Anda di halaman 1dari 8

“masyarakat desa dan perkotaan”

Oleh:

Putri delvi ananda (214210406)

DOSEN :
Hj.Lili Dariani, SKM, MKes

PRODI D-III KEBIDANAN BUKITTINGGI


TINGKAT 1B JURUSAN KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES PADANG 2021
1.Definisi Masyarakat

Dalam Bahasa Inggris disebut Society, asal katanya Socius yang berarti “kawan”. Kata

“Masyarakat” berasal dari bahasa Arab, yaitu Syiek, artinya “bergaul”. Adanya saling bergaul

ini tentu karena ada bentuk – bentuk akhiran hidup, yang bukan disebabkan oleh manusia

sebagai pribadi melainkan oleh unsur – unsur kekuatan lain dalam lingkungan sosial yang

merupakan kesatuan
Ciri-ciri Masyarakat desa (karakteristik)
2Masyarakat Pedesaan
(masyarakat tradisional) Afektifitas ada hubungannya dengan perasaan
kasih sayang, cinta , kesetiaan dan kemesraan.

Pengertian desa/pedesaan
Orientasi kolektif sifat ini merupakan konsekuensi dari Afektifitas,
yaitu mereka mementingkan kebersamaan , tidak suka menonjolkan

menurut Sutardjo diri tidak suka akan orang yang berbeda pendapat, intinya semua
harus memperlihatkan keseragaman persamaan.
Kartodikusuma Partikularisme pada dasarnya adalah semua hal yang ada
mengemukakan sebagai hubungannya dengan keberlakuan khusus untuk suatu tempat atau
daerah tertentu.
berikut: Desa adalah suatu
kesatuan hukum dimana Askripsi yaitu berhubungan dengan mutu atau sifat khusus yang
bertempat tinggal suatu tidak diperoleh berdasarkan suatu usaha yang tidak disengaja, tetapi
merupakan suatu keadaan yang sudah merupakan kebiasaan atau
masyarakat pemerintahan keturunan.(lawanya prestasi).

tersendiri Kekabaran (diffuseness). Sesuatu yang tidak jelas terutama dalam


hubungan antara pribadi tanpa ketegasan yang dinyatakan eksplisit.
.3 Masyarakat Perkotaan
Pengertian Kota
Seperti halnya desa, kota juga mempunyai pengertian yang
bermacam- macam seperti pendapat beberapa ahli berikut ini.

Kota adalah suatu pemilihan yang cukup


besar, padat dan permanen, dihuni oleh
Wirth orang-orang yang heterogen kedudukan
sosialnya.

Kota menurutnya, apabila penghuni


Max Weber setempatnya dapat memenuhi sebagian
besar kebutuhan ekonominya dipasar
lokal.

Kota ialah tempat yang berpenduduk


Dwigth sepuluh ribu orang atau lebih.
Sanderso
Ciri-ciri masyarakat Perkotaan

Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan


Kehidupan keagamaannya berkurang, kadangkala tidak
pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga
terlalu dipikirkan karena memang kehidupan yang
kota.
cenderung kearah keduniaan saja.

Jalan kehidupan yang cepat dikota-kota,


mengakibatkan pentingnya faktor waktu bagi
Orang kota pada umumnya dapat mengurus warga kota, sehingga pembagian waktu yang
dirinya sendiri tanpa harus berdantung pada teliti sangat penting, intuk dapat mengejar
orang lain (Individualisme). kebutuhan-kebutuhan seorang individu.

Pembagian kerja diantara warga-warga kota juga lebih Perubahan-perubahan tampak nyata dikota-kota,
tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata. sebab kota-kota biasanya terbuka dalam
menerima pengaruh-pengaruh dari luar.
4 Perbedaan antara desa dan kota
Masyarakat Pedesaan Masyarakat Kota

Perilaku homogen Perilaku heterogen

Perilaku yang dilandasi oleh konsep pengandalan


Perilaku yang dilandasi oleh konsep diri dan kelembagaan
kekeluargaan dan kebersamaan

Perilaku yang berorientasi pada tradisi Perilaku yang berorientasi pada rasionalitas dan
dan status fungsi

Mobilitas sosial, sehingga dinamik


Isolasi sosial, sehingga statik Kesatuan
dan keutuhan kultural Banyak ritual dan Kebauran dan diversifikasi kultural
nilai-nilai sakral Kolektivisme
Birokrasi fungsional dan nilai-nilai sekular
Individualisme
.5 Hubungan Desa-kota,
a). Urbanisasi dan Urbanisme
hubungan pedesaan-perkotaan.
b). Dengan adanya hubungan Masyarakat Desa dan Kota
yang saling ketergantungan dan saling membutuhkan
tersebut maka timbulah masalah baru yakni ; Urbanisasi
yaitu suatu proses berpindahnya penduduk dari desa ke
kota atau dapat pula dikatakan bahwa urbanisasi
merupakan proses terjadinya masyarakat perkotaan.

Hal – hal yang termasuk push factor antara lain :

Bertambahnya penduduk sehingga tidak seimbang dengan


persediaan lahan pertanian,
• Terdesaknya kerajinan rumah di desa oleh produk industri
modern.
• Didesa tidak banyak kesempatan untuk menambah ilmu
pengetahuan.
• Kegagalan panen yang disebabkan oleh berbagai hal, seperti
banjir, serangan hama, kemarau panjang, dsb. Sehingga
memaksa penduduk desa untuk mencari penghidupan lain
dikota.
Thanks you

Anda mungkin juga menyukai