PROSES PENUGASAN Andi Rakhman Yusuf Kepala Bagian Audit dan Monitoring, Kantor Audit Internal, UGM PENGERTIAN
• BERASAL DARI KATA LATIN “COMMUNICATIO” DAN
BERSUMBER DARI KATA "COMMUNIS" YANG BERARTI “SAMA” MAKSUDNYA “SAMA MAKNA”.
• PENGERTIAN KOMUNIKASI, ADALAH : “PROSES
PENYAMPAIAN PIKIRAN ATAU PERASAAN OLEH SESEORANG KEPADA ORANG LAIN DENGAN MENGGUNAKAN LAMBANG-LAMBANG YANG BERMAKNA SAMA BAGI KEDUA BELAH PIHAK“. MANFAAT KOMUNIKASI DALAM AUDIT
Memeroleh data dan informasi yang
diperlukan dalam pengujian audit.
Mengendalikan dan mengoordinasikan
kegiatan-kegiatan tim audit.
Meningkatkan mutu audit.
Memerbaiki citra auditor internal.
1. Memeroleh data dan informasi yang diperlukan dalam pengujian audit. Audit dapat dipandang sebagai proses pengumpulan dan pengujian informasi untuk menghasilkan simpulan dan rekomendasi. Pemilik data dan informasi adalah auditan, jika perolehan data dan informasi tidak memadai, maka audit tidak akan mencapai hasil yang memuaskan. 2. Mengendalikan dan mengoordinasikan kegiatan-kegiatan tim audit. Audit dilaksanakan oleh tim yang terdiri dari individu-individu. Audit juga menjalankan aktivitas-aktivitas yang saling terkait. Komunikasi yang baik dalam tim akan membuat interaksi individu dan rangkaian aktivitas dalam audit dapat berjalan dengan baik. Masalah-masalah dapat diselesaikan bersama sehingga hambatan dalam proses audit dapat diminimalkan. 3. Meningkatkan mutu audit. Aktivitas-aktivitas dasar dalam audit, seperti pengumpulan informasi, pengujian, dan penyampaian hasil audit harus berjalan dengan lancar, agar konsentrasi tim audit dapat diarahkan pada usaha peningkatan mutu audit. Misalnya, jika perolehan informasi menjadi mudah dan cepat, maka tim audit dapat berkonsentrasi untuk memilih proses analisis yang lebih tepat. 4. Memerbaiki citra auditor internal. Selama ini, auditor telah dicitrakan sebagai sosok yang tidak ramah, egois, bahkan sering dianggap sewenang-wenang. Hal ini akan menyulitkan auditor dalam menjalin kerjasama dengan auditan. Jika ada anggapan yang keliru terhadap citra auditor, maka auditan akan cenderung untuk tertutup, tidak mau bekerjasama, menghindar, sehingga akan menghambat pekerjaan auditor. Dengan keterampilan komunikasi antar pribadi, maka kemudian dapat dibangun citra auditor yang lebih terbuka, siap bekerja sama, dan memosisikan auditan sebagai mitra dalam pelaksanaan auditnya. Proses Komunikasi Komunikasi dapat didefinisikan sebagai transmisi informasi dan pemahaman melalui penggunaan simbol-simbol biasa atau umum Menurut Stephen P. Robbins proses komunikasi meliputi 7 (tujuh) bagian, yakni: 1. Sumber komunikasi; 2. Pengkodean; 3. Pesan; 4. Saluran; 5. Pendekodean; 6. Penerima; 7. Umpan balik. Proses Komunikasi Jenis Komunikasi ➢ Jenis komunikasi dapat diklasifikasikan dalam 3 jenis utama yaitu: 1. Cara Komunikasi 2. Pihak Yang Terlibat 3. Kode Yang Digunakan
➢ Cara Komunikasi dapat digolongkan
Komunikasi lisan: komunikasi dimana komunikatornya yang menyampaikan pesan secara langsung tanpa media berupa tulisan atau teks. Misalnya: komunikasi tatap muka, wawancara, komunikasi lewat telepon, presentasi dan teleconference. Komunikasi tulisan: penyampaian pesan secara tertulis dari komunikator kepada komunikannya. Misalnya surat-menyurat, dokumentasi kegiatan dalam bentuk tertulis, konfirmasi, sms, dan penyampaian laporantertulis. Jenis Komunikasi ➢ Komunikasi dapat diklasifikasikan menurut Pihak Yang Terlibat, yaitu: 1. Komunikasi Intrapersonal 2. Komunkasi Interpersonal 3. Komunikasi Massal
➢ Komunikasi menurut Kode Yang Digunakan
Komunikasi juga dapat diklasifikasikan menurut kode yang digunakan, yaitu komunikasi verbal dan non verbal. Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan kode-kode bahasa seperti kata-kata dan kalimat. Contoh komunikasi verbal adalah surat dan percakapan. Sedangkan komunikasi non verbal adalah komunikasi yang tidak menggunakan kode-kode bahasa. Contoh komunikasi non verbal adalah foto, gerak tubuh, sirine, dan sebagainya. Teknik Komunikasi Dalam Audit 1. Wawancara 2. Kuisioner 3. Konfirmasi 4. Data Terbuka 5. Presentasi 6. Rapat 7. Laporan Faktor Penting Dalam Komunikasi Setiap individu memiliki keunikan. Tiap individu memiliki ciri fisik dan psikis yang berbeda, bahkan kembar identik. Perbedaan antar individu harus dimengerti agar dapat melaksanakan komunikasi dengan baik. Ciri Individu: 1. Ciri Fisik Perbedaan wajah, bentuk badan, ukuran badan 2. Konsep Diri Sifat atas persepsi diri 3. Keyakinan Sikap mental atas suatu hal yang benar atau salah 4. Kepribadian Karakteristik, tingkah laku, serta cara berpikir seseorang 5. Sikap dan Perilaku Konsep diri dan keyakinan, tetapi pada kondisi dan situasi tertentu Cara Komunikasi Auditor Agar Efektif (felber, 2007)
Wajah adalah cermin pikiran
Senyum itu menular, jadilah penyebarnya
Tataplah seseorang tepat di matanya
Berkomunikasilah dengan berhadapan langsung dengan lawan bicara
Postur tubuh yang baik menunjukkan rasa percaya diri
Berikan jabat tangan yang meyakinkan
Berpenampilan sebagai seorang pemenang
Menciptakan Komunikasi Yang Empatik Agar komunikasi empatik tercipta, maka komunikator harus memperlihatkan:
Ketertarikan terhadap sudut pandang komunikan
Sikap sabar untuk tidak memotong pembicaraan
Sikap tenang, meskipun menangkap ungkapan emosi yang kuat
Bersikap bebas prasangka, atau tidak evaluatif, kecuali jika
sangat diperlukan
Sikap awas pada isyarat permintaan pilihan atau saran
Sikap penuh pengertian
Hambatan dalam proses komunikasi
1. Hambatan pada komunikator dan komunikan
Perbedaan individu, perbedaan peran dan kedudukan organisasional, dan perbedaan budaya 2. Hambatan pada kode-kode yang digunakan Perbedaan istilah teknis 3. Hambatan pada saluran komunikasi wawancara terganggu karena ruang bising, telepon tidak jelas karena kerusakan pada pesawat telepon, dan WA yang tidak dapat terkirim karena susah sinyal 4. Hambatan situasi komunikasi Berkaitan dengan suasana psikologis yang terjadi saat komunikasi berlangsung Komunikasi Dalam Pelaksanaan Audit A. Komunikasi Awal Dilakukan pada saat entry meeting sebelum memperoleh dokumen, kemudian saat meminta penjelasan mengenai proses bisnis umum dan lingkuo auditi B. Komunikasi Interim Dilakukan setelah memperoleh dokumen, kemudian melakukan analisis. Komunikasi dilakukan ditekankan pada konfirmasi atas hasil analisis dan penegasan lain. C. Komunikasi Akhir Berupa kesimpulan akhir atas hasil pengamatan, observasi, dan hasil konfirmasi interim. Salah satu bagian komunkasi akhir adalah rekomendasi dan atau rencana tindak lanjut Fungsi Komunikasi Audit pada Pertemuan Penutup (closing meeting) 1. Penyampaian dan Penegasan atas fakta-fakta sementara (yang dikumpulkan melalui uji sampling) dengan personal yang mewakili masing-masing area audit. 2. Proses review bentuk, isi, dan substantif draft laporan akhir. Juga antisipasi hal-hal yang akan berpotensi adanya salah persepsi atau pandangan dari masing- masing pihak. 3. Manajemen dari area fungsional yang menjadi target auditi. Dapat memberikan saran atau masukan mengenai berbagai hal yang perlu dicantumkan dalam laporan akhir Komunikasi Akhir Yang Perlu Dijelaskan Tujuan Audit Lingkup Kerja Kerangka Waktu Pelaksanaan Proses Penggalian Data Temuan dari Hasil Observasi Rekomendasi yang Diberikan (bisa beberapa opsi) Tanggapan manajemen Action plan (rekomendasi vs tanggapan) Unsur Temuan Audit
Kondisi: keadaan yang tidak sesuai dengan
aturan/ketentuan/Kriteria
Sebab: alasan adanya suatu Kondisi
Akibat: efek yang terjadi dari suatu Kondisi
Kriteria: Dasar ketentuan atau aturan yang berbeda dari
kondisi
Rekomendasi: usulan penyelesaian kondisi untuk
memcahkan sebab dan menyelesaikan akibat Komunikasi pada Penyiapan Konsep Laporan Hasil Audit Komunikasi intern tim yang dilakukan pada tahap penyiapan konsep laporan hasil audit bertujuan antara lain: a. Untuk mencapai kata sepakat mengenai seluruh temuan audit final; b. Untuk memeroleh tanggapan dan persetujuan final dari pengendali teknis bahwa seluruh temuan audit itu obyektif dan rekomendasi yang diberikan layak dan dapat dilaksanakan; c. Untuk memastikan bahwa kertas kerja audit telah disusun secara memadai dan substansi kertas kerja auditnya cukup sebagai bahan untuk menyusun laporan hasil audit . Penyerahan Laporan Audit Pada saat akhir pekerjaan audit kemudian Laporan Hasil Audit diterbitkan, maka tugas auditor selanjutnya adalah memastikan bahwa manajemen: 1. Membuat komitmen untuk melakukan rencana perbaikan 2. Memastikan target pelaksanaan dan penyelesaian perbaikan 3. Mengimplementasikan seluruh rekomendasi perbaikan yang disampaikan secara Formal (tertulis dalam laporan) dan Informal (disampaikan secara lisan) 4. Mengambil tanggungjawab atas risiko yang mungkin terjadi karena dilakukan atau tidak dilakukannya tindakan 2 dan 3 diatas 5. Melakukan monitoring dan pengawasan atas perbaikan secara kontinyu Terima kasih
Pendekatan sederhana untuk komunikasi profesional: Panduan praktis untuk komunikasi profesional dan strategi komunikasi bisnis tertulis dan interpersonal terbaik
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional