Anda di halaman 1dari 45

KOMUNIKASI

INFORMASI E
DUKASI OBAT
“Peran Apote
ker”
WHY COUNSELING?
MASALAH ?
¨
MASALAH ? Pasien berhenti minum obat
TBC setelah sebulan,
karena merasa sudah sehat
Pasien berhenti minum obat
Rifampisin karena warna
kencing dan air mata
menjadi merah
 Pasien mengeluh karena perut
merasa perih setelah minum
MASALAH ? asam mefenamat dengan perut
kosong

 Pasien hipertensi menghentikan


obatnya karena tekanan
darahnya sudah turun setelah
minum antihipertensi seminggu

 Pasien DM menghentikan
obatnya karena kadar gulanya
telah normal setelah minum
antidiabet sebulan
 Pasien DM sangat patuh minum
MASALAH ? obat antidiabet, karena dengan
demikian dia mengira boleh
makan seenaknya.

 Seorang bapak besok siang ingin


sekali makan gulai kambing
berlemak, maka 2 hari ini dia
minum obat antikolesterol
“If one does makes
me feel good, a larger
dose will make me
feel better. ”

 May increase Misconception OTC ! #1


adverse
effects
“If one drug
doesn’t help, take
another - or two or
three.”
 Sering berhubungan

Misconception OTC ! #2
dengan obat bebas
 Sometimes promoted
by physicians/Doctor
“If I can get it
without a
prescription, it must
be safe.”
 Antihistamines,

Misconception OTC ! #3
analgesics
 Interactions with
other drugs
 Fat soluble vitamins
“ If I have used
this medicine for
years, I must
need it now.”

 Change in indication
for drug
 Use of other meds Misconception OTC ! #4
“ If it helped
someone else, it
can help me.”

 Don’t borrow from


friends and family
members Misconception OTC ! #5
 Signs of illness may
not represent the
same disease
Pasien minum Vitamin C
menganggap makin besar dosis
makin baik, tidak ada pantangan
bagi siapapun

Pasien mau membeli prednison


untuk cucunya karena
mendengar dapat menjadikan
anak gemuk.
Apoteker menye
mpatkan merevi
ew resep, dan k
onseling …….
Ukuran kapsul yang
besar

Konseling : jangan
dibelah, dikunyah

aturan pakai : dikocok


dahulu, dll
fakta...nya....

Rata-rata ketidakpatuhan
terapi obat : 40%

1/3: minum semua obat yang


diresepkan
1/3: minum sebagian dari
yang diresepkan
1/3 : tidak minum sama
sekali
Pemakaian Obat yag kurang tepat
Pemakaian berlebihan atau
kurang
Pemakaian pada waktu yang
salah
Obat yang salah
Tidak menyelesaikan
pengobatan
Cara pakai yang salah
Memakai obat orang lain
Memakai obat yang rusak
atau kadaluwarsa
dll
Faktor Pasien
Pengetahuan pasien
Perilaku compliance sebelumnya
Kemampuan untuk
mengintegrasikan kedalam
kehidupan seharihari/kompleksitas
regimen obat tertentu
Keyakinan tentang kesehatan dan
persepsi terhadap pengobatan
Dukungan lingkungan (termasuk
hubungan dengan staf kesehatan
Pasien dengan risiko tinggi
Penyakit asimtomatik : hipertensi
Kondisi kronis : hypertension,
arthritis, diabetes
Cognitive impairment : dementia,
Alzheimers
GOOD DRUGS
can be
BADLY USE
WHAT IS THE ROLE OF PHARMACISTS?
APOTEKER
1. Apoteker memahami kegunaan konseling bagi pasien
(Menguasai teori konseling dan komunikasi)
2. Apoteker mampu menganalisis DRP dan masalah lain
(mampu menggali informasi dari pasien, menguasai ilmu
farmakoterapi dan komunikasi)
3. APOTEKER MAMPU MEMILIH INFORMASI YANG
TEPAT UNTUK KONDISI, BEHAVIOR PASIEN,
KESIPAN PASIEN DAN MENYAMIKANNYA SECARA
EFISIEN DAN EFEKTIF.
4. Apoteker tahu seberapa dalam dan luas informasi yang
dibutuhkan seorang pasien tentang penyakit dan
obatnya.
SEBERAPA DALAM/LUAS
INFORMASI YANG DIBERIKAN?
1.Pasien TBC dan dalam pengobatan:
 Informasi cukup sesuai relevansi
kesehatan pasien itu sendiri atau
 Juga informasi tentang konsekuensi sosial
yang lebih luas bila tidak adherence ,
contohnya menularkan kepada orang lain?
 Seberapa jauh tanggung jawab pasien
yang minum obat kaitannya dengan
dampak sosial pilihannya?
 Resistensi?
2. Bagaimana kita dapat mengatasi
masalah : pasien yang berubah nilai atau
keyakinan yang berubah karena penyakit
gangguan jiwa atau yang mempunyai
keterbatasan kemampuan ?

Kapan kita harus mendorong, atau


menekan pasien untuk minum
obat ?
Menguasai teori konseling
 Paham akan teori konseling
 Faham kegunaan & pemanfaatan 3
prime questions
 Faham akan kegunaan & pemanfaatan
metoda motivational interviewing
 Faham akan kerugian akibat non
adherence
 Faham akan tahap-tahap kesiapan
pasien menerima informasi
 Memilih pasien: prioritas pasien berdasarkan
kondisi, penyakit dan obat
 Menentukan kebutuhan informasi untuk
pasien (jenis dan kedalamannya)
 Memilih informasi yang tepat dari sumber
yang dipercaya
 Memberikan informasi secara efisien dan
efektif
DISKUSI:
Pengertian, fungsi dan tujuan konseling :
Pemahaman teori konseling, kegunaan dan
manfaat 3 prime questions, mengapa non
adherence, kerugian akibat nonadherence,
tahap kesiapan pasien menerima informasi,
fenomena gunung es

Metode konseling dan edukasi :


 3 prime questions, show and tell,
verifikasi,
 Motivational interviewing
 ketrampilan dalam konseling
Memahami pasien :
 ¤ Kondisi kesehatan pasien, penyakit pasien, obat
untuk pasien, behavior pasien,
 Identifikasi DRP (Drug-Related Problem) dan
masalah lain : Identifikasi DRP
 ¤ Kebutuhan informasi, kebutuhan motivasi, empati
dan lainnya, problem solving,
 Pemilihan informasi dalam praktek konseling :
 Cara dan kiat memilih informasi sesuai
kebutuhan pasien, cara pemberian konseling
yang efisien dan efektif,
Interaksi dengan dokter dan staf
kesehatan lain :
¤ Cara penyampaian masalah pasien
kepada dokter dan staf kesehatan
lain,
¤ Cara menghindari konflik
COUNSELING PASIEN:
Counseling tidak berdiri sendiri
Counseling merupakan upaya
tercapainya Patient Safety
Counseling merupakan bagian dari
Pharmaceutical Care (Patient Focus)
Counseling merupakan bagian dari
Medication Process Management
Counseling tergantung dari attitude,
knowledge, skill dari Farmasis
(komunikasi dan Farmasi Klinis)
COUNSELING PASIEN:
 Ada metodanya;
 Untuk penyakit akut
 Untuk penyakit kronis dan
permasalahannya
 Ada teknik –teknik yang berbeda;
 OTC (obat bebas), analisa, Pemilihan,
Resep dokter, Penyakit akut, Penyakit
kronis, Pasien rawat jalan, Pasien pulang
rawat inap
 Menjawab keluhan dll
Kaitan KIE
dengan
PATIENT
SAFETY??
Pharmacist-conducted
patient counseling is a
component of
pharmaceutical care and
should be aimed at
improving therapeutic
outcomes by maximizing
proper use of medication
Compliance dipengaruhi
KOMUNIKASI
¤ Komunikasi antar pasien-staf
kesehatan
¤ Pendidikan, budaya dll
¤ Informasi
¤ Emosi
KEYAKINAN akan PENGOBATAN
¤ Pengalaman tentang pemakaian obat
¤ Efek samping
Jumlah jenis obat
Frekuensi pemakaian
Lama terapi
Simtom tidak ada/tidak terasa
Kerumitan cara, aturan pakai
Harga obat
Akibat non
compliance,
non
adherence
Pasien tidak taat (non compliance)
Kegagalan terapi
Relaps
oksisitas
Biaya yang tinggi
¤Direct Medical Cost
¤Direct non Medical Cost
Indirect non Medical Cost
Intangible Cost
Opportunity Cost
Biaya akibat non compliance

Direct Medical Cost


¤ Obat-obatan Fee dokter
¤ Alat kesehatan Biaya rawat inap
¤ Test laboratorium dll
Direct non Medical Cost
¤ Transportasi, makan, mengurus keluarga
Indirect non Medical Cost
Upah yang hilang akibat sakit, mengurus yang
sakit
Patient outcome

Pasien taat

Counceling

Komunikasi Farmasi Klinis Etika & Hukum

Farmakologi Toxikologi FarmakoTerapi dll

Farmakokinetik Farmakodinami
Memahami Kebutuhan, Keinginan
& Pilihan Pasien
• Feeling about being ill (perasaan
sebagai orang sakit)
• Frustration
• Fear & Anxiety (takut dan cemas)
• Feelings of damage (perasaan rusak)
• Anger, dependency, guilt (marah,
tergantung, bersalah)
• Depression and loss of Self esteem
(depresi, hilang harga diri)
• Death & Dying
• Feeling about Taking medication
PUSTAKA
¨ Rob Horne , John Weinman ,Nick Barber ,Rachel Elliott , Myfanwy Morgan , Concordance,
adherence and compliance in medicine taking, Report for the National Co-ordinating Centre for
NHS Service Delivery and Organisation R & D (NCCSDO), December 2005
¨ Counselling, Concordance and Communication, FIP 2005
¨ Indian Health Services: The Federal Program for American Indians and Alaska Natives
[Internet]. Patient-Provider Communication Toolkit. Tool 9. Pharmacist Consultation.
Rockville: Indian Health Services. [accessed 2013 Nov 16th].
¨ Rantucci MJ, Pharmacist Talking with Patients: A Guide to Patient Counseling, 1997
SEBERAPA DALAM/LUAS
INFORMASI YANG DIBERIKAN?

1) Pasien menerima obat antihiperlipid


(atorvastatin, 6.gemfibrozil)
2) Pasien menerima obat anti nyeri
Opioid (morfin, 7.Fentanil)
3) Pasien menerima obat antihipertensi
(spironolactone, 8.captopril)
4) Pasien menerima obat anti nyeri non
Opioid (acetaminophen, 9.Ketorolak)
5) Pasien menerima obat kortikosteroid
(Dexamethasone, 10.Prednison)

Anda mungkin juga menyukai