Anda di halaman 1dari 11

BAHASA INDONESIA

STRUKTUR BUKU FIKSI DAN NONFIKSI

Oleh: Fajriati
UNSUR INSTRINSIK UNSUR EKSTRINSIK

UNSUR PEMBANGUN TEKS FIKSI


UNSUR INTRINSIK

1 TEMA
Ide pokok yang menjiwai seluruh cerita
4 ALUR
Alur maju, alur mundur, alur campuran

2 TOKOH DAN PENOKOHAN


Pelaku yang memiliki watak dan sifat
5 AMANAT
Pesan moral yang mengandung nilai baik

3 LATAR
Tempat, waktu, dan suasana cerita
6 SUDUT PANDANG
Orang pertama dan orang ketiga
TEMA

Ide pokok yang menjiwai seluruh cerita

Beberapa contoh tema yang sering ditemui dalam karya fiksi


misalnya tema percintaan, persahabatan, peperangan, religi,
persatuan, dan lain sebagainya.
TOKOH DAN PENOKOHAN

Pelaku yang terlibat dalam peristiwa yang memiliki watak


dan sifat tertentu.

Perbedaan tokoh dan penokohan adalah, tokoh merupakan


satu individu, sedangkan ponokohan merupakan sifat dari
tokoh.
Contohnya:
Dalam film Avengers, terdapat tokoh Iron man, Thor, Captain
Amerika, dan teman-temannya yang merupakan tokoh
utama (protagonis) dan memiliki sifat baik. Sedangkan tokoh
Thanos merupakan tokoh yang jahat (antagonis) yang
memiliki sifat jahat dan ingin menghambat tujuan dari sang
tokoh utama.
LATAR

LATAR TEMPAT:
Lokasi atau tempat terjadinya peristiwa dalam cerita, baik nama
kota, jalan, gunung, ataupun rumah. Contoh Latar Tempat yaitu: di
ruang angkas, di hutan, di sebuah gedung, dan lain sebagainya.

LATAR WAKTU:
Latar waktu merupakan latar yang berkaitan dengan ketika
terjadinya peristiwa dalam cerita baik dalam bentuk penanggalan,
penyebutan peristiwa sejarah, penggambaran situasi malam, pagi
siang, maupun sore. Contoh Latar Waktu yaitu: di pagi hari, di siang
hari, di sore hari, di zaman dahulu, di waktu itu dan lain
sebagainya.
LATAR SUASANA:
Latar yang berhubungan dengan situasi atau kondisi ketika
terjadinya peristiwa dalam cerita. Contoh Latar Suasana adalah
saat gembira, saat galau, saat sedih, saat kecewa dan lain
sebagainya.
ALUR

ALUR MAJU:
Alur maju menyajikan tahapan cerita sesuai dengan perjalan waktu
yaitu berawal dari masa lampau menuju ke masa depan.
Contohnya. Seorang anak kecil yang berakhir saat dia menjadi tua.
ALUR MUNDUR:
Pengarang mengawali cerita dari konflik, kemudian penyelesaian
konflik, dan lalu di akhiri dengan menceritakan kembali latar
belakang konflik tersebut. Contohnya: cerita tentang seseorang
yang membayangkan kisah hidunya di masa muda seperti pada film
Titanic.
ALUR CAMPURAN:
Tahapan cerita pada alur ini dimulai dari masa kini, atau masa lalu
yang nantinya akan digabungkan seiring berjalannya cerita.
Misalnya cerita The Bourne Identity, di mana cerita diawali di
tengah2, saat Jason Bourne tidak ingat siapa dirinya. Sementara
cerita bergulir maju, pelan2 kita diperlihatkan flashback / kejadian
masa lalu Jason Bourne
AMANAT

Pesan moral yang hendak disampaikan pengarang dalam


cerita, pada umumnya mengandung nilai-nilai kebajikan
dan kearifan hidup.

Ciri-ciri Amanat:
•Amanat dapat diketahui secara jelas dalam bentuk seruan, nasihat,
peringatan, saran, anjuran, maupun larangan.
•Amanat dapat disampaikan secara langsung (tersurat) maupun secara
tidak langsung (tersirat).
•Amanat yang disampaikan oleh si pemberi amanat bertujuan agar
penerima amanat mau melakukan atau menyampaikan hal sesuai
dengan amanat yang disampaikan
SUDUT PANDANG

SUDUT PANDANG ORANG PERTAMA (AKU):


Penulis seolah-olah menjadi salah satu tokoh di dalam cerita. Gaya
bahasa yang digunakan sudut pandang orang pertama akan
membuat pembaca merasa melakoni atau berada di dalam cerita
yang dibuat penulis. Dijelaskan dengan kata ganti “aku”, “saya”,
atau “kami”.

SUDUT PANDANG ORANG KETIGA (DIA):


Sudut pandang orang ketiga penulis hanya menceritakan kisah
mengenai tokoh lain. Penulis tidak terlibat dan tidak bisa
menggambarkan ‘sosok dirinya’ di dalam cerita. Dalam sudut
pandang jenis ini, penulis seperti sosok yang ‘Mahatahu’ karena
mengetahui segala hal tentang seluruh tokoh dan peristiwa yang
ada di dalam cerita. Dalam jenis sudut pandang ini, penulis
menyebut para tokoh dengan kata ganti “dia”, “ia”, atau “mereka”.
Terkadang penulis menggunakan nama tokoh dalam
penyebutannya.
UNSUR EKSTRINSIK

1 LATAR BELAKANG PENULIS


2 PENGARUH LINGKUNGAN

3 ISU TERKINI

Beberapa pengarang ada yang sangat kuat gayanya dalam menggambarkan suatu tokoh, sebaliknya ada juga
pengarang yang lemah dalam menggambarkan karakter tokoh, tetapi sangat kuat dalamembangun konflik
cerita. Hal ini dipengaruhi oleh unsur ekstrinsik.
Contohnya: seorang pengarang yang memiliki latar belakang seorang dokter akan dapat menggambarkan
karakter tokoh yang sangat baik apabila karater dalam novelnya juga merupakan seorang dokter.
TERIMA KASIH
Oleh: Fajriati

Anda mungkin juga menyukai