ENCEPHALITIS
Adinda Hari Utary
Pembimbing: dr. Achmad Faqih, Sp.S
Kepaniteraan Klinik Stase Neurologi
IDENTITAS
Nama
• Tn. M
Jenis Kelamin
• Laki-laki
Usia
• 20 tahun
Agama
• Katolik
Pekerjaan
• Tidak bekerja
Tanggal Masuk
• 22 Juli 2019
ANAMNESIS
Keluhan Utama:
Kejang
Anamnesis Sistem:
• Sistem serebrospinal : perubahan status mental
• Sistem kardiovaskuler : tidak ada keluhan
• Sistem respirasi : tidak ada keluhan
• Sistem gastrointestinal : tidak ada keluhan
• Sistem muskuloskeletal : tidak ada keluhan
• Sistem integumentum : tidak ada keluhan
• Sistem urogenital : tidak ada keluhan
RESUME ANAMNESIS
Laki-laki 20 tahun datang dengan keluhan kejang sejak 3 hari SMRS. Kejang selama
5-10 menit, 1-2 kali/hari. Kejang dirasakan mendadak muncul. Kejang tampak kaku
seluruh tubuh disertai mata mendelik keatas. Setelah kejang terjadi perubahan sifat dan
kebiasaan pada pasien. Sebelum keluhan terjadi, pasien mengalami demam disertai nyeri
kepala selama 7 hari dan hanya diobati dengan paracetamol. Tidak ditemukan riwayat
penyakit dahulu maupun riwayat penyakit keluarga yang serupa.
DIAGNOSIS SEMENTARA
• Diagnosis Klinis : kejang, riwayat demam tinggi
mendadak, perubahan perilaku
• Diagnosis Topis : Ensefalon / kortikal bihemisferik
• Diagnosis Etiologis : Infeksi Virus dd Bakteri
PEMERIKSAAN FISIK
• Kesadaran : compos mentis (E4 V5 M6)
• Tanda-tanda vital
- Tekanan darah : 130/80 mmHg
- Nadi : 107 x/menit
- Respirasi : 22 x/menit
- Suhu : 37,1OC
Status Generalis
Mata Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor 3mm/3mm
Mulut Bibir sianosis (-), mukosa bibir kering (-/-)
Perkusi Timpani
Kesan : Normal
PEMERIKSAAN FISIK
Status Mental
Perubahan Perilaku:
• Normal
Status Mental:
• Tingkah laku umum : Hiperaktif
• Alur pembicaraan : Tidak teratur
• Perubahan mood dan emosi : Tidak stabil
• Isi pikiran : Tidak realistik
• Kemampuan intelektual : Tidak diperiksa
Sensorium:
• Kesadaran : Compos mentis
• Atensi : Baik
• Orientasi : Baik
• Memori jangka panjang : Terganggu
• Memori jangka pendek : Terganggu
• Kecerdasaan berhitung : Tidak diperiksa
PEMERIKSAAN FISIK
Status Neurologis
Nervus Kranialis Kanan Kiri
N. I Daya penghidu Tidak dilakukan Tidak dilakukan
N. III Ptosis - -
RCL / RCTL + +
PEMERIKSAAN FISIK
Status Neurologis
Nervus Kranialis Kanan Kiri
N. IV Gerakan mata ke arah lateral bawah + +
N. V Menggigit + +
Membuka mulut + +
Sensibilitas muka Tidak dilakukan
N. VI Gerakan mata ke arah lateral Tidak dilakukan
N. VII Kedipan mata + +
Lipatan naso-labial sudut mulut + +
Mengerutkan dahi + +
Menutup mata + +
Menggembungkan pipi + +
Daya kecap lidah 2/3 depan Tidak dilakukan
PEMERIKSAAN FISIK
Status Neurologis
Nervus Kranialis Kanan Kiri
N. VIII Mendengar suara berbisik Tidak dilakukan
Mendengar detik arloji Tidak dilakukan
Tes Rinne Tidak dilakukan
Tes Schwabach Tidak dilakukan
N. IX Arkus faring Normal
Daya kecap lidah 1/3 belakang Tidak dilakukan
Refleks muntah Tidak dilakukan
Sengau -
Tersedak -
N. X Denyut nadi +
Bersuara + / jelas
Menelan +
PEMERIKSAAN FISIK
Status Neurologis
Nervus Kranialis Kanan Kiri
N. XI Memalingkan kepala + +
Sikap bahu Normal
Mengangkat bahu + +
N. XII Sikap lidah Normal
Artikulasi Baik
Tremor lidah -
Menjulurkan lidah +
Trofi otot lidah -
Fasikulasi lidah -
PEMERIKSAAN FISIK
Status Neurologis
Sistem Motorik
• Trofi : (-)
• Tonus Otot : baik
• Kekuatan Otot : 555 555
555 555
• Gerakan spontan abnormal : (-)
Sistem Refleks
• Fisiologis
• Biceps : tidak dilakukan
• Triceps : tidak dilakukan
• Periostradialis : tidak dilakukan
• Brakhioradialis : tidak dilakukan
• Patella : tidak dilakukan
• Strumple : tidak dilakukan
PEMERIKSAAN FISIK
Status Neurologis
Sistem Refleks
• Patologis
• Babinski : -/-
• Oppenheim : tidak dilakukan
• Chaddock : -/-
• Gordon : tidak dilakukan
• Schaeffer : tidak dilakukan
• Hoffman – Tromner : -/-
Kesan : Leukositosis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal: 30/07/2019
Hitung Jenis
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Limfosit 67.4 % 15.0 – 50.0
Mid Cell
10.1 % 2.0 – 15.0
(Basofil, Eosinofil, Monosit)
Granulosit 36.0 % 35.0 – 80.0
Fungsi Ginjal
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Ureum 15.6 mg/dL 10 - 50
Kreatinin 0.54 mg/dL 0.9 – 1.3
Kesan : Normal
PEMERIKSAAN PENUNJANG
CT Scan Kepala (tanpa kontras)
Tanggal: 30/07/2019
Kesan:
• Tak tampak adanya SOL pada MSCT kepala saat
ini
• Tak tampak jelas adanya gambaran
meningoencephalitis
RESUME PEMERIKSAAN FISIK DAN PENUNJANG
• KU sedang, compos mentis GCS E4V5M6
• Tanda Vital PEMERIKSAAN PENUNJANG
• TD: 130/80 mmHg • Leukosit 20.2 x 106/mm3 kesan leukositosis
• RR: 22 x/menit • Limfosit 67.4 % kesan infeksi virus
• N: 107 x/menit • CT scan kepala dalam batas normal
• T: 37,1 derajat C
• Status Mental : Terganggu
• Status Neurologis : Normal
• Sensibilitas : Normal
• Releks Fisiologis : positif
• Refleks Patologis : negatif
• Kekuatan Otot : 555 555
555 555
DIAGNOSIS AKHIR
• Diagnosis Klinis : Sindrom Ensefalitis
• Diagnosis Topis : Ensefalon / Kortikan bihemisferik
• Diagnosis Etiologis : Infeksi virus dd bakteri
TATALAKSANA
Farmakologis Non-Farmakologis
saran terapi:
Antivirus Acyclovir, 10 mg/kgbb i.v 14-21 hari
PROGNOSIS
• Ad vitam : dubia
• Ad functionam : dubia ad malam
• Ad sanactionam : dubia ad malam
PEMBAHASA
N
Peradangan pada parenkim otak yang biasanya
disebabkan infeksi. Proses peradangan terbatas pada
Encephalitis parenkim otak saja. Namun biasanya mengenai
selaput otak meningoencephalitis
Etiologi
Infeksi
• Virus (HSV 1 dan 2; VZV; EBV; measles; mumps; rubella, rabies)
• Bakteri (mycoplasma, rickettsia)
• Parasit
• Fungus
Non-infeksi
• ADEM (acute disseminated encephalomyelitis)
Post-infeksi
Michael JB, Arun V. Herpes Simplex Virus-1 Encephalitis in Adults. Pathophisiology, Diagnosis, and Management. The American Society for Experimental
NeuroTherapeutics, Inc. 2016.
ENCEPHALITIS
Patofisiologi
Viruses
Encephalitis
ENCEPHALITIS
Kriteria Diagnosis
Kriteria Mayor
• Perubahan status mental (penurunan / perubahan tingkat kesadaran, letargi atau perubahan
kepribadian) yang berlangsung ≥ 24 jam tanpa penyebab alternatif yang diidentifikasi
Kriteria Minor
• Demam lebih dari ≥ 38 C dalam 72 jam sebelum atau sesudah muncul gejala
• Kejang umum atau parsial yang tidak disebabkan oleh penyebab lain
• Defisit neurologis onset baru
• CSF leukosit ≥ 5/mm3
• Gambaran abnormal parenkim otak pada neuroimaging
• Kelainan pada EEG yang konsisten dengan encephalitis dan tidak disebabkan oleh penyebab lain
Saran p. penunjang:
CT scan kepala dengan kontras
Persatuan Dokter Saraf Indonesia (PERDOSSI)., Panduan Praktik Klinis Neurologi. Jakarta : PERDOSSI. 2016
ENCEPHALITIS
Tatalaksana
Farmakologi
Indikasi Dosis
HSVE Acyclovir, 10 mg/kgbb i.v 14-21 hari
Edem Serebri Mannitol 0.25-1 g/kg bolus 4-6 jam
Dexamethasone 10 mg
Hypertonic saline
Kejang dan SE 1st line: lorazepam 0.1 mg/kg i.v ; midazolam 0.25 mg/kg i.m ;
Diazepam 0.15 mg/kg i.v
2nd line: Fosphenytoin loading dose: 20 mg PE/kg ; Valproat sodium 20-
40 mg/kg i.v
3rd line: propofol 1-2 mg/kg ; phenobarbital 20 mg/kg i.v ; pentobarbital
5-15 mg/kg
Michael JB, Arun V. Herpes Simplex Virus-1 Encephalitis in Adults. Pathophisiology, Diagnosis, and Management. The American Society for Experimental
NeuroTherapeutics, Inc. 2016.
ENCEPHALITIS
Tatalaksana
Non-Farmakologi
Non-farmakologi
• Edukasi
• Penjelasan mengenai risiko dan komplikasi selama perawatan
• Penjelasan mengenai faktor risiko dan pencegahan rekurensi
Pembedahan
Apabila terjadi Malignant Intracranial Hypertension:
• Hemikraniotomi dekompresi
• VP Shunt
Persatuan Dokter Saraf Indonesia (PERDOSSI)., Panduan Praktik Klinis Neurologi. Jakarta : PERDOSSI. 2016
ENCEPHALITIS
Algoritma Manajemen
Pasien Susp. Encephalitis