REPRODUKSI DAN
PERSIAPAN MENJADI
ORANG TUA
Kelompok 4 PKS
1. Ade Arif Andrian 1601619044
2. Chika
3. Damara
4. Divara
5. Iwan
6. Lugas
7. Novera
8. Rahma Fauzi
“Konsep Kesehatan Reproduksi”
Konsep Kesehatan Reproduksi
● Kesehatan Reproduksi menurut WHO adalah kesehatan secara fisik, mental, dan
kesejahteraan sosial secara utuh pada semua hal yang berhubungan dengan
sistem dan fungsi, serta proses reproduksi dan bukan hanya kondisi yang bebas
dari penyakit dan kecacatan.
● Kesehatan Reproduksi menurut hasil ICPD 1994 di Kairo adalah keadaan
sempurna fisik, mental dan kesejahteraan social dan tidak semata-mata ketiadaan
penyakit atau kelemahan, dalam segala hal yang berkaitan dengan system
reproduksi dan fungsi serta proses.
● Depkes RI (2000) Kesehatan Reproduksi adalah suatu keadaan sehat secara
menyeluruh mencakup fisik, mental dan kehidupan sosial yang berkaitan dengan
alat, fungsi serta proses reproduksi yang pemikiran kesehatan reproduksi
bukannya kondisi yang bebas dari penyakit melainkan bagaimana seseorang
dapat memiliki kehidupan seksual yang aman dan memuaskan sebelum dan
sesudah menikah.
Pengenalan terhadap kesehatan reproduksi dasar, remaja harus
mengetahui beberapa hal di bawah ini:
1. Pengenalan tentang proses, fungsi, dan sistem alat reproduksi
2. Mengetahui penyakit HIV/AIDS dan penyakit menular seksual lainnya,
serta dampaknya pada kondisi kesehatan organ reproduksi
3. Mengetahui dan menghindari kekerasan seksual
4. Mengetahui pengaruh media dan sosial terhadap aktivitas seksual
5. Mengembangkan kemampuan dalam berkomunikasi, terutama
membentuk kepercayaan diri dengan tujuan untuk menghindari perilaku
berisiko.
Kesehatan Reproduksi
Cara menjaga organ reproduksi, diantaranya:
• Pakai handuk yang lembut, kering, bersih, dan tidak berbau atau lembab.
• Memakai celana dalam dengan bahan yang mudah menyerap keringat
• Pakaian dalam diganti minimal 2 kali dalam sehari
• Bagi perempuan, sesudah buang air kecil, membersihkan alat kelamin sebaiknya dilakukan
dari arah depan menuju belakang agar kuman yang terdapat pada anus tidakmasuk ke
dalam organ reproduksi.
• Bagi laki-laki, dianjurkan untuk dikhitan atau disunat agarmencegah terjadinya penularan
penyakit menular seksual serta menurunkan risiko kanker penis.
Kebutuhan dan jenis risiko Kesehatan reproduksi yang dihadapi remaja mempunyai ciri
yang berbeda dari anak-anak ataupun orang dewasa. Jenis risiko kesehatan reproduksi yang
harus dihadapi remaja antara lain adalah kehamilan, aborsi, penyakit menular seksual (PMS),
ke-kerasan seksual, serta masalah keterbatasan akses terhadap informasi dan pelayanan
kesehatan. Risiko ini dipe-ngaruhi oleh berbagai faktor yang saling berhubungan, yaitu tuntutan
untuk kawin muda dan hubungan seksual, akses terhadap pendidikan dan pekerjaan,
ketidaksetaraan jender, kekerasan seksual dan pengaruh media massa maupun gaya hidup.
Komponen Kesehatan Reproduksi
Remaja
Upaya promosi dan pencegahan masalah kesehatan
reproduksi juga perlu diarahkan pada masa remaja, yang ditandai
dengan terjadi peralihan dari masa anak menjadi dewasa, dan
perubahan-perubahan dari bentuk dan fungsi tubuh terjadi dalam
waktu relatif cepat.
Hal ini ditandai dengan berkembangnya tanda seks sekunder
dan berkembangnya jasmani secara pesat, menyebabkan remaja
secara fisik mampu melakukan fungsi proses reproduksi tetapi
belum dapat mempertanggungjawabkan akibat dari proses
reproduksi tersebut. Informasi dan penyuluhan, konseling, serta
pelayanan klinis perlu ditingkatkan untuk mengatasi masalah
kesehatan reproduksi remaja ini.
Permasalahan prioritas kesehatan reproduksi pada remaja dapat
dikelompokkan sebagai menjadi
1) kehamilan tak dikehendaki, yang seringkali menjurus kepada
aborsi yang tidak aman dan komplikasinya;
2) kehamilan dan persalinan usia muda yang menambah risiko
kesakitan dan kematian ibu;
3) Masalah PMS, termasuk infeksi HIV/AIDS.
Untuk menjadi orangtua yang sukses akan sangat sulit, namun apabila untuk menjadi orangtua
yang efektif sehingga dapat mengerti keadaan anak, dapat dilakukan dengan cara seperti
berikut:
1. Mengenali anak
2. Hargai Perilaku baik anak
3. Melibatkan anak
4. Selalu mendekatkan diri dengan anak
5. Sediakan waktu khusus
6. Tegakkan disiplin
7. Panutan bagi anak
8. Ungkapkan kasih sayang
9. Komunikasi dengan tepat
10. Selesaikan masalah saat ”dingin.”
Tahapan Peran dan Persiapan Menjadi Orang Tua