yang dilakukan.
Berita Acara Serah Terima Pekerjaan (BAST) harus dibubuhi materai @Rp6.000,00 pada
masing-masing penandatangan.

Pedoman Pertanggungjawaban Transaksi Keuangan 24


Universitas Gadjah Mada
LAMPIRAN 3
BERITA ACARA PEMBAYARAN (BAP)
Nomor : .....................1)

Pada hari ini ............(2) tanggal ............(2) bulan ............(2) tahun dua ribu sepuluh, yang
bertanda tangan di bawah ini :
1. Nama : ...............(3)
Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen ...........................(4)
Alamat : ............................................................(5)

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Universitas Gadjah Mada, yang untuk
selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA

2. Nama : ..............(6)
Jabatan : .....................................................(7)
Alamat : ............................................................(8)
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama .........................(9), yang untuk selanjutnya
disebut PIHAK KEDUA

Berdasarkan hal-hal sebagai berikut :


1. Perjanjian Pelaksanaan.................(10)nomor ...........(11) tanggal ..................(12);
2. Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan ..................(10) nomor : ............................(12)
tanggal ........................(13)
Bahwa kedua belah pihak menyatakan sebagai berikut :

1. PIHAK KEDUA berdasarkan hal-hal tersebut di atas berhak menerima pembayaran senilai Rp
..........(14) (........................ (15) dari PIHAK PERTAMA, dengan rincian pembayaran sebagai
berikut :

Jumlah
No Rincian Pembayaran
(dalam Rp)
1 Nilai Kontrak Total Rp........................
Nilai Pembayaran s/d Berita Acara Pembayaran (BAP) yang
2 Rp........................
lalu :
a. Perhitungan Nilai Pembayaran s.d. Nilai Pekerjaan saat ini
 Nilai Pekerjaan pada BAP ini : ...... % x Rp..............(Nilai
Rp........................
Kontrak) Dikurangi nilai pekerjaan pada Berita Acara yang
3
lalu :
Rp........................
 Nilai sisa Pembayaran s.d. Pekerjaan saat ini
b. Nilai Dibayarkan (termasuk pajak-pajak) Rp........................
4 c. Nilai Pembayaran s/d Berita Acara Pembayaran (BAP) ini
Rp........................
(termasuk pajak)

PIHAK PERTAMA akan melakukan pembayaran sebagaimana dimaksud pada poin 1 kepada
PIHAK KEDUA dengan cara transfer melalui rekening bank kepada PIHAK KEDUA, rekening
nomor ..........(16) a.n...........(17) pada ................(18)

Demikian Berita Acara Pembayaran ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

Nama: .............................. Nama: ..............................


NIP....................................... NIP.....................................

Pedoman Pertanggungjawaban Transaksi Keuangan 25


Universitas Gadjah Mada
Catatan:
1. diisi dengan nomor dari Pejabat Pembuat Komitmen;
2. diisi dengan tanggal sesuai tanggal pengajuan SPP;
3. diisi dengan nama Pejabat Pembuat Komitmen;
4. diisi dengan jenis pekerjaan yang menjadi tanggung jawab Pejabat Pembuat Komitmen;
5. diisi dengan alamat unit kerja/jenis pekerjaan Pejabat Pembuat Komitmen;
6. diisi nomor nama Rekanan/Penerima Hak Tagih/Penanggungjawab Kegiatan (Ketua
Kegiatan);
7. diisi dengan jabatan dalam pekerjaan yang dilaksanakan;
8. diisi dengan alamat Rekanan/Penerima Hak Tagih/Penanggungjawab Kegiatan (Ketua
Kegiatan);
9. diisi dengan lembaga/unit kerja yang diwakili;
10. diisi dengan jenis pekerjaan yang dilakukan (swakelola misal penelitian atau pengadaan
barang/jasa);
11. diisi dengan nomor kontrak pekerjaan;
12. diisi dengan nomor BA Hasil Pemeriksaan Pekerjaan
13. diisi dengan tanggal BA Hasil Pemeriksaan Pekerjaan
14. diisi dengan angka sesuai nilai kesepakatan pembayaran berdasarkan kontrak;
15. diisi dengan huruf nilai kesepakatan pembayaran berdasarkan kontrak;
16. diisi dengan nomor rekening pembayaran;
17. diisi dengan atas nama rekening;
18. diisi dengan nama bank.
 Tabel diisi sesuai dengan data masing-masing jenis pekerjaan
 Berita Acara Pembayaran harus dibubuhi materai @ Rp6.000,00 pada masing-masing
penandatangan.

Pedoman Pertanggungjawaban Transaksi Keuangan 26


Universitas Gadjah Mada
LAMPIRAN 4
Nomor :................................. (1)

KUITANSI/BUKTI PEMBAYARAN

Telah Terima Uang dari : Rektor/Kuasa Pengguna Anggaran Universitas Gadjah Mada
Jumlah Uang : Rp......................................... (2)
Terbilang : .............................................................................................
............................................................................................ (3)
Untuk Pembayaran : ......................................... ...................................................
........................................................................................... (4)

Mengesahkan, Tanggal
a.n. Kuasa Pengguna Anggaran Rekanan/Ketua Kegiatan/Peneliti
Pejabat Pembuat Komitmen

Meterai*)

Nama: ................................................ Nama: .......................................


NIP NIP
*)
Meterai sesuai aturan bea meterai

Petunjuk Pengisian Kuitansi/Bukti Pembayaran


1) diisi nomor Kuitansi/Bukti Pembayaran;
2) diisi jumlah uang dalam angka;
3) diisi jumlah uang dalam huruf;
4) diisi uraian pembayaran.

Pedoman Pertanggungjawaban Transaksi Keuangan 27


Universitas Gadjah Mada
LAMPIRAN 5
SURAT PERJANJIAN
ANTARA
UNIVERSITAS GADJAH MADA
DAN
PELAKSANA KEGIATAN
PENUGASAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN MOBIL LISTRIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA 2012
Nomor : ..........................................

Pada hari ini RABU tanggal DUA PULUH SATU bulan MARET tahun DUA RIBU DUA BELAS,

contoh
kami yang bertanda tangan di bawah in:
I. N a m a :
NIP :
Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen Universitas Gadjah Mada
Alamat :
Berdasar Surat Keputusan Rektor/Kuasa Pengguna Anggaran Nomor :…....., yang selanjutnya
disebut sebagai PIHAK PERTAMA.

II. Nama :
NIP :
Jabatan : Ketua Kegiatan Program Mobil Listrik Nasional Universitas Gadjah Mada
Alamat : Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
Berdasar SK Rektor .............. yang untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.

Kedua Belah Pihak berdasarkan:


Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Universitas Gadjah Mada, Tahun Anggaran,
...................................................................;
Menyatakan sepakat untuk membuat Nota Kesepakatan pelaksanaan kegiatan, dengan ketentuan-
ketentuan dan syarat-syarat sebagaimana tercantum dalam pasal-pasal tersebut dibawah ini:

Pasal 1
PENGERTIAN
(1) Kegiatan Penelitian dan Pengembangan awal mobil listrik nasional dengan konsep City car
empat seater bertujuan membangun road map dan konsep mobil listrik nasional, mewujudkan
ketahanan energy nasional, dan mondorong kesiapan industri otomotif nasional.
(2) Penguasaan teknologi dibidang elektronik dan control serta rekayasa struktur dan bodi mobil
listrik nasional, proses awal pembentukan Pusat Pengembangan Teknologi dan Industri
Otomotif (PPTI-O) untuk mendukung industri mobil listrik nasional yang akan dikembangkan
oleh Pemerintah Republik Indonesia.
Pasal 2
TUGAS DAN LINGKUP PEKERJAAN
(1) PIHAK PERTAMA memberi tugas kepada PIHAK KEDUA, dan PIHAK KEDUA menerima
tugas tersebut, yaitu untuk melaksanakan Penyelenggaraan kegiatan Penelitian dan
Pengembangan awal mobil listrik nasional dengan konsep City car empat seater Universitas
Gadjah Mada, yang meliputi tahap pelaksanaan dan pemenuhan persyaratan administrasi
pertanggungjawabannya;
(2) PIHAK KEDUA dengan efisien dan penuh kesungguhan akan melaksanakan dan menjalankan
program sesuai dengan petunjuk teknis, Standar Biaya Umum DIPA 2012 sesuai dengan
Peraturan Menteri Keuangan No.84/PMK.02/2011 dan standar manajerial serta akan memiliki
catatan yang memadai, termasuk standar maupun norma keuangan yang berlaku;
(3) PIHAK KEDUA bertanggung jawab akan melaksanakan program dan kegiatan sebagaimana
yang tertuang pada Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/ Lembaga dan Daftar Isian
Pelaksanaan Anggaran (RKAKL-DIPA).

Pedoman Pertanggungjawaban Transaksi Keuangan 28


Universitas Gadjah Mada
Pasal 3
DASAR PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 Nota Kesepakatan ini dilaksanakan oleh PIHAK
KEDUA dengan berpedoman kepada dokumen-dokumen dan ketentuan-ketentuan yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Nota Kesepakatan ini meliputi :
(1) Dasar kesepakatan pengikatan diri antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sebagaimana
dimaksud dalam pembukaan Nota Kesepakatan ini;
(2) Undang-undang No.1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (lembaran negara tahun
2004 no.5);
(3) Undang-undang No. 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan Dan Tanggungjawab
Keuangan Negara (lembaran negara tahun 2004 nomor 66 tambahan lembaran negara no.
4400);
(4) Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden
Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
(5) Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 190/PMK.05/2012 Tentang Tata Cara
Pembayaran dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

Pasal 4
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN
PIHAK KEDUA sanggup menyelesaikan pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 Nota
Kesepakatan ini dengan waktu pelaksanaan selama 10 bulan terhitung mulai 1 Maret 2012 sampai
dengan 10 Desember 2012.
Pasal 5
WAKTU PELAPORAN
(1) PIHAK KEDUA berkewajiban melaksanakan seluruh kegiatan dan tahapan tepat pada
waktunya, termasuk didalamnya pendokumentasian kegiatan, pengarsipan administrasi serta
penyaluran keuangan dan laporannya;
(2) PIHAK KEDUA berkewajiban menyediakan pendokumentasian, agar memungkin- kan PIHAK
PERTAMA mendapatkan informasi setiap saat dibutuhkan yang berhubungan dengan
program dan kegiatan yang dilaksanakan PIHAK KEDUA;
(3) PIHAK KEDUA berkewajiban menyerahkan laporan kegiatan kepada PIHAK PERTAMA
meliputi :
(3.1) Laporan keuangan pelaksanaan kegiatan;
(3.2) Laporan kemajuan pelaksanaan;
(3.3) Laporan lain yang terkait dalam rangka menunjang kelancaran Program
Penyelenggaraan kegiatan elektronik dan control serta rekayasa struktur dan bodi
mobil listrik nasional Universitas Gadjah Mada paling lambat tanggal 20 Desember
2012.
Pasal 6
EVALUASI KINERJA
(1) Laporan sebagaimana dimaksud Pasal 5 akan dimanfaatkan sebagai masukan bagi evaluasi
kinerja;
(2) Monitoring dan Evaluasi Internal kemajuan pelaksanaan pekerjaan dilakukan oleh tim yang
ditunjuk dan ditetapkan dengan Surat Keputusan Rektor Universitas Gadjah Mada
(3) Audit teknis akan dilaksanakan oleh instansi yang berwenang sesuai ketentuan yang berlaku.

Pasal 7
MANAJEMEN KEUANGAN
(1) Dalam rangka pelaksanaan Kegiatan elektronik dan control serta rekayasa struktur dan bodi
mobil listrik nasional Universitas Gadjah Mada, PIHAK KEDUA berkewajiban melaksanakan
pembukuan tersendiri (1) sebagaimana Surat Edaran Direktorat Jenderal Anggaran
Departemen Keuangan Nomor : SE-157/A/2002 tanggal 17 September 2002;
(2) Dalam rangka pelaksanaan Kegiatan elektronik dan control serta rekayasa struktur dan bodi
mobil listrik nasional Universitas Gadjah Mada, PIHAK KEDUA berkewajiban membuka
rekening giro di bank pemerintah yang secara khusus mengelola program dimaksud;

Pedoman Pertanggungjawaban Transaksi Keuangan 29


Universitas Gadjah Mada
(3) Manajemen keuangan sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini secara berkala akan diaudit
oleh instansi yang berwenang.
Pasal 8
BIAYA PELAKSANAAN PEKERJAAN
(1) Biaya pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dimaksud Pasal 2 Nota Kesepakatan ini
seluruhnya sebesar : Rp ......... (terbilang) dibebankan pada DIPA UGM Tahun Anggaran
2012;
(2) Jumlah biaya pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini sudah
termasuk segala pengeluaran PIHAK KEDUA dan biaya-biaya lainnya yang harus dibayarkan
oleh PIHAK KEDUA sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku;
(3) Kelancaran pembiayaan pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dimaksud Pasal 2 Nota
Kesepakatan ini sangat tergantung kepada kebijakan pemerintah khususnya dalam bidang
keuangan.
Pasal 9
CARA PEMBAYARAN
(1) Pembayaran pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dimaksud Pasal 2 Nota Kesepakatan ini,
dan besarannya sebagaimana dimaksud pada Pasal 8 Ayat 1 oleh PIHAK PERTAMA akan
dilakukan dengan mekanisme pembayaran LS dan disetor langsung ke rekening yang telah
ditunjuk PIHAK KEDUA yaitu rekening Nomor : ……….. a.n. ………………… pada Bank
…………………Cabang ……………….Yogyakarta dengan pentahapan sebagai berikut :
(1.1) Tahap Pertama (dengan prosentase...%) sebesar Rp.............. (terbilang), dibayarkan
setelah Nota Kesepakatan ini ditandatangani oleh Kedua Belah Pihak.
(1.2) Tahap Kedua (dengan prosentase...%) sebesar Rp.............. (terbilang), dibayarkan
setelah PIHAK KEDUA menyerahkan laporan kemajuan pekerjaan dan diterima oleh

contoh
PIHAK PERTAMA yang dibuktikan dengan Berita Acara Kemajuan Prestasi Pekerjaan
yang ditandatangani oleh Kedua Belah Pihak, setelah dilakukan evaluasi oleh Tim
Monitoring yang telah ditunjuk
(2) Keterlambatan pembayaran sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini diusahakan secara
maksimal untuk tidak menyebabkan penundaan pelaksanaan pekerjaan Kegiatan Penelitian
dan Pengembangan awal mobil listrik nasional dengan konsep City car empat seater
Universitas Gadjah Mada.
Pasal 10
SANKSI DAN DENDA
(1) PIHAK PERTAMA mempunyai kewenangan untuk menunda, mengurangi nilai dan atau
memutuskan Nota Kesepakatan ini dalam hal kinerja PIHAK KEDUA tidak memenuhi kriteria
yang telah ditetapkan.
(2) Dalam hal terjadi penundaan dan atau pengurangan nilai Nota Kesepakatan maka akan
diadakan Nota Kesepakatan Tambahan (Addendum);
(3) Dalam hal terjadi pemutusan Nota Kesepakatan, PIHAK KEDUA harus menyerahkan uang
yang masih tersisa kepada Kantor Kas Negara setempat dan menyerahkan bukti setornya
kepada PIHAK PERTAMA;
(4) Keterlambatan dan atau kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan sebagai akibat kelalaian
PIHAK KEDUA akan merupakan catatan dan pertimbangan bagi Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi untuk semua kegiatan dan program yang berkaitan dengan Universitas
Gadjah Mada.
Pasal 11
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)
(1) Yang dimaksud dengan keadaan memaksa adalah peristiwa-peristiwa seperti bencana alam
(gempa bumi, tanah longsor dan banjir), kebakaran, perang, huru-hara, pemberontakan,
pemogokan dan epidemi, yang masing-masing mempunyai akibat langsung sehingga
tertundanya penyelesaian pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dimaksud Pasal 2 Nota
Kesepakatan ini;
(2) Dalam hal terjadi keadaan memaksa PIHAK KEDUA harus memberitahukan secara tertulis
kepada PIHAK PERTAMA selambat-lambatnya dalam waktu 14 (Empat belas) hari sejak

Pedoman Pertanggungjawaban Transaksi Keuangan 30


Universitas Gadjah Mada
terjadinya keadaan memaksa disertai bukti-bukti yang syah, demikian juga pada waktu
keadaan memaksa berakhir;
(3) Atas pemberitahuan PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA secara tertulis dapat menyetujui atau
menolak keadaan memaksa dimaksud dalam jangka waktu 3 X 24 jam sejak diterimanya
pemberitahuan dari PIHAK KEDUA;
(4) Dalam hal selama kurun waktu 3 X 24 jam sejak diterimanya pemberitahuan dari PIHAK
KEDUA kepada PIHAK PERTAMA tentang keadaan memaksa PIHAK PERTAMA tidak
memberi jawaban, maka PIHAK PERTAMA dianggap menyetujui keadaan memaksa tersebut;
(5) Selama force majeure sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini Kedua Belah Pihak
dibebaskan dari kewajiban-kewajiban yang dibebankan kepadanya.

Pasal 12
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
(1) Dalam hal terjadi perselisihan antara Kedua Belah Pihak, sedapat mungkin diselesaikan
secara musyawarah.
(2) Jika perselisihan tidak dapat diselesaikan secara musyawarah sebagaimana dimaksud ayat (1)
Pasal ini maka akan diselesaikan oleh suatu Panitia Pendamai yang berfungsi sebagai
juri/wasit, dibentuk dan diangkat oleh Kedua Belah Pihak, yang terdiri dari seorang wakil dari
PIHAK PERTAMA sebagai Anggota, seorang wakil dari PIHAK KEDUA sebagai Anggota, dan
seorang PIHAK KETIGA yang ahli, sebagai Ketua yang penunjukannya disetujui oleh Kedua
Belah Pihak;
(3) Keputusan Panitia Pendamai ini mengikat Kedua Belah Pihak dan biaya penyelesaian
perselisihan yang dikeluarkan akan dipikul bersama;
(4) Jika keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) Pasal ini tidak dapat diterima oleh Salah
Satu Pihak, maka perselisihan akan diteruskan melalui Pengadilan Negeri.

Pasal 13
BEA METERAI DAN PAJAK
Bea meterai dan pajak serta biaya lain yang timbul berkenaan disepakatinya Nota Kesepakatan ini
sepenuhnya menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA dilunasi sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 14
LAIN-LAIN
Segala sesuatu yang belum diatur dalam Nota Kesepakatan ini atau perubahan-perubahan yang
dipandang perlu oleh Kedua Belah Pihak, akan diatur lebih lanjut dalam Nota Kesepakatan
Tambahan (Amandemen) dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Nota Kesepakatan
ini.
Pasal 15
PENUTUP
(1) Nota Kesepakatan ini dinyatakan berlaku sejak ditandatangani oleh Kedua Belah Pihak;
(2) Nota Kesepakatan ini disusun bermeterai dan masing-masing rangkap mempunyai kekuatan
hukum yang sama.

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA


Ketua Kegiatan Pejabat Pembuat Komitmen

ttd ttd

Nama: ....................... Nama: .......................

Pedoman Pertanggungjawaban Transaksi Keuangan 31


Universitas Gadjah Mada
LAMPIRAN 6
KEPUTUSAN REKTOR/KUASA PENGGUNA ANGGARAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
NOMOR ...........................................

TENTANG

PENETAPAN TIM KEGIATAN ................................

REKTOR/KUASA PENGGUNA ANGGARAN,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka ..........................................................


b. bahwa .................................................................................
c. bahwa dalam rangka pelaksanaan kegiatan dan anggaran sebagaimana huruf
a, dan b perlu ditetapkan dengan Surat Keputusan Rektor/Kuasa Pengguna
Anggaran Universitas Gadjah Mada.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran


Negara Republik lndonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran
Negara Republik lndonesia Nomor 4286);
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan

contoh
Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik lndonesia
Tahun 2004 Nomor 66 Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor
4400);
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 Tentang
Pendidikan Tinggi;
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2013 Tentang Tata
Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2013 Tentang
Bentuk dan Mekanisme Pendanaan Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum;
7. Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah;
8. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 190/PMK.05/2012
Tentang Tata Cara Pembayaran dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara;
9. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor Per-22/PB/2013 Tentang
Ketentuan Lebih Lanjut Pelaksanaan Perjalanan Dinas Dalam Negeri Bagi
Pejabat Negara, Pegawai Negeri, Dan Pegawai Tidak Tetap;
10. Keputusan Majelis Wali Amanat Universitas Gadjah Mada Nomor
12/SK/MWA/2003 tentang Anggaran Rumah Tangga Universitas Gadjah Mada
sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Majelis Wali Amanat Universitas
Gadjah Mada Nomor 21/SK/MWA/2012.
11. ..........................................................

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : Penetapan Tim Pelaksanaan Kegiatan ................... di lingkungan Universitas
Gadjah Mada.

Pedoman Pertanggungjawaban Transaksi Keuangan 32


Universitas Gadjah Mada
Pertama : Menunjuk Pegawai/Dosen yang nama dan/atau jabatannya tercantum dalam
lampiran yang tidak terpisahkan dengan Surat Keputusan ini sebagai Tim
Pelaksanaan Kegiatan ...................
Kedua : Tim Pelaksana Kegiatan memiliki tugas dan wewenang:
a. ...........................................................................
b. ...........................................................................
c. ...........................................................................
Ketiga : Tim Pelaksanaan Kegiatan ................... bertanggung jawab kepada
.....................................
Keenam : Dalam melaksanakan tugas dan kewenangannya Pejabat yang ditunjuk harus
memperhatikan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.
Ketujuh : Biaya yang timbul sebagai akibat diterbitkannya Keputusan ini dibebankan pada
RKAT Unit Kerja................/DIPA tahun 2014.

Ditetapkan pada ... Januari 2014


Rektor/Kuasa Pengguna Anggaran,

contoh
Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc.
NIP 196202131986031001
Tembusan:
1. Wakil Rektor
2. Sekretaris Eksekutif
3. Direktur Keuangan
4. Kepala Unit Pengadaan
5. Yang bersangkutan
di Universitas Gadjah Mada
6. Kepala Kantor Pelayanan dan Perbendaharaan (KPPN) DIY

Pedoman Pertanggungjawaban Transaksi Keuangan 33


Universitas Gadjah Mada
LAMPIRAN 7

Surat Pengajuan Pembayaran Honorarium Kegiatan (SP2HK) ...........(1)


Nomor: ....................(2)

Merujuk pada Surat Keputusan......(3)(Rektor Kuasa Pengguna Anggaran /Dekan/Wakil


Dekan/Pejabat Pembuat Komitmen) nomor: ...........(4), tentang Penetapan Tim Pelaksanaan
Kegiatan ..............(5), tanggal ..........(6), bahwa Tim Pelaksanaan Kegiatan telah melaksanakan
tugas dan kewajiban dengan baik sebagaimana kami laporkan terlampir. Sebagai wujud
penghargaan atas kinerja tim pelaksana layak dilakukan pembayaran sesuai dengan Standar
Biaya ................(7) yang diselenggarakan Universitas poin ............(8) kegiatan ...............(9),
dengan rincian sebagai berikut:

JABATAN DALAM SK JUMLAH YANG REFERENSI


NO. NAMA
TIM PELAKSANA DIBAYARKAN* SBU

Total
*) Nilai Sebelum Pajak (Bruto), sesuai Standar Biaya.

Pembayaran Dibebankan: .................(10)


Kegiatan/Output :......................(11)
MAK :......................(12)
Surat Perintah Pembayaran kami buat dengan penuh rasa tanggung jawab dan dapat kami
pertanggungjawabkan didepan hukum.

Mengesahkan/menyetujui, Tanggal..............(13)..............
PPK/Pimpinan Unit Kerja/Atasan PUMK/Pejabat lain Dibuat oleh,
yang ditetapkan Rektor Ketua Tim Kegiatan/Supervisi
Kegiatan............

Nama.................(15)..............
NIP Nama......................(14).........
NIP

Petunjuk pengisian Surat Pengajuan Pembayaran Honorarium Kegiatan (SP2HK)


1) Diisi nama/jenis kegiatan;
2) Diisi nomor Surat Pengajuan Pembayaran Honorarium Kegiatan (SP2HK) yang diterbitkan
oleh ketua tim kegiatan/penanggung jawab kegiatan;
3) Diisi pejabat yang menerbitkan surat keputusan pelaksanaan kegiatan;
4) Diisi nomor surat keputusan pelaksanaan kegiatan;
5) Diisi nama/jenis perihal surat keputusan pelaksanaan kegiatan;
6) Diisi tanggal surat keputusan pelaksanaan kegiatan;
7) Diisi Standar Biaya yang diacu (SBU menurut Menteri Keuangan atau SBU yang diterbitkan
Universitas);
8) Diisi (kode) dalam Standar Biaya;

Pedoman Pertanggungjawaban Transaksi Keuangan 34


Universitas Gadjah Mada
9) Diisi jenis kegiatan dalam Standar Biaya;
10) Diisi beban alokasi anggaran kegiatan (Dana Masyarakat atau DIPA);
11) Diisi jenis alokasi kegiatan dalam RKAT atau DIPA;
12) Diisi beban Mata Anggaran Keualan (MAK);
13) Diisi tanggal Surat Pengajuan Pembayaran Honorarium Kegiatan (SP2HK) diterbitkan;
14) Diisi nama ketua kegiatan/supervisi/penanggungjawab kegiatan;
15) Diisi nama PPK/Pimpinan Unit Kerja/Atasan PUMK/Pejabat lain yang ditetapkan Rektor.

Pedoman Pertanggungjawaban Transaksi Keuangan 35


Universitas Gadjah Mada
LAMPIRAN 1

REKAP DAFTAR PERHITUNGAN HONORARIUM

No. Register Pengeluaran


No. Uraian Jumlah
Kas/Kuitansi

Tanggal ....................
Direktur Keuangan, Pimpinan Unit Kerja

Nama Nama
NIP NIP

Pedoman Pertanggungjawaban Transaksi Keuangan 36


Universitas Gadjah Mada
LAMPIRAN 9

DAFTAR NOMINATIF PENERIMA HONORARIUM

No Nama Gol Jabatan Keg Vol Harga Satuan Bruto PPh 5% PPh 15% Prog PPh 5% PPh 20% Netto Tanda Tangan/Norek

JUMLAH 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

Tanggal ...............................
Menyetujui, Dibuat oleh,
Pejabat Pembuat Komitmen/Atasan Langsung BPP/PUMK BPP/PUMK

Nama:........................................ Nama:........................................
NIP NIP

37 Pedoman Pertanggungjawaban Transaksi Keuangan


Universitas Gadjah Mada
LAMPIRAN 10
SURAT PERNYATAAN
NOMOR ………… (1)

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : ............................................ (2)
Jabatan : ……………………………… (3)
Unit Kerja :………………………………. (4)

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa fasilitas di kantor unit kerja ………….(5)………..


tidak mencukupi untuk menyelenggarakan …………(6)……………, sehingga
…………(7)……………. dimaksud dilaksanakan di luar kantor.
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya dan apabila dikemudian hari ternyata
surat pernyataan ini tidak benar, saya bertanggung jawab penuh dan bersedia diproses sesuai
dengan ketentuan hukum yang berlaku.

............................ , ............. 20XX


Yang membuat pernyataan, (8)

(nama)
NIP. .......................................(9)

Petunjuk Pengisian Surat Pernyataan Penyelenggaraan Rapat diluar kantor:


1) diisi nomor surat pernyataan;
2) diisi nama penanggung jawab kegiatan ;
3) diisi jabatan penanggung jawab kegiatan;
4) diisi nama unit kerja yang menyelenggarakan kegiatan;
5) diisi nama unit kerja yang menyelenggarakan kegiatan;
6) diisi nama/jenis kegiatan rapat, seminar, dan sejenisnya;
7) diisi nama/jenis kegiatan rapat, seminar, dan sejenisnya;
8) diisi tempat, tanggal, bulan, dan tahun ditandatangani surat penyataan;
9) diisi tanda tangan, nama, dan NIP penanggung jawab kegiatan.

Pedoman Pertanggungjawaban Transaksi Keuangan 38


Universitas Gadjah Mada
LAMPIRAN 11
DAFTAR PENGELUARAN RIIL

Yang bertandatangan di bawah ini:


Nama : …………………………………………………...……………………
NIP : …………………………………………………...……………………
Jabatan : …………………………………………………...……………………
berdasarkan Surat Perjalanan Dinas (SPD) Nomor………. tanggal …………, dengan ini kami
menyatakan dengan sesungguhnya bahwa:

3. Biaya transport pegawai dan/atau biaya penginapan di bawah ini yang tidak dapat
diperoleh bukti-bukti pengeluarannya, meliputi:
No. Uraian Jumlah

Jumlah

4. Jumlah uang tersebut pada angka 1 di atas benar-benar dikeluarkan untuk pelaksanaan
Perjalanan Dinas dimaksud dan apabila di kemudian hari terdapat kelebihan atas
pembayaran, kami bersedia untuk menyetorkan kelebihan tersebut ke Kas
Negara/Universitas16

Demikian pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya, untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya.

Mengetahui/Menyetujui: ………….…, tanggal, bulan, tahun


Pejabat Pembuat Komitmen, Pelaksana SPD,

……………………………… ………………………………
NIP ………………………… NIP …………………………

16
Disesuaikan dengan sumber dana (jika bersumber DIPA/RM disetor ke Kas Negara. Sumber dana dari Dana
Masyarakat disetor ke Rekening Universitas)

Pedoman Pertanggungjawaban Transaksi Keuangan 39


Universitas Gadjah Mada
CHECK LIST KENDALI KELENGKAPAN DOKUMEN PEMBAYARAN:
1. Pengadaan barang/jasa sampai dengan nilai Rp10.000.000,-(sepuluh juta rupiah)
BERI TANDA “ ✓ “ PADA KOTAK BERKENAAN
Surat Permintaan Pembayaran (SPP)
Register Bukti Pengeluaran Kas (Kuitansi)
Bukti Pembelian (Nota)/Invoice/Faktur (asli)
Tanda terima barang/surat jalan (asli)
Faktur Pajak standar
Surat Setoran Pajak (SSP)
Copy NPWP
Referensi Bank

2. Pengadaan dengan nilaidi atas Rp10.000.000, - (sepuluh juta rupiah) s/d Rp50.000.000,-
(lima puluh juta rupiah)
BERI TANDA “ ✓ “ PADA KOTAK BERKENAAN
Surat Permintaan Pembayaran (SPP)
Register Bukti Pengeluaran Kas (Kuitansi)
Surat pesanan barang/surat perintah kerja
Kuitansi bermeterai
Invoice/Faktur (asli)
Tanda terima barang/surat jalan (asli)
Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan (BAPP) (jika diperlukan)
Berita Acara Serah Terima Pekerjaan (BAST) (jika diperlukan)
Faktur Pajak standar
Surat Setoran Pajak (SSP)
Referensi Bank
Berita Acara Pembayaran(BAP)
Jaminan Bank/Lembaga Keuangan non-Bank

3. Pengadaan di atas Rp50.000.000,- (lima puluh juta rupiah)


BERI TANDA “ ✓ “ PADA KOTAK BERKENAAN
Surat Permintaan Pembayaran (SPP)
Register Bukti Pengeluaran Kas (Kuitansi)
Surat Perintah Kerja (SPK)/Perjanjian/Kontrak
Kuitansi bermeterai
Invoice/Faktur (asli)
Tanda terima barang/surat jalan (asli)
Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan (BAPP) (wajib)
Berita Acara Serah Terima Pekerjaan (BAST) (wajib)
Faktur Pajak standar
Surat Setoran Pajak (SSP)
Referensi Bank
Berita Acara Pembayaran(BAP)
Jaminan Bank/Lembaga Keuangan non-Bank

4. Kelengkapan pembayaran langganan daya dan jasa


BERI TANDA “ ✓ “ PADA KOTAK BERKENAAN
Surat Permintaan Pembayaran (SPP)
Register Bukti Pengeluaran Kas (Kuitansi)
Dokumen pendukung berupa surat tagihan penggunaan daya dan jasa yang sah

Pedoman Pertanggungjawaban Transaksi Keuangan 40


Universitas Gadjah Mada
5. Kelengkapan Pembayaran Kegiatan Kontraktual Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
BERI TANDA “ ✓ “ PADA KOTAK BERKENAAN
Surat Permintaan Pembayaran (SPP)
Bukti Pengeluaran Kas (Kuitansi)
Surat Perintah Kerja (SPK)/Perjanjian/Kontrak
Kuitansi bermeterai
Rekapitulasi rincian penggunaan anggaran
Berita Acara Penyelesaian/Prestasi Pekerjaan (BAPP)
Berita Acara Serah Terima Pekerjaan (BAST)
Surat Setoran Pajak (SSP) (jika ada)
Berita Acara Pembayaran (BAP)

6. Kelengkapan Pembayaran Gaji/Honorarium Rutin


BERI TANDA “ ✓ “ PADA KOTAK BERKENAAN
Surat Permintaan Pembayaran (SPP)
Register Bukti Pengeluaran Kas (Kuitansi)
Surat Keputusan Pejabat yang berwenang
Rekap Daftar Perhitungan Honorarium
Daftar nominatif penerima honorarium
Rekap Pajak
Bukti Potong PPh Pasal 21

7. Kelengkapan Pembayaran Honorarium Kegiatan


BERI TANDA “ ✓ “ PADA KOTAK BERKENAAN
Surat Permintaan Pembayaran (SPP)
Register Bukti Pengeluaran Kas (Kuitansi)
Surat Pengajuan Pembayaran Honorarium Kegiatan
Surat Keputusan Pejabat yang berwenang
Rekap Daftar Perhitungan Honorarium
Daftar nominatif penerima honorarium
Rekap Pajak
Bukti Potong PPh Pasal 21

8. Kelengkapan pembayaran Kegiatan Rapat, Seminar, dan Sejenisnya


BERI TANDA “ ✓ “ PADA KOTAK BERKENAAN
Surat Permintaan Pembayaran (SPP)
Register Bukti Pengeluaran Kas
Surat undangan
Surat Tugas
Daftar hadir rapat (absensi)
Surat pernyataan penanggung jawab kegiatan
Surat ijin persetujuan dari PPK

9. Kelengkapan Pembayaran Perjalanan Dinas Jabatan Dalam Negeri bagi Pegawai


BERI TANDA “ ✓ “ PADA KOTAK BERKENAAN
Surat Permintaan Pembayaran (SPP)
Daftar Nominatif Perjalanan Dinas
Surat Tugas Yang Sah Dari Atasan Pelaksana Perjalanan Dinas
Surat Perjalanan Dinas

Pedoman Pertanggungjawaban Transaksi Keuangan 41


Universitas Gadjah Mada
c Tiket Pesawat

o
Boarding Pass, Airport Tax
Bukti Pembayaran Hotel Atau Tempat Menginap Lainnya
Daftar Pengeluaran Riil (Jika Diperlukan)

10. Kelengkapan Pembayaran Perjalanan Dinas Jabatan Luar Negeri


BERI TANDA “ ✓ “ PADA KOTAK BERKENAAN

n
Surat Permintaan Pembayaran (SPP)
Daftar Nominatif Perjalanan Dinas
Surat Tugas Dari Pejabat Yang Berwenang

t
Surat Persetujuan Pemerintah
Surat Perintah Perjalanan Dinas dari Pejabat Yang Berwenang
Fotokopi Halaman Paspor yang Dibubuhi Cap/Tanda Keberangkatan dan
Kedatangan
Bukti Penerimaan Uang Harian

o
Bukti Pembelian Tiket Transportasi atau Bukti Pembayaran Moda Transportasi
Lainnya
Boarding Pass
Airport Tax

h
Pembuatan Visa
Retribusi
Daftar Pengeluaran Riil (Jika Diperlukan)

Pedoman Pertanggungjawaban Transaksi Keuangan 42


Universitas Gadjah Mada

Anda mungkin juga menyukai