HEMORRHAGE
SDH
Perdarahan subdural akut
Perdarahan subdural subakut
Perdarahan subdural kronis
Tekanan Intrakranial
KEGAWATDARURATAN
PENYAJIAN KASUS
Identitas Pasien
– Nama : Tn. J
– Jenis Kelamin : Laki-laki
– Usia : 81 Tahun
– Tanggal Lahir : 23/06/1937
– Tanggal Masuk RS : 01/09/2018 (pukul 08.15)
Primary Survey
Anamnesis dilakukan secara alloanamnesis, datang dengan keluhan penurunan
kesadaran
• Airway
Snoring (+), gargling (-), stridor (-), servikal pain (-), deviasi trakea (-), obstruksi
benda asing (-). Tidak terdapat tanda trauma dan jejas leher dan wajah.
• Breathing
Bernapas spontan, dinding dada simetris pada saat keadaan statis maupun
dinamis, frekuensi napas 20x/menit, suara napas dasar vesikular (+/+) di kedua
lapang paru, ronkhi (-/-) di seluruh lapang paru, whezing (-/-), tidak terdapat
jejas pada thoraks, perkusi sonor pada seluruh lapang paru, saturasi oksigen
98% dengan pksigen nasal kanul 5 lpm sudah terpasang.
• Circulation
Nadi teraba kuat, dan regular, frekuensi nadi 72x/menit, capillary refill time <
2”, tekanan darah 160/80 mmHg.
• Dissability
GCS 7 (E2V2M3), pupil anisokor diameter OD/OS (2mm/3mm), RCL (-/+),
RCTL (-/+), kesan parese (+), lateralisasi (+)
• Exposure
Suhu tubuh 37.20C
Secondary Survey
Keluhan Utama : Penurunan kesadaran
A (Alergi) : Tidak ada alergi makanan maupun obat
M (Medikasi) : Tidak ada mengkonsumsi obat-obatan
P (Previous illness) : Tidak diketahui penyakit sebelumnya
L (Last meal) : Makanan biasa +- 1 hari SMRS
E (Environment) : Pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan penurunan
kesadaran sejak ± 7 jam SMRS. Penurunan kesadaran baru
terjadi pertama kali. Pasien mengalami penurunan kesadaran
secara tiba-tiba. Pasien juga mengeluhkan nyeri kepala,
demam, mual-mual dan kelemahan pada keempat anggota
gerak sejak 1 hari SMRS. Riwayat kejang (-), jatuh (-), kepala
terbentur (-), minum obat-obat pengencer darah (-), minum
obat beli diwarung (-).
• Riwayat Penyakit Dahulu
Keluarga pasien mengatakan pasien sering mengeluhkan nyeri kepala, namun
tidak dibawa berobat.
• Riwayat Keluarga
Pasien tidak memiliki keluarga dengan riwayat serupa.
HIV - (NR)
HbsAg - (NR)
CT Scan tanpa kontras
Diagnosis
• Ad Vitam : Dubia
• Ad functionam : Dubia
• Ad Sanationam : Dubia
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Subdural hemorrhage (SDH) ialah kumpulan darah diantara duramater
dan lapisan arachnoid yang telah mengalami proses enkapsulasi dan
pengenceran. Berdasarkan periode waktu, perdarahan subdural dibagi
menjadi perdarahan subdural akut, subakut dan kronis.
Insiden SDH dalam literature berkisar antara 1,72 per 100.000 kasus hingga 7,35 per
100.000 kasus. Sekitar 30% hingga 50% kasus SDH tidak dijumpai adanya riwayat
trauma.
FAKTOR RESIKO
• Usia tua
• Trauma atau tanpa trauma
• Koagulopati
• Riwayat penggunaan antikoagulan (warfarin, dan heparin, alcohol)
• Epilepsi
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI KLINIS
1. Tanda peningkatan tekanan intracranial, seperti :
• Sakit kepala
• Mual
• Muntah
• Gangguan tingkat kesadaran
• Papil edema
2. Defisit neurologis fokal akibat penekanan jaras saraf
3. Kejang fokal atau generalisata
IMEJING
• Pada subdural hemorrhage (SDH) adalah kumpulan darah antara
membrane duramater dan arachnoid.
• Pada kondisi akut subdural hemorrhage akan ditemukan hyperdense
(putih) sub akut akan muncul isodense (abu-abu) dan pada kondisi kronik
akan ditemukan hipodense (hitam).
TATALAKSANA
• ABCDE
• Craniotomy
• Antibiotic
• Pemasangan drainase
• Terapi manitol
PROGNOSIS
• Ad Vitam : Dubia
• Ad functionam : Dubia
• Ad Sanationam : Dubia
PEMBAHASAN
Pasien berjenis kelamin laki-laki berusia 81 tahun datang dengan keluhan
utama penurunan kesadaran.
• Airway : Snoring (+), gargling (-), stridor (-), servikal pain (-), deviasi trakea
(-), obstruksi benda asing (-). Dilakukan pemasangan OPPA -> CLEAR
Status generalis :
l. Mata : refleks cahaya langsung (-/+), refleks cahaya tidak langsung (-/+), pupil anisokor
(2mm/3mm), lateralisasi (+/-), edema palpebra (-), mata cekung (-).
m. Status neurologis : babinsky (+), kaku kuduk (+)
• Pemeriksaan penunjang :
a. Leukositosis sebesar 12.400 µL.
b. CT scan kepala tanpa kontras yang menunjukkan kesan adanya perdarahan akut dan
perdarahan kronik subdural
Dari hasil pemeriksaan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang pasien
didiagnosis dengan acute on chronic subdural hemorrhage.
Tatalaksana :
c. IVFD RL 20 tpm
d. Inj. Manitol 20% 4 x 125cc
e. Inj. Phenytoin 100 mg/8 jam dalam NaCl 0,9% 100 cc
f. Inf. Mersitropil 1x12 gr
g. Inj. Tramadol 2x100 mg
h. Inj. Ranitidin 3x50 mg
i. Rencana subdural drainage.
KESIMPULAN
Pasien berjenis kelamin laki-laki berusia 81 tahun mengalami penurunan
kesadaran et causa acute on chronic subdural hemorrhage. Pasien
ditatalaksana awal Primary Survey berupa penilaian Airway, Breathing,
Circulation, Disability, dan Explosure, pasien distabilkan hingga clear
dilanjutkan dengan secondary survey berupa anamnesis AMPLE, pemeriksaan
fisik, dan pemeriksaan penunjang berupa CT scan kepala. Tatalaksana berupa
medikamentosa dan nonmedikamentosa direncanakan untuk subdural
drainage.
TERIMAKASIH