Anda di halaman 1dari 30

Comparison Between Spinal Anesthesia Vs General

Anesthesia in Patients Undergoing Open Appendectomy for


Acute Appendicitis, A Retrospective Study

Pembimbing : Dr. dr. Akhyar H. Nasution, Sp.An, KAKV


Oleh : dr. Khairul Imami
Introduction

1 2 3

Appendektomi merupakan Appendektomi juga merupakan Teknik anestesi yang digunakan


prosedur pembedahan yang prosedur yang non-kompleks dapat menjadi kunci khususnya
sering dilakukan dengan 250.000 yang dinilai aman, cepat dan untuk memberikan kontrol rasa
kasus terjadi per tahunnya efektif nyeri post op yang lebih baik

4 5
Tujuan : membandingkan nyeri
Penggunaan anestesi spinal telah post op pada pasien yang
dikaitkan dengan hasil yang baik menjalani appendektomi dengan
khususnya dalam kontrol nyeri teknik GA VS Spinal, waktu
post op pada beberapa studi mulai pemberian diet, durasi
sebelumnya lamanya rawat inap dan
komplikasi yang terjadi
Materials and Methods

Studi ini merupakan studi kohort retrospektif,


datanya diambil melalui rekam medis di General
1 Hospital of Social Security, Ibarra, Ecuador

Kriteria inklusi : Prosedur op dgn teknik open atau


konventional, usia pasien antara 15-75 tahun, teknik
2 anestesi yg digunakan adalah spinal dan GA

Eksklusi : Prosedur appendektomi dengan laparoskopi,


3 atau dengan adanya kelainan akut abdomen lain

Teknik pembedahan yang digunakan adalah Mc


Burney, Rocky Davis atau teknik pendekatan mid-
4 infraumbilical
Materials and Methods

• Penilaian nyeri menggunakan VAS yang dinilai 8


jam dan 24 jam post op, dinilai bermakna jika
VAS >5

• Variabel tambahan yg juga dinilai : jenis


analgesia yang digunakan, waktu untuk memulai
diet, efek samping yang berhubungan dengan
teknik anestesi
Results

1
Jumlah total pasien yang menjalani appendektomi adalah 342 orang
dengan 111 (32,5%) menggunakan teknik anestesi GA dan 231 (67,5%)
menggunakan teknik spinal

2
Waktu rerata pasien mengalami keluhan klinis adalah 34,9 jam dengan
teknik insisi Mc Burney yang paling sering digunakan

3
Analgesia yang digunakan : opioid IV, NSAIDs, paracetamol tunggal
atau dengan kombinasi, nilai VAS >5 kebanyakan dirasakan pada 8 jam
post op

4
Efek samping dari teknik anestesi yang sering terjadi adalah sakit
kepala dan retensi urin, dengan waktu rerata mulai pemberian diet
adalah 19,5 jam dan rerata durasi ranap adalah 4 hari
Results

1
Pada GA, durasi rerata pasien merasakan keluhan klinisnya adalah 39
jam sdgkan pada spinal hanya sebesar 32 jam

2
Nyeri post op 8 dan 24 jam pada GA terjadi sebesar 60,3% dan 37,8%
sdgkn pada spinal sebesar 75,3% dan 33,8% dgn Analgesia yang paling
banyak digunakan adalah kombinasi antara NSAIDs + paracetamol

3
Waktu mulainya pemberian diet pada GA adalah 24 jam sedangkan pada
spinal pemberian diet dimulai setelah 17 jam

4
Durasi rata-rata lamanya waktu rawat inap pada kelompok dengan GA
adalah 5,6 hari sedangkan pada spinal durasinya hanya 3,4 hari
Menurut beberapa studi yang ada, penggunaan
teknik anestesi spinal dinilai layak untuk digunakan
pada prosedur2 operasi intraabdomen

Blok yang dilakukan pada teknik spinal untuk


prosedur2 tersebut mencapai T4-T6 untuk hasil
Discussion yang memadai

Dengan teknik anestesi spinal ini, nyeri post op


yang terjadi dapat dikendalikan dgn lebih baik

Teknik anestesi spinal juga bisa digunakan pada


prosedur-prosedur operasi abdomen dengan kasus
yang kompleks seperti peritonitis
Discussion

Teknik anestesi spinal ini memiliki beberapa keuntungan


seperti waktu pemulihan yang cepat, toleransi oral yg lebih
baik dan waktu ranap yg lebih singkat

Namun pada penelitian ini jika dilihat dari efek sampingnya,


GA dan spinal tidak memberikan perbedaan yg signifikan
khususnya terhadap terjadinya nyeri kepala dan retensi urin

Penggunaan anestesi teknik spinal ini juga bisa mengurangi


penggunaan obat analgesia opioid karena hasil nyeri post op
yang lebih bisa dikendalikan
Kesimpulan

• Di RS tempat penelitian ini, anestesi spinal lebih sering


digunakan pada pasien dengan apendisitis akut yang menjalani
operasi konvensional, dengan kontrol nyeri yang baik, dan
masa rawat inap yang lebih pendek

• Tingkat efek samping antara kedua teknik tersebut lebih


rendah pada teknik spinal, namun tidak ada relevansi secara
statistik

• Gambaran klinis yang rumit atau sayatan yang terlalu besar


menunjukkan kontrol nyeri yang lebih buruk terlepas dari
teknik anestesi yang digunakan
Critical Appraisal
Are the results of this harm study valid?

Were there clearly defined groups of


patients, similar in all important ways other
than exposure to the treatment or other
cause?
Were treatments/exposures and clinical
outcomes measured in the same ways in both
groups (was the assessment of outcomes
either objective or blinded to exposure)?

Was the follow-up of study patients


sufficiently long and complete?
Do the results satisfy some “diagnostic tests for causation”?
Is it clear that the exposure preceded the
onset of the outcome?
Is there a dose–response gradient?
Is there positive evidence from a
“dechallenge–rechallenge” study?
Is the association consistent from study to
study?
Does the association make biological sense?
Critical Appraisal
Are the valid results from this harm study
important?
What is the magnitude of
the association between the
exposure and outcome?

What is the precision of the


estimate of the association
between exposure and
outcome?
Critical Appraisal
Do the results apply to our patient?
Is our patient so
different from those in
Should these valid, potentially the study that its results
important results change the don’t apply?
What are our patient’s
treatment of your patient?
risks of the adverse
event? To calculate the
NNH (number of patients
we need to treat to harm
one of them) for any
odds ratio (OR) and our
patient’s expected event
rate for this adverse
event if they were not
exposed
What aretoour
this
patient’s
treatment (PEER):
preferences, concerns
and expectations from
this treatment?
What alternative
treatments are available?
Critical Appraisal
1. Were there clearly defined groups of patients, similar in all important ways other than exposure to the
treatment or other cause?

(Apakah ada batasan dan pengelompokan yang jelas pada pasien selain dari pemberian paparan terhadap
pengobatan atau hal yang lainnya?)

• Pada Jurnal ini sampel diambil


melalui rekam medis, dengan
kriteria inklusi dan eksklusi yang
sudah ditentukan tanpa dilakukan
randomisasi
Critical Appraisal
2. Were treatments/exposures and clinical outcomes measured in the same ways in both groups
(was the assessment of outcomes either objective or blinded to exposure)?

(Studi dilakukan blind/tidak, yang seharusnya tidak terjadi atau tidak didapatkan menjadi dapat
terjadi sehingga dapat menyebabkan bias)

• Pada Jurnal ini tidak ada dilakukan


proses blinding baik dalam
pengambilan sampel, intervensi
yang diberikan maupun dalam
pengolahan data
Critical Appraisal

3. Was the follow-up of study patients sufficiently long and


complete?

• Pada Jurnal ini tidak ada dilakukan


follow up karena bersifat
retrospektif dan sampelnya
diambil melalui rekam medis
Critical Appraisal
4. Is it clear that the exposure preceded the onset of the outcome?

(Apakah paparan telah lebih dulu terjadi, bahkan sebelum terjadinya


penyakit/hasil?)

• Paparan dalam hal ini adalah teknik


anestesi yang digunakan tentukan
diberikan dahulu sebelum
munculnya hasil yakni variabel2 yg
dinilai pada penelitian ini
khususnya skala nyeri yang dinilai
melaui VAS
Critical Appraisal

5. Is there a dose–response gradient?

(Apakah ada perbedaan antara dosis dan respons pada pasien?)

• Dosis dalam hal ini tidak dijelaskan


untuk masing2 agen anestesi yang
digunakan sehingga memang tidak
bisa ditentukan, respon pasien
dinilai melalui VAS yang dinyatakn
bermakna jika >5
Critical Appraisal

6. Is there positive evidence from a “dechallenge–rechallenge” study?

(Apakah ada pemberian, penghentian, dan pemberian obat lagi?)

• Tidak ada dechallenge–


rechallenge, namun efek samping
dari anestesi yang digunakan dalam
jurnal ini dimasukkan sebagai
variabel yang dinilai, yang
dikhususkan pada nyeri kepala dan
retensi urin
Critical Appraisal

7. Is the association consistent from study to study? dose the


association make biological sense?

• Hasil dari studi ini mendukung hasil dari


studi yang juga pernah dilakukan sebelumnya

• Make biological sense?

pada penelitian ini tidak dijelaskan lebih lanjut


tentang kenapa spinal memberikan kontrol
nyeri yg lebih baik dibandingkan dengan
general, sehingga tidak bisa ditentukan
Critical Appraisal

8. What is the magnitude of the association between the exposure and


outcome? (Apa skala yang digunakan untuk mengukur besarnya hubungan
antara paparan dan hasil?)

• Karena studi yang dilakukan adalah


studi cohort maka besarnya
hubungan antara paparan dan hasil
dinyatakan dalam RR (Relative
risk) yakni sebesar 0,89
Adverse outcome Totals

Nyeri Tidak

GA 22 89 111
Exposed to
the
treatment
Spinal 39 192 231

Totals 61 281 342

RR= A/A+B : C/C+D


Critical Appraisal

9. What is the precision of the estimate of the association between


exposure and outcome? (Apa pengukuran ketepatan yang digunakan untuk
mengukur hubungan antara paparan dan hasil?)

• biasanya melihat nilai CI pada


jurnal, di jurnal ini diberikan nilai F
sebesar 0,05 yang biasanya nilai F
ini sama dengan nilai alpha

• CI = 1-alpha = 1-0.05 = 0,95 atau


95%
Critical Appraisal

10. Is our patient so different from those in the study that its results
don’t apply? (Apakah kondisi pasien kita sendiri sangat berbeda sehingga
hasil studi tersebut tidak dapat diaplikasikan?)

• Kalau utk kondisi pasien sepertinya


tidak ada perbedaan sehingga hasil
studi bisa diaplikasikan sesuai
dengan karakter2 pasien di daerah
kita
Critical Appraisal

11. What are our patient’s risks of the adverse event?


(Jumlah pasien yang harus terkena paparan terhadap suatu faktor risiko
atau agen untuk menambah 1 kejadian angka kesakitan)

• NNH = 46.9 = 47
Adverse outcome Totals

Nyeri Tidak

GA 22 89 111
Exposed to
the
treatment
Spinal 39 192 231

Totals 61 281 342


Critical Appraisal

12. What are our patient’s preferences, concerns and expectations from
this treatment? (Apa yang diharapkan dan tidak diinginkan pasien dari
pengobatan tersebut?)

• Tentunya yang diharapkan pasien adalah teknik anestesi dengan kontrol


nyeri yg lebih baik, yang bisa mempersingkat waktu rawat inap serta
mulainya pemberian diet dengan efek samping yang minimal
Critical Appraisal

13. What alternative treatments are available?


(Alternatif apa saja yang dapat digunakan sebagai pengobatan?)

• Tentunya teknik anestesi spinal ini menjadi alternatif pilihan untuk


operasi appendektomi, dimana dahulu anestesi general adalah yang banyak
digunakan pada operasi ini
30

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai