Kel. 2 - Hipotesis
Kel. 2 - Hipotesis
Kelompok 2 :
1. Arbi Kusuma (P07120119051)
2. Aris Munandar (P07120119052)
3. Ayu Putu Anggi Aprillia (P07120119053)
4. Eko Marjadi (P07120119055)
5. Eti Fitria Jumiati (P07120119056)
Hipotesis
Hipotesis berasal dari kata “hypo” yang berarti
“ di bawah” dan “thesa” yang berarti
“kebenaran”. Hipoetesis dapat didefinisikan
sebagai jawaban sementara yang kebenarannya
masih harus diuji, atau rangkuman kesimpulan
teoritis yang diperoleh dari tinjauan pustaka.
Hipotesis juga merupakan proposisi yang akan
diuji keberlakuannya atau merupakan suatu
jawban sementara atau pertanyaan penelitian.
Pengertian Hipotesis Menurut Para Ahli
Menurut James E. Greightion, hipotesis merupakan sebuah
dugaan tentatif atau sementara yang memprediksi situasi
yang akan diamati.
Menurut Lungberg, hipotesis merupakan sebuah generalisasi
yang bersifat tentatif; sebuah generalisasi tentitif yang valid
yang masih diuji. Dalam tahap yang paling dasar hipotesis
dapat berupa firasat, prediksi, ide imajinatif yang menjadi
dasar penyelidikan lebih lanjut.
Menurut John W. Best, hipotesis merupakan prediksi yang
baik atau kesimpulan yang dirumuskan yang bersifat
sementara. Hipotesis diadopsi untuk menjelaskan fakta-fakta
atau kondisi yang diamati dan untuk membimbing dalam
penyelidikan lebih lanjut.
Tujuan Hipotesis
Hipotesis memberikan arahan dalam penelitian yang
berguna untuk mencegah kajian literatur dan
pengumpulan data yang tidak relevan.
Hipotesis menambah kepekaan peneliti mengenai
aspek-aspek tertentu dari siatuasi yang tidak relevan
dari sudut pandang masalah yang dihadapi.
Hipotesis memungkinkan peneliti untuk memahami
masalah yang diteliti dengan lebih jelas.
Hipotesis digunakan sebagai sebuah kerangka untuk
meyakinkan peneliti.
Ciri – ciri Hipotesis
Hipotesis harus mempunyai daya penjelas.
Hipotesis harus menyatakan hubungan yang
diharapkan ada diantara variabel-variabel-variabel.
Hipotesis harus dapat diuji.
Hipotesis hendaknya konsistesis dengan pengetahuan
yang sudah ada.
Hipotesis hendaknya dinyatakan sederhana dan
seringkas mungkin.
Jenis – jenis Hipotesis
Jenis Hipotesis berbadarkan hubungan
antara variabel
Jenis hipotesis berdasarkan
keberadaan hubungan variabel
a. Jenis Hipotesis berbadarkan hubungan
antara variabel
Ada beberapa jenis hipotesis berdasarkan hubungan
antarvariabel, yaitu hipotesis deskriptif, asosiatif, dan
komparatif.
1. Hipotesis Deskriptif
merupakan hipotesis yang menggambarkan karakter
sebuah kelompok atau variabel tanpa
menghubungkannya dengan variabel yang lain.
Contoh: 70 persen penduduk di daerah pedesaan
bekerja sebagai petani; 80 persen penduduk di
wilayah pesisir pantai utara Pulau Jawa sebagai
nelayan.
2. Hipotesis Asosiatif
merupakan jenis hipotesis yang menjelaskan hubungan antarvariabel
hipotesis ini dalam sebuah penelitian selalu dirumuskan dalam
bentuk pernyataan yang menjelaskan hubungan dua variabel atay
lebih, baik secara eksplisit maupun implisit. Contoh: jenis kelamin
memengaruhi prestasi belajar (eksplisit); perempuan memiliki
prestasi belajar yag lebih belajar dari pada laki-laki (implisit).