PENGANTAR STATISTIKA
Dosen :
Pembahasan
1. definisi dan keterkaitan antara pengukuran, data, statistika dan evaluasi
pengukuran adalah proses membandingkan sebuah nilai dengan suatu standar.
data adalah hasil dari pengukuran.
statistika adalah sebuah teknik secara matematika yang dapat menyusun data, diolah, dan
ditampilkan untuk dijelaskan dan dievaluasi.
evaluasi adalah proses secara filosofis untuk menentukan kebenaran dari data.
3. Data dikumpulkan pada variabel dapat dikelompokkan dalam empat kategori, atau skala:
nominal, contohnya 2 laki laki dan 3 perempuan (Skala nominal mengelompokkan subyek
menjadi kategori yang saling terpisah.)
ordinal, contohnya penempatan rangking turnamen 10 orang ditempatkan dalam urutan dari
pendek ke tinggi, kemudian diberi angka 1 sampai 10. (Sebuah skala ordinal, memberikan urutan
kuantitatif dari variabel, tetapi tidak menunjukkan seberapa baik suatu skor dibandingkan
lainnya)
interval, contohnya 60℃ adalah 10 derajat lebih panas dibandingkan 50 ℃ . (ebuah skala
interval mempunyai unit yang sama, atau interval, dari pengukuran – jadi, jarak yang sama ada
antara setiap pembagian skala – tetapi tidak ada titik nol absolut)
Rasio, contohnya Dua puluh pound lebih berat dari 10 pound, dan 100 kaki lebih jauh dua kali
dibandingkan 50 kaki. (Skala yang paling lengkap dari pengukuran adalah skala rasio. Skala ini
didasari pada urutan, memiliki jarak sama antara titik skala, dan menggunakan nol untuk
menyatakan bahwa nilai tidak ada).
4. Statistika Inferensia diperoleh dari pembuatan taksiran tentang kelompok besar didasari pada data
yang dikumpulkan dari sebagian kecil dari kelompok.
Populasi adalah keseluruhan kelompok dari orang, tempat, atau benda yang memiliki paling
sedikit satu karakteristik yang sama.
Sampel adalah sebagian dari objek yang diselidiki.
Sampel acak adalah suatu teknik pengambilan sampel yang menggunakan kaidah peluang dalam
proses penentuan sampel.
Sampel berstrata adalah suatu teknik pengambilan sampel dengan memperhatikan suatu tingkatan
(strata) pada elemen populasi.
5. Sebuah parameter adalah sebuah karakteristik dari populasi tertentu sedangkan statistik adalah sebuah
karakteristik dari sebuah sampel yang digunakan untuk menduga nilai dari parameter populasi.
6. Hubungan teori dan hipotesis bisa digambarkan oleh Teori yang baik menghasilkan banyak hipotesis.
Sebuah contoh, dari proses ini dibidang perilaku gerak ditemukan sebuah konsep latihan mental,
atau visualisasi. Untuk beberapa tahun, ilmuwan dan atlet percaya, tapi tak dapat membuktikan, bahwa
belajar keterampilan gerak akan lebih baik jika disertai dengan kombinasi dari proses mental dan fisik.
Atlet merasakan secara intuisi tahu bahwa mereka dapat meningkatkan kemampuan dengan
menggambarkan dalam bayangan diri mereka sendiri melakukan suatu keterampilan. Teori ini
menghasilkan banyak hipotesis, yang diuji. Satu hipotesis yang populer adalah bahwa jika seseorang
hanya membayangkan dalam pikirannya tentang sebuah keterampilan fisik, tanpa pernah melakukannya
secara fisik, kemampuan dari keterampilannya akan meningkat.
7. Contohnya, mungkin untuk memperlihatkan bahwa lebih dari setengah populasi mempunyai
pendapatan tahunan lebih rendah daripada rata-rata. Jika 9 orang mempunyai pendapatan $10,000 per
tahun, dan 1 mempunyai pendapatan $ 100,000, kemudian 9 dari 10 mempunyai pendapatan kurang dari
rata-rata pendapatan yaitu $ 19,000. Mungkin sebuah deskripsi yang lebih baik dari pendapatan populasi
menjadi pendapatan tertentu (persentil ke 50). Angka ekstrim, kadang disebut outliers, menyebabkan efek
tidak proporsional pada statistika. Ini merupakan analog dengan suatu gurauan tentang seorang dimana
kepalanya ada di dalam oven dan kakinya di dalam pendingin yang menyatakan, ”secara rata-rata, saya
merasa baik.”
8. Daftar 3 jurnal dalam bidang kinesiologi yang menampilkan penelitian dan kesimpulan
statistika
Journal of Sport and Exercise Science, Vol 1, No 2, 2018 (37-41)
https://journal.unesa.ac.id/index.php/jses
Journal of Physical Education, Health and Sport http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jpehs
Penyusunan Instrumen Tes Bola Basket Mini 10 – 13 Tahun Putri Melalui Modifikasi Johnson
Battery Test https://delasri.wordpress.com/category/artikel-jurnal-olahraga/
Tugas BAB 2
Soal-Soal
Angka berikut ini adalah skor dari tes shuttle run 4 x 10 yard untuk sekolompok siswa sekolah menengah.
Skor diukur dalam detik sampai pendekatan sepersepuluh detik.
Baris Data: 12,1 , 12,9 , 13,1 , 13,6, 15,4 , 12,2 , 12,3 , 11,9 , 11,8 10,4 10,8 13,0 9,3 11,4 13,8 11,8
10,9 13,4 12,7 10,8 14,8 15,9 11,0 11,7 14,2 12,9 10,3 9,8 12,0 13,1 14,7 11,8 10,5 11,7 9,6 12,1 14,4
15,3 12,1 10,3 11,2 11,4 10,1 11,1 13,4 12,6 9,1 13,0 12,6 12,7 11,9 10,4 11,6 12,5 13,2 13,3 11,5 10,6
12,3 12,9 13,5 12,8 11,6 12,8 12,5 12,0 12,4 14,6 12,8 12,4 13,6 11,7
1.Tentukan nilai tertinggi dan terendah, dan hitunglah rentangnya.
2. Tentukan sebuah ukuran interval (i) yang sesuai untuk pengelompokan data. Petunjuk: Ingatlah bahwa
akurasi data dalam pendekatan sepersepuluh detik.
3. Buatlah masing-masing kelas interval dan tally banyaknya frekuensi untuk setiap kelas interval.
Buatlah kolom frekuensi dan kolom frekuensi kumulatif. Tentukan bahwa batas bawah dari kelas
interval terendah sebagai kelipatan dari 0,5. Apakah N?
4. Berapa batas nyata untuk kelas interval 12,0 – 12,4?.
5. Gambarkan histogram dari data.
6. Gambarkan sebuah poligon frekuensi dari data. Apakah data normal atau kemiringan?
7. Apakah yang akan terjadi pada poligon frekuensi jika lebih banyak kasus ditambahkan pada data?.
8. Gambarkan kurva frekuensi kumulatif dari data.
9. Dengan menggunakan sebuah program komputer untuk statistika, masukkan data dalam sebuah kolom
tunggal dan buatlah histogram dan poligon frekuensi.
Catatan: Beberapa program yang dapat digunakan adalah Microsoft Excel, Statistical Package for
Social Sciences (SPSS), atau Statistical Analysis System (SAS).
Pembahasan
1. 12,1 , 12,9 , 13,1 , 13,6, 15,4 , 12,2 , 12,3 , 11,9 , 11,8 10,4 10,8 13,0 9,3 11,4 13,8 11,8 10,9
13,4 12,7 10,8 14,8 15,9 11,0 11,7 14,2 12,9 10,3 9,8 12,0 13,1 14,7 11,8 10,5 11,7 9,6 12,1 14,4
15,3 12,1 10,3 11,2 11,4 10,1 11,1 13,4 12,6 9,1 13,0 12,6 12,7 11,9 10,4 11,6 12,5 13,2 13,3 11,5
10,6 12,3 12,9 13,5 12,8 11,6 12,8 12,5 12,0 12,4 14,6 12,8 12,4 13,6 11,7.
X f Cum f
9,1 - 9,5 2 2
9,6 - 10,0 2 4
10,1 - 10,5 6 10
10,6 - 11,0 5 15
11,1 - 11,5 5 20
11,6 - 12,0 11 31
12,1 - 12,5 11 42
12,6 - 13,0 11 53
13,1 - 13,5 8 61
13,6 - 14,0 3 64
14,1 - 14,5 2 66
14,6 - 15,0 3 69
15,1 - 15,5 2 71
15,6 - 16,0 1 72
N=72
4. Batas bawah nyata = 11,99
Batas atas nyata = 12,44
5. Grafik Histogram
f
12
10
6
11 11 11
4 8
6
5 5
2
3 3
2 2 2 2
1
0
9,1- 9,6- 10,1- 10,6- 11,1- 11,6- 12,1- 12,6- 13,1- 13,6- 14,1- 14,6- 15,1- 15,6-
9,5 10,0 10,5 11,0 11,5 12,0 12,5 13,0 13,5 14,0 14,5 15,0 15,5 16,0
f
12
10
8
6
4
2
0
9,1- 9,6- 10,1- 10,6- 11,1- 11,6- 12,1- 12,6- 13,1- 13,6- 14,1- 14,6- 15,1- 15,6-
9,5 10,0 10,5 11,0 11,5 12,0 12,5 13,0 13,5 14,0 14,5 15,0 15,5 16,0
Dari kurva tersebut maka data termasuk kedalam kurva kemiringan karena ekor dari
kurva tidak simetris
7. Akan terjadi kemiringan kea rah negative karena terlalu banyak kasus.
8. Grafik Frekuensi Kumulatif
Chart Title
80
70
60
50
40
30
20
10
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
X Cum f
9.
X F
9,1-9,5 2
9,6-10,0 2
10,1-10,5 6
10,6-11,0 5
11,1-11,5 5
11,6-12,0 11
12,1-12,5 11
12,6-13,0 11
13,1-13,5 8
13,6-14,0 3
14,1-14,5 2
14,6-15,0 3
15,1-15,5 2
15,6-16,0 1
N=72
f
12
10
6
11 11 11
4 8
6
5 5
2
3 3
2 2 2 2
1
0
9,1- 9,6- 10,1- 10,6- 11,1- 11,6- 12,1- 12,6- 13,1- 13,6- 14,1- 14,6- 15,1- 15,6-
9,5 10,0 10,5 11,0 11,5 12,0 12,5 13,0 13,5 14,0 14,5 15,0 15,5 16,0
f
12
10
0
9,1- 9,6- 10,1- 10,6- 11,1- 11,6- 12,1- 12,6- 13,1- 13,6- 14,1- 14,6- 15,1- 15,6-
9,5 10,0 10,5 11,0 11,5 12,0 12,5 13,0 13,5 14,0 14,5 15,0 15,5 16,0