KESEHATAN DAN KEPERAWATAN PENGERTIAN TREND DAN ISU DALAM PELAYANAN KESEHATAN Trend adalah hal yang sangat mendasar dalam berbagai pendekatan analisa, trend juga dapat di definisikan Salah satu gambaran ataupun informasi yang terjadi pada saat ini yang biasanya sedang popular di kalangan masyarakat. Jadi trend adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh banyak orang saat ini dan kejadiannya berdasarkan fakta (Muharamiatul, 2012). Issu adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat diperkirakan terjadi atau tidak terjadi pada masa mendatang, yang menyangkut ekonomi, moneter, sosial, politik, hukum, pembangunan nasional, bencana alam, hari kiamat, kematian, ataupun tentang krisis. Atau sesuatu yang sedang di bicarakan oleh banyak namun belum jelas faktannya atau buktinya KOMUNIKASI DALAM PELAYANAN KESEHATAN SERTA KOLABORASI INTERPROFESIONAL Kolaborasi interprofesional merupakan merupakan strategi untuk mencapai kualitas hasil yang dinginkan secara efektif dan efisien dalam pelayanan kesehatan. Komunikasi dalam kolaborasi merupakan unsur penting untuk meningkatkan kualitas perawatan dan keselamatan pasien (Reni,A al,2010). Kemampuan untuk bekerja dengan profesional dari disiplin lain untuk memberikan kolaboratif,patient centred care dianggap sebagai elemen penting dari praktek profesional yang membutuhkan spesifik perangkat kompetensi. The American Nurses Association (ANA, 2010) menggambarkan komunikasi efektif sebagai standar praktik keperawatan profesional. Kompetensi profesional dalam praktek keperawatan tidak hanya psikomotor dan keterampilan diagnostik klinis, tetapi juga kemampuan dalam keterampilan interpersonal dan komunikasi. Perawat terdaftar diharapkan untuk berkomunikasi dalam berbagai format dan di semua bidang praktek. PENYEBAB TREND DAN ISU
1) Lemahnya pemahaman mengenai penggunaan diri
secara terapeutik saat melakukan intraksi dengan klien. 2) Kurangnya kesadaran diri para perawat dalam menjalankan komunikasi dua arah secara terapeutik. 3) Lemahnya penerapan sistem evaluasi tindakan (kinerja) individual yang berdampak terhadap lemahnya pengembangan kemampuan diri sendiri. PENTINGNYA KOMUNIKASI DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA Komunikasi di lingkungan rumah sakit diyakini sebagai modal utama untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang akan ditawarkan kepada konsumennya. Konsumen dalam hal ini juga menyangkut dua sisi yaitu konsumen internal dan konsumen eksternal. Konsumen internal melibatkan unsur hubungan antar individu yang bekerja di rumah sakit, baik hubungan secara horisontal ataupun hubungan secara vertikal. Hubungan yang terjalin antar tim multidisiplin termasuk keperawatan, unsur penunjang lainnya, unsur adminitrasi sebagai provider merupakan gambaran dari sisi konsumen internal. Konsumen eksternal lebih mengarah pada sisi menerima jasa pelayanan, yaitu klien baik secara individual, kelompok, keluarga maupun masyarakat yang ada di rumah sakit. Seringkali hubungan buruk yang terjadi pada suatu rumah sakit, diprediksi penyebabnya adalah buruknya sistem komunikasi antar individu yang terlibat dalam sistem tersebut (Mundakir, 2006). MENURUT MUHARAMIATUL (2012), FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMUNIKASI ANTARA LAIN : Situasi atau suasana Situasi atau suasana yang penuh kebisingan akan mempengaruhi baik atau tidaknya pesan diterima oleh komunikan, suara bising yang diterima komunikan saat proses komunikasi berlangsung membuat pesan tidak jelas, kabur, bahkan sulit diterima. Oleh karena itu, sebelum proses komunikasi dilaksanakan, lingkungan harus diciptakan sedemikian rupa supaya tenang dan nyaman. Komunikasi yang berlangsung dan dilakukan pada waktu yang kurang tepat mungkin diterima dengan kurang tepat pula. Kejelasan Pesan Pesan yang kurang jelas dapat ditafsirkan berbeda oleh komunikan, sehingga komunikan dan komunikator memiliki perspektif yang berbeda. Hal ini akan sangat mempengaruhi pencapaian tujuan komunikasi yang dijalankan. Oleh karena itu, komunikator harus memahami pesan sebelum menyampaikannya pada komunikan, dapat dimengerti komunikan dan menggunakan artikulasi dan kalimat yang jelas. FAKTOR YANG PERLU DIPERHATIKAN UNTUK MENGUPAYAKAN PROSES KOMUNIKASI YANG EFEKTIF
1. Sensitifitas kepada penerima komunikasi
2. Kesadaran dan pengertian terhadap makna simbolis 3. Penentuan waktu yang tepat dan umpan balik 4. Komunikasi tatap muka 5. Komunikasi efektif TREND DAN ISU KOMUNIKASI DALAM PELAYANAN KESEHATAN
Salah satu trend dalam pelayanan kesehatan adalah Telenursing yang
didefinisikan sebagai praktek keperawatan jarak jauh menggunakan teknologi telekomunikasi (National Council of State Boards of Nursing, 2011). Teknologi informasi dibidang keperawatan adalah teknologi informasi yang mengintegrasikan ilmu keperawatan, komputer, ilmu pengetahuan, dan ilmu informasi untuk mengelola dan mengkomunikasikan data, informasi, dan pengetahuan dalam praktek keperawatan. Telenursing dapat diartikan sebagai pemakaian teknologi informasi dibidang pelayanan keperawatan untuk memberikan informasi dan pelayanan keperawatan jarak jauh. KEUNTUNGAN TELENURSING
1) mengurangi waktu tunggu dan mengurangi kunjungan yang tidak perlu,
2) mempersingkat hari rawat dan mengurangi biaya perawatan, 3) membantu memenuhi kebutuhan kesehatan, 4) memudahkan akses petugas kesehatan yang berada di daerah yang terisolasi, 5) berguna dalam kasus-kasus kronis atau kasus geriatik yang perlu perawatan di rumah dengan jarah yang jauh dari pelayanan kesehatan, 6) mendorong tenaga kesehatan atau daerah yang kurang terlayani untuk mengakses penyedia layanan melalui mekanisme seperti : konferensi video dan internet (American Nurse Assosiation, 1999). METODE PELAYANAN KEPERAWATAN YANG MENGGUKAN MODEL TELENURSING EFEKTIF DIGUNAKAN DALAM AKTIFITAS PELAYANAN KESEHATAN
1. Bisa digunakan sebagai sarana untuk menambah wawasan dan
pengetahuan bagi petugas kesehatan khususnya tenaga keperawatan yang berada dimasyarakat maupun dipelosok yang secara geografis sulit diakses, dengan mengembangkan model Tele-edu atau Telecosulting yang dapat memfasilitasi pembelajaran maupun konsultasi asuhan keperawatan dari perawat primer kepada perawat spesialis, atau model Tele-ICU dimana pelayanan intensive care dapat diberikan pada pasien yang berada ditempat yang terisolasi namun memiliki fasilitas ICU yang memadai serta mempunyai care giver. 2. Bisa digunakan sebagai sarana memantau perkembangan serta memandirikan pasien atau keluarga untuk merawat diri sendiri melalui metode Telenursing. 3. Bisa digunakan sebagai sarana memandu dan memantau rehabilitasi pasien pasca dirawat di rumah sakit. TERIMAKASI H