Menyusun teks laporan hasil observasi,- Laporan adalah sebuah bentuk penyampaian berita,
pemberitahuan, keterangan, ataupun pertanggungjawaban baik secara lisan maupun tertulis setelah
melakukan sebuah tugas kegiatan atau pengamatan (observasi).Menyusun laporan berbeda dengan
menulis artikel atau menyusun kegiatan. Menyusun laporan pada prinsipnya menyusun kembali
kegiatan, hasil pengamatan, atau hasil penelitian secara sistematis berdasarkan fakta. Fakta yang
disajikan merupakan tanggung jawab pelapor.
Ada empat hal yang harus diperhatikan dalam menyusun laporan, yaitu sebagai berikut.
Masalah yang dilaporkan adalah hasil kegiatan, seperti mengikuti diskusi, seminar, penelitian, hasil
perjalanan, observasi, hasil wawancara, dan kegiatan lain.
Pelapor dapat berupa perorangan, kelompok, tim, atau instansi yang menangani kegiatan. Jika seorang
siswa ditugaskan oleh gurunya untuk meneliti/mengamati tentang penggunaan bahasa atau kehidupan
sosial masyarakat di lingkungan masing-masing, kemudian hasilnya dilaporkan kepada guru atau
disampaikan di hadapan siswa lain, ini tergolong laporan perorangan.
Hal ini bergantung dari siapa saja yang menugaskan atau yang melakukan kegiatan. Jika guru yang
menugaskan, maka dilaporkan kepada guru yang bersangkutan. Bisa secara perorangan atau kelompok.
4. Bahasa Laporan
Laporan yang baik tidak hanya ditentukan oleh isi laporan, tetapi bahasa laporan merupakan hal yang
tidak boleh diabaikan. Bahasa laporan harus bersifat denotatif, runtut, jelas, dan mudah untuk
dipahami.
Baca: Contoh Teks Laporan Hasil Observasi Yang Baik dan Benar
Anda pasti pernah melakukan observasi atau kunjungan ke suatu tempat, bukan? Pada pertemuan kali
ini anda diharapkan dapat melaporkan hasil pengamatan/observasi dengan bahasa yang runtut, baik,
dan benar. Untuk keperluan penulisan ada beberapa tahap yang harus dilalui, yaitu sebagai berikut.
Setelah observasi, susunlah laporannya. Anda harus mengikuti kaidah yang berlaku dengan sistematika
yang baik dan mudah dipahami. Untuk itu, Anda perlu membuat kerangka laporan terlebih dahulu.
Salah satu cara dalam mengumpulkan data adalah dengan wawancara atai interview, yaitu mengajukan
pertanyaan langsung kepada narasumber. Langkah-langkah dalam melakukan kegiatan wawancara saat
observasi adalah sebagai berikut.
Sebelum wawancara dilakukan, perlu ditetapkan tujuan wawancara. Penetapan tujuan ini dilakukan agar
pertanyaan yang anda ajukan kepada narasumber bisa terarah pada informasi yang kita butuhkan
sehingga wawancara akan berhasil.
Proses melakukan wawancara dilakukan dengan beberapa tahapan. Meskipun tahapan itu bukan
merupakan tahapan baku, paling tidak tahapan-tahapan itu bisa menjadi pemandu anda dalam
berwawancara agar bisa berhasil. Tahapan wawancara adalah sebagai berikut.
a. Pendahuluan
Pewawancara membuat janji dahulu dengan narasumber, kapan, dan dimana narasumber bersedia
diwawancarai. Jangan lupa sampaikan tujuan wawancara kepada narasumber.
b. Pembukaan
Awalilah dengan pembicaraan ringan, seperti menanyakan kabar dan kondisi narasumber serta tunjukka
sikap yang ramah dan bersahabat.
c. Tahapan inti
Ajukan pertanyaan secara urut, singkat, dan jelas. Lakukan perekaman selain pencatatan. Hindarilah
pertanyaan yang memojokkan atau mengintrogasi.
d. Penutup
Akhiri wawancara dengan kesan baik dan menyenangkan. Jangan lupa ucapkan terima kasih atas waktu
dan kesediaan narasumber diwawancarai.