Anda di halaman 1dari 21

ANTIKONVULSAN

Dosen pembimbing : Heti Rais Khasanah, M. Sc.,


Apt
Kelompok16
Anggota :
1. Erin Rahmadania (P0 515020011)
2. Liensi Putri (P0 5150220018)
3. Selvi Centika (P0 5150220070)
4. Reren Rahmagita (P0 515020069)
5. Nur hurul Aini (P0 5150220064)
DEFINISI Antikonvulsan adalah obat yang digunakan untuk
mengembalikan kestabilan rangsangan sel saraf
sehingga dapat mencegah atau mengatasi kejang.
Selain mengatasi kejang, antikonvulsan juga
digunakan untuk meredakan nyeri akibat gangguan
saraf (neuropati) atau mengobati gangguan bipolar
Mekanisme Kerja
Mekanisme kerja antikonvulsan dapat dijelaskan berdasarkan 2
prinsip.
1. Berdasarkan pemblokiran terhadap transpor elektrokimia oleh
saluran-saluran ion natrium dan kalsium.
Na : Fenitoin, karbamazepin, asam valproat, okskarbazepin,
lamotrigin
Kalsium : valproat, Etosuksinimida, dimethadione
2. Peningkatan penghambatan dari neurontransmitter GABA,
atau penurunan transmisi glutamat.
Penggolongan
Obat generasi pertama
1. Berbital : fenobarbital dan mefobarbital memiliki sifat
antikonvulsif khusus yang terlepas dari sifat hipnotiknya. yang
digunakan terutama senyawa kerja panjang untuk memberikan
jaminan yang lenih kontinu terhadap serangan Gran mal.
2. Fenitoin : Struktur obat ini mirip barbital, tetapi dengan cincin
lima hidantoin ini terutama digunakan digunakan pada Gran mal.
3. Suksinimida : Etosuksinimida dan mesuksimida. Senyawa ini
memiliki kesamaan dalam penyusunan gugus cin-cinnya dengan
fenitoin. Terutama digunakan pada Petit mal.
4. Lainnya : asam valproat, diazepam dan klonazepam,
karbamazepin dan okskarbazepin,
✓ Obat Generasirasi ke dua
Viogabatrin, lamotrigin dan gabapentin (Neurontin), juga
felbamat, topiramat dan pregabaline. Obat-obat ini umumnya
tidak diberikan tunggal sebagai mono terapi sebagai
tambahan dalam kombinasi dengan obat-obat klasik
(generasi ke satu). Keberatan obat-obat yang agak baru ini
adalah pengalaman penggunaannya yang masih relatif
singkat dibandingkan dengan obat-obat generasi pertama,
yang sudah membuktikan keampuhan dan keamanannya. lagi
pula harganya lebih tinggi.
Indikasi
1. Fenitoin
Untuk mengontrol bangkitan tonik klonik umum (grand mal) dan
parsial kompleks (psikomotor, lobus temporalis) dan pencegahan
dan terapi serangan yang terjadi selama bedah saraf ( neuro
surgery).
2. Fenobarbital
Antikonvulsi, hipnotik, sedatif.
3. Asam valproat
Sebagai terapi tunggal atau terapi tambahan pada pengobatan
partial seizure (elementary dan kompleks) dan absence seizure
(petit mal seizure).
4. Diazepam
Psikoneurosis dan kejang otot (ISO VOL HAL 299)
5. Gabapentin
terapi tambahan untuk epilepsi parsial dengan atau
tanpa kejang umum yang tidak dapat dikendalikan
dengan antiepilepsi lain, nyeri neuropati.
6. Lamotrigin
terapi tambahan atau monoterapi pada epilepsi
MERCURY VENUS
parsial dan epilepsi total, termasuk serangan tonik-
Venus has a beautiful name
klonik dan serangan terkaitand sindroma
is the secondLennox-
planet
Gastaut, epilepsi pada anakfrom(2-12 tahun)
the Sun. hanya
It’s terribly
hot, even hotter than
untuk terapi tambahan, tidak direkomendasikan
Mercury
monoterapi, pencegahan episode mood pada pasien
dengan gangguan bipolar, utamanya untuk
mencegah gejala depresi.
Kontra Indikasi
1. Fenitoin
Riwayat hipersensitivitas terhadap phenytoin atau
hepatotoksisitas akibat phenytoin. Peringatan yang harus
diperhatikan terkait phenytoin adalah penggunaan pada
kondisi khusus seperti penyakit kardiovaskular, hipotiroid, dan
diabetes mellitus.
2. Fenobarbital
Mengantuk, letargi, depresi mental, ataksia, nistagmus, iritabel
dan hiperaktif pada anak: agitasi, resah dan bingung pada
lansia; reaksi alergi pada kulit, hipoprotrom binemia, anemia
megaloblastik.
seperti pada ibu hamil, hipersensitivitas,
4. Diazepam
Riwayat hipersensitivitas dan pasien pediatri usia <6 bulan.
Diazepam diketahui dapat menyebabkan ketergantungan,
gejala putus obat, dan harus hati-hati diberikan pada pasien
yang menggunakan opioid dan alkohol.
5. Gabapentin
Hipersensitivitas, pankreatitis akut, tidak efektif pada kejang
generalisasi primer, galaktosemia (intoleransi galaktosa)
untuk sediaan kapsul gabapentin yang mengandung laktosa.
6. Lamotrigin
Terdapat hipersensitivitas terhadap lamotrigine dan gangguan
hati
Efek Samping
1. Fenitoin
hiperplasia gusi dan obstipasi. Efek lainnya pusing, mual dan bertambahnya
rambut/buylu badan. wanita hamil tidak boleh menggumakan fenitoin karena bersifat
teratogen.
2. Fenobarbital
Efek samping berkaitan dengan efek sedasinya yaitu pusing, mengantuk, ataksia dan
pada anak-anak mudah terangsang. Efek samping ini dapat dikurangi dengan
penambahan obat-obat lain.
3. Asam valproat
Efek samping yang sering terjadi adalah gangguan saluran cerna yang bersifat
sementara, adakalanya juga sedasi, ataksia, udema pergelangan kaki dan rambut rontok
(reversibel). Efek lainnya adalah kenaikan berat badan, terutama pada remaja putri.
Kehamilan, Senyawa ini bersifat teratogen pada hewan, maka tidak boleh diberikan pad
wanita hamil.
4. Diazepam
Kantuk, Pusing, Lelah, Penglihatan buram, Gangguan keseimbangan,
Tubuh gemetar (tremor) dan Bingung
5. Gabapentin
Mengantuk, Perubahan perilaku, Sulit berkonsentrasi, Sakit kepala,
mudah lelah, Gangguan pergerakan mata, Penglihatan buram dan Tremor
6. Lamotrigin
Efek samping berupa radang kulit (2-3%) yang biasanya timbul dalam
waktu 3 minggu setelah terapi dimulai dan hilang sendirinya setelah
pengobatan dihentikan.
DOSIS
1. Fenitoin
Permulaan sehari 2-5 mg/kg berat badan dibagi dalam 2 dosis dan dosis
pemeliharaan 2 dd 100-300 mg (gram Na) pada waktu makan dengan banyak
minum air. Pada anak-anak 2-16 tahun, permulaan sehari 4-7 mg/berat badan
dibagi dalam 2 dosis pemeliharaan sehari 4-11 mg/berat badan. Bila dikombinasi
dengan fenobarbital, dosisnya dapat diperkecil.
2. Fenobarbital
Dosis : 1-2 dd 30-125 mg, maksimal 400 mg (dalam 2 kali); pada anakanak 2-12
bulan 4 mg/kg berat badan sehari; pada status epilepticus dewasa 200-300 mg.
Metilfenobarbital (mefobarbital, Prominal) juga digunakan pada Petit mal.
Dibandingkan dengan fenobarbital, resorpsi di usus kurang baik 950%). Di dalam
hati zat ini dengan cepat diubah seluruhnya menjadi fenobarbital. Efek sedasi
dan hipnotiknya lebih ringan, begitu pula khasiat antikonvulsannya, maka tidak
banyak digunakan lagi. Dosis : 2 dd 100-200 mg.
3. Asam valproat
Oral semula 3-4 dd 100-150 mg d.c. dari gram natriumnya (tablet
e.c.) untuk kemudian berangsur-angsur dalam waktu 2 minggu
dinaikkan sampai 2-3 dd 300-500 mg, maksimal 3 g sehari. Anak-
anak 20-30 mg/kg/sehari. Asam bebasnya memberikan kadar
plasma yang 15% lebih tinggi (lebih kurang sama dengan
persentase natrium dalam na-valproat), tetapi lain daripada itu tidak
menguntungkan.
4. Diazepam
Oral anak-anak 3 dd 0,5-2 mg; dewasa permulaan 0,5 mg sehari,
lambat laun dinaikkan sampai 3 dd 1-3 mg (maksimal 20 mg
sehari); dosis harus dinaikkan dengan dengan berangsur-angsur.
Pada status epileptikus i.v. 1 mg (perlahan-lahan), sesudah 30 menit
5. Gabapentin
Dosis : permulaan 1-3 dd 100-200 mg dan
lambat laun ditingkatkan sampai 3 dd 300-
400 mg. pada nyeri neuropati 3 dd 600 mg.

6. Lamotrigin
Dosis : 2 dd 100 mg dan dapat berangsur-
angsur ditingkatkan sampai 400 mg sehari,
pemeliharaan 1-2 dd 100 mg
Cara Pakai & Peringatan
1. Fenitoin
Cara pakai : Konsumsilah obat ini setelah
makan dengan segelas penuh air
Peringatan : Tidak mengonsumsi Fenitoin
Natrium bersamaan dengan produk yang
mengandung kalsium (misalnya antasida,
suplemen kalsium) dan produk gizi tabung-
makanan (enteral), karena dapat menurunkan
penyerapan Fenitoin Natrium.
2. Fenobarbital
Cara pakai : Sebaiknya sebelum ataupun sesudah makan
Setidaknya sekali dalam sehari sebelum tidur. Ada baiknya
ketika mengkonsumsi obat tersebut, menggunakan susu
$35
ataupun makanan. $60 $85
Peringatan : Penggunaanproduct
pada
You ibu
can explain your hamil dapat
or your service
dipertimbangkan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko
Characteristic
yang mungkin timbul pada janin.
Characteristic

3. AsamFREE
valproat pro PREMIU
Cara pakai : Berikan dengan atau tanpa makan. M
Peringatan : Jangan menggunakan asam valproat untuk
mengatasi sakit kepala atau migrain jika sedang hamil.
4. Diazepam
Cara pakai : Berikan dengan atau tanpa makan.
Peringatan : Diazepam tidak bisa dikonsumsi dengan minuman
seperti jus anggur. Meminumnya dengan jus anggur akan membuat
organ hati berhenti mencerna diazepam dengan baik sehingga obat
ini akan bisa menumpuk di tubuh lebih lama.

5. Gabapentin
Cara pakai : Berikan dengan atau tanpa makan.
Peringatan : Beritahu dokter juga jika sedang mengonsumsi vitamin
atau obat-obatan lain, hamil, menyusui, atau memiliki masalah
kesehatan lain.
6. Lamotrigin
Cara pakai : Berikan dengan atau tanpa makan.
Peringatan : Pasien dengan atau memiliki riwayat Alergi Atau Ruam
Ke Obat Antiepilepsi Lainnya
Contoh Obat
REFERENSI
• https://www.alomedika.com/obat/antiepilepsi-
antikonvulsi/asam-valproat/kontraindikasi-dan-
peringatan
• https://www.alomedika.com/obat/antiepilepsi-
antikonvulsi/benzodiazepin/diazepam/kontraindikasi-
dan-peringatan
• http://pionas.pom.go.id/monografi/gabapentin
• https://www.alomedika.com/obat/antiepilepsi-
antikonvulsi/lamotrigine/kontraindikasi
• http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-4-sistem-saraf-
pusat/48-epilepsi/481-antiepilepsi/fenitoin
• https://www.sehatq.com/artikel/daftar-efek-
samping-diazepam-dan-peringatan-lain-sebelum-
digunakan
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai