Anda di halaman 1dari 24

CONTOH KASUS

PERSAINGA
N USAHA
Pengantar
• Persaingan atau competition dalam perspektif ekonomi dan bisnis
adalah usaha-usaha atau kegiatan atau Tindakan dengan
memperlihatkan keunggulan masing-masing pihak dalam berbagai
bidang dengan tujuan untuk mengalahkan pihak lawan.
• Persaingan usaha merupakan suatu proses untuk merebut suatu sasaran
atau obyek strategis, baik berupa komoditas, pangsa pasar, konsumen
dan sebagainya yang diminati atau diperebutkan oleh banyak pihak
untuk dimenangkan atau dipertahankan agar dapat dimiliki atau
dikuasai untuk kepentingan strategisnya.
Contoh model persiapan untuk bersaing di
pasar Global
• Produk yang berkualitas
• Sistem dan perangkat produksi yang handal Pasar Global
• Lokasi produksi dan kantor
• Dana yang cukup untuk investasi
• Jaringan distribusi, komunikasi dan
transportasi • Kancah persaingan
• SDM berkualitas global membutuhkan
• Dana cash riil berbagai keuntungan
• Promosi
Persiapan dalam dan daya saing yang
persaingan tinggi
Persaingan Tidak Sehat (Anti Monopoli
dan Persaingan Usaha)
• Sebelum dikeluarkan UU No. 5 Tahun 1999 di atur dalam :
• Pasal 1385 KUHP Perdata mengenai Perbuatan Melawan Hukum
• Pasal 382 bis KUH Pidana mengenai Persaingan Curang.
• Tujuan UU No. 5 Tahun 1999 adalah mewujudkan iklim usaha yang
kondusif, sehingga menjamin adanya kepastian kesempatan berusaha
antara pelaku usaha besar, menengah dan kecil.
• Kegiatan yang dilarang dalam UU no. 5 tahun 1999 : Monopoli,
monopsoni, penguasaan pasar, persekongkoan, posisi dominan,
jabatan rangkap, pemilikan saham, penggabungan, peleburan
dan pengambilalihan.
Contoh Persaingan Usaha Tidak Sehat
• Kasus PT Carrefour Indonesia
• Kasus PT Indofood Sukses Makmur Tbk
• Kasus PT Garuda Indonesia
• Kasus Pengadaan Tinta Sidik Jari Pemilu 2004
• Kasus Penjualan VLCC PT. Pertamina
• Kasus Proyek Logo Baru PT. Pertamina
• Kasus Retail PT. Indomarco Prismatama (Indomaret)
PT. Carrefour Indonesia
• PT. Carrefour Indonesia melakukan perjanjian dengan para
pemasok yang memuat syarat-syarat perdagangan (Trading
Terms) dan berlaku selama 1 tahun
• Trading Terms yang ditetapkan antara lain : listing fee, minus
margin, anniversary discount, common assorted cost, store
remodeling discount, opening cost / new store, opening
discount.
Listing Fee
• Adalah biaya pemasok untuk memasok produk baru
pada PT. Carrefour Indonesia
• Berfungsi sebagai jaminan apabila barang tidak laku
dan hanya ditetapkan sekali
• PT. Carrefour Indonesia menetapkan Listing Fee pada
pemasok per item produk per gerai PT. Carrefour
Indonesia
Minus Margin
• Adalah syarat bahwa pemasok menjamin bahwa harga
produk yang dijual oleh pemasok pada PT. Carrefour
Indonesia tidak lebih mahal dari harga produk yang sama
yang dijual pada pesaing PT. Carrefour Indonesia.
• Bila ditemukan bukti tertulis bahwa harga beli PT. Carrefour
Indonesia lebih mahal dari pesaingnya, maka PT Carrefour
Indonesia berhak mendapatkan kompensasi dari pemasok
sebesar selisih dari harga PT. Carrefour Indonesia dengan
harga jual pesaing.
Market Power PT. Carrefour Indonesia
• PT Carrefour Indonesia memiliki market power yang lebih besar
dibandingkan dengan pe ritel lain di pasar hypermarket, karena :
• PT. Carrefour Indonesia merupakan peritel pasar modern yang terbesar di pasar
hypermarket dengan memiliki 16 gerai dan beberapa gerai adalah yang terluas
dibandingkan gerai peritel hypermarket lain.
• PT. Carrefour Indonesia temasuk pelopor (incumbent) di pasar ritel modern
dengan konsep hypermarket.
• Posisi gerai PT. Carrefour Indonesia banyak terletak di lokasi strategis yang
memberikan akses signifikan kepada konsumen.
• Gerai PT. Carrefour Indonesia memiliki tingkat kenyamanan dan kelengkapan
fasilitas yang tinggi
• Jenis item produk yang dijual termasuk yang paling lengkap.
Akibat market power
• Menimbulkan ketergantungan bagi para pemasok, karena :
• PT. Carrefour Indonesia memiliki kemampuan akses untuk menjual produk
kepada konsumen yang lebih besar melalui banyaknya jumlah gerai
• Gerai PT. Carrefour Indonesia sebagai tempat promosi untuk menaikkan citra
produk pemasok dan promosi produk baru
• Prosentase nilai penjualan produk pemasok di gerai PT. Carrefour Indonesia
cukup signifikan dibandingkan dengan total nilai penjualan produk pemasok.
• Gerai PT. Carreforu Indonesia terdapat di lokasi yang strategis
• Dengan masuknya produk di gerai PT. Carrefour Indonesia, pemasok akan
lebih mudah memasukan produknya ke gerai pesaing PT. Carrefour Indonesia
Akibat Ketergantungan Pemasok
• Pemasok memiliki bargaining power yang lemah dalam
bernegosiasi dengan terlapor dalam menyepakati syarat-
syarat perdagangan (trading terms).
Berdasarkan UU No. 5 Tahun 1999 tentang UU
Anti Monopoli dan Persaingan Tidak Sehat…
• PT Carrefour Indonesia telah melanggar Pasal 19 huruf a
dan b
• Pasal 19 huruf a : Pelaku usaha dilarang melakukan satu atau
beberapa kegiatan, baik sendiri maupun Bersama pelaku
usaha lain, yang dapat mengakibatkan terjaidnya praktek
monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat berupa :
a. Menolak dan atau menghalangi pelaku usaha tertentu untuk
melakukan kegiatan usaha yang sama pada pasar bersangkutan.
b. Atau mematikan usaha pesaingnya di pasar bersangkutan sehingga
dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau
persaingan usaha tidak sehat.
• Melalui persyaratan minus margin, PT Carrefour Indonesia terbukti
telah menghalangi pelaku usaha lain dalam melakukan kegiatan dalam
jenis usaha yang sama di wilayah DKI Jakarta.

• FAKTA : salah satu pemasok susu menghentikan pasokannya pada


Hypermarket Giant (Pesaing PT. Carrefour Indoenesia) karena takut
dikenakan sanksi Minus Margin
• Melalui persyaratan Minus Margin, PT Carrefour Indonesia telah
menghambat persaingan usaha dengan cara tidak jujur dan melawan
hukum.
•  Minus margin menimbulkan hambatan persaingan bagi pelaku
usaha pesaing PT. Carrefour Indonesia berupa hambatan dari segi
perolehan barang dan dari segi penentuan harga.
PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR
Tbk. (Penguasaan Pasar)
• Pangsa pasar mie instan nasional, sampai akhir tahun
2005 dikuasi oleh :
• PT Indofood Sukses Makmur Tbk sebesar 70 %
• PT Karunia Alam Segar sebesar 20 %
• 12 produsen lainnya secara Bersama-sama menguasai 10
%
Pelanggaran pada pasal 25 ayat (2) UU NO. 5
tahun 1999
(2)Pelaku usaha memiliki posisi dominan sebagaimana
dimaksud ayat (1) apabila :
a. Satu pelaku usaha atau satu kelompok pelaku usaha menguasai 50
% (lima puluh persen) atau lebih pangsa pasar satu jenis barang
atau jasa tertentu, atau
b. Dua atau tiga pelaku usaha atau kelompok pelaku usaha
menguasai 75 % (tujuh puluh lima persen) atau lebih pangsa
pasasr satu jenis barang atau jasa tertentu.
Adanya jabatan rangkap
• PT. Indofood Sukses Makmur Tbk, merupakan bagian dari
peruahaan kelompok “Group Indofood”, dimana PT.
Indofood Sukses Makmur Tbk, sebagai mana perusahaan
indusk yang memiliki 31 perusahaan anak.
• Terjadinya jabatan rangkap dalam Group Indofood yagn
melibatkan 3 orang yaitu Anthoni Salim, Farciscus Wlirang
dan Benny S. Santoso
Pasal 26 UU No. 5 Tahun 1999
• Seseorang yang menduduki jabatan sebagai direksi atau
komisaris dari suatu perusahaan, pada waktu bersamaan
dilarang merangkap menjadi direksi atau komisaris pada
perusahaan lain, apabila perusahaan tersebut :
• Berada dalam pasar bersangkutan yagn sama, atau
• Memiliki keterkaitan yang erat dalam bidang dan atau jenis usaha;
atau
• Secara Bersama dapat menguasai pangsa pasar barang dan atau ajsa
tertentu, yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli
dan atau presaingan usaha tidak sehat.
Pelanggaran juga pada pasal 27
• Dimana pelaku usaha dilarang memiliki saham mayoritas
pada beberapa perusahaan sejenis yang melakukan kegiatan
usaha dalam bidang yang sama pada pasar bersangkutan yang
sama, apabila kepemilikan tersebut mengakibatkan :
• Satu pelaku usaha atau kelompok pelaku usaha menguasai lebih
dari 50 %, pangsa pasar satu jenis barang atau jasa tertentu.
• Dua atau tiga pelaku usaha atau kelompok pelaku usaha menguasai
lebihd ari 75 % pangsa pasar satu jenis barang atau jasa tertentu
Retail PT. Indomarco Prismatama
(Indomaret)
• PT. Indomaret Prismatama dilaporkan oleh masyarakat
(pengusaha kecil) karena berdampak negative terhadap usaha
mereka, yaitu berupa :
• Penghasilan atau omset penjualan menjadi turun drastis
• Banyak usaha kecil yang tutup atau tidak berjualan lagi karena
kalah bersaing dalam harga dan pelayanan.
• Biaya kehidupan rumah tangga mereka terancam, karena
sebelumnya usaha warung merupakan mata pencaharian untuk
biaya kehidupan sehari-hari
• PT. Indomarco Prismatama melakukan ekspansi usaha
melalui system waralaba untuk mendirikan Toko Swalayan
dalam jaringan eceran Toko Swalayan Indomaret.
• Toko Swalayan Indomaret mendapat dukungan pasokan
produk yang diproduksi oleh PT. Indomarco Prismatama
• Melalui system waralaba tersebut, telah berdiri toko swalayan
yang berlokasi sampai tingkat kelurahan di hampir seluruh
wilayah.
Kerugian yang diderita pengusaha kecil
• Untuk setiap 1 toko swalayan Indomaret, disekitarnya
diperkirakan ada 10 usaha kecil yang terancam mati
karena kalah bersaing.
• Berdirinya toko swalayan yang sampai ke pelosok
telah mematikan ratusan ribu bahkan jutaan usaha
kecil dan menambah angka kemiskinan dan keresahan
kehilangan mata pencaharaian di masyarakat.
Tuduhan pelanggaran UU No. 5 Tahun 1999
• Pasal 1 huruf d dan huruf h
• Pasal 15 ayat (1) dan
• Pasal 25 ayat (1)

• Tindakan PT Indomarco Prismatama tidak sejalan


dengan pasal 2 dan pasal 3 UU No. 5 Tahun 1999

Anda mungkin juga menyukai