Anda di halaman 1dari 17

BAB VI

PANCASILA DALAM
KONTEKS
KETATANEGARAAN
REPUBLIK INDONESIA
Nama-Nama kelompok 8 pancasila:
1.Thimothy Lolowang
2.Arcela Sambuari
3.Erika Morasa
4.Fitria Darenso
5.Gidion Wenas
6.Jimias Kogoya
7.Timotius Sepang
8.Yunus Sesa
9.Fahirah Haras
10.Melina Dogoma
11.Farhan Lombone
A.PENGANTAR
Sebagai dasar negara. Pancasila merupakan suatu asas kerohanian yang dalam ilmu kenegaraan
populer disebut sebagai dasar filsafat negara ( philosofische Gronsiag ) dalam kedudukan ini
Pancasila merupakan sumber nilai dan sumber normal dalam setiap aspek penyelenggaraan
negara. Termasuk sebagai sumber tertib hukum di negeri republik Indonesia.
Pancasila merupakan suatu asas kerohanian negara. Sehingga merupakan suatu nilai,norma dan
kaidah baik moral maupun hukum dalam Negera republik Indonesia. Fungsinya yang pokok
sebagai dasar negara republik Indonesia oleh karena itu Pancasila merupakan sumber hukum
dasar tidak tertulis atau konvensi hal inilah yang dimaksud dengan pengertian Pancasila dalam
konteks ketatanegaraan republik Indonesia dalam pembahasan ini tidak dapat dilepaskan dengan
eksistensi pembukaan UUD 1945 yang merupakan deklarasi bangsa dan negara serta bentuk
negara republik Indonesia . Oleh karena itu pembukaan UUD 1945 dalam konteks keta Tengaraan
republik Indonesia memiliki kedudukan yang sangat penting karena merupakan suatu
staastundamentalnorm dan berada pada hukum tertinggi di negara Indonesia.
B.PEMBUKAAN UNDANG-UNDANG
DASAR
dasahkan oleh PPKI pada tanggal 1945
Undang-undang dasar 1954 bersama sama dengan pasal pasal undang-undang dasar 1945,di
18 Agustus 1945, dan di undangkan dalam berita republik
Indonesia tahun II No.7 pembukaan undang-undang dasar 1945 dalam ilmu hukum mempunyai
kedudukan hukum yang berlainan. Namun keduanya terjalin dalam suatu hubungan kesatuan
yang kausal dan organisasi.
1.Pembukaan UUD 1945 sebagai tertib hukum tertinggi
Kedudukan pembukaan UUD 1945 dalam kaitannya dengan tertib hukum Indonesia memiliki dua
aspek yang sangat fundamental yaitu pertama, memberikan faktor- faktor mutlak bagi
terwujudnya tertib hukum Indonesia sebagai tertib hukum tertinggi Berdasarkan penjelasan
tentang isi pembukaan UUD 1945. Yang termuat dalam berita republik Indonesia tahun II No.7
Pembukaan UUD 1945 yang didalamnya terkandung Pokok pokok pikiran yang meliputi susunan
kebatinan dari UUD negara Indonesia.Sebagaimana isi yang terkandung dalam penjelasan resmi
pembukaan UUD 1945 maka konsekuensinya nilai nilai yang terkandung dalam pembukaan UUD
1945.Dengan demikian seluruh peraturan perundangan undangan di Indonesia harus bersumber
pada pembukaan UUD 1945 yang di dalamnya terkandung asas kerohanian negara atau dasar
filsafat negara RI
2. Pembukaan UUD 1945
Memenuhi syarat adanya tertib hukum indonesia
Dalam alinea ke empat pembukaan UUD 1945 ,termuat unsur-unsur menurut ilmu hukum
indonesia (rechts orde ) atau, (legal orde) yaitu adapun syarat – syarat tertib hukum yang terdapat
empat hall yaitu:
1. Adanya kesatuan subjek ,penguasa yang mengadakan peraturan hukum. Adanya
pemerintahan negara repoblik indonesia (pembukaan UUD 1945).
2. Adanya kesatuan asas kerohanian, yang merupakan peraturan-peraturan flsafat,hukum
negara pancarsila sebagaimana tercantum dalam alinea, 4, pembukaan UUD ,1945 .
3. Adanya kesatuan daerah, dimana peraturan-peraturan hukum berlaku.terpenuhi sebagai
mana tercantum dalam alinea 4 ,pembukaan UUD 1945.
4. Adanya pembagian waktu, di mana seluruh peraturan- peraturan hukum itu berlaku .Dalam
aline ke 4 , UUD 1945.
Dengan demikian maka seluruh peraturan hukum negara repoblik indonesia sejak saat ditentukannya
pembukaan UUD 1945, secara formal pada tangal 18 agustus 1945 telah memenuhi syarat sebagai tata
tertib negara, Di dalam suatu tertib hukum terdapat urut-urutan dan adanya pasal-pasal yang mengatur
Maka kedudukan pembukaan UUD 1945 dalam tata tertib hukum indonesia adalah sebagai berikut :
• Menjadi dasarnya,karena pembukaan UUD 1945 memberikan faktor-faktor mtlak bagi suatu tertibnya
hukum negara indonesia dalam pembukaan UUD 1945 telah terpenuhi degaan adanya empat syrat
adanya suatu tata tertib hukum.
• Pembukaan UUD 1945,memasukan diri di dalamnya sebagai ketentuan hukum yang tertinggi,sesuai
degan kedudukannya sebagai asas yaitu hukum yang tertulis,maupun yang tidak tertulis atau, hukum
yang lebih rendah .
Berdasarkan hakkikat kedudukan pembukaan UUD 1945 tersebut dalam tertib hukum indonesia .

3. pembukaan UUD 1945


Sebagai pokok kaidah negara yang fundamental
Pokok kaidah negara yang fundamental (staatsfundamentalnorm),menurut hukum tata negara memiliki
beberapa unsur mutlak antara lain dapat dirinci sebagai berikut:
a.Dari segi terjadinya
Dibentuk oleh pembentuk negara,dan terjelma dalam suatu pernyataan lahir sebagai penjelmaan
kehendak pembentuk negara, untuk menjadikan hal-hal tertentu sebagai dasar- dasar negara yang
dibentuknya.
b.Dari segi isinya:
Di tinjau dari segi isinya maka pambukaan UUD 1945 menutup dasar-dasar pokok negara sebagai berikut.:
(1). Dasar tujuan neggara (baik Tujuan Umum Maupun Tujuan Kusus)
(2). ketentuan di adakannya undang-undang dasar negara
(3). bentuk negara
(4). Dasar Filsafat Negara (Asas Kerokhanian Negara)

Berdasarkan unsur-unsur yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945 maka menurut ilmu hukum
tatanegara bahwa pembukaan UUD 1945 pada hakikatnya tela memenuhi syarat sebagai pokok kaida
negara yang fundamental.

Pembukaan uud 1945 mempunyai hakikat dan kedudukan sebagai berikut:


(1).Dalam hubungannya dengan tertib hukum indonesia,maka pembukaan uud 1945 mempunyai hakikat
kedudukan yang terpisah dengan batang tubuh uud 1945
(2). Pembukaan UUD 1945 merupakan suatu tertib hukum tertinggi dan pada hakikatnya mempunnyai
kedudukan lebih tinggi daripada batang tubuh UUD 1945
(3). Pembukaan UUD 1945 merupakan pokok kaidah negara yang fundamental yang menentukan adanya
UUD 1945 ,yang menguasai hukum
(4). Pembukaan UUD 1945 berkedudukan sebagai pokok kaidah negara yang fundamental mengandung
pokok-pokok pikir yang harus di jabarkan ke dalam pasal-pasal UUD 1945.
4. PEMBUKAAN UUD 1945 TETAP TERLETAK PADA KELANGSUNGAN HIDUP NEGARA REPUBLIK INDONESIA 17
AGUSTUS 1945
Sesuai hakikat kedudukan pembukaan UUD1945 sebagai penjelmaan proklamasi kemerdekaan 17 agustus 1945, serta
dalam ilmu hukum memenuhi syarat bagi adanya suatu tertib hukum di Indonesia.
(A). Menurut suatu tata hukum peraturan hukum hanya dapat di ubah atau di hapuskan oleh penguasa atau peraturan
hukum yang lebih tinggi tingkatannya dari pada penguasa yang metapkannya. Oleh karena itu semua ketentuan hukum
yang merupakan produk dari alat pelangkapan negara pada hakikatnya dibawah pembentuk negara dan tidak berhak
meniadakan pembukaan UUD 1945.
(B).Pembukaan UUD 1945 pada hakikatnya merupakan suatu tertib hukum yang tertinggi di negara republik Indonesia.
(C). Selain dari segi yuridis formal bahwa pembukaan UUD 1945 secara hukum tidak dapat diubah juga secara material
yaitu hakikat ini yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945. Hidul negara Republik Indonesia dari segi isinya
pembukaan UUD 1945 adalah merupakan pengejawantahan proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia yang hanya
satu kali terjadi.
5. Pengertian Isi Pembukaan UUD 1945
1. Alinea Pertama
" Bahwa sesungguhnya kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan oleh sebab itu,maka penjajahan di atas
dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan”
Dalam alinea pertama tersebut terkandung suatu pengakuan tentang nilai 'hakkodrat‘. Hak kodrat adalah hak
yang merupakan karunia dari Tuham yang Maha Esa, yang melekat pada manusia sebagai mahluk individu dan
mahluk sosial dalam pernyataan tersebut ditegaskan bahwa kemerdekaan adalah hak segala 'bangsa',bukan
hak individu saja sebagaimana deklarasi negara liberal.
2. Alinea Kedua
"Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan
selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia kedepan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia yang
merdeka, bersatu,berdaulat adil dan makmur".
Perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia di samping sebagai satu bukti objektif atas penjajahan pada bangsa
Indonesia, juga sekaligus mewujudkan suatu hasrat yang kuat dan bulat untuk menentukan nasib sendiri
terbebas dari kekuasaan bangsa lain.Menyusun suatu negara atas kemampuan dan kekuatan sendiri dan
selanjutnya untuk menuju pada suatu cita cita bersama yaitu masyarakat berkeadilan
danberkemakmuran.Pengertian negara yang merdeka adalah negara yang benar benar bebas dari negara lain.
3. Alinea ketiga
“atas berkat rahmat allah yang masa kuasa dan dengan di dorongan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan
kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya”
Pengakuan ‘ Nilai regilius’,. Hal ini mengandung makna bahwa negara Indonesia mengakui nilai – nilai
regilius.Secara filosofis bangsa Indonesia mengakui bahwa Indonesia adalah makhluk Tuhan yang maha
kuasa,sehingga kemerdekaan dan negara Indonesia di samping merupakan hasil jerih payah perjuangan bangsa
Indonesia, juga yang terpenting adalah merupakan rakhmat dari tuhan yang maha kuasa.
Pengakuan ‘ Nilai moral’ megandung makna bahwa negara dan negara Indonesia mengakui nilai – nilai moral
dan hak kodrat untuk segala bangsa.
4. Alinea keempat
“ kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu pemerintahan negara Indonesia yang melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan ksejahteraan umum
mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan social, maka di susunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu
undang – undang dasar negara Indonesia, yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada ketuhaan
yang maha esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan social bagi
seluruh rakyat Indonesia’’
Adapun isi pokok yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945 alinea keempat adalah meliputi empath al
yang merupakan prinsip – prinsip pokok kenegaraan, yaitu:
a.Tentang tujuan negara
b.Tentang ketentuan diadakannya UUD negara
c.Tentang bentuk negara
d.Tentang dasar filsafat negara
Tujuan Pembukaan UUD 1945
Berdasarkan susunan Pembukaan UUD 1945, maka dapat dibedakan empat macam tujuan sebagaimana
terkandung dalam empat alinea dalam Pembukaan UUD 1945, sebagai berikut:
a.(Alinea I) untuk mempertanggung jawabkan bahwa pernyataan kemerdekaan sudah selayaknya, karena
berdasarkan atas hak kodrat yang bersifat mutlak dari moral bangsa Indonesia untuk merdeka.
b.(Alinea II) untuk menetapkan cita-cita bangsa Indonesia yang ingin dicapai dengan kemerdekaan yaitu:
terpeliharanya secara sungguh-sungguh kemerdekaan dan kedaulatan negara
c.( Alinea III) untuk menegaskan bahwa proklamasi kemerdekaan, menjadi permulaan dan dasar hidup
kebangsaan dan kenegaraan bagi seluruh orang Indonesia, yang luhur dan suci dalam lindungan tuhan yang
maha esa
d.(Alinea IV) untuk melaksanakan segala sesuatu itu dalam perwujudan dasar-dasar tertentu yang tercantum
dalam alinea IV Pembukaan UUD 1945, sebagai ketentuan pedoman dan pegangan yang tetap dan praktis yaitu
dalam realisasi hidup bersama dalam negara Indonesia yang berdasarkan Pancasila
Hubungan Logis Antara Alinea dalam Pembukaan UUD 1945
Tiap-tiap alinea dalam pembukaan UUD 1945, sejak dari alinea I sampai dengan alinea IV merupakan suatu kesatuan yang logis
sejak dari alinea I sampai alinea IV. Sejak dari pernyataan yang bersifat umum sampai dengan pembentukan negara Indonesia.
Keseluruhannya itu dapat dirinci pada uraian berikut ini:
-(Alinea I )Dalam alinea I ini terdapat suatu pernyataan yang bersifat umum yaitu suatu hak kemerdekaan setiap bangsa di
dunia.
-(Alinea II )Berdasarkan alasan akan hak kodrat dan hak moral bagi setiap bangsa, dan kenyataannya pihak penjajah tidak
memenuhi wajib kodrat dan wajib moral untuk memberikan kemerdekaan pada bangsa Indonesia maka sudah semestinya bagi
bangsa Indonesia untuk menentukan nasibnya sendiri atas kekuasaan dan kekuatannya sendiri, yaitu berjuang untuk mencapai
kemerdekaan dalam kenyataanya bangsa Indonesia hampir mencapai tujuan kemerdekaan tersebut
-(Alinea III) Sebagai suatu konsekuensinya maka bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaanya itu atas kekuatannya sendiri
yang didukung oleh seluruh rakyat demikian pula merupakan suatu tindakan yang luhur dan suci, karena melaksanakan dan
merealisasikan hak kodrat dan hak moral akan terwujudnya kemerdekaan
-(Alinea IV) Semua asas yang terdapat dalam alinea I.II dan III tersebut pada hakikatnya merupakan suatu asas pokok bagi
alinea IV.
6.Nilai-Nilai Hukum Tuhan, Hukum kodrat dan Hukum Etis Yang Terkandung Dalam Pembukaan UUD
1945

Telah di jelaskan di muka bahwa di antara alinea I,II,III dan IV terdapat hubungan kesamaan alinea IV
pada hakikatnya merupakan penjelamaan dari aline I,II dan III.

7. POKOK-POKOK PIKIRAN YANG TERKANDUNG DALAM PEMBUKAAN UNDANG-UNDANG DASAR 1945

menurut penjelasan resmi dari pembukaan UUD 1945 yang termasuk dalam berita republik indonesia
tahun II no.7 , dijelaskan bahwa pembukaan UUD 1945 mengandung pokok-pokok yang meliputi suasana
kebatinan dari negara indonesia. pokok-pokok pikiran ini mewujudkan cita-cita hukum yang menguasai
hukum dasar negara baik hukum dasar tertulis (UUD) maupun hukum dasar tidak tertulis
(convensi).Berdasarkan isi dari penjelasan resmi pembukaan UUD 1945 tersebut bahwa dengan pokok-
pokok pikiran tersebut nilai-nilai yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945 dijelmakan atau
dijabarkan secara normatif dalam pasal-pasal UUD 1945.Pokok-pokok pikiran tersebut adalah sebagai
berikut:
(1).Pokok Pikiran Pertama:Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
dengan berdasar asas persatuan dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.Pokok pikiran
ini menegaskan bahwa dalam Pembukaan diterima aliran pengertian negara persatuan.
(2).Pokok Pikiran Kedua:Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.Pokok pikiran
ini menempatkan suatu tujuan atau cita-cita yang ingin dicapai dalam Pembukaan, dan merupakan suatu kausat
finalis (sebab tujuan), sehingga dapat menentukan jalan serta aturan-aturan mana yang harus dilaksanakan
dalam Undang-Undang Dasar untuk sampai pada tujuan itu yang didasari dengan bekal persatuan.
(3).Pokok Pikiran Ketiga: Negara yang berkedaulatan rakyat, berdasarkan atas kerakyatan dan
permusyawaratan/perwakilan.Pokok pikiran ini dalam Pembukaan mengandung konsekuensi logis bahwa sistem
negara yang terbentuk dalam Undang-Undang Dasar harus berdasarkan atas kedaulatan rakyat dan berdasarkan
permusyawaratan/ perwakilan.
(4).Pokok Pikiran Pokok pikiran keempat dalam Pembukaan ini mengandung konsekuensi logis bahwa
Undang-Undang Dasar harus mengandung isi yang mewajibkan pemerintah dan lain-lain penyelenggara
negara untuk memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur.
Empat pokok pikiran yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945, menurut Penjelasan Undang-
Undang dasar ini, merupakan penjelasan logis dari inti alinea keempat Pembukaan UUD 1945. Atau
dengan perkataan lain bahwa keempat pokok pikiran tersebut tidak lain adalah merupakan penjabaran
dari Dasar Filsafat Negara, Pancasila. Dalam kehidupan kenegaraan mendasarkan pada suatu dasar
moral yaitu negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa serta kemanusiaan yang adil dan beradab
(pokok pikiran IV). Sebagai suatu bangsa yang hidup dalam suatu negara sudah semestinya memiliki
suatu cita-cita yang ingin dicapai yaitu suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia (pokok pikiran
keempat) sehingga pokok pikiran ini merupakan suatu dasar cita-cita.
OKE,THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai