Anda di halaman 1dari 20

KIMIA FARMASI II

PERTEMUAN KE-4
PRESENTASI a.
b.
ASIDIMETRI –ALKALIMETRI
ALKAIMETRI

VOLUMETRI
c. YODIMETRI
d. YODOMETRI
e. PERMANGANOMETRI
f. ARGENTOMETRI
• Pendahuluan: Kemurnian Bahan Kimia Obat
• Teknik Sampling
RENCANA •

Peralatan Volumetrik
Analisa volumetrik: Asam-Basa
PERKULIAH • Analisa volumetrik: Redoks

AN •

Analisa volumetrik: Pengendapan
Analisa volumetrik: Senyawa Ion Kompleks
• Analisa volumetrik: Diazotasi
• Analisa Spektrofotometri & Kromatografi
ANALISA
VOLUMETRIK
• Analit (atau Konstituen Aktif) adalah entitas kimia
yang diuji
• Titran adalah larutan yang diketahui
konsentrasinya yang digunakan dalam pengujian
• Titrasi adalah proses penambahan dan kemudian
mengukur volume titran yang dikonsumsi dalam
pengujian. Volume ini biasanya diukur dengan

ISTILAH
bantuan buret yang dikalibrasi.
• Indikator adalah zat kimia yang cukup sensitif
VOLUMETRIK untuk menampilkan perubahan nyata dalam
warna yang sangat dekat dengan titik ekuivalen
dalam proses titrasi yang sedang berlangsung di
mana jumlah analit dan titran yang hampir setara
secara virtual bereaksi satu sama lain.
• Titik Ekuivalen (atau Titik Stoikiometrik) adalah
titik di mana muncul perubahan mendadak
dalam karakteristik tertentu dari campuran reaksi
yang berlaku — perubahan yang dapat dipastikan
secara elektrometri atau terlihat oleh
penggunaan indikator.
• Titrasi Balik Dalam praktik yang biasa, titrasi
volumetrik dapat dicapai dengan metode
titrasi langsung misalnya, uji HCl yang
menggunakan NaOH sebagai titran, atau
dengan metode titrasi residu misalnya,
ISTILAH pengujian ZnO di mana dalam kasus ini
diketahui volume pengukuran larutan standar
VOLUMETRIK yang diukur dengan kelebihan yang diketahui.
H2SO4, lebih dari jumlah aktual yang secara
kimiawi setara dengan ZnO, ditambahkan ke
sampel; setelah itu, H2SO4 yang tidak bereaksi
dengan ZnO kemudian dititrasi (disebut
sebagai titrasi balik atau titrasi residual)
menggunakan larutan NaOH standar.
GRAM – • Untuk reaksi netraslisasi didefinisikan
sebagai berat suatu zat dalam gram yang
BOBOT mengandung, memberikan, bereaksi secara
EKUIVALEN langsung atau tidak langsung dan
menggantikan 1 gram-atom atau ion
(GBE) hydrogen
merupakan berat dalam gram • Untuk reaksi redoks biasanya terjadi
yang secara kimiawi setara dengan kombinasi zat pengoksidasi dan
dengan 1 gram-atom hidrogen pereduksi dan ini dapat dianggap sebagai
(1,0079 g), biasanya digunakan dasar untuk pengukuran kuantitatif salah
dalam reaksi netralisasi dan satu reaktan.
redoks
GRAM – • BOBOT EKUIVALEN DARI AGEN PEREDUKSI adalah berat yang
kehilangan elektron setara dengan 96.500 C. Ini dapat dihitung

BOBOT dengan membagi berat gram-molekul dengan jumlah elektron


yang hilang oleh masing-masing molekul, misalnya:

EKUIVALEN
(GBE) karenanya, berat ekivalen FeSO4 yang teroksidasi menjadi
Fe2(SO4)3 menghasilkan 151.919 [FeSO4: berat molekul =
merupakan berat dalam gram 151,91] atau 1 gram berat molekul.
yang secara kimiawi setara
dengan 1 gram-atom hidrogen • BOBOT EKUIVALEN DARI AGEN PENGOKSIDASI berat yang
memperoleh elektron setara dengan 1 Faraday, atau elektron
(1,0079 g), biasanya digunakan yang diperoleh dengan 1 gram ion H+ (2H+ + 2e → H2).
dalam reaksi netralisasi dan Ini dapat dihitung dengan membagi berat gram-molekul
redoks dengan jumlah elektron yang diperoleh oleh masing-masing
molekul, misalnya:
LANJUTAN …
berat setara Seric sulfat adalah 1 gram berat molekul 332,24 g [Ce(SO4)2: berat molekul = 332,24]

berat setara kalium permanganat adalah 1/5 gram berat molekul 31,61 g. (KMnO 4: 1/5 × 158.05 = 31.61)

berat setara kalium dikromat adalah 1/6 gram berat molekul 49,03 g. (K 2Cr2O7: 1/6 × 294.18 = 49.03)

berat setara yodium adalah 1 gram berat molekul 126,90 g. (I 2: Berat Molekul = 126,90)

berat setara kalium bromat adalah 1/6 gram berat molekul 27,83 g. (KBrO 3: 1/6 × 167.01 = 27.83)
PRESISI
Menunjukkan
keterulangan yang
baik

REPRESENTATIF
Mewakili populasi

AKURASI
Menunjukkan kedekatan
dengan nilai sebenarnya

TITRASI ASAM BASA


• Titrasi ini menggunakan prinsip reaksi
netralisasi yang terjadi antara senyawa asam
dan basa.
• Titik ekuivalen titrasi ditandai dengan
adanya lonjakan pH
TITRASI • Lonjakan pH pada titik akhir ini yang
ASAM digunakan untuk memilih indikator pada
titrasi asam basa
BASA • Titrasi Acidimetri adalah Penentuan kadar
sampel/analit (bersifat basa) menggunakan
titran yang bersifat asam
• Titrasi Alkalimetri adalah Penentuan kadar
sampel/analit (bersifat asam) menggunakan
titran yang bersifat basa
Jenis titrasi Acidimetri:
• Titrasi Langsung
• Titrasi balik/back titration/residual titration
Titrasi balik terjadi dengan 2 kondisi berikut
ACIDIMET ini:
RI 1. Ketika reaksi kimia berjalan sangat
lambat
2. Ketika zat yang dianalisa memberikan
hasil yang gagal terlihat pada titik akhir
menggunakan indikator yang sesuai pada
titrasi langsung
ACIDIMET
Bahan kimia yang dapat dititrasi dengan
RI metode langsung antara lain : Natrium
METODE karbonat, natrium hidroksida, natrium
TITRASI bikarbonat, tablet natrium salisilat
LANGSUNG
•Bahan
  yang diperlukan : 1 g natrium bikarbonat ; 0,5 N
asam sulfat

CONTOH Prosedur : Timbang secara akurat 1 g sampel, larutkan


dalam akuades 20 mL dan titrasi dengan asam sulfat
SOAL 0,5N, tambahkan indikator metil jingga. BM natrium
bikarbonat adalah 84 g/mol. Diperoleh volume titran
ACIDIMET sebesar 20,5 mL. Tentukan kadar sampel!
2NaHCO3 + H2SO4 Na2SO4 + H2O + CO2
RI 2 mol NaHCO3 = 1 mol H2SO4 = 2 mol H+
METODE
1 mol NaHCO3 = 1 mol H+
TITRASI
BE NaHCO3 = 1
LANGSUNG
% NaHCO3 =

% NaHCO3 = = 85,05% /86,1 %


•Bahan
  yang diperlukan : zink oksida 1,5 g , asam sulfat 1 N ,
natrium hidroksida 1 N, amonium klorida 2,5 g
Prosedur : Timbang secara akurat 1,5 g zink oksida, tambahkan
CONTOH 2,5 g amonium klorida kemudian larutkan dengan asam sulfat
1N sebanyak 50 mL dengan bantuan pemanasan hingga larut.
SOAL Tambahkan indikator metil jingga. Titrasi kelebihan asam sulfat
dengan natrium hidroksida 1 N. BM ZnO adalah 81,38 g/mol.
ACIDIMET Diperoleh volume titran sebesar 21 mL. Tentukan kadar sampel!
ZnO + H2SO4 ZnSO4 + H2O
RI 1 mol ZnO = 1 mol H2SO4= 2 mol H+
METODE 1 mol ZnO = 2 mol H+
TITRASI BE ZnO = ½
BALIK % ZnO =

% ZnO = = 78,60%
78,66%
Jenis titrasi Alkalimetri:
• Titrasi Langsung
• Titrasi balik/back titration/residual titration
Hal ini dilakukan dengan penambahan larutan
alkali standar, kemudian kelebihannya dititrasi
ALKALIME kembali dengan larutan asam standar
TRI Indikator yang biasa digunakan untuk titrasi
asam anorganik adalah fenolftalein atau merah
metil.
Indikator yang biasa digunakan untuk titrasi
asam organik adalah bromothymol blue,
thymol blue, dan thymolphtalein.
•Bahan
  yang diperlukan : 2 g Asam tartrat ; 1 N Natrium
Hidroksida

CONTOH Prosedur : Timbang secara akurat 2 g sampel, larutkan


dalam akuades 40 mL dan titrasi dengan natrium
SOAL hidroksida 1N, tambahkan indikator fenolftalein. BM
asam tartrat adalah 150 g/mol. Diperoleh volume titran
ALKALIME sebesar 26 mL. Tentukan kadar sampel!
H2C4H4O6 + 2NaOH  Na2C4H4O6 + 2H2O
TRI 1 mol H2C4H4O6 = 2 mol NaOH = 2 mol OH-
METODE
1 mol H2C4H4O6 = 2 mol OH-
TITRASI
BE H2C4H4O6 = ½
LANGSUNG
% Asam tatrat =

% As tatrat = = 97,5%
• 
Bahan yang diperlukan : 20 Tablet aspirin , 0,5 N natrium hidroksida, 0,5 N asam klorida
Prosedur : Timbang secara akurat 20 tablet asprin, kemudian haluskan. tablet setara
dengan 0,5 g aspirin. tambahkan 30 mL NaOH 0,5 N, kemudian dipanaskan. Titrasi
dengan 0,5 N HCl dengan indikator merah metil. BM asprin adalah 180 g/mol. Diperoleh
volume
O OHtitran sebesar 10 mL. Tentukan
O kadar sampel!
OH

CONTOH
O CH3 OH
+ H2O  + CH3COOH
O

SOAL O OH O Na

ALKALIME O
+ NaOH 
CH3
+ H2O
O CH3

TRI
O O

METODE O Na O Na

TITRASI O
+ NaOH 
CH3
+ CH3COONa
OH

BALIK
O

1 mol aspirin = 2 mol NaOH + 2 mol H+


BE aspirin = ¼

% ZnO =
% ZnO =
Kerjakan soal berikut seperti pada contoh soal
sebelumnya (ada bahan-bahan yang diperlukan,
prosedur, reaksi dan perhitungan) BM senyawa harap
dicari masing-masing:
1. Tablet natrium salisilat 500 mg, indikator
bromofenol biru, 0,1N HCl. Volume titrasi sebesar

LATIHA
26 mL.(Metode titrasi langsung)
2. 1 g Magnesium hidroksida, indikator metil jingga,
H2SO4 0,1 N. Volume titrasi sebesar 14 mL.
(Metode titrasi balik)

N SOAL 3. 2,5 g Asam benzoat, indikator fenolftalein, NaOH


0,5N, Volume titrasi 24 mL (Metode Titrasi
Langsung)
4. 0,5 g metil salisilat, indikator phenol red, NaOH
0,1N, Volume titrasi balik 15 mL (Metode Titrasi
balik)
5. Cari tabel tentang indikator yang sering digunakan
untuk titrasi netralisasi beserta trayek pH nya!

Anda mungkin juga menyukai