Anda di halaman 1dari 34

EMULSI

ILMU RESEP
KOMPETENSI

 Komponen emulsi
 Tipe, tujuan dan teori emulsi
 Menghitung komposisi emulsi dan cara membuat dalam
resep
• Cara membedakan tipe emulsi
• Mahasiswa berdiskusi pembuatan emulsi o/w, w/o beserta
hitungan dosis emulsi
PENGERTIAN

• Sistem 2 fase  salah satu cairannya terdispersi dlm cairan


lain dlm bentuk tetesan kecil

• Tipe emulsi:
1. Oil in water (O/W) atau minyak dalam air (krim)
2. Water in oil (W/O) atau air dalam minyak
KOMPONEN EMULSI

1. Komponen dasar  bahan pembentuk emulsi (harus ada


dalam emulsi)
a. Fase dispers/fase internal/fase diskontinu/fase
terdispersi/fase dalam  zat cair yg terbagi2 menjadi
butiran kecil dlm zat cair lain
b. Fase eksternal/fase kontinu/fase pendispersi/fase luar
medium dispersi
c. Emulgator  menstabilkan emulsi
2. Komponen tambahan  bahan tambahan, u/ memperoleh
hasil yg lebih baik (coorigen saporis, odoris, coloris,
preservative, antioksidan)
PENGAWET

• Metil paraben
• Etil paraben
• Propil paraben
• Butil paraben
• Asam benzoat
• Amonium kuarterner
ANTIOKSIDAN

• As askorbat (vit C)
• α-tokoferol
• Asam sitart
• Propil galat
• Asam galat
TIPE EMULSI

1. Emulsi tipe O/W (oil in water) atau M/A (minyak dalam


air)  minyak sbg fase internal; air sbg fase eksternal
2. Emulsi tipe W/O (water in oil) atau A/M (air dalam
minyak)  air sbg fase internal; minyak sbg fase ekstenal
TUJUAN PEMAKAIAN EMULSI

• Mendapatkan preparat atau sediaan yg stabil dan merata serta


homogen dari 2 cairan yg saling tidak bisa bercampur
• 7an pemakaian emulsi:
1. Sbg obat dalam atau po  emulsi tipe O/W
2. Sbg obat luar  emulsi tipe O/W atau W/O (trgantung
banyak faktor  sifat zatnya, efek terapi)
TEORI TERBENTUKNYA EMULSI

1. Teori tegangan permukaan (surface tension)


Antara 2 cairan yg tidak saling bercampur  perbedaan tegangan
(interfacial lesion)

Emulgator  ↓ sd menghilangkan tegangan pd bidang batas  antar 2 zat


cair bisa bercampur

2. Teori orientasi bentuk baji (oriented wedge)


Emulgator dibagi jdi 2: kelompok hidrofilik (bag suka air)& kelompok
lipofilik (bag suka minyak)

Emulgator seolah2 mnjdi tali pengikat antara air dan minyak  trjadi suatu
keseimbangan
LANJUTAN...

• Harga keseimbangan tiap emulgator berbeda  Hydrophyl


Lipophyl Balance (HLB)

• Menunjukkan rasio kelompok hidrofil dgn kelompok lipofil

• Semakin >>> HLB, semakin >>> kelompok hidrofil

• Emulgator lebih mudah larut air, dan sebaliknya


HLB EMULGATOR

Harga HLB Kegunaan


1-3 Anti foaming agent
4-6 Emulgator tipe W/O
7-9 Wetting agent
8-10 Emulgator tipe O/W
13-15 Detergent
15-18 Solubilizing agent
MACAM SURFAKTAN/EMULGATOR
Surfaktan Nilai HLB Keterangan
Tween 20 16,7 Cairan
Tween 40 15,6 Cairan minyak
Tween 60 14,9 Semipadat seperti minyak
Tween 65 10,5 Padat seperti lilin
Tween 80 15,0 Cair seperti minyak
Tween 85 11,0 Cair seperti minyak
Ariacel/span 20 8,6 Cairan minyak
Ariacel/span 60 4,7 Padat seperti malam
Ariacel/span 80 4,3 Cairan minyak
Ariacel 85 3,7 Cairan minyak
Gom 8,0
TEA (trietanolamin) 12,0 Cairan kental
PERHITUNGAN EMULGATOR

• Suatu emulsi sebanyak 100 mL tipe O/W diperlukan


emulgator dgn harga HLB 12. sebagai emulgator, dipakai
campuran span 20 (HLB 8,6) dan tween 20 (HLB 16,7)
sbnyak 5 g.

• Berapa gram @ bobot span 20 dan tween 20?


CARA 1

•A%
  =
B% = (100%-A%)
Ket: X= harga HLB yg diminta (HLB butuh)
A = harga HLB yg tinggi
B = harga HLB yg rendah

• % Tween = =
• Tween = 2,1 gram
• %span = (100% - 42%) = 58%
• Span = 2,9 gram
CARA 2

(B1xHLB1) + (B2xHLB2) = (Bcampuran x HLBcampuran)


Ket: B=bobot emulgator

• Misal bobot tween=a, maka bobot span=5-a


• (a x16,7) + ((5-a)x8,6) = 5 x 12
• 16,7a + 43 – 8,6a = 60
• 8,1a = 17
• a = 2,1 g
• b = 5 – 2,1 = 2,9 g
CONTOH 2

• Menghitung nilai HLB campuran surfaktan


R/ tween 80 70% HLB=15
span 80 30% HLB= 4,5

Jawab:???
3. TEORI FILM PLASTIK (INTERFACIAL
FILM)
Emulgator diserap pada batas minyak dan air

Terbentuk lapisan film yg membungkus fase internal/fase


dispers

Usaha partikel sejenis (partikel internal) untuk bergabung jadi


terhalang

Fase dispers menjadi stabil


INTERFACIAL FILM
LANJUTAN...

• Syarat emulgator supaya bisa memberikan stabilitas


maksimum:
1. Dapat membentuk lapisan film yg kuat dan lunak
2. Jumlahnya cukup u/ menutup semua permukaan fase
dispers
3. Dpt membentuk lapisan film dgn cepat dan segera
4. TEORI LAPISAN LISTRIK RANGKAP
(ELECTRIC DOUBLE LAYER)
• apabila MINYAK terdispersi ke dalam AIR

• Satu lapis air yg berhubungan langsung dg permukaan minyak akan bermuatan


SEJENIS

• Utk lapisan berikutnya muatannya akan BERLAWANAN dg lapisan didepannya

• Sehingga seolah-olah tiap partikel minyak dilindungi 2 benteng lapisan listrik yg


saling berlawanan

• Mengakibatkan gaya tolak menolak antar sesama partikel

• Menghalangi partikel sejenis untuk bergabung jadi molekul yg besar

• Demikian sehingga stabilitas emulsi bertambah


ELECTRIC DOUBLE LAYER
• Cara terjadinya muatan listrik:
1. Terjadi ionisasi dari molekul pada permukaan partikel
2. Terjadi absorbsi ion oleh partikel dari cairan di
sekitarnya
3. Terjadi gesekan partikel dengan cairan di sekitarnya
METODE PEMBUATAN EMULSI

1. Metode gom kering


 metode continental (metode 4:2:1)  4 bag minyak, 2
bag air, 1 bag emulgator
 Emulgator dicampur minyak terlebih dulu  lalu
ditambahkan air sebagian (s.d. terbentuk korpus emulsi)
 kemudian sisa air ditambahkan sedikit demi sedikit
hingga habis sambil diaduk
LANJUTAN...

2. Metode gom basah


Metode inggris (sama perbandingan dgn gom kering 4:2:1)
Emulgator dilarutkan/didispersikan terlebih dahulu kedalam
air (1 bagian gom + 2 bagian air )lalu diaduk  terbentuk
massa musilago minyak ditambahkan sedikit demi sedikit
sambil terus diaduk dengan cepat  emulsi  di+ sisa air
LANJUTAN...

3. Metode botol
 Metode forbes (digunakan untuk minyak yang mudah
menguap atau kurang kental)
 Emulsi dibuat dengan pengocokan kuat dan kemudian
diencerkan dengan fase luar
 Emulgator (1/4 jumlah minyak) dimasukkan ke botol 
di + air (2 bagian)  dikocok kuat di+ minyak dan air
bergantian sedikit2 kocok emulsi  di+ sisa air
(sesuai volume yg dikehendaki)
CARA MEMBEDAKAN TIPE EMULSI

1. Pengenceran = Dilutiont Test


Setiap emulsi dapat diencerkan dengan fase eksternalnya
2. Pewarnaan = dye Solubility test
zat warna akan tersebar rata kedalam emulsi apabila zat
tersebut larut kedalam fase eksternal dari emulsi tersebut
Zat warna larut air  larut emulsi M/A
Ex: metilen biru, metilen merah, amarant
Zat warna larut minyak  larut emulsi A/M
Ex: sudan III (merah)
CARA MEMBEDAKAN TIPE EMULSI

3. Dengan kertas saring


Emulsi M/A  kertas saring basah
Emulsi A/M  timbul noda minyak
4. Conductivity test
Lampu akan menyala bila elektrode dicelupkan pd emulsi
M/A, sebaliknya akan mati bila elektrode dicalupkan pd
emulsi A/M
LATIHAN SOAL
SOAL 1

• Diperlukan emulgator dengan HLB 12 untuk membuat 150


mL emulsi tipe M/A. Emulgator yg digunakan adalah span20
(HLB 8,6) dan tween20 (16,7) sebanyak 7,5 gram.
• Berapa perbandingan/rasio bobot antara span20:tween20 ?
SOAL 2

• Brp HLB campuran dari 1 bagian span20 (HLB 8,6) dengan 3


bagian tween20 (HLB 16,7)?
SOAL 3

• Berapa gram bobot emulgator Y dan Z, jika pada pembuatan


200 mL emulsi tipe A/M memerlukan 10 g campuran
emulgator Y dan Z tersebut dgn nilai HLB campurannya
adalah 5?
• Diketahui bahwa nilai HLB emulgator Y adalah 4,3; HLB
emulgator Z adalah 8,6
SOAL 4

• Berapa nilai HLB campuran dari 25 g vaselin album (HLB=8)


ditambah 20 g cetil alkohol (HLB=15)?
SOAL 5

• Dalam pembuatan 100 mL emulsi tipe M/A diperlukan


emulgator dgn HLB campurannya 15, sebagai emulgator
dipakai campuran span40 (HLB 12,2) dan tween40 (HLB
19,2) sebanyak 5 g. Berapa perbandingan bobot antara span40
dan tween40 tersebut?

Anda mungkin juga menyukai