Anda di halaman 1dari 26

Persamaan Henderson-Hasselbach

Larutan penyangga, pH bergantung pada nisbah


konsentrasi dari pasangan penyangga

Ka = [H+] [ A-] / [HA]


Reaksi : HA H+ + A-
Asam proton Akseptor proton

log Ka = log [H+] + log { [ A-] / [HA] }


- log [H+] = - log Ka + log { [ A-] / [HA] }
pH = pKa + log { [ A-] / [HA] }
Campuran asam Asetat dan Na Asetat (Larutan Buffer)

Reaksi 1 CH3COOH + H2O H3O+ + CH3 COO-


Reaksi 2 CH3COONa Na+ + CH3 COO-

Ka = { [H3O+ ] x [CH3 COO-] } / [CH3COOH]


pH= pKa + log {[ A-] / [HA]}

[CH3 COO- ] dari asam lemah diabaikan,


berarti semua dianggap dari CH3COONa

pH lar Buffer = pKa + log { [ Garam] / [Asam] }


Larutan Penahan Asam Asetat Na-asetat dapat
menjaga pH tetap di sekitar 5

Dengan Perhitungan sebagai


berikut :
Apabila campuran terdiri dari 0,15 M CH3COOH,
0,5 M CH3COONa dan Ka = 1,74 x 10 -5
Dengan cara biasa:

Reaksi CH3COOH + H2O H3O+ + CH3 COO-


awal 0,15 M - 0,5 M

Perubahan -x M +xM +xM

Kstb 0,15 – 0,1 M xM 0,5 - x M


Dianggap x << 0,15, berarti x 0,50

Ka = { [H3O+ ] x [CH3 COO-] } / [CH3COOH]


1,74 x 10 –5 = { x (0,5 + x) / (0,15 – x ) } = (0,50 x) / 0,15
x= [H3O+] =5,2 x 10 –6 pH = - log 5,2 x10 –6 = 5,28

pH lar Buffer = pKa + log { [ Garam] / [Asam]


pH lar Buffer = 4,73 + log { 0,5 / 0,15 }
}
pH lar Buffer = 4,73 + log 3,3
pH lar Buffer = 5,28
Contoh membuat larutan Buffer
Berapa gram NaC2H3O2 yang harus ditambahkan
ke dalam larutan 0,3 L HC2H3O2 0,25 M, untuk
memperoleh larutan Buffer pH = 5,10. pKa= 4,76

pH lar Buffer = pKa + log { [ Garam] / [Asam] }


5,10 = 4,76 + log { [C2H3O2 -] / [HC2H3O2] }
log { [C2H3O2 -] / [HC2H3O2] } = 5,10 - 4,76
log { [C2H3O2 -] / (0,25) } = 0,34 [C2H3O2 ] / (0,25) = 2,2
-

[C2H3O2 -] = 0,25 x 2,2 = 0,55


NaC2H3O2 yang harus ditambahkan =
0,30 L x 0,55 mol / L x 82 g /ml = 14 gram
Contoh perhitungan Larutan Buffer dengan nisbah 1 :1
menunjukkan pH 4,76 (campuran asam asetat + Na-asetat)
1. Larutan Buffer dengan campuran 0,1 M Asam asetat

dan 0,1 M Natrium asetat. pKa asam asetat 4,76


Persamaan Henderson-Hasselbalch
pH= pKa + log {[ A-] / [HA]} = 4,76 + log (0,1 /0,1) = 4, 76

2. Larutan Buffer dengan campuran 0,25 M Asam asetat


dan 0,25 M Natrium asetat. pKa asam asetat 4,76

pH = 4,76 + log (0,25 /0,25) = 4, 76

Jadi larutan Buffer yang merupakan campuran asam


asetat dan natrium asetat dengan nisbah 1:1
mempunyai pH = 4,76
ASAM-BASA Dalam Tubuh
Menurut seorang ahli : Claude Bernard,
Bernard bahwa di
dalam tubuh manusia terdapat cairan badan yang
disebut lingkungan dalam

Lingkungan dalam:
1. Sel tubuh hidup dan melakukan fungsinya
2. Sangat peka terhadap perubahan susunan cairan di
sekitarnya
3. Harus dipertahankan tetap pH-nya
4. Termasuk di dalamnya darah, di mana pH=7,35 – 7,45
(normal). PH darah tertinggi untuk manusia bisa hidup ialah
7,8 dan yang paling rendah ialah 6,8
Kesetimbangan asam-basa dalam tubuh
Θ Dalam kondisi normal pH cairan tubuh = 7,35 – 7,45
Θ Tubuh dapat berfungsi dengan benar jika kisaran
pH berbagai cairan tubuh sempit.

Θ Untuk mempertahankan keseimbangan asam-basa


dalam tubuh, tubuh kita mempunyai:

1) Sistem Buffer : mempertahankan pH tubuh agar


tetap normal
2) Sistem Pernafasan: mengatur masukny O2 dan
pengeluaran CO2. Jadi juga mengatur H2CO3
3) Ginjal: mengatur kesetimbangan asam-basa
dengan mengeluarkan urin
Sistem Buffer (Penyangga)
Sistem penyangga dalam darah terdiri asam karbonat dan ion
bikarbonat. Nisbah HCO3- / H2CO3 yang normal adalah 20 :1. Jika
Proton memasuki darah, proton (asam) ditangkap ion
bikarbonat membentuk asam karbonat.

HCO3- + H+ H2CO3
Selama ada ion bikarbonat kelebiha proton diambil, pH
darah hanya berubah sedikit
Jika ion hidroksida (basa) memasuki darah, ion melepaskan
proton asam karbonat & membentuk ion bikarbonat lebih banyak

H2CO3 + OH - HCO3- + H2O


Selama ada molekul asam karbonat, kelebihan ion
bikarbonat dapat diambil dan hanya terjadi perubahan pH
yang kecil.
Sistem penyangga yang terdiri dari monohidrogen
fosfat dan dihidrogen fosfat. Di sini proton berekasi
dengan monohidrogen fosfat, menghasilkan bentuk
dihidrogen dan sedikit mengubah pH.

HPO4= + H+ H2PO4-

Basa dalam darah mengambil proton dari dihidrogen


fosfat untuk menghasilkan senyawa monohidrogen
fosfat dan pH berubah sedikit

H2PO4- + OH - HPO4= + H2O


Sistem penyangga yang terdiri dari molekul protein
besar yang berada dalam dispersi koloid. Molekul
kompleks ini mengnadung banyak gugus asam (-
COOH) dan basa (-NH3) yang memberi dan
menerima proton:
COOH + OH - COO- + H2O

-COO- + H+ COOH

-NH2 + H+ -NH3+

-NH3+ + OH - -NH2 + H2O


Bila ada kelebihan asam H2CO3 (CO2) biasanya akan
dinetralisir oleh buffer Hb dan buffer Protein. Di
dalam plasma dinetralisir oleh buffer protein.
Reaksinya:
CO2 + H2O H2CO3
H2CO3 + Protein HCO3- + H protein

Bila ada kelebihan asam H2CO3 (CO2) di dalam


eritrosit dinetralisir oleh buffer Hb. Reaksinya:
CO2 + H2O H2CO3

H2CO3 + Hb HCO3 - + H+ HbO

H2CO3 + HbO2 HCO3 - + H+ HbO


Pada umumnya penyakit-penyakit ---> penurunan pH
Buffer lebih efisien menetralkan kelebihan H3O+

Pada perdarahan yang hebat, kemampuan buffer


dalam darah berkurang, biasanya disuntikkan larutan
garam bikarbonat.

Di dalam darah ada juga zat-zat amfoter yang dapat


mempertahankan pH darah.
Sistem Buffer Darah
H2CO3 / B+HCO3- ; B+H2PO4- / B2H2PO4 ;
HHbO2 / B+ HbO2 ; HHb / B+Hb ; HProtein / B+Protein
Dimana: B adalah kation monovalen, mis K+, Na+
HHbO2 adalah oksihemoglobin
HHb adalah hemoglobin bebas
Hprotein adalah protein bebas
Contoh Buffer utama di dalam darah :
- Protein - Bikarbonat - Oksihemoglobin
- Fosfat - Hemoglobin
Sistem Pernafasan
Di pakai buffer HCO3- / H2CO3. Apabila konsentrasi H3O+

Dalam darah naik, berarti pH-nya akan turun, maka


buffer akan bekerja :
H3O+ + HCO3 - H2CO3 + H2O

H2O CO2
Apabila pH turun maka pusat pernafasan
dirangsang, sehingga tubuh akan bernafas lebih
dalam sehingga CO2 yang lebih akan dikeluarkan
melalui paru-paru.
Apabila konsentrasi OH- naik, maka:

H2CO3 + OH- HCO3 - + H2O

Buffer HCO3 - / H2CO3 paling baik untuk tubuh


karena kemampuannya mengeluarkan CO2

Pada perdarahan yang hebat, kemampuan buffer


dalam darah berkurang, biasanya disuntikkan
larutan garam bikarbonat.
Ginjal

Mengatur konsentrasi H3O+ dalam darah agar tetap


konstan dan jalan mengeluarkan asam yang berlebih
melalui urin. (pH urin 4,8 – 7,0).
Cairan lambung pH 1,4 – 2, apabila muntah ------>
Kekurangan ion H+ dalam darah.
Cairan pankreas dan empedu ---> rekasi alkalis pd
usus.
Kalau diare ----> ion H+ meningkat dalam darah.
Enzim di dalam tubuh mempunyai pH optimum di
mana enzim tersebut bisa bekerja dengan baik,
perubahan pH dapat mengganggu kerja enzim.
Alkalosis
1. Alkalosis Pernafasan

Disebabkan karena bernafas terlalu dalam dan


terlalu cepat, disebut hiperventilasi. Di sini CO2
terlalu banyak dihembuskan.

H2O + CO2 H2CO3 HCO3 - + H+

Akibatnya banyak asam karbonat yang hilang.

Nisbah HCO3 - / H2CO3 bisa melebihi 20 :1 ---->

pH darah naik
2. Alkalosis Metabolik

Pada alkalosis metabolik dapat disebabkan karena:


Θ Susutnya anion (terutama ion klorida)
Θ Kekurangan ion kalium dalam tubuh
Θ Pemberian garam alkali dalam obat
( Pemakaian Natrium bikarbonat berlebihan yang
merupakan obat bebas untuk mengatasi
keasaman lambung ----> meningkatkan
konsentrasi ion bikarbonat dalam darah )

Nisbah HCO3 - / H2CO3 bisa melebihi 50 :1


pH darah 7,8 merupakan pH darah tertinggi untuk
hidup.
Asidosis
Disebabkan karena bernafas terlalu dangkal,
1. Asidosis
Pernafasan disebut hipoventilasi. Di sini CO2 tidak cukup
banyak dikeluarkan/dihembuskan keluar ---->
tekanan parsialnya dalam paru-paru akan
meningkat.
Pada proses metabolisme, jaringan tubuh
2. Asidosis
memproduksi proton sebagai limbah berbagai
Metabolik
proses. Reaksinya:

H2O + CO2 H2CO3 HCO3 - + H+


Untuk mengembalikan kesetimbangan arah geseran ke kiri ---->
konsentrasi asam karbonat meningkat dan konsentrasi ion
bikarbonat turun.

Nisbah HCO3 - / H2CO3 menurun, pH darah juga


menurun. Di sini proton berdifusi dari jaringan
ke aliran darah
Faktor-faktor penyebab penurunan pH darah
(asidosis)
- Penyakit jantung - Diabetes melitus
- Penyakit ginjal - Diarhea terus menerus
- Makan makanan berkadar - Olahraga intensif yang
protein tinggi dalam jangka terlalu lama
waktu yang lama (asidosis sementara)

Faktor-faktor penyebab kenaikan pH darah (alkalosis)


 Muntah terus menerus
 hiperventilasi (bernafas berlebihan), karena cemas/histeris
 Berada di tempat ketinggian

Penelitian di Mount Everest (8,848 m) tanpa oksigen


tambahan, pH darah arteri = 7,7 –7,8
Pengaruh ion terhadap tubuh
Larutan yang disuntik ke dalam tubuh harus isotonik
terhadap cairan tubuh (darah), tetapi dengan isotonik
saja tidak cukup menjamin keamanannya, karena
harus diperhatikan bahwa:
 Ion Na+ = toksik bagi jantung
 Ion Ca++ = menghilangkan toksik ion Na+ tapi menyebabkan
kontraksi denyut jantung menjadi lebih cepat.
 Ion K+ dapat menetralisir pengaruh dari ion Ca++
 Batas normal dalam serum
Na = 135-148 meq/L dan K = 3,5 – 5,3 meq/L
 Larutan yang disuntikkan harus mempunyai kandungan ion
Na+, Ca++ dan K+ dalam perbandingan yang sesuai,
digunakan larutan fisiologis dari Locke
Larutan Garam Fisiologis LOCKE
Macam Zat Jumlah (dalam g/100 mL)
- KCl 0,042
- CaCl2 0,024
- NaHCO3 0,02
- NaCl 0,9
- Glukosa 0,1

Ion-ion yang juga diperlukan untuk fungsi tubuh


yang normal antara lain ion-ion : Mg, Fe, Cu, Mn, Zn,
dan Fosfat
Hubungan antara pH darah dengan
Nisbah konsentrasi HCO3 - / H2CO3
HCO3 - / H2CO3 pH Keterangan
50:1 7,8 ----> pH tertinggi untuk hidup
40:1 7,7
32:1 7,6
25:1 7,5 ----> Sedikit alkalosis
20:1 7,4 ----> pH darah NORMAL
16:1 7,3 ----> Sedikit asidosis
12,5:1 7,2
10:1 7,1
8:1 7,0
6,25:1 6,9
5:1 6,8 ----> pH terendah untuk hidup
Θ Nisbah HCO3 - / H2CO3 dan juga pH darah,

dapat meningkat dengan :


 Meningkatkan konsentrasi HCO3 –

 Menurunkan konsentrasi H2CO3

Θ Nisbah HCO3 - / H2CO3 dan juga pH darah,

dapat diturunkan dengan :

 Menurunkan konsentrasi HCO3 –

 Meningkatkan konsentrasi H2CO3

Anda mungkin juga menyukai