Anda di halaman 1dari 4

Bacaan 1: Emiten Pilih Emisi Obligasi Rupiah Beben mengatakan, khusus untuk rating JPFA dan

TPIA telah mencerminkan kondisi fundamental


JAKARTA – Sejumlah emiten mulai mempersiapkan sehingga masuk dalam kategori minimal investment
emisi obligasi korporasi denominasi rupiah untuk grade. Demikian pula obligasi TPIA yang
memenuhi kewajiban pembayaran utang dollar AS. menawarkan kupon kisaran 10,8-11,3 persen per
Tercatat, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) tahun untuk tenor 3-5 tahunjuga memberikan daya
telah mengantongi izin untuk menerbitkan surat tarik yang baik bagi investor.
utang senilai 3 triliun rupiah (setara 226 juta dollar
AS). Hal ini dilakukan JPFA untuk memenuhi “Untuk itu bisa jadi pasar obligasi domestik sedang
kewajiban utang dollar AS senilai 199 juta dollar AS cerah, terlebih ketika mempertimbangkan kondisi
yang jatuh tempo pada 2018. ekonomi dalam negeri. Tetapi pokok utamanya
adalah penerbitan obligasi berdenominasi rupiah
PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) kemungkinan mencari memiliki keuntungan terhindar dari risiko nilai
dana melalui obligasi rupiah dan atau pinjaman
tukar,” jelas Beben.
perbankan. GJTL memiliki utang obligasi 500 juta
dollar AS yang jatuh tempo pada Februari 2018. Risiko Kurs
Selain itu, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA)
juga berencana merilis obligasi 500 miliar rupiah Dihubungi terpisah, analis Infovesta Utama, Praskha
Putrantyo, mengatakan beberapa emiten memilih
untuk membayar utang denominasi dollar AS.
untuk menerbitkan obligasi dalam mata uang rupiah
Menurut analis Pasardana, Beben Feri Wibowo, ada untuk membayar utang dalam dollar AS guna
keuntungan tersendiri bagi emiten yang melindungi emiten dari risiko kurs.
menerbitkan obligasi dalam bentuk rupiah, yaitu dari
Mengingat potensi kenaikan suku bunga acuan di
sisi nilai tukar.
Amerika Serikat yang akan cukup agresif di
“Kalau menggunakan dollar AS dikhawatirkan ketika sepanjang tahun ini, turut membuat mata uang
jatuh tempo akan membengkak karena bergantung dollar AS kembali menguat terhadap beberapa mata
nilai tukar. Diduga emiten menghindari risiko uang termasuk rupiah.
tersebut, terlebih lagi kondisi ekonomi AS berada
dalam pemulihan yang membuat nilai tukar dollar AS “Hal ini tentunya akan berdampak buruk bagi emiten
terhadap mata uang lokal mengalami penguatan,” yang memiliki utang dalam denominasi dollar AS,
sebab emiten harus menyiapkan dana yang lebih
ungkapnya kepada Koran Jakarta, Rabu (18/1).
besar baik untuk pembayaran kupon, maupun pokok
Beben menambahkan, minat pasar terhadap obligasi obligasi di kemudian hari yang akan mempengaruhi
rupiah tergantung dari kondisi fundamental, yang profitablitas emiten,” papar Praskha.
tercermin dari peringkat (rating), jangka waktu
Keuntungan yang diperoleh oleh emiten yang
obligasi, dan besaran kupon. Berdasarkan update
menerbitkan obligasi rupiah adalah mengurangi
rating PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), JPFA
memperoleh rating idA/Positif per 27 Desember risiko yang diakibatkan oleh kurs. Sehingga emiten
2016, TPIA memperoleh rating idA+/Stabil per 11 dapat menjalankan kegiatan usaha tanpa
dipengaruhi oleh fluktuasi kurs untuk pembayaran
November 2016, sedangkan u update rating GJTL
tidak ada karena terakhir kali memperoleh rating utang, terutama bagi perusahaan dengan fokus
utama pada pasar dalam negeri dan pendapatan
pada 25 November 2013 dengan rating idAA-.
dalam mata uang rupiah.

Page 1 of 4
bowo@ugm.ac.id
http://www.koran-jakarta.com/emiten-pilih-emisi- Japfa I Tahun 2007. Selebihnya, perolehan dana
obligasi-rupiah/ obligasi tersebut digunakan untuk mendirikan pabrik
pakan ternak dan unit pengeringan jagung serta
modal kerja.
Bacaan 2: Refinancing, JPFA akan rilis obligasi Rp 1 Tingkat suku bunga tetap sebesar 9,9% per tahun,
triliun dibayar triwulanan. rating dari Pefindo adalah, idA.
Senin, 24 Oktober 2016 / 16:43 WIB JPFA memiliki opsi untuk melakukan pembelian
kembali (buyback) sebagian atau seluruh obligasi
JAKARTA. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) setelah ulang tahun pertama sejak tanggal emisi.
bakal merilis obligasi sebanyak-banyaknya Rp 1
triliun. Berdasarkan prospektus resmi perseroan, Lalu untuk Obligasi Berkelanjutan I Japfa Tahap II
Senin (24/10), ini merupakan bagian dari Obligasi Tahun 2012, JPFA tidak diwajibkan untuk
Berkelanjutan II Japfa Tahap I Tahun 2016. membentuk dana pelunasan obligasi (bond sinking
fund). Tapi, perseroan diwajibkan untuk
Obligasi tersebut terbagi ke dalam dua seri. Seri A mempertahankan rasio keuangan tertentu.
memiliki jangka waktu tiga tahun dan akan jatuh
tempo pada 1 Desember 2019. Seri B memiliki http://investasi.kontan.co.id/news/refinancing-jpfa-
jangka waktu lima tahun yang akan jatuh tempo akan-rilis-obligasi-rp-1-triliun
pada 1 Desember 2021. Bunga obligasi dibayarkan
tiap tiga bulan, di mana bunga pertama dibayarkan
pada 1 Maret 2017. Bacaan 3: PENERBITAN OBLIGASI: Emisi Korporasi
Catat Oversubcribed
Rencananya, sekitar 50% dana hasil penerbitan
obligasi akan digunakan untuk melunasi sebagian Bisnis.com, JAKARTA—Aksi korporasi dalam
Obligasi JPFA yang akan jatuh tempo awal tahun menerbitkan surat utang pada awal tahun tengah
depan. Kemudian, sekitar 20% akan digunakan untuk direspon positif oleh investor pasar modal. Hal itu
pembayaran utang kepada Bank Mandiri dan BCA terbukti atas kelebihan permintaan (oversubscribed)
dengan nilai saldo pinjaman per 30 Juni 2016 dari nilai emisi yang ditawarkan.
masing-masing Rp103,57 miliar dan Rp162,79 miliar.
Respon positif investor di pasar modal atas emisi
Sementara, sisanya sekitar 30% akan digunakan korporasi yang ditawarkan dinilai masih akan
untuk pembiayaan modal kerja dalam pembelian berlanjut hanya sampai semester I/2017. Kalangan
bahan baku lokal dan impor. analis mengungkapkan fluktuasi yield akibat kondisi
geopolitik bakal reda pada paruh pertama tahun ini.
Asal tahu saja, JPFA memiliki Obligasi Berkelanjutan
Japfa I Tahap I 2012 akan jatuh tempo pada 1 Januari Namun, pada paruh kedua tahun ini, pasar
2017 senilai Rp 1,25 triliun. Lalu, pada 1 Februari diprediksikan bakal kembali bergejolak mengingat
2017, Obligasi Berkelanjutan I Japfa Tahap II Tahun proyeksi inflasi bergerak naik, yang akan mengerek
2012 senilai Rp 250 miliar juga akan jatuh tempo. Fed Fund Rate (FFR). I Made Adi Saputra, analis
fixed-income MNC Securities menuturkan pasar akan
Mengutip laporan keuangan JPFA semester I-2016,
kembali bergejolak pada semester II/2017.
Obligasi Berkelanjutan Japfa I Tahap I 2012
sebagiannya digunakan untuk melunasi obligasi

Page 2 of 4
bowo@ugm.ac.id
Adapun respon pasar terhadap emisi yang juga akan menerbitkan surat utang dengan volume
ditawarkan oleh PT Mayora Indah Tbk. senilai Rp500 sekitar Rp1 triliun--Rp3 triliun untuk masing-masing
miliar dan Toyota Astra Financing Rp1,5 triliun emiten.
terbilang positif dan mencatatkan oversubcribed.
http://market.bisnis.com/read/20170131/92/62461
Kondisi tersebut juga terhadap penawaran lelang
9/penerbitan-obligasi-emisi-korporasi-catat-
surat utang negara (SUN).
oversubcribed
Made memproyeksikan pada semester I/2017 akan
terdapat hingga Rp35 triliun obligasi korporasi yang Bacaan 4: Pefindo Proyeksi Emisi Obligasi Korporasi
akan jatuh tempo. Dia mengungkapkkan beberapa Tahun 2017
diantaranya akan di-refinancing oleh emiten dengan SELASA, 20 DESEMBER 2016 | 23:03 WIB
menerbitkan obligasi baru.
TEMPO.CO, Jakarta - PT Pemeringkat Efek Indonesia
Selain faktor refinancing, sambungnya, emiten juga mengantongi mandat emisi surat utang korporasi
memanfaatkan cukup stabilnya tingkat pergerakan sebesar Rp21,03 triliun dan memproyeksi total emisi
imbal hasil di pasar sekunder untuk menerbitkan pada tahun depan mencapai Rp119,6 triliun atau
obligasi. Dia mengungkapkan kelompok perusahaan lebih tinggi dari capaian tahun ini.
sedang memanfaatkan momentum sebelum yield
surat utang negara bergerak naik karena merespon Salyadi Saputra, Direktur Utama Pefindo,
dari kebijakan bank sentral AS. menuturkan emisi obligasi korporasi di Indonesia
terus meningkat. Sepanjang Januari-November 2016,
"Bila AS mengalami inflasi pada semester I/2017, nilai emisi obligasi korporasi tercatat mencapai
maka the Fed akan menaikkan Fed Fund Rate, Rp104,18 triliun. Nilai tersebut jauh lebih tinggi
sehingga peluang yield naik akan kelihatan di dibandingkan capai pada 2014 sebesar Rp46,26
semester II," ungkapnya pada Bisnis, Selasa triliun dan Rp62,57 triliun pada 2015.
(31/1/2017).
"Tahun ini penerbitan obligasi capai rekor baru.
Made menuturkan rencana the Fed menaikkan suku Sampai akhir tahun mungkin bisa Rp110 triliun lebih
bunga bakal mengerek naik yield obligasi. Sebagai karena ada beberapa yang belum listing, tapi ada
pembanding, kini yield surat utang negara (SUN) juga yang menunda listing ke bulan depan," kata
bertenor 10 tahun pada perdagangan kemarin Salyadi, Selasa (20 Desember 2016).
mencapai 7,6%.
Sampai dengan Desember 2016, mandat
Dia menilai angka tersebut cenderung mengalami pemeringkatan obligasi Pefindo yang belum listing
peningkatan dibandingkan dengan kuartal III/2016. mencapai Rp21,3 triliun. Mandat tersebut tidak
Lanjutnya, menjelang pemilihan presiden AS emiten termasuk program penawaran umum berkelanjutan
memperoleh kupon yang rendah, akan tetapi yield (PUB) dan diberikan oleh 28 perusahaan yang
saat ini cenderung naik. mayoritas berasal dari 7 perusahaan pembiayaan, 4
Namun, bila dibandingkan sepanjang tahun ini, tren bank, dan 4 perusahaan properti.
yield SUN masih belum mengalami pergerakan yang Menurut Salyadi, sejumlah emiten yang menunda
signifikan. Menurutnya, kondisi saat ini masih cukup emisi obligasi pada akhir tahun ini khawatir terhadap
murah buat menerbitkan obligasi. Dia
mengungkapkan grup Astra pada semester I/2017

Page 3 of 4
bowo@ugm.ac.id
ketatnya likuiditas di pasar surat utang nasional yang Salyadi berharap arus dana hasil program amnesti
berisiko mengerek tingkat kupon. pajak bakal meramaikan pasar obligasi nasional yang
rata-rata nilai transaksinya sebesar Rp878 miliar per
"Demand agak kurang bagus, emiten diminta hari atau hanya sekitar 10% dari nilai transaksi
naikkan bunga tidak mau, jadi menunda satu bulan. harian di pasar saham. Pasalnya, pasar sekunder
Karena memang likuiditas di pasar, mudah-mudahan yang kurang likuid membuat investor enggan
ini temporary dan minat investor bisa meningkat," mengoleksi obligasi korporasi.
ujarnya.
Berdasarkan data OJK, obligasi korporasi yang
Salyadi menuturkan mandat emisi obligasi tersebut outstanding-nya mencapai Rp313,53 triliun paling
kemungkinan akan diterbitkan pada kuartal I/2017 banyak dimiliki oleh reksa dana dengan porsi
atau paling lambat sepanjang semester I/2017. kepemilikan sebesar 21,8%, investor bank17,43%,
Potensi emisi obligasi korporasi pada 2017 juga dan dana pensiun 16,56%. Sementara itu, porsi
bersumber dari besarnya sejumlah obligasi yang kepemilikan asing dalam obligasi korporasi hanya
jatuh tempo. Pefindo mengestimasi nilai obligasi 6,07%.
jatuh tempo mencapai Rp79 triliun atau paling tinggi https://m.tempo.co/read/news/2016/12/20/090829
sejak 2009. 328/pefindo-proyeksi-emisi-obligasi-korporasi-
Untuk melunasi nilai pokok obligasi, lanjutnya, tahun-2017
emiten cenderung menerbitkan surat utang baru
untuk refinancing dibandingkan dengan
menggunakan uang dari kas perseroan.

"Kalau dijumlahkan, mandat Pefindo yang belum


listing dan obligasi jatuh tempo pada 2017 sudah
lebih dari Rp100 triliun. Itu belum termasuk PUB dan
mandat untuk emisi pada semester II/2017," papar
Salyadi.

Atas dasar itu, Pefindo memperkirakan total nilai


emisi obligasi korporasi pada 2017 mencapai
Rp119,6 triliun. Asumsinya, pertumbuhan ekonomi
membaik ke level 5%, inflasi terjaga, bunga relatif
rendah, dan tingkat bunga obligasi yang meningkat.

Pefindo berharap emisi obligasi 2017 tidak akan


seperti periode 2013 yang turun setelah mencatat
rekor tinggi sebesar Rp68,6 triliun pada 2012
menjadi Rp57,6 triliun.

"Sekarang minat emiten untuk menerbitkan obligasi


itu tinggi. Concern-nya siapa yang mau beli?
Terserap atau tidak?" imbuhnya.

Page 4 of 4
bowo@ugm.ac.id

Anda mungkin juga menyukai