Anda di halaman 1dari 23

MANAJEMEN BENCANA

KESEHATAN

Dr. Edison, MPH


Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Unand
Pengertian
• “Bencana” adalah :
kejadian alami ( mis ; gempa bumi, tanah longsor
dll ) yang dikaitkan dengan efek kerusakan yang
ditimbulkannya ( mis; hilangnya kehidupan atau
bangunan, dll )
• “Bahaya” adalah :
kejadian alami dan “kerentanan” yang mengacu
pada kelemahan suatu populasi atau sistem ( mis;
RS, sistem penyediaan air dan pembuangan air
kotor, atau aspek infrastruktur ) thd pengaruh dari
bahaya tersebut.
• Bahaya ;
adalah potensi terjadinya peristiwa alam atau
buatan manusia yang menimbulkan akibat
negatif.

Kerawanan ;
adalah sejauh mana struktur masyarakat, jasa
atau lingkungan kemungkinannya mengalami
kerusakan atau terganggu oleh dampak
sebuah bahaya.
Bencana ( disaster ) :
adalah segala kejadian yang mengakibatkan kerugian,
gangguan ekonomi, kerugian jiwa manusia dan
kemerosotan kesehatan dan jasa kesehatan dengan
sekala yang cukup untuk menjamin tanggapan luar
biasa dari masyarakat atau daerah luar yang tidak
terkena dampak ( WHO ).

Tiga hal penting dari “ bencana “:


1. Fungsi normal dari sebuah masyarakat terganggu
2. Melebihi mekanisme kemampuan sebuah masyarakat
3. Gangguannya begitu besar shg tdk mampu utk
dikembalikan ke fungsi normal tanpa bantuan dari luar.
• Probabilitas terpengaruhinya suatu sistem atau
populasi tertentu oleh suatu bahaya disebut dgn
“risiko”

• Faktor-faktor umum bencana :


1. Terdapat hubungan antara tipe bencana dan
pengaruhnya thd kesehatan.
2. Sbgn pengaruh bencana mrpk ancaman yg
potensial, bukan ancaman yg dapat dihindari
thd kesehatan.
Lanjutan…..

3. Tidak semua risiko kesehatan yg potensial dan


aktual pasca-bencana akan terjadi pada waktu
yang bersamaan.
4. Kebutuhan makanan, tempat tinggal sementara,
dan layanan kesehatan dasar saat bencana tidak
menyeluruh.
5. Perang sipil dan konflik menimbulkan kumpulan
masalah kesehatan masyarakat tersendiri dan
kendala operasional.
Klasifikasi Bencana
• 1. Bencana Alam
- Gempa bumi - Badai pasir
- Tsunami - Banjir, gelombang laut
- Letusan gunung berapi - Kemarau
- Tanah longsor - Epidemik
- Hurican/ Typhoon, petir - Panas yang ekstrim
- Angin Tornado - Kebakaran hutan/rmh
- Badai salju - Badai musim dingin
2. Bencana oleh Manusia

- Kebocoran zat kimia


- Peperangan
- Bahaya nuklir, biologis
- Kerusuhan dan demonstrasi
- Runtuhnya gedung
- Ledakan
- Kebakaran
- Tabrakan pswt terbang, dll
Masalah kes. Umum saat BA

1. Reaksi sosial
2. Penyakit menular
3. Perpindahan penduduk
4. Pengaruh cuaca
5. Makanan dan gizi
6. Persediaan air dan sanitasi
7. Kesehatan jiwa
8. Kerusakan infrastruktur kesehatan
Masalah Kesehatan Akut Terkait Tipe Bencana

1. Gempa Bumi : menyebabkan banyak kematian


dan banyak cedera.
Tergantung kpd 3 faktor :
a. tipe rumah / bangunan
b. waktu terjadinya gempa ( siang / malam )
c. kepadatan penduduk
Kedatangan pasien 2 gelombang :
Pertama : korban dekat fasilitas kesehatan
Kedua : korban rujukan dari tempat jauh
• 2. Angin ribut :
- cedera dan kematian relatif sedikit
- dampak kesehatan masyarakat akibat badaiu dan
banjir.
3. Banjir bandang, Gelombang pasang dan Tsunami
- jumlah kematian dan cedera banyak
- setelahnya cedera sedikit, tapi penyakit menular
bisa meningkat.
4. Letusan Gunung berapi
- berdampak pada populasi dan infrastruktur
- penyakit menular dan gangguam gizi di tempat
pengungsian ( evakuasi )
- gangguan stres dan saluran pernafasan
• 5. Banjir :
- kasus kesakitan dan kematian relatif sedikit
- berpotensi menimbulkan KLB, krn terganggunya
layanan kesehatan dan rusaknya lingkungan.

6. Tanah longsor :
- menyebabkan tingginya angka kematian
- angka cedera relatif kecil
- dapat menyebabkan kerusakan infrastruktur
Manajemen Bencana
• Dulu bencana dianggap sebagai suatu kejadian
yang sederhana, tidak terwujudkan, sebagai suatu
kehendak Tuhan. Sekarang bencana tsb bisa
dikonstruksikan secara lebih rasional, memahami
bahwa bencana tersebut terjadi sebagai jalinan
sosial yang melibatkan masyarakat dan lingkungan
dimana masyarakat tersebut tinggal.
Bencana tersebut pada umumnya dapat
diperkirakan dan rencana dapat dilakukan untuk
pencegahan, mitigasi, persiapan, tanggapan dan
pemulihan terhadap bencana.
Proses Manajemen Bencana
• Dalam manajemen bencana, bencana-bancana
tersebut dijabarkan berdasarkan risikonya bagi
masyarakat dan perawatan yang tepat bagi
risiko-risiko yang telah ter-identifikasi.

• Pengelola bencana harus menggunakan


pendekatan sistematis untuk mengurangi dan
apabila memungkinkan untuk mencegah akibat
bencana.
• Manajemen risiko bencana merupakan aplikasi
sistemetis dari kebijakan, prosedur dan praktek
manajemen untuk :
1. Mengetahui konteks ( mengetahui ciri-ciri demografi
masyarakat spt, kepadatan penduduk, sumber daya,
jaringan sosial, status kesehatan, infrastruktur, dll ).
2. Mengidentifikasi risiko bagi masyarakat
3. Menilai risiko bagi masyarakat
4. Menilai dampak / akibat dari bencana
5. Mengatasi risiko melalui pencegahan / mitigasi,
kesiapan, tanggapan dan pemulihan.
6. Melanjutkan proses pemantauan dan peninjauan
kembali.
Karakteristik Pendekatan MB yang Efektif

1. Rencana tunggal “ untuk semua bencana “


2. Pendekatan komprehensif
a. Pencegahan dan mitigasi : langkah-langkah wajib

dan fisik utk mencegah terjadinya bencana atau


utk mengurangi efeknya.
b. Kesiapan : rencana dan program, sistem dan
prosedur, pelatihan dan pendidikan utk menjamin
bahwa apabila bencana benar-benar terjadi, maka
sumber daya ( tenaga dan peralatan ) dapat
dimobilisasi dan disebarluaskan.
Lanjutan …….

C. Respon : tindakan yang diambil secara langsung


setelah dampak sebuah bencana untuk memperkecil
efek dan untuk memberikan penyelamatan dan bantuan
langsung kepada masyarakat.
( penyelamatan, pertolongan pertama, pertawatan,
bantuan thd korban, informasi umum, penyediaan
makanan, pakaian dan tempat perlindungan.)

d. Pemulihan : restorasi jangka panjang dan rehabilitasi


bagi masysrakat yang terkena musibah.
Hal ini merupakan proses yang kompleks, memerlukan
waktu bertahun-tahun ( lihat Aceh )
3. Integrasi instansi dan organisasi
- kemitraan yang aktif diantara semua instansi dan

pejabat yang berwewenang.


- semua organisasi yang berperan harus bekerjsama.

4. Kesiapan masyarakat
Mayarakat yang siap adalah masyarakat dimana
individu-individunya menyadari bahaya dan tahu bgmn
cara melindungi diri mereka, keluarga dan rumah
mereka dari bencana.
Tingkat kesiapan  tingkat kerawanan.
Siklus Manajemen Bencana.
Fase penurunan risiko
Sebelum bencana
Dampak
Kesiapsiagaan Bencana

Mitigasi Respons

Rekonstruksi Rehabilitasi

Fase pemulihan pascabencana


Organisasi Penanggung jawab kesehatan
Tkt Pusat Menkes Bakornas PB
( wkl. Pres )

Tkt Propinsi Kadin Kes Satkorlak PB


( gubernur )

Tkt Kab / Kota Kadin Kes Satlak PB


( bupati/wako )

Tkt Kecam Kadin Kes Satgas PB


( camat )
Keputusan Menteri Kesehatan RI
Nomor 1653/ Menkes/SK/XII/2005
Tentang
Pedoman Penanganan Bencana Bidang
Kesehatan
Kesimpulan

1. Bencana memiliki karakteristi dan potensi


berbeda-beda untuk menimbulkan kerusakan,
kematian dan cedera.
2. Manajemen risiko bencana merupakan alat
pembuat keputusan yang sistematis, logis dan
praktis.
3. Manajemen bencana meliputi 4 strategi :
pencegahan dan mitigasi, kesiapan, respon dan
pemulihan

Anda mungkin juga menyukai