Anda di halaman 1dari 41

Grand Case

LUKA BAKAR
Jian Hambali 2040312124 Pembimbing : dr. Fory Fortuna, Sp.BP-RE

Siti Hawa 2140312015


M.Andhika Dwi Putra 2140312051
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar belakang
Sekitar setengah juta kasus luka bakar terjadi di
Amerika Serikat tiap tahunnya dengan 40.000 di
rawat dan 3.400 kematian

Luka bakar merupakan suatu tantangan bagi para tenaga


kesehatan. Selain perjalanan penyakit suatu bentuk trauma dan
ketidaknyamanan yang nyata, gangguan permanen pada
penampilan dan fungsi diikuti oleh ketergantungan, kehilangan
pekerjaan dan ketidakpastian masa depan

Sangatlah penting untuk melakukan perawatan yang tepat dilakukan secara cepat. Hal ini tidak
saja menyelamatkan nyawa seseorang, tapi lebih jauh, demi masa depan mereka

Gibran NS, Wiechman S, Meyer W, Edelman L, Fauerbach J, Gibbons L, et al.


ANZBA. Emergency Management of Severe Burns 17 th edition. ANZBA Limited;2013.
Batasan Masalah
• Dicantumkan tinjauan kepustakaan mengenai luka bakar, serta laporan
kasus dan diskusi pada bagian akhir.

Tujuan dan Manfaat


• Ditujukan kepada dokter muda yang nantinya akan menjadi dokter umum,
sebagai ujung tombak dalam menatalaksana luka bakar di pelayanan
kesehatan primer.

• Selain itu, grand case ini juga diharapkan dapat menambah ilmu penulis
mengenai luka bakar, terutama dalam mengenal tatalaksana dan diagnosis
dalam luka bakar.
BAB 2
Tinjauan Pustaka
Anatomi dan Fisiologi Kulit
Kulit merupakan barier protektif yang memiliki
fungsi vital seperti perlindungan terhadap kondisi luar
lingkungan baik dari pengaruh fisik maupun pengaruh
kimia, serta mencegah kelebihan kehilangan air dari
tubuh dan berperan sebagai termoregulasi

• Epidermis
• Dermis
• Hipodermis

• Rihatmadja R. Anatomi dan Faal Kulit, Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin. Edisi ketujuh. Badan Penerbit FKUI:
Jakarta. 2006
• Yousef H, Alhajj M, Sharma S. Anatomy, Skin (Integument), Epidermis. [Updated 2021 Jul 26]. In: StatPearls
[Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470464/
Definisi Luka Bakar
Luka bakar adalah cedera pad kulit dan jaringan di sekitarnya, akibat suhu, bahan kimia,listrik,
radiasi  kerusakan kulit tubuh yang disebabkan oleh stress eksternal. Penyebabnya dapat
berupa trauma panas, trauma dingin, sinar ultraviolet, radiasi, listrik, bahan kimia, dan gesekan

Epidemiologi Luka
Bakar

Sekitar setengah juta kasus luka bakar terjadi di Amerika Serikat tiap tahunnya dengan 40.000 di rawat dan
3.400 kematian.

Sumatera Barat: RSUP DR. M. Djamil Padang didapatkan pada tahun 2014 kasus luka bakar mencapai 89
orang, pada tahun 2015 mencapai 106 kasus, pada tahun 2016 mencapai 86 kasus, dan kasus luka bakar dari
awal Januari sampai Agustus 2017 mencapai 60 orang.
• Raftery A.T, Delbridge M.S, Wagstaff M.JD. Churcill’s PocketBooks Surgery 4 th edition. Churchill Livingstone Elsevier: London. 2017
• Gibran NS, Wiechman S, Meyer W, Edelman L, Fauerbach J, Gibbons L, et al. American Burn Association consensus statements. J Burn Care Res. 2013;34:361–5.
• Revilla G. Pengaruh Bone Marrow Mesenchymal Stem Cells Terhadap Sekresi VEGF pada Penyembuhan Luka Bakar Tikus. J Kesehat Andalas. 2018;6(3):702.
Etiologi
• 55% luka bakar disebabkan karena api,
• 40% karena air mendidih,
• sisanya disebabkan kimia dan listrik

Penyebab luka bakar pada dewasa yang dirawat di unit


luka bakar di Australia atau Selandia Baru 2009–2010

Penyebab Luka Bakar Dewasa


Api 44%
Air Panas 28%
Kontak 13%
Kimia 5%
Gesekan 5%
Listrik 2%
Lainnya 3%

• ANZBA. Emergency Management of Severe Burns 17 th edition. ANZBA Limited;2013.


Patofisiologi Luka Bakar

Respon Lokal Respon Sistemik

• Efek langsung yang nyata pada sirkulasi. Terjadinya


peningkatan permeabilitas kapiler, vasodilatasi, dan
peningkatan tekanan koloid interstisium menyebabkan
kebocoran plasma yang berujung pada hipovolemia.
• hipermetabolik
• Imunosupresi akibat depresi berbagai mekanisme imun,
• Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) meski
tanpa cedera inhalasi .
• Zona koagulasi • Dll.
• Zona stasis
• Zona hiperemia
• ANZBA. Emergency Management of Severe Burns 17 th edition. ANZBA Limited;2013.
Asesmen Luka Bakar
Rule of Nines membagi permukaan tubuh ke area seluas 9 atau
kelipatan 9%, dengan pengecualian perineum yang diestimasikan
Luas Luka Bakar seluas 1% .

Khusus bayi berusia sampai satu tahun:


• luas permukaan kepala dan leher berkisar 18%
• luas permukaan tubuh dan tungkai berkisar 14%.
• Setiap tahun di atas usia satu tahun, maka ukuran kepala
berkurang sekitar 1% dan ukuran tungkai bertambah 0. 5%
dibandingkan luas permukaan tubuh.

*modifikasi kasar dari rule of nines pada anak sampai usia sepuluh tahun.

ANZBA. Emergency Management of Severe Burns 17th edition. ANZBA Limited;2013.


Asesmen Luka Bakar

Kedalaman Luka Bakar

ANZBA. Emergency Management of Severe Burns 17 th edition.


ANZBA Limited;2013.
Luka Bakar Superfisial Luka Bakar Deep Dermal

Luka Bakar Dermal Superfisial Luka Bakar Full Thickness

• Llyod EC., Rodgers BC., Michener M., Williams MS., outpatiens Burns: Prevention and Care. Am Fam Physician. 2012; 85(1): 25-32.
• American College of Surgeons. Advanced Trauma Life Supports 10 th edition. Chicago: American College of Surgeons;2018.
Tatalaksana Luka Bakar

Pertolongan Pertama Luka


Bakar

Menghentikan pembakaran
-Stop Drop Cover
-Lepaskan pakaian yang terbakar
-Lepaskan perhiasan

Menurunkan Suhu

Permukaan luka harus diturunkan suhunya


menggunakan air mengalir. Suhu ideal adalah
15°C atau berkisar antara 8°C sampai 25°C.
Dilakukan selama 20 menit

• American College of Surgeons. Advanced Trauma Life Supports 10th edition. Chicago: American College of Surgeons;2018.
• US. Fire Administration. Stop, drop, and roll. https://www.usfa.fema.gov/prevention/outreach/media/pictographs/stop_drop_roll.html-diakses Oktober
2021
• ANZBA. Emergency Management of Severe Burns 17th edition. ANZBA Limited;2013.
Tatalaksana Luka Bakar

ANZBA. Emergency Management of Severe Burns 17th edition. ANZBA Limited;2013.


BAB 3
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. Y Alamat : Kuranji, Padang

No. RM : 01.11.51.36 Status Perkawinan : Belum Menikah

Jenis Kelamin: Laki-laki Agama : Islam

Tanggal Lahir: 23 Juni 2003 Tanggal Masuk : 26 September 2021

Usia : 18 tahun Tanggal Pemeriksaan : 4 Oktober 2021

Pekerjaan: Juru Masak Rumah Makan


ANAMNESIS

Seorang pasien laki-laki berusia 18 tahun datang ke IGD RSUP Dr. M.Djamil Padang pada
tanggal 26 September 2021 dengan keluhan:

Keluhan Utama

Luka bakar pada wajah, kedua lengan, kedua tungkai sejak 2 jam sebelum masuk rumah sakit
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

- Pasien datang dengan keluhan luka bakar pada wajah, kedua lengan dan kedua tungkai sejak 2 jam sebelum masuk rumah
sakit.

- Luka bakar pada pasien diakibatkan oleh ledakan dari kompor gas sewaktu pasien akan mengganti tabung gas elpiji di
sebuah rumah makan tempat pasien bekerja

- Pasien mengaku sadar setelah kejadian.

- Pasien mengaku masih bisa berjalan setelah kejadian.

- Pasien tidak mengeluhkan kesulitan bernafas setelah kejadian tersebut.

- Mual, muntah, dan kejang tidak ada

- Sebelumnya pasien sempat dibawa ke UGD RS Hermina, namun pasien belum mendapatkan pertolongan pertama dan
langsung dirujuk ke RSUP Dr. M. Djamil Padang.
Riwayat penyakit dahulu

Riwayat Diabetes Melitus (-)

Riwayat penyakit keluarga

Tidak ada yang pernah menderita keluhan yang sama

Riwayat kebiasaan , sosial dan ekonomi

Pasien bekerja sebagai juru masak di salah satu rumah makan di kota Padang
PRIMARY SURVEY
Airway : Paten
Breathing : Spontan, Nafas 20x/menit, terpasang nasal kanul 3L/menit
Circulation : HR 112x/menit, kuat angkat, Tekanan darah 131/85
Disability : Alert
Exposure : tampak luka bakar pada wajah, kedua tangan dan kedua.kaki

- Fluid : 3–4ml kristaloid x kgBB x persentase (%) kulit yang terbakar dalam 24 jam (4 x 70 x 29 =
8120 mL/24 jam),
- Analgesic (Paracetamol) (3x1 gr)
- Test (Darah lengkap, kimia darah, rontgen)
- Tube (NGT, Folley Catheter)
o NGT : tidak dilakukan
o Folley Catheter : Urine warna seperti teh pekat
SECONDARY SURVEY

A : tidak ada alergi

M : terpasang IVFD RL

P : tidak ada riwayat penyakit dahulu

L : pasien terakhir makan 7 jam sebelum kejadian

E : pasien mengalami trauma luka bakar 2 jam SMRS


PEMERIKSAAN FISIK UMUM

Skala VAS :8
Keadaan Umum : sakit sedang
Berat Badan : 70 kg
Kesadaran : CMC
Kepala : Normocephal
Tekanan darah : 131/85 mmHg
Mata : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)
Frekuensi nadi : 114x/menit
Telinga : tidak terdapat kelainan
Frekuensi nafas : 20x/menit
Hidung : tidak tampak kelainan
Suhu : 36,5 C o

Tenggorokan : tidak tampak kelainan


Paru Jantung

 Inspeksi : dada simetris kiri dan  Inspeksi : iktus cordis tidak terlihat

kanan
 Palpasi : iktus kordis teraba 1 jari medial RIC 5
 Palpasi : pergerakan dinding dada midklavikula sinistra

kiri = kanan
 Perkusi : batas jantung dalam batas normal
 Perkusi : sonor, kiri=kanan
 Auskultasi : BJ 1 dan BJ2 normal, bising jantung (-)
 Auskultasi : suara nafas vesikuler,
Rhonki (-), Wheezing (-)
Abdomen Ekstremitas : CRT<2”, akral hangat,
udem pretibial (-)
 Inspeksi : distensi (-), jaringan parut (-), massa
(-) Genitalia: tidak dilakukan pemeriksaan

 Auskultasi : bising usus normal Anorektal : tidak dilakukan


peemeriksaan
 Palpasi : supel, nyeri tekan (-), asites (-)

 Perkusi : timpani
PEMERIKSAAN STATUS LOKALIS

LUAS LUKA BAKAR

Regio fasialis : luka bakar luas 9%

Extremitas atas : luka bakar luas 16%

Regio pedis bilateral : luka bakar luas 4%


FOTO PASIEN (IGD, 26 September 2021)


Kondisi hari ke-7 rawatan
Diagnosis

LUKA BAKAR DERAJAT 2 et regio facial


dan pedis bilateral
Luka bakar derajat 3 et regio ekstremitas atas

Total LUAS 29%


PEMERIKSAAN PENUNJANG

Kimia klinik
Laboratorium  Total protein : 4,8 gr/dL
 Hb :17,1 gr/dL  Albumin : 3,1 gr/dL
 Globulin :1,7 gr/dL
 Leukosit :21.000/mm 3
 Ur/Cr :24/1,2 mg/dL
 Hematokrit : 51 %  Natrium : 136 mmol/L
 Trombosit : 260.000/mm3  Kalium : 3,4 mmol/L
 Klorida : 103 mmol/L
 Kesan : Leukositosis
Kesan : total albumin protein menurun, kalium menurun
Tatalaksana

 Elevasi Pasien
 Ceftriaxone 2x1 gr
 O2 15 lpm NRM

 Resusitasi cairan : RL 8120 cc/24 jam


 Metronidazole 3x500 mg

o 8 jam pertama : 4060 cc  Omeprazole 2x40 mg


o 16 jam berikutnya : 4060  Ketorolac 3x30 mg
cc
 Paracetamol 3x1 gr
Bab 4
Pembahasan
 Laki-laki, 18 tahun  luka bakar di wajah, kedua lengan dan kedua
tungkai sejak 2 jam sebelum masuk rumah sakit.

 Luka bakar terjadi karena ledakan dari kompor gas.

 Ledakan pada kompor gas  pasien akan mengganti tabung gas elpiji
di sebuah rumah makan tempat pasien bekerja  kurang dari 5 menit.

 Pasien sadar setelah kejadian.

 Mual, muntah, kejang tidak ada.


 Pemeriksaan fisik  keadaan umum sedang, Tekanan
Darah 131/85 mmHg, Nadi 114x/menit, Nafas
20x/menit, Temperatur 37,2oC, dan VAS 8.

 Status lokalis  Regio fasialis terdapat luka bakar


dengan luas 9%, pada regio humerus-manus dengan
luka bakar bilateral dengan luas 16%, dan regio pedis
dengan luka bakar bilateral dengan luas 4%.
 Hasil pemeriksaan fisik  daerah luka ekstremitas
atas tidak terdapat nyeri  kedalaman luka sudah
melewati batas dermis dimana tidak terdapat ujung
serabut saraf pada kedua lengan.

 Anamnesis  sumber panas dari luka adalah termal


yaitu berupa api  membakar tubuh pasien pada
bagian wajah, kedua lengan dan kedua kaki dengan
total luas luka 29%.
 Survey primer
 Airway didapat paten
 Breathing didapatkan pernafasan spontan dengan
nafas 20x/menit,
 Circulation didapatkan tekanan darah, nadi, dan
refilling kapiler dalam batas normal
 Disability didapatkan kesadaran alert dengan GCS 15
 Exposure tampak luka bakar pada wajah kedua kedua
tangan dan kedua kaki.
 Pada pasien dilakukan tatalaksana :
 Pemberian oksigen 15 L/menit dengan NRM
 Resusitasi cairan menggunakan cairan kristaloid menggunakan
RL dengan rumus Parkland, yaitu 3–4ml kristaloid x kgBB x
persentase (%) kulit yang terbakar dalam 24 jam (4 x 70 x 29 =
8120 mL/24 jam)  diberikan ½ dalam 8 jam pertama (4060
mL) dan sisanya dalam 16 jam berikutnya. 5
 Diberikan antibiotik untuk mencegah infeksi sekunder akibat
invasi bakteri melalui sawar kulit yang rusak oleh luka
bakar.
 Diberikan juga antinyeri dan ani inflamasi, dan diberikan
Omeprazol sebagai profilaks karena efek samping dari
NSAID yang iritatif terhadap mukosa lambung.
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai