SIROSIS HEPATIS
Ismafiaty, S.Kep,.Ners.,M.Kep
PENGERTIAN
ekstrahepatik
Obat-obatan :
Sirosis Cardiac
Merupakan sekunder dari gagal jantung
dengan kongesti vena hepar yang
berkepanjangan
MANIFESTASI KLINIK
Manajemen pre-operasi
Menilai kondisi fisiologis dan kesiapan operasi
pengkajian neurologis, respirasi dan sistem renal,
pemeriksaan lab, urinalisa, AGD, pembekuan
darah, amonia, elektrolit, protein, bilirubin dan
enzim, serta status nutrisi
Tindakan pembedahan
Melakukan anastomosis dari sistem portal yg
tekanannya tinggi ke sistem vena sistemik yg
tekanannya rendah, tujuan tindakan ini adalah
untuk :
Mengurangi aliran darah portal shg dpt
mencegah perdarahan varises
Mempertahankan aliran darah ke hepar untuk
mencegah encepalopathi hepatikum dan
kerusakan hepar
Meningkatkan rasa nyaman klien ( prosedur
paliatif )
Manajemen post – operasi
Melakukan monitor terjadinya :
Perdarahan, hipovolemia
Oliguria
Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
Hipoalbuminemia
Hipoglikemia
Manifestasi infeksi ( demam, leukositosis )
Peningkatan rasa nyeri
Perubahan tingkat kesadaran
Komplikasi Pembedahan HP
Bakterimia
coagulasi
Congestive heart failure
Encepalopathi hepatikum
KOMPLIKASI
Asites
Akulumulasi yang menjelaskan terjadinya
asites :
1. Hipertensi portal mengakibatkan
peningkatan tekanan hidrostatik
2. Penurunan produksi albumin
menyebabkan penurunan tekanan osmotik
koloid
3. Penurunan volume sirkulasi menyebabkan
hiperaldosteronisme yang mengakibatkan
retensi natrium dan air
Pengkajian
Auskultasi : Bruit (+)
Mengukur lingkar perut
Menepuk perut ( tapping abdomen ) untuk
mendapatkan gelombang cairan asites
Perkusi abdomen : shifting dullness
Test diagnostik : USG, CT scan
Penatalaksanaan Medis
Tujuan : memperbaiki ketidakseimbangan
cairan dan elektrolit dgn memperbaiki
pengeluaran Na melalui renal dan
membatasi intake cairan dan natrium
Encepalofati Hepatikum
Terjadi pada injuri hepar yang berat, gagal
hati
Penyebab : ketidakmampuan hepar untuk
memetabolisme amonia menjadi ureum.
Amonia dapat menekan sistem saraf pusat
Ditandai dengan peningkatan amonia
didalam darah dan cairan serebrospinal
Setiap proses yang meningkatkan protein
didlm usus seperti peningkatan intake
protein atau perdarahan GI Tract akan
meningkatkan amonia dalam darah
Manifestasi klinis : perubahan tingkat
kesadaran, perubahan memori, perhatian,
konsentrasi, respon, perubahan pola tidur
Tujuan penatalaksanaan :
1. Mengontrol atau mengurangi proses
degenerasi lebih lanjut
2. Memperbaiki atau mencegah faktor
pencetus encepalopati
3. Mempertahankan fungsi fisiologis
PRINSIP PENATALAKSANAAN PADA
ENCEPALOPATI HEPATIKUM
Rencana Tindakan :
1. Kaji intake makanan klien dgn jumlah
kalorinya
2. Timbang berat badan klien
3. Bantu klien untuk makan
4. Beri makanan dlm porsi kecil tapi sering
5. Batasi pemberian kaffeine
6. Sediakan makanan yang lembut
7. Bantu klien dalam perawatan mulut
8. Monitor hasil lab ( serum glukosa,
albumin, protein total dan amonia )
9. Kolaborasi dgn ahli gizi dlm pemberian
makanan tinggi kalori, rendah
karbohidrat, rendah lemak, moderate –
tinggi protein, pembatasan sodium dan
cairan jika diperlukan
10. Berikan obat-obatan sesuai program
Perubahan ( kelebihan volume cairan b.d.
penurunan protein plasma, ditandai dgn edema
anasarka