PENGERTIAN PERAWAT Perawat a/ seseorang yang telah lulus pendidikan tinggi keperawatan, baik didlm maupun diluar negeri yg diakui oleh pemerintah sesuai dgn ketentuan peraturan perundang-undangan (UU Keperawatan No 38/2014). Keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral pelayanan kesehatan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan meliputi aspek biologi, psikologi, sosial dan spiritual yang bersifat komprehensif, ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat yang sehat maupun sakit mencakup siklus hidup manusia untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal (La Ode JumadiGaffar, 1999). Pelayanan keperawatan adalah pelayanan esensial yang diberikan oleh perawat terhadap individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang mempunyai masalah kesehatan. Pelayanan yang diberikan adalah upaya untuk mencapai derajat kesehatan semaksimal mungkin sesuai dengan potensi yang dimiliki dalam menjalankan kegiatan dibidang promotif, preventif, dan rehabilitastif dengan menggunakan proses keperawatan sebagai metode ilmiah keperawatan (Nasrul Effendy, 1998). PENGERTIAN ADVOCASY
Advokasi adalah seseorang yg membela perkara orang lain.
Fokus dari peran advokasi klien adalah meghargai keputusan klien dan meningkatkan otonomi klien. Ada 3 tingkat advokasi : 1. Advokasi utk diri sendiri 2. Advokasi utk klien 3. Advokasi utk komunitas tempat perawat mjd bagian dari komunitas tsb. LANJUTAN……
Pada advokasi umumnya berlangsung tahapan-tahapan, yaitu
1. Mengetahui atau menyadari adanya masalah, 2. Tertarik untuk ikut mengatasi masalah, 3. Peduli terhadap pemecahan masalah dengan mempertimbangkan berbagai alternatif pemecahan masalah, 4. Sepakat untuk memecahkan masalah dengan memilih salah satu alternatif pemecahan masalah, dan 5. Memutuskan tindak lanjut kesepakatan. Dengan demikian, maka advokasi harus dilakukan secara terencana, cermat, dan tepat. PENGERTIAN NURSING ADVOCASY Nursing Advocacy adalah proses dimana perawat secara objektif memberikan klien informasi yang dibutuhkan untuk membuat keputusan dan mendukung klien apapun keputusan yang ia buat.
Peran perawat advokat adalah proses dimana perawat secara
objektif memberikan klien informasi yang dibutuhkan untuk membuat keputusan dan mendukung klien apapun keputusan yang buat.
Peran perawat sebagai advokat yaitu sebagai penghubung antara
klien-tim kesehatan lain dalam rangka pemenuhan kebutuhan klien. Membela kepentingan klien dan membantu klien,memahami semua informasi dan upaya kesehatan yang diberikan tim kesehatan dengan pendekatan tradisional maupun profesional. LANJUTAN…….
Menurut para ahli peran perawat advokat ada 3 yaitu
1. (Ana,1985) Melindungi klien atau masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dan keselamatan praktik tidak sah, yang tidak kompeten dan melanggar etika yang dilakukan oleh siapapun. 2. (Fry,1987) Advokasi sebagai dukungan aktif tarhadap setiap hal yang memiliki penyebab atau dampak penting. 3. (Gondow, 1983) Advokasi merupakan dasar falsafah dan ideal keperawatan yang melibatkan bantuan perawat secara aktif kepada individu secara bebas menentukan nasibnya sendiri. Peran perawat sebagai advokat merupakan penghubung antara klien - tim kesehatan lain dalam rangka pemenuhan kebutuhan klien, membela kepentingan klien dan membantu klien memahami semua informasi dan upaya kesehatan yang diberikan tim kesehatan dalam upaya kesehatan yang harus dijalani oleh klien. PERAN NURSING ADVOCASY Tujuan utama dari advokasi klien adalah melindungi hak-hak klien. Peran advokat klien memiliki 3 komponen utama yaitu : Pelindung = perawat membantu klien utk membuat keputusan berdasarkan informasi. Mediator = perawat bertindak sebagai perantara antara klien dan orang lain di lingkungan. Pelaku = perawat secara langsung mengintervensi atas nama klien. Peran perawat advokat memberi informasi kpd klien mengenai hak-hak mereka dlm sebuah situasi dan memberikan informasi yg mrk butuhkan utk membuat keputusan berdasarkan informasi. LANJUTAN…….
Selain itu, seorang perawat advokat harus :
1. Memiliki informasi yg diperlukan 2. Menginginkan klien mendapatkan informasi 3. Menyajikan informasi dengan cara yg mudah dipahami oleh klien 4. Berhadapan dgn fakta mungkin saja ada orang yg ingin agar klien tdk mendapatkan informasi Seorang perawat advokat mendukung klien dlm keputusan mereka. Advokasi termasuk menerima dan menghargai hak klien utk memutuskan bahkan jika perawat menyakini keputusan yg diambil klien itu adalah salah. Sebagai seorang perawat advokat, perawat tdk membuat keputusan klien, klien harus membuat keputusan sendiri dengan bebas. LANJUTAN…..
Peran perawat advokat termasuk mempengaruhi orang lain.
Perawat mengimplementasikan peran advokasi dlm 2 cara suportif : Bertindak atas nama klien. Contoh : meminta dokter utk meninjau bersama klien alasan kemoterapi dan terapi radiasi krn klien mengatakan dia selalu lupa menanyakan hal tsb kpd dokter. Memberikan klien tanggungjawab penuh atau minimal tanggungjawab yg sama dlm pengambilan keputusan. Contoh : kolaborasi perawat – klien dlm merencanakan jadwal olahraga. o Dlm menjalankan perannya sbg advokat, perawat melindungi hak pasien sbg manusia dan secara hukum. LANJUTAN…….
Seorang perawat dalam menjalankan perannya sebagai advokat
(pembela klien) perawat harus dapat : 1. Melindungi hak klien sebagai manusia dan secara hukum. 2. Memberikan informasi sesuai yang dibutuhkan, seperti a. Penyakit yang dideritanya b. Tindakan medis apa yang hendak dilakukan c. Kemungkinan penyulit sebagai akibat tindakan tersebut dan tindakan untuk mengatasinya d. Alternatif terapi lain beserta resikonya e. Prognosis penyakitnya f. Perkiraan biaya pengobatan/rincian biaya atas penyakit yang dideritanya g. Hak atas pelayanan yang manusiawi, adil, dan jujur; h. Hak untuk memperoleh pelayanan keperawatan dan asuhan yang bermutu sesuai dengan standar profesi keperawatan tanpa diskriminasi i. Hak menyetujui/ memberi izin persetujuan atas tindakan yang akan dilakukan oleh perawat/ tindakan medik sehubungan dengan penyakit yang dideritanya (informed consent) LANJUTAN…….
j. Hak menolak tindakan yang hendak dilakukan terhadap dirinya dan
mengakhiri pengobatan serta perawatan atas tanggung jawab sesudah memperoleh informasi yang jelas tentang penyakitnya k. Hak didampingi keluarganya dalam keadaan kritis l. Hak menjalankan ibadah sesuai agama/ kepercayaan yang mengganggu pasien lain m. Hak atas keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di rumah saki n. Hak mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan rumah sakit terhadap diriny o. Hak menerima atau menolak bimbingan moral maupun spiritual p. Hak didampingi perawat atau keluarga pada saat diperiksa dokter q. Hak untuk memilih dokter, perawat atau rumah sakit dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan sesuai dengan peraturan yang berlaku di rumah sakit atau sarana pelayanan kesehatan r. Hak atas rahasia medis atau hak atas privacy dan kerahasian penyakit yang diderita termasuk data-data medisnya s. Hak meminta konsultasi kepada dokter lain yang terdaftar di rumah sakit tersebut (second opion), terhadap penyakit yang dideritanya dengan sepengetahuan dokter yang menangani; LANJUTAN…..
3. Membantu klien dalam menyatakan hak-haknya bila
dibutuhkan. 4. Memberi bantuan mengandung dua peran, yaitu peran aksi dan peran non aksi. Peran Aksi : Memberi keyakinan pada pasien bahwa mereka punya hak dan tanggungjawab dalam menentukan keputusan/pilihan Peran Non aksi: Menahan diri untuk tidak mempengaruhi keputusan klien. LANJUTAN……..
Hak-hak klien berdasarkan UU No. 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan adalah : 1. Mempunyai hak yang sama dlm memperoleh akses atas sumber daya di bidang kesehatan. 2. Mempunyai hak dlm memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu dan terjangkau. 3. Berhak secara mandiri dan bertanggung jawab menentukan sendiri pelayanan kesehatan yg diperlukan bagi dirinya. 4. Berhak mendapatkan lingkungan yg sehat bagi pencapaian derajat kesehatan. 5. Berhak utk mendapatkan informasi dan edukasi tentang kesehatan yg seimbang dan bertanggung jawab. 6. Berhak memperoleh informasi tentang data kesehatan dirinya termasuk tindakan dan pengobatan yg telah maupun yg akan diterimanya dari tenaga kesehatan. LANJUTAN…….
Hak-hak klien berdasarkan UU No 29 Tahun 2004 tentang
Praktik Kedokteran : 1. Mendapatkan penjelasan secara lengkap tentang tindakan medis. 2. Meminta pendapat dokter atau dokter gigi lain. 3. Mendapatkan pelayanan sesuai dengan kebutuhan medis. 4. Menolak tindakan medis 5. Mendapatkan isi rekam medis. LANJUTAN……..
Hak-hak klien berdasarkan UU No 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit : 1. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yg berlaku di RS. 2. Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban klien. 3. Memperoleh layanan yg manusiawi, adil, jujur dan tanpa diskriminasi. 4. Memperoleh layanan kesehatan yg bermutu sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur operasional. 5. Memperoleh layanan yg efektif dan efisien sehingga klien terhindar dari kerugian fisik dan materi. 6. Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yg didapatkan. 7. Memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan peraturan yg berlaku di rumah sakit. LANJUTAN…….
8. Meminta konsultasi tentang penyakit yg dideritanya kepada
dokter lain yg mempunyai surat ijin praktik (SIP) baik di dalam maupun di luar RS. 9. Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yg diderita termasuk data-data medisnya. 10. Mendapat informasi yg meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, risiko dan komplikasi yg mungkin terjadi dan prognosis terhadap tindakan yg dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan. 11. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yg akan dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yg dideritanya. 12. Didampingi keluarganya dlm keadaan kritis. LANJUTAN…….
13. Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yg
dianutnya selama hal itu tidak mengganggu klien lainnya. 14. Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dlm perawatan di RS. 15. Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan RS terhadap dirinya. 16. Menolak pelayanan bimbingan rohani yg tdk sesuai dgn agama dan kepercayaan yg dianutnya. 17. Menggugat dan/atau menuntut RS apabila RS diduga memberikan pelayanan yg tidak sesuai dgn standar baik secara perdata ataupun pidana. 18. Mengeluhkan pelayanan RS yg tidak sesuai standar pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. LANJUTAN…….
Hak klien : ( UU Keperawatan No. 38/2014)
1. Mendapatkan informasi secara benar, jelas dan jujur tentang tindakan keperawatan yg akan dilakukan. 2. Meminta pendapat perawat lain dan/atau tenaga kesehatan lainnya. 3. Mendapatkan pelayanan keperawatan sesuai dengan kode etik, standar pelayanan keperawatan, standar profesi, standar prosedur operasional, dan ketentuan peraturan perundang-undangan. 4. Memberi persetujuan atau penolakan tindakan keperawatan yg akan diterimanya. 5. Memperoleh keterjagaan kerahasiaan kondisi kesehatannya. 6. Pengungkapan rahasia kesehatan klien dilakukan atas dasar : a. Kepentingan kesehatan klien b. Pemenuhan permintaan aparatur penegak hukum dlm rangka penegakan hukum c. Persetujuan klien sendiri d. Kepentingan pendidikan dan penelitian LANJUTAN……
Sebagai advokat klien, perawat berfungsi sbb:
1. Sebagai penghubung dengan klien dengan tim kesehatan lain dalam upaya pemenuhan kebutuhan klien, 2. Membela kepentingan klien dan membantu klien memahami semua informasi dan upaya kesehatan yang diberikan oleh tim kesehatan dengan pendekatan tradisional maupun profesional 3. Peran advokasi sekaligus mengharuskan perawat bertindak sebagai narasumber dan fasilitator dalam tahap pengambilan keputusan terhadap upaya kesehatan yang harus dijalani oleh klien 4. Dalam menjalankan peran sebagai advokat perawat harus dapat melindungi dan memfasilitasi keluarga dan masyarakat dalam pelayanan keperawatan.