Anda di halaman 1dari 19

Kelompok 9

1.Agung Lumintang
2.Aldo Sondakh
3.Dina Sahusilawane
4.Natasya Budiman
5.Stefani Layuk
6.Rionaldo Aduku
7.Gunawan Pasa’pangan
PELAPISAN SOSIAL DAN
KESAMAAN DERAJAT
A. PELAPISAN SOSIAL
PENGERTIAN PELAPISAN SOSIAL

Menurut Pitirim A. Sorokin, pelapisan sosial adalah pembedaan


penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat atau
hierarkis. Hal tersebut dapat kita ketahui adanya kelas-kelas tinggi dan
kelas-kelas yang lebih rendah dalam masyarakat.
Menurut P.J. Bouman, pelapisan sosial adalah golongan manusia yang
ditandai dengan suatu cara hidup dalam kesadaran akan beberapa hak
istimewa tertentu.Oleh karena itu, mereka menuntut gengsi
kemasyarakatan.
Pelapisan sosial merupakan pembeda tinggi dan rendahnya kedudukan atau
posisi seseorang dalam kelompoknya, jika dibandingkan dengan posisi
seseorang maupun kelompok lainnya. Tinggi dan rendahnya lapisan sosial itu
disebabkan oleh bermacam-macam perbedaan, seperti kekayaan di bidang
ekonomi, nilai-nilai sosial, serta kekuasaan dan wewenang.
Gejala yang bersifat universal. Pelapisan sosial ada kapan pun dan dalam
masyarakat mana pun.
Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi mengatakan bahwa selama dalam
masyarakat ada sesuatu yang dihargai, maka dengan pelapisan sosial pun
dapat terjadi dengan sendirinya. Sesuatu yang dihargai dalam masyarakat
dapat berupa harta kekayaan, ilmu pengetahuan, atau kekuasaan.
Dasar-dasar pembentukan Pelapisan Sosial

1). Ukuran Kekayaan


Kekayaan (materi atau kebendaan) dapat dijadikan ukuran penempatan anggota
masyarakat ke dalam lapisan-lapisan sosial yang ada, barang siapa memiliki kekayaan
paling banyak mana ia akan termasuk lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial,
demikian pula sebaliknya, barang siapa tidak mempunyai kekayaan akan digolongkan
ke dalam lapisan yang rendah

2) Ukuran kekuasaan dan wewenang


Seseorang yang mempunyai kekuasaan atau wewenang paling besar akan menempati
lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial dalam masyarakat yang bersangkutan.
3) Ukuran Kehormatan
Ukuran Kehormatan dapat terlepas dari ukuran-ukuran kekayaan atau kekuasaan.
Ukuran kehormatan ini sangat terasa pada masyarakat tradisional karena mereka
sangat menghormati orang-orang yang banyak jasanya kepada masyarakat, para
orang tua ataupun orang-orang yang berperilaku dan berbudi luhur.

4) Ukuran ilmu pengetahuan


Ukuran ilmu pengetahuan sering dipakai oleh anggotaanggota masyarakat yang
menghargai ilmu pengetahuan. Seseorang yang paling menguasai ilmu
pengetahuan akan menempati lapisan tinggi dalam sistem pelapisan sosial
masyarakat yang bersangkutan.
Sifat Pelapisan sosial
Menurut Soerjono Soekanto, dilihat dari sifatnya pelapisan sosial dibedakan
menjadi 2 yaitu
1. Stratifikasi Sosial Tertutup (Closed Social Stratification) : stratifikasi
dimana anggota dari setiap strata sulit mengadakan mobilitas vertikal.
Walaupun ada mobilitas tetapi sangat terbatas pada mobilitas horisontal
saja. Contoh : Rasialis (kulit hitam (negro) yang dianggap di posisi
rendah tidak bisa pindah kedudukan di posisi kulit putih).
2. Stratifikasi Sosial Terbuka (Opened Social Stratification) : stratifikasi ini
bersifat dinamis karena mobilitasnya sangat besar. Setiap anggota strata
dapat bebas melakukan mobilitas sosial, baik vertikal maupun horisontal.
Contoh : Seseorang yang miskin bisa menjadi kaya jika ia ingin berusaha
3. Stratifikasi Sosial Campuran : stratifikasi ini merupakan
kombinasiantara stratifikasi tertutup dan terbuka.
Contoh : Seseorang yang memiliki kasta Brahmana mempunyai
kedudukan terhormat di Bali, namun apabila ia pindah ke Jakarta
menjadi buruh, ia memperoleh kedudukan rendah. Maka, ia harus
menyesuaikan diri dengan aturan kelompok masyarakat di Jakarta.
Proses terjadinya Pelapisan Sosial terbagi menjadi 2,
yaitu:

1) Terjadi dengan sendirinya


Proses ini berjalan sesuai dengan pertumbuhan
masyarakat itu sendiri. Adapun orang-orang yang menduduki
lapisan tertentu dibentuk bukan berdasarkan atas
kesengajaan yang disusun sebelumnya oleh masyarakat itu,
tetapi berjalan secara alamiah dengan sendirinya.
Oleh karena itu sifat yang tanpa disengaja inilah yang
membentuk lapisan. dan dasar dari pada pelapisan itu
bervariasi menurut tempat, waktu, dan kebudayaan
masyarakat dimana sistem itu berlaku.
2) Terjadi dengan sengaja
Sistem pelapisan ini dengan sengaja ditujukan untuk mengejar tujuan
bersama. Dalam sistem ini ditentukan secara jelas dan tegas adanya
kewenangan dan kekuasaan yang diberikan kepada seseorang .
Didalam sistem organisasi yang disusun dengan cara sengaja,
mengandung 2 sistem, yaitu:
1) Sistem Fungsional, merupakan pembagian kerja kepada kedudukan
yang tingkatnya berdampingan dan harus bekerja sama dalam kedudukan
yang sederajat. Misalnya didalam organisasi perkantoran ada kerja sama
antara kepala seksi,dan lain-lain
2) Sistem Skalar, merupakan pembagian kekuasaan menurut tangga
atau jenjang dari bawah ke atas ( Vertikal ).
Ciri – Ciri Pelapisan Sosial:

a. Adanya kelompok berdasarkan jenis kelamin dan umur dengan


pembedaan-pembedaan hak dan kewajiban
b. Adanya kelompok-kelompok pemimpin suku yang berpengaruh dan
memiliki hak-hak istimewa
c. Adanya pemimpin yang saling berpengaruh
d. Adanya orang-orang yang dikecilkan diluar kasta dan orang yang diluar
perlindungan hokum
e. Adanya pembagian kerja di dalam suku itu sendiri
f. Adanya pembedaan standar ekonomi dan didalam ketidaksamaan ekonomi
itu
Perbedaan Sistem Pelapisan Dalam Masyarakat

Masyarakat terbentuk dari individu-individu yang terdiri dari berbagai


latar belakang, tentu akan membentuk suatu masyarakat heterogen
yang terdiri dari kelompok-kelompok sosial.
Masyarakat dan individu adalah komplementer dapat dilihat dalam
kenyataan bahwa:
a) Manusia dipengaruhi oleh masyarakat demi pembentukan pribadinya
b) Individu mempengaruhi masyarakat dan bahkan menyebabkan
perubahan
Beberapa Teori Tentang Pelapisan Sosial
Pelapisan Sosial dibagi menjadi beberapa kelas :
• Kelas atas (upper class)
• Kelas bawah (lower class)
• Kelas menengah (middle class)
• Kelas menengah ke bawah (lower middle class)
KESAMAAN DERAJAT
PENGERTIAN KESAMAAN DERAJAT

Hubungan antara manusia dan lingkungan masyarakat pada umumya terjadi secara
timbal balik. Artinya, setiap orang sebagai anggota masyarakat, mempunyai hak dan
kewajiban, baik tehadap masyarakat maupun pemerintah negara. Beberapa hak dan
kewajiban ditetapkan dalam undang-undang sebagai hak dan kewajiban asasi.
Kesamaan derajat ini terwujud dalam jaminan hak yang diberikan dalam berbagai
sektor kehidupan. Hak inilah yang banyak dikenal dengan hak asasi manusia
Persamaan derajat adalah persamaan yang dimiliki oleh diri pribadi kepada diri orang
lain ataupun masyarakat, biasanya persamaan derajat itu dapat dinyatakan dengan
HAM (Hak Asasi Manusia) yang telah diatur dalam UUD 45 pasal 1, pasal 2 ayat 1,
pasal 7 tentang persamaan hak.
Sebagai warga negara Indonesia, tidak dipungkiri adanya kesamaan derajat antar
rakyat, hal itu sudah tercantum jelas dalam UUD 1945
1. Pasal 27
• ayat 1, berisi mengenai kewajiban dasar dan hak asasi yang dimiliki warga negara
yaitu menjunjung tinggi hukum dan pemenrintahan
• ayat 2, berisi mengenai hak setiap warga negara atas pekerjaan dan penghidupan
yang layak bagi kemanusiaan
2. Pasal 28, ditetapkan bahwa kemerdekaan berserikat dan berkumpul,
menyampaikan pikiran lisan dan tulisan.
3. Pasal 29 ayat 2, kebebasan memeluk agama bagi penduduk yang dijamin oleh
negara
4. Pasal 31 ayat 1 dan 2, yang mengatur hak asasi mengenai pengajaran .
Contoh Kesamaan Derajat:

A. Dalam lingkungan Berbangsa B. Dalam lingkungan Masyarakat


dan Bernegara: :

1) Dibentuknya lembaga peradilan untuk 1) Aktif dalam musyawarah, kerja bakti


menegakkan hukum dan keadilan. dalam masyarakat.
2) Adanya kebebasan dan pengakuan 2) Aktif dalam kegiatan social di
dalam memperoleh pendidikan, masyarakat
pekerjaan dan penghidupan yang layak.

3) Pemerintah memberikan hak dan


kewajiban yang sama kepada warga
negaranya
C. Dalam lingkungan Sekolah : D. Dalam lingkungan Keluarga :

1) Sekolah memberikan hak dan 1) Orangtua bersikap demokratis.


kewajiban yang sama kepada murid. 2) Orangtua memberikan hak dan
2) Jika ada murid terkena musibah, kewajiban yang sama kepada anak-
maka guru dan teman-temanya anaknya.
membantu. 3) Apabila salah satu anggota keluarga
membutuhkan bantuan, maka seluruh
keluarga berusaha membantu.

Anda mungkin juga menyukai