Pembimbing :
dr. Anung Putri Ilahika, M.Si
M. Rosyidul Ibad, S.Kep.Ns.M.Kep
Apt. Mutiara Titani, M. Sc
Reviewer: Kelompok 7
- Sri Setya W.N - Safrinda Eka D
- Qonita Faiqotul H - Nur Eka Dian H
- Achmad Fauzan A - Dwi Rahayu
Conventional and Complementary Medicine
Health Care Practitioners’ Perspectives on
Interprofessional Communication: A Qualitative
Rapid Review
Janet Nguyen, Lorraine Smith, Jennifer Hunter and Joanna E. Harnett
Journal Medicina
2019
POKOK
PENELITIAN
POKOK PENELITIAN
Kriteria Eksklusi :
Analisis tematik dari studi yang - Artikel dengan penelitian diluar Australia yang
tidak mencakup TCM-HCP
dimasukkan digunakan untuk
- Telah tersitasi sebagai systematic review
mengidentifikasi dan mengeksplorasi - low quality dengan score kurang dari tiga pada
tema-tema penting dan berulang. critical appraisal skills programme (CASP)
checklist
METODE PENELITIAN
Data familiarisation identifikasi konsep-konsep utama dalam artikel kualitatif
primer oleh seorang penulis
Theme review mengkonfirmasikan tema berada dalam sinergi dengan ekstrak dan
set data yang disajikan dan menghasilkan peta tematik.
Berbagi dan
Pendidikan dan
Menyamakan
Pelatihan
Tujuan
DOMINASI PROFESI
01 02
03 04
Kebijakan Sistem Kesehatan Implikasi Medikolegal
● Membatasi kontribusi HCP
lain dalam patient-centred care
● Menghalangi terwujudnya
effective multi-disciplinary
patient-centred care
● Kurangnya pemahaman
tentang peran dan
tanggung jawab profesi
lainnya
Masing-masing HCP memahami peran dan tanggung
jawab profesinya masing-masing serta memahami,
menghargai peran dan tanggung jawab profesi lainnya
- meningkatkan kolaborasi
interprofesi
KESIMPULAN
4 Faktor utama mempengaruhi
IPC
Dominasi medis
Kurangnya mengenal keterbatasan menghambat dan Peran dan tanggung jawab
profesi lainnya dalam membatasi terwujudnya perawat dan apoteker kurang
pengetahuan dan skill klinis IPC yang efektif dimanfaatkan oleh dokter
Komunikasi
Penggunaan terminologi disalahartikan Pembentukan atau
dan bahasa khusus karena peran diadakannya tim
yang menimbulkan HCP lain kurang supervisi interprofesi,
misinterpretasi dan dipahami konferensi ilmiah atau
miskomunikasi antar case report, rapat tim
profesi dan staf face to face
TEAM AND TEAMWORK
• Pada jurnal ini berfokus hanya pada empat HCP yang berbeda — dokter,
perawat, apoteker, dan TCM-HCP.
Jurnal ini dapat diterapkan karena pada jurnal ini dijelaskan faktor faktor apa
sajakah yang dapat menyebabkan miskomunikasi pada interprofesi. Selain
itu dijelaskan juga kendala kenlada yang muncul saat komunikasi interprofesi
serta strategi untuk mengatasinya, sehingga dengan menelaah jurnal ini kita
dapat menghindari atau meminimalisir terjadinya miskomunikasi interprofesi
IDENTIFIKASI
MASALAH
● Adanya miskomunikasi antara pasien dengan praktisi kesehatan yang dapat
menurunkan tingkat kepuasan pasien, pemahaman terkait kondisi kesehatan,
kepatuhan pengobatan, dan kualitas hidup padahal setiap pasien memiliki kebutuhan
multi-segi yang melibatkan banyak praktisi kesehatan. Komunikasi yang efektif
antara praktisi dengan pasien adalah syarat yang jelas untuk mengoordinasikan
perawatan multidisiplin dan pengambilan keputusan bersama.
● Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengalaman praktisi kesehatan secara
tradisional dan komplementer serta faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi
interprofesi.
Dampak Masalah Komunikasi Interprofesi
Dominasi Medis: melarang, membatasi kerja dan komunikasi
interprofesi
Sub Tema Keterangan
Tradisional • Otoritas tertinggi profesi atau pimpinan tim adalah dokter
• Adanya persaingan kerja, menganggap profesi kesehatan lain bukan
sejawat
• Kecenderungan dokter mengontrol perawatan pasien dan penggunaan
kalimat medis sebagai bentuk utama komunikasi
• Kurangnya komunikasi antara dokter-apoteker
Komplementer • Adanya penerimaan oleh medis namun masih sedikit minat dalam
mengembangkan hubungan pekerjaan
• Integrasi mengarah pada dominasi seluruh profesi
• Perebutan kekuasaan antar praktisi kesehatan
Pendekatan Ilmiah • Kurangnya informasi dan penelitian oleh praktisi kesehatan
Ketidakpercayaan • Dokter tidak mempercayai pengetahuan dan keterampilan perawat secara
kompeten
• Tidak ada diskusi antara dokter-perawat dalam tujuan perawatan
Kejelasan Peran: memahami peran sendiri dan profesi lain
Sub Tema Keterangan
Respect • Keyakinan dalam kompetensi profesional yang didukung kepercayaan dan saling
menghormati
• Pengakuan secara formal atas keahlian khusus
• Kurangnya respect praktisi pada pilihan pengobatan pasien secara mandiri
Tanggung jawab • Perawat memiliki absensi yang buruk pada pertemuan
• Praktisi tidak memiliki pemahaman mendalam tentang modalitas satu sama lain
• Kurangnya kesadaran dan pengakuan peran masing-masing profesi
• Banyaknya profesi dapat menimbulkan duplikasi tugas dan biaya perawatan
kesehatan
Pengembangan VISI: Pendekatan holistik dan berpusat pada pasien berjalan baik ketika semua petugas kesehatan terlibat
dalam perawatan pasien
● Tantangan yang substansial untuk IPC yang efektif mencakup berbagai pelatihan,
pendidikan, bahasa dan peran medis dokter dan perawat yang diperkuat oleh layanan
kesehatan hirarkis.
Solusi yang dapat dilakukan dalam Interprofesional
communication yaitu:
● Strategi yang mendorong pemahaman seperti itu akan pada akhirnya membawa
kesadaran, nilai, dan rasa hormat tentang peran yang dapat dimainkan HCP untuk
meningkatkan layanan kesehatan pengiriman ke pasien.
Visi Bersama
● Visi bersama adalah faktor penting dalam memfasilitasi dan memungkinkan IPC yang efektif.
Pendekatan kolaboratif untuk bertukar informasi antara HCP dan kemitraan yang berkembang
harmonis dapat membantu HCP dan pasien mengidentifikasi tujuan bersama dan visi bersama yang
pada gilirannya mempromosikan pemberian layanan kesehatan yang kohesif dan IPC.
● Organisasi, pendekatan formal, seperti pertemuan klinis, ulasan kasus dan konferensi, disarankan
sebagai strategi yang efektif untuk mengatasi resistensi HCP dan untuk mengatasi masalah apa pun
tentang kolaborasi dan kerja tim .Penerapan bahasa bersama dan gaya komunikasi yang disepakati
selanjutnya dapat mendukung pendekatan formal dengan membantu beragam HCP untuk
menemukan landasan bersama dalam filosofi perawatan mereka dan mengembangkan kesamaan
pemahaman tentang ruang lingkup praktik dan keahlian klinis.
Visi Bersama
Lokasi bersama tim multidisiplin dalam fasilitas kesehatan adalah fasilitator IPC lainnya.
Pertemuan rutin memungkinkan HCP untuk menjadi lebih akrab dengan peran HCP lainnya
dan visinya untuk perawatan pasien.Konferensi kasus dan pertemuan praktik di mana data
pasien dibagikan, dan digabungkan, keputusan dibuat membantu untuk mengoptimalkan
rencana manajemen untuk keuntungan pasien Namun, kepraktisan waktu dan perjalanan
seringkali membatasi pertemuan tatap muka dan karenanya IPC. Mendukung
pengembangan visi bersama dan IPC di luar lingkungan lokasi bersama, profesional inisiatif
dan arahan organisasi yang memprioritaskan waktu dan ruang untuk pertemuan tim yang
memfasilitasi pembelajaran interprofesional.
Pendidikan dan Pelatihan
● Pembelajaran seumur hidup melalui latihan dan pendidikan dan pelatihan yang
berkelanjutan adalah penting untuk selanjutnya pengembangan pengetahuan, keahlian
dan keterampilan yang dibutuhkan untuk saat ini dan relevan dengan perawatan pasien.
● Pendidikan diperlukan untuk mendukung IPC formal dan informal dan pendidikan yang
tepat, baik secara langsung, di atas kertas atau secara elektronik, dan untuk
meningkatkan pengetahuan HCP tentang praktik kesehatan lain, filosofi dan
paradigma. Standarisasi bahasa yang digunakan oleh HCP dapat lebih meningkatkan IPC
dan karenanya meningkatkan pemahaman tentang perawatan yang diterima oleh pasien
bersama.
Jazaakumulloohu Khoyroon